Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Penyuluhan Asal Usul Sejarah Bahasa Indonesia Bagi Generasi Z Di Minggu Raya (Bagian 2) Susilo, Tanto Budi; Soesanto, oni; yunus, Rahmat; Akbar, Arief Rahmad Maulana; Rasjava, Achmad Ramadhanna'il; Hidayat, Yuyun; Krisdianto, Krisdianto
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 4, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v4i1.13299

Abstract

Abstrak Austronesia merupakan induk bahasa-bahasa Asia Pasifik, termasuk 718 bahasa daerah di Nusantara. Dan Bahasa Indonesia adalah saudara kembar dengan Bahasa Melayu. Bahasa Indonesia ini merupakan bahasa yang unik, bukan karena jumlah penuturnya hampir 300 juta tetapi juga proses terbentuknya yang relatif baru, tahun 1928; sebaran yang luas dari Sabang sampai Meraoke (5000 KM) dan menyerap hampir semua bahasa daerah dan asing. Visi bahasa Indonesia koheren dengan visi berbangsa. Bahasa Indonesia telah digunakan untuk bahasa ilmiah sejak tahun 1925. Untuk Bahasa Melayu telah digunakan sebagai bahasa perdagangan (lingua franca) sejak kolonialisme Portugis, awal abad 15. Ada patron dalam berbahasa di Indonesia; dengan menguasai bahasa asing untuk menjadi manusia internasional, menjunjung tinggi bahasa Indonesia untuk menjadi manusia nasional, dan menghargai bahasa ibu/daerah untuk menjadi manusia lokal. Metode structural equation modelling (SEM) digunakan untuk mengetahui respon generasi Z. Responden generasi Z yang dilibatkan dapat dievaluasi, berikut ini; sangat mengerti (0%), mengerti (70%), kurang mengerti (30%) dan tidak mengerti (0%). Secara umum, generasi Z mengerti pentingnya sejarah Bahasa Indonesia.Kata kunci: Sejarah, Bahasa, Indonesia
Penyuluhan Asal Usul Vaksin Moderna dan Pfiser Bagi Millinneal Pasca Covid-19 Di Minggu Raya (Bagian 2) Susilo, Tanto Budi; Soesanto, Oni; Sanjaya, Rahmat Eko; Yunus, Rahmat; Akbar, Arief Rahmad Maulana; Hidayat, Yuyun; Wahyono, Sri Cahyo; sutomo, sutomo; Krisdianto, Krisdianto; Manik, Tetti Novalina
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 3, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v3i4.12003

Abstract

Kegiatan ini merupakan bagian salah satu cara sosialisasi hidup sehat era endemi atau pasca covid-19. Ulasan ringkasanya dapat disampaikan berikut ini; Pada akhir abad ke-18, Edward Jenner, seorang dokter Inggris, membuat terobosan penting dalam perkembangan vaksinasi. Jenner mengembangkan vaksin cacar pertama yang berhasil pada tahun 1796. Observasi pada para pemerah susu yang tertular/terpapar cacar sapi, yang menunjukan gejala tidak terlalu parah, dan gejala itu akibat dari terlindungi cacar sapi. Bintil-bintil cacar sapi disuntikan ulang pada seorang anak laki-laki, yang menunjukkan kekebalan terhadap cacar. Hal ini menjadi dasar bagi vaksinasi modern. Selanjutnya, Pada akhir abad ke-19, Louis Pasteur mengembangkan vaksin rabies, yang menandai tonggak sejarah lain dalam sejarah vaksin. Hasil karyanya menunjukkan bahwa vaksin dapat mencegah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dan/atau bakteri. Keberhasilan vaksinasi cacar menyebabkan kampanye vaksinasi yang meluas untuk membasmi cacar. Para ilmuwan terus meneliti dan mengembangkan vaksin baru untuk memerangi penyakit menular yang baru muncul dan memperbaiki vaksin yang sudah ada. Contoh penting termasuk pengembangan vaksin untuk melawan human papillomavirus (HPV), retrovirus, dan covid-19. Metode structural equation modelling (SEM) digunakan untuk mengetahui respon publik terkait tulisan ini. Evalusi uji pretest dan post test terhadap 32 responden berumur kisaran 19 tahun dan 12 responden berumur kisaran 18 tahun, berturut-turut sebagai berikut; sangat mengerti (4,32), mengerti (73,45), kurang mengerti (20,85) dan tidak mengerti (1,55); dan sangat mengerti (1,38), mengerti (75), kurang mengerti (22,22) dan tidak mengerti (1,4). Secara umum, responden yang merumur 19 tahun lebih mengerti daripada responden yng berumur 18 tahun, walaupun perbedaannya tidak terlalu berarti.Kata kunci: vaksin, cacar, rabies
Seni Musik Cajon Sebagai Media Pembelajaran Sejarah Perbudakan Di Rusunawa, Banjarbaru Susilo, Tanto Budi; Susanti, Dewi Sri; Soesanto, oni; Manik, Tetti Novalina; Hindarto, Imam; Yunus, Rahmat; Krisdianto, Krisdianto
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 4, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v4i2.13343

Abstract

Referensi: Aristo, M., Setyawan, D., Dopo, F. B., (2022), Analisis Fungsi Dan Bentuk Komposisi Gong-Gendang Sebagai Alat Musik Pengiring Tarian Caci Di Wongko Lema Desa Golo Lebo Kecamatan Elar Kabupaten Manggarai Timur, Jurnal Citra Pendidikan (JCP), http://jurnalilmiahcitrabakti.ac.id/jil/index.php/jcp/index Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022 ISSN 2775-1589 Hal. 1-13Cahyani, Y., Wahyudiati, D., (2022), Ethnochemistry: Exploring the Potential of Samawa Local Wisdom as a Source for Learning Chemistry, Jurnal Pendidikan Kimia, Unnes Vol 11, No 4 (2023)Damaningrum, A., dan Budiarto, M. T., (2021), Etnomatematika Alat Musik Kesenian Reyog Ponorogo ditinjau dari Aspek Literasi Matematis, Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Universitas Halu Oleo, ISSN-e 2597-352 Vol. 12, No. 1, Januari 2021, Hal: 71-82, Doi: http://dx.doi.org/10.36709/jpm.v12i1.15254Junaidi M., Wirawani, I. K., dan Lanusi, I. K.,  (2022), Kemampuan Memainkan Instrument Cajon Dalam Lagu Karena Kucinta Kau Pada Siswa Kelas Xi Ipa 1 Smak Thomas Aquino Tangeb Tahun Pelajaran 2021/2022, Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni Volume II, Nomor 1, April 2022, DOI: 10.5281/zenodo.7112691 54Manshur, F. M., (2019), Kajian Teori Formalisme Dan Strukturalisme, Sasdaya Gadjah Mada, Journal of Humanities Volume 3, no. 1.Medianti, A. P., dan Wahidah, A. N., (2023), Eksplorasi Etnomatematika Pada Bentuk Alat Musik Kesenian Hadrah Di Desa Parit Lengkong Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya, Jurnal Al-‘Adad Tadris Matematika, Volume 2, Nomor 1, Juni 2023 pp. 51-63, E-ISSN : 2987-646XNursanti, Y. B., Cahyani, R. A., Regita, A. S., Ramadhani, N. D., Fikriyani, F. F., Saputra, R. Y., (2024), Systematic Literature Review: Implementasi Etnomatematika pada Alat Musik Angklung untuk Penanaman Konsep Geometri dan Pola Bilangan, Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol 8 No 2 (2024): Volume 8 Nomor 2 Tahun 2024 / ArticlesDOI: https://doi.org/10.31004/cendekia.v8i2.3169Rusunawa (2024), https://mining.ft.ulm.ac.id/asrama-mahasiswa/, diakses tanggal 16 Januari 2024Sari, A. K., R. Ningrum, A. P., dan Eliana, P., (2022), Eksplorasi Etnomatematika Pada Alat Musik Tradisional Kenong Jawa Tengah, Semiar nasional Matematikan dan Pendidikan Matematika, Vol. 7 (2022)Sari, F. L., Sari, N. H. M., Auliya, M., Damayanti, E., dan Rizqoh, M., (2023), Eksplorasi Etnomatematika Pada Alat Musik Angklung Dalam Pembelajaran Matematika, ProSandika (Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika) 2022 Vol 4 No 1 (2023)  Sumarni, W., dan Sudarmin, (2022), Etnosains Dalam Pembelajaran Kimia: Prinsip, Pengembangan Dan Implementasinya, Unnes PressSusantya, P. I., Zaenuri dan Kharisudina, I., ( 2019), Eksplorasi Etnomatematika Alat Musik Gong Waning Masyarakat Sikka, Seminar Nasional Pascasarjana 2019, ISSN: 2686-6404Susilo, T. B., (2023a), Podcast Seni Sebagai Media Pembelajaran Sains: Bukti Evolusi Musik Di Desa Dukuhrejo (5000 Tahun lalu), Jurnal Ilung, Vol. 2, No. 4 Mei 2023, Hal. 783-791 DOI: https://doi.org/10.20527/ilung.v2i4  E-ISSN 2798-0065 783. Susilo, T. B., (2023c), Podcast Bagi Pemandu Eduwisata Desa Dukuhrejo: Seni Rock Art Features “Dua Manusia” Jurnal Pengabdian Ilung (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol. 3, No. 1 Agustus 2023, Hal. 8-16 DOI: https://doi.org/10.20527/ilung.v3i1Susilo, T. B., (2023e), Podcast Seni Sebagai Media Pembelajaran Sains: Bukti Evolusi Musik Di Desa Dukuhrejo (5000 Tahun lalu), Jurnal Pengabdian Ilung (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol. 2, No. 4 Mei 2023, Hal. 783-791 DOI: https://doi.org/10.20527/ilung.v2i4Susilo, T. B., dan Soesanto, O., (2022a), Fuzzy Logic (Bagian 1): Senandung Lukisan Cadas Dari Situs Bukit Bangkai Untuk Pendidikan Wisata Masyarakat, Jurnal Pengabdian Ilung, Vol. 2, No. 1 Juli 2022, Hal. 122-130 DOI: https://doi.org/10.20527/ilung.v2i1. Susilo, T. B., Irwan, A., Yunus, R., Bianchi, P. A. E,. Sugiyanto, B. S., dan Soesanto, O., (2022b), Fuzzy Logic (Bagian 2): Bersenandung Dari Lukisan Cadas Ke Taman Perguruan Tinggi Kalimantan, Jurnal Pengabdian Ilung, Vol. 2, No. 2 November 2022, Hal. 244-253 DOI: https://doi.org/10.20527/ilung.v2i2.Susilo, T. B., Krisdianto, Susanti, D. S, Thresye, dan Manik, T. N., (2024a), Seni Musik Tifa Sebagai Media Pembelajaran Sejarah AfrikaPapua Di Rusunawa Banjarbaru, Jurnal Pengabdian Ilung, Vol. 3, No. 3 Februari 2024, Hal. 623-632 DOI: https://doi.org/10.20527/ilung.v3i3 E-ISSN 2798-0065 623 . Susilo, T. B., Paula A. E., Bianchi, Sugiyanto, B., Merry dan Soesanto, O.,(2020), Analisis rock art mirip burung enggang, dari situs Bukit Bangkai, Proseeding Seminar Internasional Lahan Basah, ULM.Susilo, T. B., Soesanto, O., and Hendarto, I., (2023f), Fuzzy Logic of Formation Early of Language: Analysis of Specstroscopy-Pneumatics Hb and H. sapiens of Psyches in Cave LB1, The 6th International Conference on Science and Technology (ICST), SEMIRATA BKS PTN Barat Bidang MIPA 2023.Susilo, T. B., Soesanto, O., Wahjono, S. C., Susanti, D. S., Krisdianto, Fahrudin, A. E., Suhartono, E., Soendjoto, M. A., dan Hidayat, Y., (2024b), Penyuluhan Asal Mula Teknologi Polymerase Chain Reaction Bagi Komunitas Minggu Raya (Bagian 2), Jurnal Ilung, Vol. 3, No. 3 Februari 2024, Hal. 504-515 DOI: https://doi.org/10.20527/ilung.v3i3, E-ISSN 2798-0065 504 . Susilo, T. B., Yunus, R., Sanjaya, R. E., Soesanto, O., Akbar, A. R. M., dan Hidayat, Y., (2023b), Bimteks Bagi Pemandu Eduwisata: Rock Art Features “Kotak-kotak dan titik” dari Desa Dukuhrejo, Jurnal Ilung Vol. 3, No. 1 Agustus 2023, Hal. 27-36 DOI: https://doi.org/10.20527/ilung.v3i1. Susilo, T. B., Yunus, R., Sanjaya, R. E., Soesanto, O., Akbar, A. R. M., Hidayat, Y., (2023d) Podcast Bimteks Pemandu Wisata: Seni Rock Art Features “Jukung” dari Desa Dukuhrejo, Jurnal Pengabdian Ilung (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol. 3, No. 1 Agustus 2023, Hal. 17-26 DOI: https://doi.org/10.20527/ilung.v3i1
Asal Usul Campus di Perguruan Tinggi: Mengapa Campus (Bisa) Mengalami Kemunduran? Susilo, Tanto Budi; Soesanto, Oni; yunus, Rahmat; Akbar, Arief Rahmad Maulana; Krisdianto, Krisdianto; Hindarto, Imam; Utami, Umi Baroroh Lili
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 4, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v4i2.13347

Abstract

AbstraksProgram kreatifitas masyarakat (PKM) ini, dilakukan melalui penyuluhan asal usul (geneology) campus di Nusantara (Indonesia). Tujuannya untuk memahami dinamika kampus dalam memproduksi ilmu pengetahuan. Sejarah mencatat bahwa Kampus Nalanda (India, 5 M) dan Kampus Muaro Jambi (era Sriwijaya, 7 M) telah berkontribusi dalam mengasah dan mengasuh intelektual Buddhisme mulai dari Asia Selatan, Timur hingga Tenggara. Pengalaman historis tersebut perlu untuk ditemukan ulang (reinventing) dan dirumuskan ulang (reformulation) guna mendukung kurikulum pendidikan yang kompatible dan kongruen dengan visi bernegara. Pengalaman tersebut juga dapat menjadi pedoman etika pengajaran -- memberi rasa asah, rasa asih, dan rasa asuh -- sebagai geneology etis yang merepresentasikan karakter pengajar di negeri ini. Kampus Muaro Jambi sebagai contoh historis yang unggul pada pengajaran dan pendidikan di era jamannya, memberikan karya tercerahkan bagi Buddhadharma, dan berpengaruh luas pada Buddhisme sejak abad ke-7 masehi hingga sekarang. Artikel ini membahas persepsi mahasiswa ULM yang tinggal di Asrama Rusunawa. Metode yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM) dengan membuat kategorisasi pemahaman; sangat mengerti (2,77%), mengerti (38,34%), kurang mengerti (36,68%) dan tidak mengerti (23,32%) dengan 12 responden. Diharapkan bahasan penyuluhan asal usul campus ini menginspirasi civitas academika untuk reinventing dan reformulation nilai-nilai pendidikan yang kualitas.Kata Kunci: Muaro Jambi, pendidikan, pengajaran, campus 
APLIKASI EVOLUTIONARY DISCRETE FIREFLY ALGORITHM DALAM PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Cahya, Nila; Soesanto, Oni; Affandi, Pardi
EPSILON: JURNAL MATEMATIKA MURNI DAN TERAPAN (EPSILON: JOURNAL OF PURE AND APPLIED MATHEMATICS) Vol 13, No 1 (2019): JURNAL EPSILON VOLUME 13 NOMOR 1
Publisher : Mathematics Study Program, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1082.913 KB) | DOI: 10.20527/epsilon.v13i1.3194

Abstract

Proses distribusi barang pada suatu industri memerlukan bentuk efisiensi dalam pemilihan jalur terpendek yang akan dilalui seorang salesman. Secara matematis, pemilihan jalur terpendek merupakan suatu permasalahan optimasi yang disebut Travelling Salesman Problem (TSP). Terdapat banyak metode yang dapat diterapkan untuk menemukan solusi dari TSP, salah satunya Evolutionary Discrete Firefly Algorithm (EDFA) yang merupakan metode metaheuristik terbaru yang ditemukan oleh Jati dan Suyanto (2011) sebagai perkembangan dari Firefly Algorithm (FA) yang hanya didesain untuk permasalahan kontinu. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan EDFA dalam penyelesaian TSP. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kasus TSP berupa koordinat titik kota yang diambil dari database TSP Libary (TSPLIB) dengan 7 jenis kasus berbeda yaitu Ulysses16, Ulysses22, Eil51, Berlin52, St70, Rat99, dan Gr202. Kasus-kasus tersebut diselesaikan dengan menerapkan EDFA untuk menemukan solusi optimalnya melalui beberapa langkah yang terdapat dalam algoritma ini. Penyelesaian kasus TSP melalui EDFA juga dilakukan menggunakan bantuan program simulasi untuk mempermudah pehitungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EDFA sebagai perkembangan FA telah berhasil diterapkan untuk kasus TSP yang memiliki solusi dalam ruang diskrit. Simulasi program EDFA yang diterapkan pada kasus-kasus tersebut memberikan solusi lebih baik pada beberapa kasus dengan hasil jarak optimal yang lebih pendek dibandingkan jarak optimal yang telah ditemukan sebelumnya.
Penyuluhan Asal Usul Bhineka Tunggal Eka Bagi Generasi Z Di Rusunawa Susilo, Tanto Budi; Soesanto, oni; Elma, Tiara; Nur, Ailsa Dewinta; Agustin, Dwina Laura; Malisah, Siti Nor; Idris, Muddatstsir; Edi Mikrianto, Edi Mikrianto; Lili Utami, Umi Baroroh; Akbar, Arief Rahmad Maulana
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 4, No 3 (2025)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v4i3.13352

Abstract

Abstrak Kisaran 250-300 ribu tahun lalu sampai saat ini, proses kebinekaan atau keanekaragaman (diversity) biologis homo sapiens sedang berproses. Kebinekaan biologis manusia ini menelurkan secara kongruen pada bidang budaya dan bahasa. Orientasi ulasan kebinekaan ini mengutamakan pada asal usul kebinekaan budaya saja di Indonesia, yang diwakili suatu situs candi Jawi, di Pasuruan. Adapun ulasan kebinekaan biologis/genetika dan bahasa adalah sebagai tambahan. Monumen artifak kebinekaan ini dapat direnungkan dengan jelas melalui candi Jawi itu, candi yang merujuk pada pararelisme Siwa (hindu) dan Budha, merujuk pada kebinekaan Siwa dan Budha, merujuk pada ajaran dewi Prajna Paramita. Program kreatifitas masyarakat (PKM) kali ini melibatkan generasi Z untuk memberi apresiasi asal-usul konsepsi kebinekaan sebagai falsafi visioner Jawa. Metode structural equation modelling (SEM) digunakan untuk koleksi responden. Hasil ujinya, berturut-turut sebagai berikut; sangat mengerti (0%), mengerti (96%), kurang mengerti (4%) dan tidak mengerti (0%). Secara umum, responden generasi Z mengerti atas konsepsi kebinekaan dalam keberagamaan, kebinekaan dalam genetika dan kebinekaan dalam bahasa.Kata kunci: Kebinekaan, candi Jawi, Sapiens 
Bimbingan Teknis Pembuatan dan Cara Memainkan Jimbe Bagi Komunitas Himpunan Mahasiswa Susilo, Tanto Budi; Susanti, Dewi Sri; Soesanto, Oni; Manik, Tetti Novalina; Krisdianto, Krisdianto; Az Zahra, Aisyah Nur; Thresye, Thresye
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 4, No 3 (2025)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v4i3.13529

Abstract

Abstrak Tifa atau jimbe adalah alat musik perkusi tradisional yang berasal dari West Afrika, terkenal karena kemampuannya menghasilkan berbagai suara yang kaya dan dinamis. Pembuatan jimbe melibatkan beberapa tahapan krusial, dimulai dengan pemilihan kayu berkualitas tinggi seperti kayu balau atau kayu mahoni untuk tubuh drum. Proses pembuatan termasuk pemotongan, pembentukan, dan pengeringan kayu, serta pemasangan kulit hewan yang direntangkan pada bagian atas drum. Teknik penyempurnaan meliputi penyetelan kulit dengan tali atau karet untuk mencapai ketegangan yang tepat dan menghasilkan resonansi yang optimal. Cara memainkan jimbe melibatkan teknik memukul permukaan drum dengan tangan, menggunakan teknik dasar seperti slap, tone, dan bass untuk menciptakan variasi suara. Teknik slap menghasilkan suara tajam dan pendek, sementara tone memberikan nada yang lebih penuh, dan bass menghasilkan suara rendah yang mendalam. Pemain jimbe juga harus menguasai teknik kompleks seperti flam dan roll untuk menambah kompleksitas ritme. Latihan dan pemahaman terhadap struktur ritme serta koordinasi tangan sangat penting untuk memainkan jimbe dengan efektif. Jimbe tidak hanya berfungsi sebagai alat musik, tetapi juga sebagai elemen penting dalam budaya dan upacara Afrika, menyatukan komunitas melalui musik dan tarian. Kegiatan program kreativitas masyarakat (PKM) ini adalah bimbingan teknis (bimteks) membuat dan memainkan tifa. Metode structural equation modelling (SEM) digunakan untuk evaluasi pembuatan dan memainkan tifaoleh 15 responden. Hasil tanggapan responden, sebagai berikut;sangat mengerti (33,35%), mengerti (38,35%), kurang mengerti (14,75%) dan tidak mengerti (13,34%). Ringkasnya hasil pembuatan dan memainkan panting menyatakan bahwa komunitas mahasiswa himpunan merasa terhibur dengan memainkan tifa secara estetik.Kata kunci: jimbe; resonansi; budaya
Penyuluhan Evolusi Budaya Berpuasa Bagi Generasi Muda di Rusunawa: Studi Kasus Autofagi Susilo, Tanto Budi; Susanti, Dewi Sri; Soesanto, oni; Manik, Tetti Novalina; Rasjava, Achmad Ramadhanna'il; Krisdianto, Krisdianto; Hindarto, Imam; Thresye,, Thresye,; Kristanto, Budi; Akbar, Arief Rahmad Maulana
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 4, No 3 (2025)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v4i3.13506

Abstract

Puasa merupakan praktik universal yang melintasi berbagai zaman dan budaya, termasuk dalam konteks prasejarah, sejarah global, dan spesifik di Nusantara. Pada masa prasejarah, puasa mungkin berfungsi sebagai ritual spiritual dan strategi bertahan hidup, dengan indikasi dari temuan arkeologis yang menunjukkan adanya praktik menahan diri sebagai bagian dari upacara religius atau sebagai adaptasi terhadap kekurangan makanan. Di tingkat global, puasa dipraktikkan dalam berbagai bentuk di berbagai agama, seperti puasa Ramadan dalam Islam, puasa Yom Kippur dalam Yahudi, dan puasa Upawasa dalam Hindu, menunjukkan betapa pentingnya puasa dalam kehidupan spiritual dan sosial manusia. Di Nusantara, puasa menggabungkan elemen-elemen tradisi lokal dengan ajaran agama, seperti puasa Ramadan di kalangan Muslim, Upawasa di Bali, dan puasa adat di berbagai suku. Selain dimensi spiritual dan budaya, puasa juga memiliki mekanisme biologis yang signifikan. Autofagi, proses seluler di mana sel memecah dan mendaur ulang komponen internalnya, meningkatkan kesehatan dan ketahanan sel. Integrasi antara aspek historis, budaya, dan mekanisme biologis puasa menunjukkan kompleksitas dan pentingnya praktik ini dalam berbagai konteks. Program kreatifitas masyarakai (PKM) ini menyoroti evolusi budaya berpuasa dan manfaatnya untuk bertahan hidup. Berdasarkan uraian pada evolusi budaya berpuasa dan dielaborasi dengan metode structural equation modelling (SEM), tanggapan 31 responden menunjukan sebagai berikut ini; sangat mengerti (2,3 %), mengerti (66,9 %), kurang mengerti (27,9 %) dan tidak mengerti (2,9 %). PKM ini dapat dimanfaatkan sebagai informasi untuk menjelaskan bagaimana manusia bisa bertahan hidup dengan berpuasa. Kata kunci: puasa; prasejarah; agama; autofagi; hidup
SACR EPIDEMIC MODEL FOR THE SPREAD OF HEPATITIS B DISEASE BY CONSIDERING VERTICAL TRANSMISSION Yulida, Yuni; Wiranto, Agung Setyo; Faisal, Faisal; Karim, Muhammad Ahsar; Soesanto, Oni
BAREKENG: Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Vol 18 No 4 (2024): BAREKENG: Journal of Mathematics and Its Application
Publisher : PATTIMURA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/barekengvol18iss4pp2491-2504

Abstract

Hepatitis B is an infectious disease that causes inflammation of the liver due to infection with the Hepatitis B virus. Hepatitis B is divided into two phases: the acute phase and the chronic phase. Hepatitis B virus (HBV) can be prevented through vaccination and treatment of susceptible and infected individuals. The spread of the virus can be modeled using mathematical modeling of epidemics. In this study, the model used consists of four classes, namely vulnerable individuals (S), acute individuals (A), chronic individuals (C), and recovered individuals (R). The purpose of this study is to explain the formation of the Hepatitis B disease epidemic model, analyze the stability of the model, perform simulations, and conduct parameter sensitivity analysis on the basic reproductive number. The result of this study is the construction of an epidemic model of the spread of hepatitis B disease in the form of a SACR model. This model takes into account the transmission that occurs not only through interactions between susceptible individuals and chronic individuals but also through the birth process, which occurs in chronic subpopulations because babies born can be chronically infected (vertical transmission from mother to baby). The model produces two equilibrium points, the disease-free equilibrium and the endemic equilibrium. Both points were analyzed for stability using the linearization method and were found to be asymptotically stable. Furthermore, the model simulation was carried out using the fourth-order Runge-Kutta method and sensitivity analysis of the basic reproduction number. From the results obtained, it can be concluded that the spread of hepatitis B disease can be minimized by reducing contact between susceptible and chronic individuals, increasing treatment of chronic individuals, and increasing the number of vaccinated individuals in susceptible populations.