Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Indonesian Journal of Community Empowerment (IJCE)

PEMBINAAN KESEHATAN MENTAL DI ERA DIGITAL UNTUK REMAJA STOP BULLYING, BIJAKLAH DALAM BERSOSIAL MEDIA Istianatus Sunnah; Niken Dyah Ariesti; Richa Yuswantina
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 2 No. 1 (2020): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei Vol.2 No.1
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.677 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v2i1.523

Abstract

Dewasa ini banyak kenakalan remaja yang terjadi, berupa geng motor, penggunaan narkoba, maupun pembullian yang dipicu akibat unggahan di media sosial. Akibatnya, antar grup maupun anggota grup saling ejek, saling mem-bully, yang menyebabkan emosi dari para remaja tersebut memuncak. Akibat luapan emosi tersebut, maka saling membuat rencana dan berupaya untuk mengunggulkan jati diri mereka. Remaja merupakan usia transisi dari anak-anak menuju ke dewasa,dengan batasan usia dari 10-20 tahun. Pada masa peralihan ini, umumnya memiliki ciri mengalami kegelisahan dalam hidupnya,munculnya pertentangan dengan orang tua, keinginan untuk mencoba hal baru, berkhayal dan berfantasi tentang prestasi dan kariernya. Kegiatan ini dilakukan melalui pembinaan kesehatan mental sebagai sasaran adalah siswa SMA di Kabupaten Semarang. Pembinaan dilakukan dengan memberikan materi dan evaluasi berupa pretes dan postes kepada sejumlah 33 siswa. Hasil evaluasi berupa nilai pemahaman yang akan mejadi dasar untuk menentukan kategori pemahaman siswa yang terdiri dari cukup, baik dan sangat baik. Prosentase siswa yang memiliki kategori pemahaman tersebut dihitung untuk menentukan tingkat keberhasilan penyampaian materi. Hasil evaluasi yang diperoleh menunjukkan bahwa, terdapat peningkatan pemahaman kepada siswa setelah diberikan edukasi tentang kesehatan mental, Undang-Undang ITE dan konten positif media sosial. Pemahaman siswa tentang semua materi kategori sangat baik karena nilai rata-rata yang diperoleh di atas 90. Prosentase siswa yang memiliki pemahaman sangat baik meningkat menjadi 64% dan baik menjadi 36%. Hal ini menunjukkan bahwa adanya edukasi kepada siswa, membantu meningkatkan pemahaman terhadap cyber bullying, UU ITE dan unggahan konten positif di sosial media.
Peningkatan Perilaku Diri Warga Terhadap Pencegahan Covid 19 Niken Dyahariesti; Agitya Resti Erwiyani; Kartika Dian Pertiwi
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 4 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2022
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.401 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v4i2.1823

Abstract

The spread of the COVID-19 virus is now out of control. The virus attacks regardless of age, place or gender. Everyone has the same chance of contracting this virus. Candi Rejo Village is one of the largest contributors to the 3rd largest confirmed case of COVID-19 in Semarang Regency. The cause of the high number of patients who are confirmed positive are many things, including the lack of public understanding about covid 19, both prevention and treatment. The purpose of this study is to provide education to the Candirejo community about behaviors that can prevent the spread of Covid 19. The target of community service is more to housewives household, because housewives are the main pillar who maintains health in the family environment and is assisted by health cadres. The method used is by providing education to the community through Candirejo health cadres by distributing posters and education about covid 19 including 7M, nutritious and balanced food and vaccinations. Health cadres are given knowledge and posters are posted in places that are easily accessible to the general public. The success of this education can be seen from changes in people's behavior or community knowledge. The definition of success is an increase in public knowledge about correct behavior, the use of vitamins for prevention and covid vaccination for a better life.ABSTRAKPenyebaran virus covid 19, saat ini sudah tidak bisa dikendalikan lagi. Virus menyerang tidak memandang usia, tempat ataupun jenis kelamin. Semua orang mempunyai peluang yang sama untuk tertular virus ini. Kelurahan Candi rejo merupakan salah satu daerah penyumbang 3 terbesar pasien terkonfirmasi positif covid 19 di Kabupaten Semarang. Penyebab tingginya pasien yang terkonfirmasi positif banyak hal antara lain kurangnya pemahaman masyarakat tentang covid 19, baik pencegahan maupun pengobatannya.Tujuan penelitian ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat Candirejo tentang perilaku yang dapat mencegah terjangkitnya Covid 19. Sasaran pada pengabdian kepada masyarakat ini lebih ke ibu rumah tangga, karena ibu rumah tangga merupakan pilar utama yang menjaga kesehatan di lingkungan keluarga dan dibantu oleh kader kesehatan. Metode yang dilakukan adalah dengan pemberian edukasi ke masyarakat melalui kader kesehatan Candirejo dengan membagikan poster serta edukasi tentang covid 19 meliputi 7M, makanan bergizi dan seimbang serta vaksinasi. Kader kesehatan diberikan pengetahuan serta poster yang diberikan ditempel ditempat yang mudah diakses oleh khalayak umum. Keberhasilan edukasi ini, dapat dilihat dari perubahan perilaku masyarakat ataupun pengetahuan masyarakat. Definisi berhasil adalah adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang perilaku yang benar, penggunaan vitamin untuk preventif dan vaksinasi covid untuk hidup yang lebih baik. 
Optimasi Situ (Sistem Informasi Tuberculosis) Berbasis Integrasi Virtual dan Augmented Reality pada Kader PKK Desa Candirejo, Kabupaten Semarang Richa Yuswantina; Niken Dyahariesti; Ita Puji Lestari
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 4 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2022
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.084 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v4i2.1945

Abstract

Based on data from the Central Statistics Agency (BPS) of Central Java Province in 2020 the average TB discovery rate per 100,000 population is around 210.76 and the percentage of successful TB detection in Central Java is only around 83.93%. Focused in Semarang Regency, the average TB detection rate per 100,000 population is around 174.99 and the percentage of successful TB detection is only around 84.65%. Various efforts to prevent tuberculosis must continue to be carried out in order to break the chain of transmission, establish a rapid diagnosis, control infection well, and effective treatment are very important in eradicating tuberculosis in the community.  The purpose of this activity is to streamline IEC (Communication, Information and Education) on drugs and diseases to PKK (Family Welfare Empowerment) cadres regarding TB in order to avoid misuse (mis-use) and drug abuse (drug abuse) in order to achieve the expected therapeutic effect of treatment. effective and efficient. Some of the problems found include: 1) Low awareness, understanding and knowledge of the people of Semarang Regency, especially Candirejo Village about the risk of TB; 2) Boredom and laziness arise in patients in treatment; 3) Shame, low self-esteem or even depression in people with TB and their families, as well as the negative stigma of society; 4) Lack of understanding of the patient's family, and the community around the patient about the importance of support for TB sufferers; 5) awareness, interest and understanding related to healing, prevention. The solution offered in this service activity is to provide counseling, education and assistance to PKK Cadre of Candirejo Village which bridges communication with sufferers as an effort to prevent disease transmission, especially TB. The approach was carried out by means of observation, interviews, counseling, demonstrations on how to wash hands properly, and motivating residents to create a healthy home and environment.ABSTRAKBerdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2020 rata-rata angka penemuan TBC per 100.000 penduduk yaitu sekitar 210,76 dan persentase keberhasilan penemuan TBC di Jawa Tengah hanya berkisar 83,93%. Terfokus di Kabupaten Semarang rata-rata angka penemuan TBC per 100.000 penduduk yaitu sekitar 174,99 tahun 2020 dan persentase keberhasilan penemuan TBC hanya sekitar 84,65%. Berbagai upaya pencegahan tuberculosis harus terus dilakukan agar dapat memutus rantai penularan, menegakkan diagnosis cepat, mengendalikan infeksi dengan baik, dan pengobatan yang efektif merupakan hal yang sangat penting dalam memberantas TBC di masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan informasi obat TBC dan pengatasannya kepada kader PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) guna menghindari kesalahgunaan (miss-use) dan penyalahgunaan obat (drug abuse) demi tercapainya efek terapi pengobatan yang diharapkan secara efektif dan efisien. Beberapa permasalahan yang ditemukan diantaranya adalah: 1) Rendahnya kesadaran, pemahaman dan pengetahuan masyarakat Kabupaten Semarang utamanya Desa Candirejo tentang resiko TBC; 2)Timbul kebosanan dan malas pada Pasien dalam berobat; 3) Rasa malu, rendah diri atau bahkan depresi pada penderita TBC dan keluarganya, serta stigma negatif masyarakat; 4) Kurangnya pemahaman pihak keluarga pasien, dan masyarakat sekitar penderita tentang pentingnya dukungan kepada penderita TBC; 5) kesadaran, minat dan pemahaman terkait dengan penyembuhan, pencegahan. Solusi yang ditawarkan pada kegiatan pengabdian ini adalah memberikan penyuluhan, edukasi dan pendampingan pada Kader PKK Desa Candirejo yang menjembatani komunikasi dengan penderita sebagai upaya pencegahan penularan penyakit khususnya TBC. Pendekatan dilakukan dengan metode observasi, wawacara, penyuluhan, penyampaian informasi mengenai penyakit TBC.
Edukasi Diare Pada Anak Dyahariesti, Niken; Yuswantina, Richa; Wijayanti, Fiki
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 2 No. 2 (2020): Indonesian Journal of Community Empowerment November Vol.2 No.2
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.053 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v2i2.759

Abstract

Diarrhea is a state of urination with a diluted consistency and frequency more three times a day and is a symptom of a particular disease or other disorder. Diarrhea can affect all ages from toddlers to the elderly. The case of diarrhea in a toddler or child is more dangerous if not treated immediately. Lerep village is one of the villages that is the majority of children, which is the local wisdom of lerep village many children who play outside and also snack haphazardly. The purpose of this activity is to improve the understanding of lerep villagers about diarrhea in children. The method used starts the pretest stage, the educational process and the postest. This activity was attended by 27 housewives. The implementation of this activity is carried out with youtube media that is broadcast live. Measure the success of this activity by comparing the results of the pretest and postest values. The result of this activity is obtained that the postest value is better than the pretest value. Thus it can be concluded that the absence of this activity can increase the knowledge of lerep villagers to the knowledge of diarrhea in children.AbstrakDiare merupakan suatu keadaan buang air dengan konsistensi encer dan frekuensi yang lebih tiga kali sehari dan merupakan gejala dari penyakit tertentu atau gangguan lain. Diare dapat menjangkit semua usia dari balita sampai lansia. Kejadiaan diare pada balita atau anak lebih berbahaya jika tidak segera ditangani. Desa Lerep merupakan salah satu desa yang mayoritas anak-anak, dimana merupakan kearifan lokal dari desa Lerep banyak anak-anak yang bermain diluar dan juga jajan sembarangan. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman masyarakat desa Lerep tentang diare pada anak. Metode yang digunakan dimulai tahap pretest , proses edukasi dan postest. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu rumah tangga yang berjumlah 27 orang. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan media youtube yang disiarkan secara langsung. Pengukuran keberhasilan kegiatan ini dengan membandingkan hasil dari nilai pretest dan postest. Hasil kegiatan ini diperoleh bahwa nilai postest lebih bagus dibandingkan nilai pretest. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya kegiatan ini dapat peningkatan pengetahuan masyarakat desa Lerep terhadap pengetahuan diare pada anak.
Pencegahan Resistensi Antibiotik Kolaborasi dengan Siswa Kesehatan di Kabupaten Semarang Dyahariesti, Niken; Richa Yuswantina
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 5 No. 2 (2023): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2023
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v5i2.2714

Abstract

The resistance to antibiotics poses a serious problem, especially due to their misuse in society, which is a major contributor to antibiotic resistance. As antibiotic resistance escalates, the discovery of new drugs to combat resistant bacteria must increase as well. However, the rate of newdrug discovery does not directly correlate with the surge in antibiotic resistance. Given the significance of this issue, immediate measures to combat antibiotic resistance by engaging the community, especially those competent in the healthcare field, are crucial. Collaboration with health students is expected to enhance public trust and adherence to proper antibiotic use. Health students from SMK Islam Sudirman in Semarang Regency and SMK Tunas Bangsa in Semarang Regency, totaling 70 students, have joined forces. The success indicator for this program lies in the increased understanding of antibiotic resistance among students, demonstrated by a noticeable improvement in pre-test and post-test scores. The enthusiasm of health students regarding antibiotics is evident in the multitude of questions they ask. These questions often relate to occurrences in their surroundings, indicating their concern for antibiotic resistance in their environment. This collaboration aims for students to serve as an extension in preventing the widespread issue of antibiotic resistance.   ABSTRAK                 Resistensi merupakan masalah yang serius terutama untuk penggunaan antibiotik. Penggunaan yang salah  dimasyarakat merupakan pemicu utama dalam kejadian resistensi antibiotik. Semakin meningkatnya resistensi antibiotik, maka harus diimbangi juga penemuan obat baru untuk bakteri yang mengalami resistensi, tetapi dalam rangka penemuan obat baru tidak  berbanding lurus dengan pelonjakan resistensi antibiotik. Pentingnya masalah ini maka harus segera diadakan tindakan penanggulangan resistensi antibiotik dengan merangkul masyarakat khususnya yang kompeten di bidang kesehatan. Kolaborasi dengan siswa kesehatan, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk lebih patuh dalam menggunakan antibiotik. Siswa kesehatan yang berkolaborasi adalah SMK Islam Sudirman Kabupaten Semarang dan SMK Tunas Bangsa Kabupaten Semarang dengan jumlah 70 siswa. Indikator keberhasilan program ini adalah tingkat pemahaman siswa terkait resistensi antibiotik meningkat, hal ini ditunjukkan dengan nilai pretest dan postes yang mengalami  peningkatan. Antusias siswa kesehatan  terkait antibiotik sangat terlihat dengan banyaknya pertanyaan  yang ditanyakan. Pertanyaan yang ditanyakan merupakan kejadian yang terjadi disekitar mereka, hal ini menandakan bahwa mereka peduli dengan lingkungan sekitar mereka terkait resistensi antibiotik. Dari hasil kolaborasi ini diharapkan para siswa dapat sebagai perpanjangan tangan untuk mencegah resistensi antibiotik  semakin luas.  
Kiat Meningkatkan Daya Tahan Tubuh dan Pembiasaan Cuci Tangan di SDN Candirejo 02 Kurnia Choerunisa; Dita Arisca Devi; Ossa Alifiyanti Kulsum; Lalu Helmi Maulana; Richa Yuswantina; Niken Dyahariesti; Dwi Retna Susilowati
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 6 No. 2 (2024): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2024
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v6i2.3318

Abstract

This research is motivated by the low understanding of SDN Candirejo 02 students regarding the importance of immune system and proper handwashing, which potentially increases the risk of infectious diseases. This research aims to enhance children's understanding and awareness of the importance of maintaining personal hygiene and health through a Community Service program. This community service activity was conducted by the Pharmacy Professional Students of Ngudi Waluyo University at SDN Candirejo 02, using counseling methods, handwashing demonstration and simulation, and question and answer sessions, with the goal of improving the knowledge of 4th-grade students about the importance of maintaining immune system and proper handwashing. An evaluation of 25 students using pre-test and post-test methods showed that before the counseling, demonstration, and handwashing simulation, 64% of students had an understanding of handwashing habits. After the presentation of the material, there was a 28% increase, leading to an improvement in student understanding. The activities were conducted through counseling methods, handwashing simulation, and question and answer sessions. Despite the increase in understanding, there were still misunderstandings regarding the importance of handwashing after handling money. It is hoped that activities like this can be regularly conducted to enhance awareness of personal hygiene. Recommendations are made to enhance education on hand hygiene, especially after handling money, both in the school and family environments to ensure that clean and healthy living habits are firmly ingrained in students. Regular counseling is highly recommended to support this.   ABSTRAK Latar belakang penelitian ini dilandasi oleh masih rendahnya pemahaman siswa SDN Candirejo 02 tentang pentingnya daya tahan tubuh dan cuci tangan yang benar, sehingga berpotensi meningkatkan risiko penyakit infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran anak-anak tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan kesehatan melalui program pengabdian Masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh Mahasiswa Profesi Apoteker Universitas Ngudi Waluyo di SDN Candirejo 02, menggunakan metode penyuluhan, demonstrasi dan simulasi cuci tangan serta sesi tanya jawab, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan siswa kelas 4 tentang pentingnya menjaga daya tahan tubuh dan mencuci tangan dengan benar.  Evaluasi terhadap 25 siswa dengan metode pre-test dan post-test menunjukkan bahwa sebelum kegiatan penyuluhan, demonstrasi, dan simulasi cuci tangan, 64% siswa telah memahami kebiasaan mencuci tangan. Setelah pemaparan materi, terjadi peningkatan sebesar 28%, sehingga pemahaman siswa meningkat. Kegiatan dilakukan dengan metode penyuluhan, simulasi cuci tangan, dan sesi tanya jawab. Meskipun terjadi peningkatan pemahaman, masih terdapat kesalahpahaman terkait pentingnya mencuci tangan setelah memegang uang. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat rutin dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan kebersihan diri. Saran, edukasi tentang kebersihan tangan, terutama setelah memegang uang, perlu ditingkatkan secara berkelanjutan di sekolah dan rumah agar kebiasaan hidup bersih dan sehat tertanam kuat pada siswa.  Penyuluhan rutin sangat dianjurkan untuk mendukung hal ini.
Pemberdayaan Kader Posyandu Lansia dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan bagi Lansia Dyahariesti, Niken; Richa Yuswantina; Ita Puji Lestari
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 6 No. 2 (2024): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2024
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v6i2.3447

Abstract

Posyandu cadres are community volunteers who have an important role in health services for the elderly at the elderly Posyandu. Cadres are part of a group of change agents who support government programs to improve the health status of the elderly. Posyandu activities are promotive and preventive activities that require the skills of health cadres in communication, managerial and service at the posyandu. The purpose of this activity is to improve the skills of posyandu cadres in providing services at the posyandu for the elderly. The methods used in this activity are training, workshops and demonstrations. The results of the activity were carried out in three stages, the first stage was basic service training, namely blood pressure measurement techniques and anthropometry, followed by effective communication training to interact with elderly posyandu patients, then increasing the capacity of cadres in preparing the elderly PMT menu. The results of the activity are known to have increased cadre knowledge about elderly health and the ability to carry out basic health service procedures for the elderly who come to the posyandu, from 2 measurements to 5 measurements.  Through this community service activity, the empowerment of elderly posyandu cadres, especially in technical skills in measuring blood pressure and anthropometry in early detection of disease risk in the elderly and non-technical skills, namely communication skills that can increase motivation and education to the elderly community.   ABSTRAK Kader posyandu merupakan relawan masyarakat yang memiliki peran penting dalam pelayanan Kesehatan bagi lansia di Posyandu lansia. Kader merupakan bagian dari kelompok agen perubahan yang mendukung program pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat lanjut usia. Kegiatan posyandu merupakan kegiatan yang bersifat promotif dan preventif yang memerlukan keterampilan kader Kesehatan dalam komunikasi, manajerial dan pelayanan di posyandu. Tujuan kegiatan ini adalah  meningkatkan ketrampilan kader posyandu dalam melakukan pelayanan di posyandu lansia.  Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan, workshop dan demonstrasi. Hasil kegiatan dilakukan pada tiga tahap, tahap pertama pelatihan pelayanan dasar yaitu teknik pengukuruan tekanan darah dan antropometri, dilanjutkan pelatihan komunikasi efektif untuk berinteraksi dengan pasien posyandu lansia, kemudian peningkatan kapasitas kader dalam penyusunan menu PMT lansia. Hasil kegiatan diketahui terjadi peningkatan pengetahuan kader tentang kesehatan lansia dan kemampuan dalam melakukan prosedur pelayanan kesehatan dasar pada lansia yang datang ke posyandu  yang awalnya 2 pengukuran menjadi 5 pengukuran. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini pemberdayaan kader posyandu lansia khususnya dalam keterampilan teknis dalam mengukur tekanan darah dan antropometri dalam mendeteksi dini risiko penyakit pada lansia dan keterampilan non teknis yaitu kemampuan komunikasi yang dapat meningkatkan motivasi dan edukasi kepada masyarakat lansia.