Claim Missing Document
Check
Articles

Sintesis dan Karakterisasi Silica Gel dari Tetraetilortosilikat (TEOS) Menggunakan Surfaktan Polyethylene Glycol (PEG) 6000 dalam Kondisi Basa Agus Salim Purwanto; Taslimah Taslimah; Sriatun Sriatun
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 15, No 1 (2012): Volume 15 Issue 1 Year 2012
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.094 KB) | DOI: 10.14710/jksa.15.1.1-6

Abstract

Penelitian tentang sintesis silika gel dari tetraetilortosilikat (TEOS) menggunakan surfaktan polyethylene glicol (PEG) 6000 dalam kondisi basa telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pH optimum pembentukan gel tercepat untuk sintesis silica gel dan menentukan karakter silika gel hasil sintesis. Sintesis silica gel dilakukan dengan mencampurkan tetraetilortosilikat (TEOS), etanol, aquades, NH4OH dan polietilen glikol (PEG) 6000. Penelitian ini dilakukan variasi pH 8-10 dan variasi konsentrasi PEG 6000 yaitu 0,01 g/100 mL; 0,03 g/100 mL; 0,06 g/100 mL. Silika gel hasil sintesis dikarakterisasi dengan spektrofotometer inframerah (FTIR), difraksi sinar-X (XRD) dan BET surface area analyzer. Diperoleh bahwa  pH 9 sebagai pH optimum untuk pembentukan gel. Hasil analisis difraksi sinar-X (XRD) menunjukkan bahwa silika gel adalah amorf sedangkan hasil BET surface area analyzer menunjukkan bahwa silika gel termasuk dalam mesopori dengan volume total pori dan luas permukaan spesifik silika gel tertinggi diperoleh pada pH 9 dan dengan konsentrasi PEG 6000 0,03 g/100 mL yaitu masing-masing 124,574 cm3/g dan 285,456 m2/g.
Pengaruh Tipe Pembakaran terhadap Kualitas Genteng Berglasir Serbuk Kaca/TiO2 serta Penentuan Kemampuan Fotokatalisisnya Linda Selvianingrum; Sriatun Sriatun; Adi Darmawan
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 16, No 3 (2013): Volume 16 Issue 3 Year 2013
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.768 KB) | DOI: 10.14710/jksa.16.3.84-89

Abstract

Genteng merupakan salah satu bahan penting untuk membangun rumah. Kualitas genteng dapat ditingkatkan dengan menggunakan bahan-bahan yang bisa dimasukkan ke dalam lempung juga dapat dilakukan pengglasiran pada permukaan genteng. Titanium dioksida merupakan bahan tambahan dalam campuran glasir yang berfungsi sebagai bahan fotokatalis. Pada penelitian ini dibuat genteng berglasir kaca/TiO2 dengan dua tipe pembakaran yaitu pembakaran tunggal dan pembakaran ganda. Dan untuk untuk mengetahui kualitas genteng maka dilakukan pengujian perembesan air. Selain itu juga dikaji penambahan TiO2 terhadap kemampuan fotokatalisis dari genteng berglasir dengan menentukan nilai celah pita permukaan glasir genteng menggunakan Spektrofotometer UV-Vis Reflektansi Difusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembakaran ganda memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pembakaran tunggal. Penambahan TiO2 pada campuran glasir menaikkan harga band gap TiO2 yang berarti menambah aktivitas fotokatalis pada glasir genteng
Pengaruh Serbuk Kaca dan Variasi Suhu Pembakaran pada Pembuatan Genteng Lempung Sedimentasi Banjir Kanal Timur Kota Semarang terhadap Kuat Tekan serta Daya Serapnya terhadap Air Amaryllis Kartika Ratri; Sriatun Sriatun; Adi Darmawan
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 11, No 3 (2008): Volume 11 Issue 3 Year 2008
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.645 KB) | DOI: 10.14710/jksa.11.3.63-69

Abstract

Telah dilakukan pembuatan genteng yang berasal lempung sedimentasi Banjir Kanal Timur Semarang dan dilakukan pula kajian pengaruh penambahan serbuk kaca dan variasi suhu pembakaran terhadap kuat tekan dan daya serap air genteng tersebut. Serbuk kaca yang digunakan berasal dari kaca botol bekas. Kajian ini dilakukan dengan (1) melakukan variasi penambahan jumlah serbuk kaca yang dicampurkan pada lempung sebanyak 0%, 2%, 4%, 6%, 8%, 10%, 12%, 14%, 16%, 18%, dan 20% dan (2) melakukan variasi suhu pembakaran 600°C, 700°C, 800°C dan 900°C. Produk yang dihasilkan diuji dengan menggunakan FT-IR kemudian diukur kuat tekan dan daya serap airnya. Pengukuran kuat tekan genteng dilakukan dengan memberikan tekanan pada genteng menggunakan alat compression test. Sedangkan pengukuran daya serap air dilakukan dengan mengukur persentase selisih berat genteng sebelum dan setelah direndam ke dalam air selama satu malam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan meningkatkan suhu pembakaran akan meningkatkan nilai kuat tekan dan menurunkan nilai daya serap genteng terhadap air. Penambahan serbuk kaca yang memberikan nilai kuat tekan tertinggi dan daya serap air terendah adalah pada penambahan serbuk kaca 12%.
Sintesis dan Karakterisasi Zeolit Y Sriatun Sriatun; Taslimah Taslimah; Erwin Nur Cahyo; Fuguh Devi Saputro
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 20, No 1 (2017): Volume 20 Issue 1 Year 2017
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.725 KB) | DOI: 10.14710/jksa.20.1.19-24

Abstract

Telah dilakukan pembuatan zeolit Y dengan kajian konsentrasi dan jenis surfaktan yaitu cetyltrimethylammonium bromide (CTAB) dan Polyethylen Glycol-400 (PEG-400). Adapun bahan baku utama untuk membuat zeolit Y adalah sol silika dan alumunium hidroksida. Sintesis zeolit Y menggunakan metode hidrotermal dengan waktu kristalisasi 24 jam dan 72 jam pada suhu 100°C. Proses kalsinasi produk pada suhu 500°C selama 5 jam. Analisis produk zeolit menggunakan Fourrier Transform-Infra Red (FT-IR) dan X-Ray Diffractometer (XRD). Hasil yang diperoleh bahwa zeolit yang disintesis dengan waktu hidrotermal 24 jam menghasilkan zeolit A sedangkan yang 72 jam menghasilkan Zeolit Y. Variasi konsentrasi dan jenis surfaktan tidak signifikan mempengaruhi kristalinitas dan ukuran bulir kristal zeolit yang dihasilkan. Namun penggunaan surfaktan meningkatkan ukuran bulir kristal zeolit. Ukuran bulir kristal terbesar didapatkan pada zeolit 24 jam yang menggunakan surfaktan PEG-400 dengan konsentrasi 6,25x10-5 M menghasilkan ukuran bulir kristal 46,82 nm.
Sintesis Silika Kristalin Menggunakan Surfaktan Cetiltrimetilamonium Bromida (CTAB) dan Trimetilamonium Klorida (TMACl) sebagai Pencetak Pori Bimo Tunggal Dipowardani; Sriatun Sriatun; Taslimah Taslimah
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 11, No 1 (2008): Volume 11 Issue 1 Year 2008
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.519 KB) | DOI: 10.14710/jksa.11.1.20-28

Abstract

Telah dilakukan sintesis silika kristalin menggunakan natrium silikat dan TEOS sebagai sumber silika serta surfaktan CTAB dan TMACl sebagai pencetak pori untuk menentukan pengaruh variasi konsentrasi surfaktan dan pH terhadap luas permukaan spesifik, volume total pori dan ukuran pori rata-rata silika kristalin. Natrium Silikat didapat dari reaksi antara kaca dengan natrium karbonat pada suhu 900oC. Pada penelitian ini dibuat 2 macam variasi. Pertama adalah variasi konsentrasi CTAB dan TMACl (0,2 M dan 0,1 M; 0,4 M dan 0,2 M; 0,6 M dan 0,3 M). Kedua adalah variasi pH (9, 10 dan 11). Sintesis dilakukan dengan mencampurkan larutan natrium silikat, TEOS, CTAB, TMACl dan akuades yang melalui proses hidrotermal dan kalsinasi. Karakterisasi hasil penelitian dilakukan dengan metode analisis XRD, FTIR, dan adsorpsi gas N2 melalui persamaan BET Dari hasil analisis XRD dan FTIR menunjukkan bahwa material silika kristalin hasil sintesis merupakan jenis stishovit, kuarsa dan kristobalit yang belum murni. Ukuran pori rata-rata, luas permukaan spesifik dan volume total pori dari produk adalah 10,066 Å; 30,8292 m2/g dan 15,517 cm3/g untuk sampel dengan konsentrasi CTAB 0,4 M dan TMACl 0,2 M; 9,597 Å, 40,2642 m2/g dan 19,320 cm3/g untuk sampel dengan konsentrasi CTAB 0,6 M dan TMACl 0,3 M; 9,500 Å; 38,7657 m2/g dan 18,413 cm3/g untuk sampel dengan pH 10.
Pengaruh Variasi Rasio Si/Al pada Sintesis Zeolit dengan Metode Refluks Muchamad Fadlulah; Sriatun Sriatun; Abdul Haris
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 17, No 3 (2014): Volume 17 Issue 3 Year 2014
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.126 KB) | DOI: 10.14710/jksa.17.3.100-103

Abstract

Telah dilakukan sintesis zeolit dengan variasi rasio Si/Al dan waktu kristalisasi dengan metode pemanasan refluks. Variasi Si/Al yang digunakan pada penelitian ini adalah 25, 50, 75, 100. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh material hasil sintesis natrium silikat dan aluminat dengan variasi Si/Al dan waktu kristalisasi dengan metode pemanasan refluks serta karakterisasi material hasil sintesis. Metode yang digunakan untuk kristalisasi adalah pemanasan refluks pada suhu 100 0C dengan variasi waktu 1 dan 7 hari. Hasil sintesis berupa padatan dengan komponen penyusun/campuran senyawa Hydrogen Sodium Alumium silicate, Sodium Alumunium silicate Hydrate dan Sodium Hydrogen Alumunium Silicate Hydrate. Puncak-puncak Hydrogen Sodium Alumium silicate pada d(Å) adalah 4,88 Å; 4,36 Å; 2,47 Å. Puncak-puncak Sodium Alumunium silicate Hydrate pada d(Å) adalah 4,79 (Å); 4,63 (Å); 4,33 (Å). Puncak-puncak Sodium Hydrogen Alumunium Silicate Hydrate pada d(Å) adalah 5,33 (Å); 4,48 (Å); 3,97 (Å). Pengaruh rasio Si/Al terhadap kristalinitas adalah semakin tinggi rasio Si/Al (25, 50, 75, 100), maka kristalinitas akan menurun serta tidak adanya perbedaan yang signifikan pada variasi waktu kristalisasi 1 dan 7 hari.
Isolasi dan Karakterisasi Kitinase dari Isolat Jamur Akuatik Kitinolitik berasal dari Kupu-kupu (Lepidoptera) Reny Ingemer Selvia; Wuryanti Wuryanti; Sriatun Sriatun
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 16, No 3 (2013): Volume 16 Issue 3 Year 2013
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.717 KB) | DOI: 10.14710/jksa.16.3.97-101

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang isolasi dan karakterisasi kitinase dari isolat jamur akuatik kitinolitik berasal dari kupu-kupu (Lepidoptera). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kitinase dan data aktivitas spesifik kitinase dari isolat jamur akuatik kitinolitik yang berasal dari kupu-kupu serta memperoleh data kondisi optimum kitinase meliputi pH dan suhu. Pengujian aktivitas kitinase pada penelitian ini dilakukan dengan metode Ueda Arai, sedangkan pengukuran kadar protein dilakukan dengan metode Lowry. Aktivitas spesifik pada penelitian ini diperoleh dari rasio antara unit aktivitas dengan kadar protein kitinase. Aktivitas spesifik tertinggi kitinase pada penelitian ini ditunjukkan oleh fraksi 3 yaitu sebesar 51,17 unit/mg protein. Hasil karakterisasi kitinase menunjukkan bahwa pH 3,8 dan suhu 40,5oC merupakan kondisi optimum kitinase.
Pemanfaatan Limbah Penyulingan Bunga Kenanga sebagai Kompos dan Pengaruh Penambahan Zeolit terhadap Ketersediaan Nitrogen Tanah Sriatun Sriatun; Sri Hartutik; Taslimah Taslimah
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 12, No 1 (2009): Volume 12 Issue 1 Year 2009
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.429 KB) | DOI: 10.14710/jksa.12.1.17-22

Abstract

Penelitian tentang pemanfaatan limbah distilasi bunga kenanga sebagai kompos dan pengaruh penambahan zeolit terhadap ketersediaan nitrogen di dalam tanah telah dilakukan. Pembuatan kompos dilakukan dengan metode penumpukan. Dilakukan tiga variasi perlakuan terhadap penyulingan limbah kenanga, yaitu (1) ditambahkan oleh EM4, (2) ditambahkan oleh EM4 dan serbuk gergaji (3) tanpa penambahan (sebagai kontrol). Variabel fisik seperti suhu, bau dan warna divariasi pada saat proses pengomposan. Analisis kimia berupa rasio C/N dilakukan terhadap kompos yang telah matang. Setelah itu, kompos ditambahkan zeolit dengan variasi jumlah yaitu 2%, 4% dan 6% dari berat kompos, kemudian diberikan pada tanaman jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompos yang dibuat dari distilasi limbah bunga kenanga dan ditambah dengan EM4 yang mencapai suhu optimum pada suhu 39°C, siap dipanen setelah 21 hari dan memiliki rasio C/N sekitar 11,61. Sementara itu, kompos dengan penambahan EM4 dan serbuk gergaji dapat mencapai suhu optimum 45°C dan siap panen setelah 20 hari dan memiliki rasio C/N sekitar 43,81. Sedangkan kompos tanpa penambahan, suhu optimum tercapai pada suhu 37°C dan siap panen setelah 43 hari dengan rasio C/N sekitar 16,18. Penggunaan kompos yang ditambahkan zeolit pada tanaman jagung dapat meningkatkan laju nitrogen di tanah. Penambahan zeolit 2% meningkatkan nitrogen sebesar 0,96%, zeolit 4% equal to 1.90% and zeolite 6% equal to 3.31%.
Pengaruh Penambahan Surfaktan Hexadecyltrimethyl-Ammonium (HDTMA) pada Zeolit Alam Terdealuminasi terhadap Kemampuan Mengadsorpsi Fenol Sriatun Sriatun; Dimas Buntarto; Adi Darmawan
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 11, No 1 (2008): Volume 11 Issue 1 Year 2008
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.686 KB) | DOI: 10.14710/jksa.11.1.11-14

Abstract

Telah dilakukan modifikasi dengan menambahkan surfaktan hexadecyltrimethylammonium (HDTMA) terhadap zeolit alam terdealuminasi. Dealuminasi zeolit alam dilakukan dengan cara direndam dengan menggunakan HCl 6 M, dan dilanjutkan dengan NH4NO3 2 M masing-masing selama 4 jam yang kemudian dikalsinasi pada suhu 300 oC. Zeolit alam hasil dealuminasi selanjutnya ditambah dengan surfaktan HDTMA pada konsentrasi 0,125; 0,25; 0,5 dan 1,0 M dan dishaker selama 8 jam dengan kecepatan 150 rpm pada temperatur kamar. Karakterisasi terhadap zeolit terdealuminasi dan modifikasi HDTMA dilakukan dengan spektroskopi FTIR. Uji kemampuan adsorpsi zeolit termodifikasi HDTMA dilakukan terhadap fenol. Untuk mengetahui jumlah fenol yang teradsorp, maka konsentrasi fenol sebelum dan sesudah adsorpsi ditentukan dengan spektroskopi UV-Vis.Spektra FTIR menunjukkan bahwa zeolit alam setelah diberi perlakukan dengan HCl 6 M dan NH4NO3 2 M mengalami dealuminasi. Adanya dealuminasi ditunjukkan oleh pergeseran pita dari 1045,3 cm-1 ke 1076,2 cm-1. Sedangkan adanya HDTMA pada zeolit terdealuminasi ditunjukkan oleh serapan pada daerah 2923,9 cm-1 dan 2854,5 cm-1. Dari hasil analisis spektroskopi UV-Vis, diketahui konsentrasi fenol yang teradsorp maksimum pada ZAD3 (konsentrasi HDTMA 0,5 M) yaitu sebesar 239,724 mg/L.Kata kunci: surfaktan HDTMA, zeolit terdealuminasi, adsorpsi fenol
Modifikasi Zeolit Alam dengan Ligan EDTA untuk Adsorpsi Ion Logam Pb2+ dan Cd2+ Sriatun Sriatun; Oktaffi Arina Manasikana; Adi Darmawan
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 11, No 2 (2008): Volume 11 Issue 2 Year 2008
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.902 KB) | DOI: 10.14710/jksa.11.2.43-47

Abstract

Zeolit merupakan aluminosilikat dengan struktur kerangka tiga dimensi, memiliki rongga serta saluran yang saling berhubungan menyebabkan bagian permukaannya menjadi sangat luas. Luas permukaan dan pori zeolit sering dimanfaatkan untuk mengadsorp adsorbat. Dalam efektifitasnya sebagai adsorben, situs asam dan permukaan zeolit alam dapat dimodifikasi dengan ligan EDTA (etilendiamintetraasetat/ ethylenediaminetetraacetic acid). Dengan ligan EDTA diharapkan zeolit menjadi lebih selektif dalam mengadsopsi ion logam Pb2+. Pada penelitian ini zeolit alam (ZA) dimodifikasi dengan ligan EDTA pada variasi konsentrasi yaitu 0,20 M, 0,15 M, 0,10 M dan 0,05 M. Selanjutnya digunakan untuk mengadsorpsi ion logam Pb2+ dan Cd2+ dengan variasi: (i) ukuran partikel ZA 212 pm, 125 pm, dan 90 pm, (ii) rasio adsorbat/adsorben pada 20 mL/g, 30 mL/g, 40 mL/g dan 50 mL/g. Pada penelitian ini juga dilakukan perbandingan kemampuan adsorpsi ZA-EDTA terhadap ion Pb2+ dan Cd2+ dengan kemampuan adsorpsi ZA terhadap kompleks Pb-EDTA dan Cd-EDTA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spektra FTIR ZA sebelum maupun sesudah modifikasi dengan ligan EDTA tidak menampakkan perbedaan yang signifikan. Namun demikian kemampuan ZA setelah modifikasi dengan ligan EDTA (ZA-EDTA) dalam mengadsorpsi logam lebih tinggi. Hasil uji adsorpsi terhadap ion Pb2+ dan Cd2+ menunjukkan bahwa adsorpsi tertinggi oleh ZA-EDTA dengan ukuran partikel ZA 212 pm, sedangkan rasio adsorbat/adsorben terbaik untuk ion Pb2+ adalah 30 mL/g dan untuk ion Cd2+ adalah 20 mL/g. Dari perbandingan yang telah dilakukan juga diketahui bahwa adsorpsi yang dilakukan oleh ZA-EDTA terhadap ion Pb2+ dan Cd2+ lebih baik daripada adsorpsi ZA terhadap kompleks Pb-EDTA dan Cd-EDTA.