Pendahuluan: Sindrom metabolik ditandai dengan hipertensi, obesitas sentral, resistensi insulin, dan dislipidemia. Hylocereus polyrhizus dipercaya dapat mengobati sindrom metabolik. Metode: Penelitian eksperimental laboratorik dengan desain pretest dan posttest control group. Sebanyak 30 tikus dibagi menjadi 5 kelompok: K1 dan K2 kontrol negatif dan positif, kemudian K3, K4, K5 kelompok yang diberi ekstrak Hylocereus polyrhizus dengan dosis berturut-turut 60, 120, 180 mg/200 gBB. Data dianalisis dengan uji one-way ANOVA, uji Tukey HSD, uji T berpasangan, dan uji korelasi Pearson. Hasil: Kadar HDL tertinggi terdapat pada K5 dan terendah pada K1. Uji korelasi Pearson menunjukkan dosis Hylocereus polyrhizus mempunyai hubungan sangat kuat dengan peningkatan kadar HDL. Simpulan: Dosis ekstrak Hylocereus polyrhizus 60, 120, 180 mg/200 gBB dapat meningkatkan kadar HDL secara signifikan. Pada penelitian ini, dosis paling optimal adalah 180 mg/200 gBB.