Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Hubungan antara Diet Gluten Free Casein Free (GFCF) dengan Asupan Makanan dan Aktivitas Fisik Anak Autis di SLB Insan Madani dan Pusat Layanan Autis Kota Metro Tahun 2016 Muhammad Aditya; Sofyan Musyabiq Wijaya
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 1, No 3 (2017): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v1i3.1719

Abstract

Prevalensi autis di dunia saat ini mencapai 15-20 kasus per 10.000 anak atau 0,15-0,20%. Jika angka kelahiran di Indonesia enam juta per tahun maka jumlah penyandang autis di Indonesia bertambah 0,15% atau 6.900 per tahun dengan prevalensi anak laki-laki tiga sampai empat kali lebih besar daripada anak perempuan. Penanganan anak autis yang belumbanyak terpikirkan oleh para orang tua yang anaknya baru terdiagnosis autis adalah pengaturan diet (konsumsi). Hasil pemeriksaan terhadap 200 anak autis di Indonesia didapatkan bahwa seluruhnya menderita alergi makanan (multiple food alergy) dan sekitar 95% alergi terhadap susu sapi dan jenis gandum. Penelitian ini adalah penelitian observasional denganrancangan studi potong lintang (cross sectional). Penelitian ini dilakukan di Pusat Layanan Autis Metro dan SLB Insan Madani Metro. Besar subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan total sampling (38 Anak). Data diolah menggunakan program NutriSurvey, dan analisis menggunakan metode chi-square. Hasil menunjukan bahwa tidakada perbedaan aktifitas fisik dan asupan makanan antara siswa yang diet ketat GFCF, diet tidak ketat, dan tidak diet GFCF. Dari hasil tersebut dapat diperoleh bahwa anak autis dengan diet GFCF tidak mempengaruhi asupan makanan dan aktifitas fisiknya.Kata Kunci : aktfitas fisik , asupan makanan , diet gfcf
KEBIJAKAN KEIMIGRASIAN DAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA: STUDI KASUS DEPORTASI DAN DETENSI IMIGRAN Sugih Nugraha; Rizqi Afif Izzuddin; Sapta Kusuma Azhari; Maulana Akbar; Muhammad Aditya; Ramadhansyah Eka Sulthan; Timothy Indramora Manurung
Journal of Social and Economics Research Vol 6 No 1 (2024): JSER, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v6i1.588

Abstract

Deportasi dan detensi imigran merupakan dua praktik yang seringkali menimbulkan pertanyaan terkait perlindungan hak asasi manusia. Penelitian ini berfokus pada analisis mendalam terhadap kebijakan dan praktik deportasi serta detensi imigran di Indonesia. Melalui studi kasus, penelitian ini mengungkap bagaimana kebijakan-kebijakan tersebut diterapkan dalam praktik, serta dampaknya terhadap hak-hak dasar imigran seperti hak atas kebebasan, keamanan, dan perlakuan manusiawi. Penelitian ini juga akan mengeksplorasi peran lembaga-lembaga terkait dalam melindungi hak-hak imigran,serta tantangan yang dihadapi dalam implementasi kebijakan.
Problematika Pengadaan Bilik Asmara di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Parepare Demi Pemenuhan Hak Seksual Narapidana Wiwin, Wiwin; Muhammad Sabir Rahman; Muhammad Aditya; Muhammad Kemal Yunus; Nurul Ramadhani Sangker
UNES Law Review Vol. 7 No. 1 (2024): UNES LAW REVIEW (September 2024)
Publisher : LPPM Universitas Ekasakti Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v7i1.2312

Abstract

A romance room is a special room or room provided by the state for inmates to channel their sexual desires. The provision of a romance room aims to provide a place for inmates to channel their sexual desires to their legal partners. In Indonesia, romance rooms are still limited and there are only three correctional institutions that have romance booths, namely Ciangir Class IIB Correctional Institution, Kendal Class IIB Open Correctional Institution, and Nusakambangan Class IIB Open Correctional Institution, while Parepare Class IIA Correctional Institution has not yet held a romance room. This study aims to find out the reality of inmates' sexual desire and the problems of procuring romance rooms in Class IIA Parepare Correctional Institution. This research is an empirical normative research that uses a statute appraoch, conceptual approach and social approach. The results of this study show that the reality of inmates' sexual desires in the Class IIA Parepare Correctional Institution requires a romance room as a legal mechanism to fulfill the inmates' sexual desires and to carry out the rights and obligations of the inmate's legal spouse in order to maintain marital harmony. Inmates of Class IIA Parepare Correctional Institution still have difficulty channeling their sexual desires because romance booths are not yet available, while CMK and extraordinary permits that are often used as a medium for channeling sexual desire require strict administrative requirements. The problems faced by the Parepare Class IIA Correctional Institution in the procurement of romance rooms are the absence of regulations that specifically regulate the requirements, implementation procedures, supervision, and technical matters related to the procurement of romance rooms. Another problem faced is the concern about the safety of the romance room and the impact caused if the inmate's wife or female inmate becomes pregnant and gives birth.
PENGARUH PELAYANAN DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA BENGKEL AMB PAINTING Ruswadi; Ridwansyah; Muhammad Aditya; Luthfi Aziz Thohir; Suci Muryani
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 1 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Januari
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i1.1468

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kepuasan pelanggan Bengkel AMB Painting dipengaruhi oleh kualitas pelayanan dan strategi promosi. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menyebarkan kuesioner kepada pelanggan. Analisis data menunjukkan bahwa kedua faktor tersebut tidak mempengaruhi kepuasan pelanggan secara signifikan. Hal ini mengejutkan karena, secara teori, kedua variabel ini sering dianggap sebagai faktor penentu utama kepuasan pelanggan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor lain mungkin memainkan peran yang lebih signifikan dalam menentukan tingkat kepuasan pelanggan, dan aspek-aspek seperti harga, kecepatan layanan, kenyamanan lokasi, atau hubungan antara pelanggan dan staf bengkel mungkin menjadi subjek yang lebih relevan untuk penelitian di masa depan. Lebih lanjut, temuan ini menunjukkan bahwa Bengkel AMB Painting perlu melakukan pendekatan yang lebih komprehensif dalam memahami kebutuhan klien. Penerapan praktis dari penelitian ini adalah pentingnya melakukan penilaian menyeluruh terhadap setiap aspek operasional bengkel untuk menentukan dengan tepat komponen-komponen yang memiliki dampak lebih besar terhadap kepuasan pelanggan. Hasilnya, Bengkel AMB Painting dapat membuat rencana yang lebih sukses untuk mempertahankan klien dan meningkatkan daya saing pasar.
Pengaruh Key Performance Index Terhadap Motivasi Dan Kinerja Karyawan Muhammad Aditya; Sri Sundari; Marisi Pakpahan
Master Manajemen Vol. 2 No. 1 (2024): Master Manajemen
Publisher : Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59603/masman.v2i1.317

Abstract

Key Performance Indicator (KPI) is a metric or key indicator used to measure the performance of an organization, department, or individual in achieving set goals and objectives. KPI serves as a tool to evaluate how successfully an entity is achieving its strategic performance targets. This research aims to gain a deep understanding of the concept of Key Performance Indicator (KPI), motivation, and employee performance through a review of scholarly literature. By dissecting information from the literature, this research hopes to provide a strong theoretical foundation and contribute to a practical understanding of the impact of KPI on employee motivation and performance in an organizational context. The contribution of KPI in managing and aligning employee performance becomes a solution in providing information on the extent of success in achieving set work targets, identifying, and monitoring measures of success. Certainly, this is done by demonstrating clear, specific, and measurable performance indicators.
KEBIJAKAN KEIMIGRASIAN DAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA: STUDI KASUS DEPORTASI DAN DETENSI IMIGRAN Sugih Nugraha; Rizqi Afif Izzuddin; Sapta Kusuma Azhari; Maulana Akbar; Muhammad Aditya; Ramadhansyah Eka Sulthan; Timothy Indramora Manurung
Journal of Social and Economics Research Vol 6 No 1 (2024): JSER, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v6i1.588

Abstract

Deportasi dan detensi imigran merupakan dua praktik yang seringkali menimbulkan pertanyaan terkait perlindungan hak asasi manusia. Penelitian ini berfokus pada analisis mendalam terhadap kebijakan dan praktik deportasi serta detensi imigran di Indonesia. Melalui studi kasus, penelitian ini mengungkap bagaimana kebijakan-kebijakan tersebut diterapkan dalam praktik, serta dampaknya terhadap hak-hak dasar imigran seperti hak atas kebebasan, keamanan, dan perlakuan manusiawi. Penelitian ini juga akan mengeksplorasi peran lembaga-lembaga terkait dalam melindungi hak-hak imigran,serta tantangan yang dihadapi dalam implementasi kebijakan.
Problematika Pengadaan Bilik Asmara di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Parepare Demi Pemenuhan Hak Seksual Narapidana Wiwin, Wiwin; Muhammad Sabir Rahman; Muhammad Aditya; Muhammad Kemal Yunus; Nurul Ramadhani Sangker
UNES Law Review Vol. 7 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v7i1.2312

Abstract

A romance room is a special room or room provided by the state for inmates to channel their sexual desires. The provision of a romance room aims to provide a place for inmates to channel their sexual desires to their legal partners. In Indonesia, romance rooms are still limited and there are only three correctional institutions that have romance booths, namely Ciangir Class IIB Correctional Institution, Kendal Class IIB Open Correctional Institution, and Nusakambangan Class IIB Open Correctional Institution, while Parepare Class IIA Correctional Institution has not yet held a romance room. This study aims to find out the reality of inmates' sexual desire and the problems of procuring romance rooms in Class IIA Parepare Correctional Institution. This research is an empirical normative research that uses a statute appraoch, conceptual approach and social approach. The results of this study show that the reality of inmates' sexual desires in the Class IIA Parepare Correctional Institution requires a romance room as a legal mechanism to fulfill the inmates' sexual desires and to carry out the rights and obligations of the inmate's legal spouse in order to maintain marital harmony. Inmates of Class IIA Parepare Correctional Institution still have difficulty channeling their sexual desires because romance booths are not yet available, while CMK and extraordinary permits that are often used as a medium for channeling sexual desire require strict administrative requirements. The problems faced by the Parepare Class IIA Correctional Institution in the procurement of romance rooms are the absence of regulations that specifically regulate the requirements, implementation procedures, supervision, and technical matters related to the procurement of romance rooms. Another problem faced is the concern about the safety of the romance room and the impact caused if the inmate's wife or female inmate becomes pregnant and gives birth.
ANALISIS PENGARUH LIBERATION DAY AS 2025 TERHADAP SAHAM ANTM TBK Ardiansyah, Rafael; Muhammad Fadhlurrohman, Kemas; Muhammad Aditya; Sri Handayani
Jurnal Multidisiplin Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 1 (2025): April
Publisher : PT. ANAN PUBLISHER CENDEKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70585/jmsh.v2i1.117

Abstract

Abstrak Kebijakan tarif impor yang diumumkan pemerintah Amerika Serikat pada awal April 2025 menciptakan gejolak signifikan pada pasar modal Indonesia, khususnya terhadap saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Fenomena ini menarik untuk dikaji guna memahami ketahanan perusahaan berbasis komoditas dalam menghadapi kebijakan proteksionisme global. Melalui pendekatan studi kasus dan analisis data berupa pergerakan harga dan volume perdagangan sebelum dan sesudah pengumuman kebijakan tarif pada awal April 2025, terungkap adanya penurunan harga saham sebesar ±15,9% sesaat setelah pengumuman, yang kemudian diikuti tren pemulihan mencapai +59,4% dalam waktu dua minggu. Volume perdagangan juga menunjukkan lonjakan besar, mencerminkan dinamika aktif di pasar saham. Temuan ini mengungkap bahwa meskipun terjadi tekanan awal akibat kebijakan eksternal yang bersifat protektif dari Amerika Serikat, PT Aneka Tambang Tbk mampu menunjukkan ketahanan pasar melalui fundamental bisnis yang kuat. Hasil kajian memberikan implikasi penting bagi investor, analis pasar, serta pembuat kebijakan dalam memahami dinamika saham berbasis komoditas dalam menghadapi kebijakan global yang bersifat protektif.
Diagnosis dan Tatalaksana Bronkopneumonia pada Bayi Laki-laki Usia 8 Bulan Raden Adityo; Muhammad Aditya
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 2 No. 2 (2015): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bronkopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrat yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, maupun benda asing. Pasien bayi laki-laki, berusia 8 bulan, datang dengan sesak napas yang tidak disertai suara mengi, sesak didahului oleh batuk, pilek, serta demam, sesak tidak dipengaruhi cuaca atau udara dingin. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sesak napas,kesadaran compos mentis, nadi 130 x/menit, pernapasan 51 x/menit, suhu 38,3˚C, status gizi pasien terkesan baik menurut Growth Chart World Health Organization (WHO) Z score yaitu BB/U -1–1 SD (median); PB/U -1–1 SD (median), tidak tampak napas cuping hidung, bibir tidak sianosis, pada thoraks tampak retraksi subcostal (+/+), suara napas terdengar vesikuler (+/+) dan ronkhi basah halus (+/+), jantung dalam batas normal. Pada ekstremitas superior dan inferior teraba akral hangat (+/+).Pasien didiagnosis sebagai bronkopneumonia, dengan penatalaksanaan yaitu infus RL 7 gtt/menit dan oksigenasi nasal kanul 0,5-1 L/menit, ampicillin 300 mg/8 jam, gentamicin 20 mg/12 jam, serta ambroxol 3x½ cth. Prognosis pasien ini secara umum dubia. Simpulan, pengobatan yang tepat dan gizi yang baik memberikan respon baik pada bronkopneumonia yang ditandai dengan perbaikan klinis yang cepat dan masa rawat yang singkat. [J Agromed Unila 2015; 2(2):67-71]Kata kunci: anak, bronkopneumonia, diagnosis, status gizi, tatalaksana
PERAN PRICE TO BOOK VALUE SEBAGAI INDIKATOR VALUASISAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAMJAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2024 Nabil Fairil Renata; R. Dimas Aditya; Muhammad Aditya; Mukhtaruddin
Ar-Rasyid: Jurnal Publikasi Penelitian Ilmiah Vol. 1 No. 5 (2025): Ar-Rasyid: Jurnal Publikasi Penelitian Ilmiah (Bulan November 2025)
Publisher : PT. Saha Kreasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64788/ar-rasyid.v1i5.99

Abstract

This study analyzes the use of Price to Book Value (PBV) as an instrument in assessing the value of shares traded on the stock exchange for companies listed on the Jakarta Islamic Index (JII) during 2024. The method used here is quantitative with a descriptive-comparative approach, relying on purposive sampling. Secondary data were obtained from annual financial reports and stock price information sourced from the Indonesia Stock Exchange (IDX). The main focus of this study is on the distribution of PBV and stock price grouping (undervalued, fairly valued, overvalued) to evaluate the extent to which PBV reflects the market's assessment of a company's book value. The findings of this study reveal variations in stock values among verified companies on the JII, where out of ten companies with sufficient trading liquidity, five were identified as undervalued and the other five as overvalued. This shows that PBV is useful in identifying patterns of market valuation of stocks, although it does not always accurately reflect fundamental conditions. This study confirms that PBV is an important valuation tool for investors, but it must be combined with other measures and observed over the long term to minimize the possibility of biased conclusions. Recommendations for further research include the use of various valuation measures and observation over a longer period of time.