Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

RANCANG BANGUN ALAT ADON BUMBU PECEL MENGGUNAKAN METODE NORDIC BODY MAP (NBM) DENGAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI Zulfahmi, Ahmad; Sujana, Ivan; Prawatya, Yopa Eka
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Teknik Industri Universitas Tanjungpura
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah Produksi Sari Mandiri merupakan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bergerak dalam bidang produksi bumbu pecel. UKM ini berada di Kabupaten Kubu Raya, Jl. KH Abdurrahman Wahid Gg. Sri Usman komplek Angkasa Lestari Permai Jalur Giok No 2. Kondisi permasalahan yang ada saat ini adalah proses pengadonan bumbu pecel masih dilakukan secara manual. Adapun keluhan yang diketahui dari hasil wawancara pekerja pengadonan berupa nyeri pada organ tubuh tertentu. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan analisa berupa kuesioner Nordic Body Map (NBM) kepada pekerja pengadon bumbu pecel. Adapun untuk merancang alat pengadon peneliti menggunakan pendekatan antropometri dengan cara mengukur antropometri pekerja pengadon bumbu pecel untuk menentukan dimensi alat pengadon.Adapun tahapan yang dilakukan yaitu berupa pengumpulan data-data keluhan muskuloskeletal dan pengukuran antropometri pada pekerja pengadon bumbu pecel. Data-data muskuloskeletal dianalisa untuk mengetahui titik-titik muskuloskeletal dan diolah dengan kuesioner Nordic Body Map. Pengolahan data-data antropometri digunakan untuk merancang alat pengadon sesuai kebutuhan pekerja. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan yaitu, menghasilkan alat yang dapat menyelesaikan permasalahan dalam proses pengadonan bumbu pecel.Hasil analisa antropometri yang digunakan dalam merancang alat berdasarkan dimensi tubuh responden yaitu tinggi alat dengan persentil 5th, tinggi rangka menggunakan persentil 5th, dan lebar wadah menggunakan persentil 95th, hal ini menunjukkan bahwa antropometri mampu mewujudkan alat yang ergonomi sesuai dengan kebutuhan responden dimana yang sebelumnya data kuesioner NBM yang menunjukkan total nilai kelelahan 153 dengan tingkat resiko yang tinggi berubah menjadi 83 setelah penggunaan alat dan menjadi tingkat resiko yang rendah.Kata Kunci : Antropometri, Bumbu Pecel, Nordic Body Map, dan Pengadonan
RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS METE MENGGUNAKAN PERTIMBANGAN ANTROPOMETRI DAN RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) Ramadhan, Restu Nur; Sujana, Ivan; Rahmahwati, Ratih
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Teknik Industri Universitas Tanjungpura
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Para pekerja pengolah mete di industri rumah tangga Ibu Paridah dan Ibu Juraila yang berada di Desa Temajuk, Kabupaten Sambas mengupas mete dengan menggunakan pisau dapur, sarung tangan latex, talenan dan bejana. Permasalahan yang di hadapi pekerja adalah postur kerja saat mengupas mete yaitu duduk menukuk di lantai, dengan badan yang membungkuk ke depan dan leher yang menunduk ke bawah. Hal tersebut mengakibatkan pekerja mudah kelelahan, sakit pada punggung, sakit leher dan kesemutan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan analisis skor RULA postur kerja alat existing dan menghasilkan alat pengupas mete rancangan berdasarkan pertimbangan antropometri dan analisis Rapid Upper Limb Assessment (RULA).Penelitian ini di mulai dengan melakukan studi lapangan di Desa Temajuk, merumuskan masalah, tujuan penelitian, studi literatur terkait, pengumpulan data penelitian, pengolahan data penelitian, desain alat rancangan, simulasi postur kerja alat rancangan menggunakan RULA, pembuatan alat rancangan, pemasangan komponen sistem pneumatik dan pemrograman arduino, implementasi dan dokumentasi alat rancangan, analisis hasil, kesimpulan dan saran.Hasil dari penelitian ini adalah analisis skor RULA alat existing bernilai 5 atau di simbolkan dengan warna jingga yang memiliki arti bahwa postur kerja alat existing berbahaya, memiliki tingkat resiko cedera yang tinggi dan perubahan postur perlu segera di lakukan oleh kedua industri rumah tangga Ibu Paridah dan Ibu Juraila. Alat pengupas mete rancangan memiliki tinggi peletakan mete sebesar 98,5 cm dan jarak peletakan mete dari tubuh operator sebesar 25,5 cm. Analisis skor RULA alat pengupas mete rancangan bernilai 2 atau di simbolkan dengan warna hijau yang memiliki arti bahwa postur ini dapat di terima, dapat menghindari postur yang salah serta dapat mengurangi kelelahan kerja.Kata Kunci :  Alat Pengupas Mete, Antropometri, Rapid Upper Limb Assessment (RULA), Sistem Pneumatik.
STRATEGI PEMASARAN MADU KELULUT DALAM RANGKA MENDUKUNG PRODUK UNGGULAN KHAS KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT DAN QSPM Evelin, Okta; Prima, Febri; Sujana, Ivan
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Teknik Industri Universitas Tanjungpura
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Madu Amma mengalami penurunan penjualan setiap bulannya. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi penjualan Madu Amma tersebut yaitu strategi pemasaran produk yang kurang baik saat mempromosikan produk dan banyaknya pesaing yang menawarkan madu dalam berbagai jenis dan merk yang sudah terlebih dahulu dikenal oleh masyarakat. Dengan demikian Madu Amma dituntut untuk membuat strategi pemasaran dalam mencari konsumen baru serta mempertahankan konsumen agar tidak berpindah menjadi konsumen produk lain dan terus mengembangkan produk. Pengolahan data dilakukan dengan mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal. Pembobotan dan peratingan menggunakan metode SWOT. Pembentukan matriks SWOT. Pembuatan matriks QSPM. Kemudian diperoleh peringkat berdasarkan total nilai daya tarik (TAS) yang harus menjadi prioritas Madu Amma untuk meningkatkan jumlah pengunjung. Analisa dan pembahasan kemudian kesimpulan dan saran. Hasil yang didapat matriks SWOT menunjukkan posisi Madu Amma pada kuadran I artinya strategi yang diterapkan yaitu strategi SO (strength-opportunities) biasa disebut dengan strategi agresif yang berarti strategi yang dapat memaksimalkan kekuatan dari Madu Amma secara agresif. Hasil matriks QSPM yaitu 7 alternatif strategi dan didapatkan satu strategi prioritas yaitu menjaga kualitas produk dan menjaga loyalitas pelanggan melalui layanan guna memperluas pangsa pasar. Kata Kunci: Madu, SWOT, Strategi Agresif, QSPM.
RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI Hermayudi, Hermayudi; Sujana, Ivan; Rahmahwati, Ratih
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Teknik Industri Universitas Tanjungpura
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah Unit Pengolahan Pertanian Organik (UPPO) merupakan usaha sosial yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan pada lingkungan, yaitu sampah. Upaya yang dilakukan adalah melakukan pengolahan sampah organik menjadi pupuk dengan menggunakan suatu alat inovasi komposter. Penelitian ini menggunakan metode kansei engineering yang digunakan untuk memahami perasaan dan keinginan konsumen dalam merancang suatu produk. Pendekatan antropometri digunakan untuk menentukan ukuran mesin berdasarkan dimensi tubuh pengguna. Hasil penelitian menggunakan metode kansei engineering adalah suatu rancangan mesin pencacah sampah organik berdasarkan analisis conjoint dan multivariat. Spesifikasi mesin terdiri dari 4 item dengan masing-masing kategori terpilih yang mewakili tiap kansei word, yaitu bentuk kerangka campuran yang mencerminkan kansei word menarik. Bahan kerangka yang terbuat dari besi mencerminkan kansei word kuat dan awet. Warna kuning yang mencerminkan kansei word menarik, awet, mudah dibersihkan, dan berwarna. Sistem penggerak yang digunakan adalah motor listrik yang mencerminkan kansei word murah, otomatis, ringan, aman, praktis, cepat, dan mudah dibawa. Selain itu, perancangan mempertimbangkan nilai estetika sehingga menghasilkan mesin yang unik, menarik dan menawan. Hasil penelitian menggunakan pendekatan antropometri terdapat 4 dimensi tubuh yang digunakan untuk menentukan ukuran mesin pencacah sampah organik. Dimensi tubuh yang digunakan adalah lebar bahu, tinggi bahu berdiri, jangkauan tangan ke depan, dan tinggi siku berdiri. Kata Kunci:   Antropometri, Kansei Engineering, Perancangan, Sampah Organik.
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KETEPATAN WAKTU TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN JNE CABANG KETAPANG Nurhaliza, Siti; Sujana, Ivan; Anggela, Pepy
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Teknik Industri Universitas Tanjungpura
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

JNE Cabang Ketapang merupakan perusahaan angkutan dan pengiriman jasa yang berada di Kabupaten Ketapang. Dalam upaya meningkatkan daya saing yang ada serta untuk mempertahankan pelanggannya agar tetap menggunakan jasa JNE Cabang Ketapang perusahaan selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan serta ketepatan waktu yang diberikan agar sesuai dengan yang diinginkan pelanggan. Namun pada kenyataanya masih ditemukan permasalahan yang memnyebabkan turunnya tingkat kepuasan konsumen. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan beberapa alternatif rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan tersebut. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu memperoleh pengaruh kualitas pelayanan dan ketepatan waktu terhadap kepuasan pelanggan dalam menggunakan layanan jasa dari JNE Cabang Ketapang. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda untuk menghitung besarnya pengaruh variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Variabel bebasnya yaitu kualitas pelayanan dan ketepatan waktu dan variabel terikatnya yaitu kepuasan pelanggan. Perhitungan yang dilakukan yaitu menghitung uji hipotesis, uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji multikolineritas, uji heterokedastisitas, uji autokorelasi, uji regresi linear berganda, uji parsial, uji simultan dan uji determinasi. Hasil penelitian ini adalah kedua variabel yaitu kualitas pelayanan dan ketepatan waktu berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan pelanggan (Y), maka kesimpulannya bahwa terdapat pengaruh antara variabel kualitas pelayanan dan ketepatan waktu terhadap kepuasan pelanggan yaitu sebesar 11% sedangkan sisanya 89% dijelaskan dari variabel atau faktor-faktor lainnya diluar penelitian ini. Adapun rekomendasi perbaikan yang dapat diberikan yaitu pegawai JNE Cabang Ketapang bisa lebih cepat dan tanggap dalam menanggapi keluhan pelanggan atau bisa dengan membuat loket khusus pengaduan, membuat penjadwalan untuk mengevaluasi setiap kinerjanya terutama dalam hal memberikan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan seperti memberikan sapaan serta senyuman saat menghadapi pelanggan, dapat menerapkan sistem inventory control digudang penyimpanan agar paket dapat dikirim pada jadwal yang telah ditentukan dan wajib menyediakan kotak saran dan membuat web sebagai media untuk pelanggan dalam menyampaikan kritik dan saran.Kata Kunci: JNE, Kepuasan Pelanggan, Ketepatan Waktu, Kualitas Pelayanan, Regresi Linear Berganda.
RANCANG BANGUN MESIN PENGERING LADA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN KANO Isworo, Eko; Sujana, Ivan; Prawatya, Yopa Eka
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Teknik Industri Universitas Tanjungpura
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lada merupakan salah satu jenis hasil pertanian yang terdapat di Kalimantan Barat. Salah satu penghasil lada yang terdapat di Kalimantan Barat adalah di desa Nanga Bayan Kec. Ketungau Hulu Kab.sintang, pengeringan lada masih menggunakan metode pengeringan lada secara tradisional dengan menjemur  lada diatas terpal dengan bantuan panas sinar matahari. Lamanya pengeringan lada bisa sampai 3 -7 hari sehingga resiko tumbuhnya jamur pada lada sangat besar , salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam upanya mempercepat waktu proses pengeringan lada adalah melalui rancang bangun mesin pengering lada.Metode yang digunakan adalah metode Kansei Engineering yang kemudian akan dikolaborasikan dengan metode Model Kano. Kansei Engineering akan membantu penelitian ini dalam menentukan desain mesin pengering lada seperti apakah yang dihendaki oleh petani lada. Setelah itu, menggunakan prinsip Model Kano yang nantinya ditentukan oleh kategori dari setiap aspek yang dirasakan konsumen menjadi beberapa bagian yaitu One Dimensional, Atractive, Must be, Indifferent.Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kepentingan atribut, maka diperoleh nilai rata-rata terbesar yaitu “Ukuran mesin yang tidak terlalu besar yang dapat menghemat tempat” dengan nilai rata-rata sebesar 6.1, artinya kategori perlu ini harus dipertahankan karena tingkat harapan responden akan menjadi sangat tinggi seiring dengan meningkatnya kinerja atribut. Akan tetapi penurunan kinerja atribut tidak akan menyebabkan penurunan kepada harapan responden. Sedangkan untuk nilai rata-rata terkecil terdapat pada atribut ke-2 yaitu “Pengoprasian mesin secara otomatis” dengan nilai rata-rata sebesar 3.9 yang artinya adalah bahwa  kategori ini kurang diperhatikan oleh responden sehingga ada atau tidaknya atribut tersebut tidak akan berpengaruh terhadap kenaikan atau penurunan tingkat kepuasan.Kata kunci :  Kansei Engineering,Kano, Lada, Rancang Bangun
RANCANG BANGUN MESIN PERONTOK LADA DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Darwin, Evan; Wahyudi, Tri; Sujana, Ivan
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Teknik Industri Universitas Tanjungpura
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produk mesin perontok lada desa Nanga Bayan kapasitas produksi sebanding dengan kapasitas hasil produksi cara tradisional atau manual. Minimnya minat petani lada setempat terhadap produk lama  yaitu mesin susah dibawa, susah dibersihkan, dan hasil produksi dari mesin tersebut masih banyak bercampur dengan tangkai lada sehingga dilakukan pengulangan 2-3 kali, serta biaya produksi yang mahal. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk merancang ulang mesin agar produksi lebih efektif dan efisien. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quality Function Deployment (QFD) yang merupakan pengolahan dan analisa dari kepentingan petani serta kepuasan petani terhadap produk lama. Pengembangan produk lama diperoleh melalui wawancara, observasi, dan masukan pihak terkait sehingga akan  menjadi dasar  atribut yang telah ditentukan. Setelah data valid dan reliable untuk menerjemahkan kebutuhan petani lada terdapat 10 atribut. Pemilihan atribut yang telah ditentukan akan digunakan sebagai output 14  item  respon teknis,  kemudian digabungkan oleh interaksi teknis untuk house of quality (HOQ). Hasil dari perancangan produk baru ini adalah perubahan dengan motor penggerak listrik, material rangka besi, bak stanlis, roda pada kaki mesin, pelindung tutup penggiling dan adanya penyetelan jarak screen ke penggiling. Perubahan ini lebih baik dari produk lama hal ini dibuktikan dengan  kecepatan produksi yang efektif dan lebih efisien serta bahan material yang awet.Kata kunci : Mesin Perontok Lada, Pengembangan, Quality Function Deployment
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KONSUMEN TERHADAP MESIN CETAK BATAKO PRESS DENGAN MENGGUNAKAN HOUSE OF QUALITY (HOQ) Briliantino, Adjie; Sujana, Ivan; Rahmahwati, Ratih
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Teknik Industri Universitas Tanjungpura
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya tingkat pertumbuhan pembangunan infrastruktur di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya akan berdampak juga kepada tingkat kebutuhan material bahan bangunan, salah satu material tersebut adalah batako sebagai material utama dalam pembuatan dinding rumah atau bangunan. Dalam rangka pemenuhan demand maka diperlukan peningkatan teknologi maupun cara kerja. Penyelesaian permasalahan terkait dengan pemenuhan tingkat kepuasan dan keinginan pelanggan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan House of Quality (HOQ). Tahapan yang dilakukan yaitu dengan pembuatan dan penyebaran kuesioner kepada beberapa subjek seperti pemilik dan karyawan batako. Tahapan selanjutnya yaitu melakukan rekapitulasi data serta menguji validitas dan reliabilitas data tersebut, kemudian dilakukan pengolahan data dengan menggunakan House of Quality (HOQ) untuk mengetahui tingkat kepuasan dan tingkat keinginan dari pengguna serta pemilik batako press terhadap mesin yang telah ada sebelumnya. Hasil pengolahan dengan menggunakan House of Quality (HOQ)) didapatkan sebanyak 16 respon teknis yaitu melakukan perubahan pada bentuk cetakan, penambahan bobot terhadap penumbuk, mengubah teknis pengoperasian mesin, melakukan penyesuaian terhadap poros penumbuk serta poros cetakan, serta penyesuaian mesin penggetar yang digunakan. Kata Kunci : Batako, Demand, QFD
USULAN PERBAIKAN TATA LETAK BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEDICATED STORAGE PADA CV. XYZ Putra, Hansen Tri; Sujana, Ivan; Anggela, Pepy
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Teknik Industri Universitas Tanjungpura
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CV. XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang distribusi penjualan suku cadang sepeda motor dengan total SKU yang dimiliki sebanyak 587 unit. Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan CV. XYZ saat ini adalah penempatan produk yang masih menggunakan metode randomized storage. Produk sejenis memiliki lokasi penyimpanan yang berbeda. Produk yang disimpan juga tidak memiliki lokasi penyimpanan tetap yang membuat operator mengalami kesulitan karena membutuhkan waktu pencarian yang lama sehingga membuat jarak tempuh operator menjadi lebih besar. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan tata letak barang yang lebih baik sehingga dapat meminimumkan waktu dan jarak tempuh operator saat bekerja. Objek penelitian ini adalah perusahaan CV. XYZ. Penelitian ini menggunakan metode dedicated storage. Metode ini bertujuan agar produk memiliki lokasi penyimpanan tetap yang membuat operator lebih mudah mempelajari tata letak penyimpanan barang tersebut sehingga dapat membuat pengambilan pesanan menjadi lebih efektif dan efisien. Penelitian ini menghasilkan rancangan tata letak usulan dengan kebutuhan slot sebanyak 842 slot. Jarak tempuh yang selalu berubah, kini memiliki jarak tempuh yang tetap dengan total jarak tempuh untuk keseluruhan produk sebesar 4255.4 m. Tata letak usulan memiliki penggunaan luas lantai sebesar 129.77 m2. Penurunan persentase penggunaan luas lantai antara tata letak awal dan tata letak usulan adalah sebesar 21%. Penyimpanan produk juga menggunakan sistem grouping yang akan memudahkan operator dalam mengingat tata letak penyimpanan produk. Perubahan tata letak juga menghasilkan rekomendasi prosedur kerja baru untuk proses storing dan juga order picking.Kata Kunci: Dedicated Storage, Grouping, Material Handling, Suku Cadang, Tata Letak Barang
KAJI TERAP MESIN PENGHANCUR ES BALOK (CRUSHER) UNTUK PENDINGIN IKAN Imansyah, *Fitri; Arsyad, Iqbal; Sujana, Ivan; Djanggu, Noveicalistus H
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2023): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v6i3.48571

Abstract

Desa Sungai Kakap merupakan salah satu penghasil ikan tangkapan terbesar di Kalimantan Barat. Rata-rata tangkapan ikan sebanyak 1.400,20 ton maka diperlukan penanganan yang tepat untuk mencegah terjadinya pembusukan ikan mentah. Nelayan setempat khususnya nelayan UMKM Pesisir yang beranggotakan 12 nelayan aktif umumnya menggunakan metode pendinginan untuk mencegah terjadinya proses pembusukan. Metode ini dilakukan dengan menghancurkan es batu balok berukuran 1kg menggunakan alat bantu manual dimana metode ini tidak mampu memenuhi kebutuhan pendinginan ikan yang sangat banyak. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas es batu balok yang dihancurkan sehingga waktu penghancuran menjadi lebih singkat dengan merancang mesin penghancur es batu balok. Pendinginan merupakan perlakuan yang paling umum dalam mempertahankan mutu hasil perikanan terutama dalam tahap penanganan. Mesin penghancur es balok ini merupakan mesin teknologi tepat guna yang dapat di gunakan para nelayan untuk menghancurkan es balok sebagai pendingin ikan hasil tangkapan. Dari jumlah produksi tangkapan yang banyak dan temperatur pantai yang panas serta daya tahan hasil laut yang singkat (cepat membusuk), maka diperlukan mesin penghancur es balok yang cepat, effisien dan higenis. Perancangan mesin penghancur es balok ini memiliki kapasitas 1440 kg/jam dengan dimensi es balok 120 x 270 x 840 mm dan menghasilkan butiran es dengan ukuran 2 mm sampai dengan 10 mm. Sehingga memungkinkan untuk memenuhi kebutukan nelayan yang membutuhkan 10 sampai 15 es balok untuk mengisi wadah. Desa Sungai Kakap is one of the largest producers of caught fish in West Kalimantan. The average fish catch is 1.400.20 tons, so proper handling is needed to prevent the occurrence of raw fish decay. Local fishermen, especially Coastal UMKM fishermen with 12 active fishermen, generally use the cooling method to prevent the decay process. This method is done by crushing 1kg block ice cubes using manual tools where this method is not able to meet the cooling needs of very many fish. This activity is carried out to increase the productivity of crushed ice cubes so that the crushing time becomes shorter by designing an ice cube block crusher. Cooling is the most common treatment in maintaining the quality of fishery products, especially in the handling stage. This ice block crusher machine is an appropriate technology machine that can be used by fishermen to crush ice blocks as a cooler for caught fish. From the large amount of catch production and hot coastal temperatures and the short durability of marine products (fast decay), a fast, efficient and hygienic block ice crusher is needed. The design of this block ice crusher has a capacity of 1440 kg / hour with ice block dimensions of 120 x 270 x 840 mm and produces ice grains with a size of 2 mm to 10 mm. So it is possible to meet the needs of fishermen who need 10 to 15 ice blocks to fill the container.