Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN BELUNTAS (Pluchea Indica Less) SEBAGAI PENGGANTI KLORIN TERHADAP KECERNAAN BAHAN ORGANIK DAN RETENSI NITROGEN AYAM BROILER (The Effect of Beluntas (Pluchea Indica Less) Leaves Extract as Clorine Subtitution in Organik Mat Triyanto, Triyanto; Yunianto B.I., Vitus Dwi; Sukamto, Bambang
Animal Agriculture Journal Vol 3, No 2 (2014): Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.354 KB)

Abstract

ABSTRAK             Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan ekstrak daun beluntas sebagai pengganti klorin terhadap kecernaan bahan organik dan retensi nitrogen. Penelitian ini menggunakan 140 ekor Day Old Chick (DOC)  broiler dengan bobot badan 45,58 ± 40 g, rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) melalui 5 perlakuan dan 4 ulangan tiap unit 7 ekor. Perlakuan yang digunakan yaitu T0  = ransum basal  tanpa penambahan ekstrak beluntas dan klorin; T1  = ransum basal + (ekstrak daun beluntas 2% + klorin 30 ppm); T2  = ransum basal  + (ekstrak daun beluntas 4 % + klorin 20 ppm); T3  = ransum basal  + (ekstrak daun beluntas 6% + klorin 10 ppm); T4  =  ransum basal + (ekstrak daun beluntas 8% + klorin 0 ppm). Parameter yang diamati adalah kecernaan bahan organik, retensi nitrogen dan utilitas protein. Data yang diperoleh dikaji menggunakan analisis ragam dan dilanjutkan uji wilayah ganda duncan untuk mengetahu antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap kecernaan bahan organik, retensi nitrogen dan utilitas protein serta perlakuan T4 memiliki pengaruh tertinggi dibanding perlakuan lain dengan nilai kecernaan bahan organik 82,07% dan retensi nitrogen 3,07%. Disimpulkan bahwa ekstrak daun beluntas sebagai pengganti klorin dapat meningkatkan kecernaan bahan organik dan rentensi nitrogen serta pemberian terbaik pada taraf ekstrak daun beluntas 8 % dan klorin 0 ppm.Kata Kunci: ayam broiler; kecernaan bahan organik; retensi nitrogen    ABSTRACT             This study is aimed to determine effect of addition of Beluntas leaves extract (BE) as chlorine (Cl) in organic matter digestion as well as and nitrogen retention. The study was used complete randomized experimental  design a hundrend and fourty heads of broilers DOC with weght 45,58 ± 40 g, were treated with 5 treatments and 4 replications as 7 broilers. Treatments in study are T0= control; T1= basal feeds + (2% BE+ 30 ppm Cl); T2= basal feeds+ (4% BE+ 20 ppm Cl); T3= basat feeds + (6% BE + 10 ppm Cl); T4= basal feeds + (8% BE+ 0 ppm Cl). Parameters were measured are organic matter digestions and nitrogen retention. Measured data were analized with ANOVA and duncan multiple range test. Results of the study showed that treatment had significant effect (P<0.05) to parameters. The best result is T4 (which has organic matter digestion 82.07%, nitrogen retention 3.07% and protein utilization 0.78%. It concluded that BE has effect to organic matter digestion as well as nitrogen retention  and can substitute Cl in 8% level of BE.Keywords : Broiler chicken; organic matter digestibility; nitrogen retention
KOMBINASI PEMBERIAN VITAMIN A DAN E DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN LEMAK DAN INDIKATOR KETAHANAN TUBUH PADA AYAM KEDU PETELUR Sihaloho, Pebriani; Suthama, Nyoman; Sukamto, Bambang
Animal Agriculture Journal Vol 2, No 1 (2013): Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.906 KB)

Abstract

ABSTRACT The study aims to examine the effect of vitamin A and E combination in ration to increase productivity seen from body resistannce indicators ( heterophile / lymphocyte ratio (H/L ratio) and blood cholesterol) of kedu layer chickens. The research was conducted in November 2011 until February 2012. The research using 20 males and 100 females one year old Kedu chicken, Experimental design used was Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 5 replications. Treatment applied were T0 = ration without supplementation, T1 = ration + vitamin E, T2 = ration + vitamin A and T3 = ration + vitamin A and E. Ration composed from yellow corn, rice bran, soybean meal, fish meal, shellfish meal and CaCO3. Parameters observed are H/L ratio, fat digestibility, blood cholesterol and the hen day production (HDP). Data were analyzed with Analysis of Variance and continue analyzed by Duncan's multiple range test. The results showed a significant effect (P <0.05) on fat digestibility but had no significant effect (P <0.05) against H/L ratio, blood cholesterol and HDP. Based on the results of this study concluded that combination of vitamin A (2000 IU) and E (20 IU) in ration did not interfere body resistance stability and even improve the response of chicken to the environment based on the value of H/L ratio and blood cholesterol.Keywords: Kedu chicken, vitamins A, vitamins E, heterophile, limphocyte, cholesterol, fat digestibility.ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh kombinasi vitamin A dan E dalam hubungannya dengan peningkatan produktivitas dilihat dari indikator ketahanan tubuh (rasio heterofil/ Limfosit dan kolesterol darah) pada ayam kedu petelur. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai Februari 2012 di Kelompok Tani Ternak (KTT) Makukuhan Mandiri Kedu, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung. Penelitian menggunakan 100 ekor ayam kedu hitam betina, dan 20 ekor ayam kedu hitam jantan umur 1 tahun. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah T0 = ransum tanpa suplementasi, T1 = ransum + vitamin E, T2 = ransum + vitamin A dan T3 = ransum + vitamin A dan E. Ransum yang diberikan tersusun dari jagung kuning, dedak padi, bungkil kedelai, tepung ikan, tepung kerang dan CaCO3. Parameter penelitian adalah rasio heterofil limfosit, kecernaan lemak dan kolesterol darah dan produksi telur harian. Data dianalisis ragam dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh nyata (P<0,05) terhadap kecernaan lemak pada ayam kedu dan menunjukkan bahwa penambahan vitamin A dan E tidak berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap heterofil limfosit, kolesterol darah dan produksi telur harian. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ransum dengan penambahan kombinasi vitamin A (2000 IU) dan E (20 IU) tidak mengganggu stabilitas ketahanan tubuh bahkan dapat meningkatkan ketahanan tubuh berdasarkan nilai rasio heterofil/limfosit dan kolesterol darah.Kata kunci : Ayam kedu, vitamin A, vitamin E, kolesterol, heterofil, limfosit, kecernaan lemak.
Perkembangan Duodenum dan Pertambahan Bobot Badan pada Ayam Broiler yang Diberi Ransum dengan Protein Mikropartikel Ditambah Probiotik Lactobacillus sp. Sari, Yofi Saputri Indah; Suthama, Nyoman; Sukamto, Bambang
Jurnal Penelitian Peternakan Terpadu Vol 1, No 1 (2019): oktober
Publisher : Jurnal Penelitian Peternakan Terpadu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppt.v1i1.148

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan probiotik (Saccharomyces cerevisiae) terhadap   profil nutien susu pada sapi perah laktasi. Penelitian ini dilaksakanan pada tanggal 1 Mei sampai 4 Juni 2017. Materi yang digunakan 16 ekor sapi perah Peranakan Fresian Holstein yang sedang laktasi kedua bulan laktasi 3 sampai 6 dan,  probiotik komersial Biozim.  Penelitian ini menggunakan rancangan acak  kelompok berdasarkan bulan laktasi , dibagi menjadi 4 kelompok 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari T0  = pakan basal, T1= pakan basal + probiotik Biozim 5 g, T2= pakan basal + Biozim 10 g, T3= pakan basal + probiotik Biozim 15 g.  Parameter yang diamati meliputi Konsumsi nutrien (Bahan Kering, Protein Kasar, Lemak Kasar, Total Digestibele Nutrien) dan Produksi Susu ( Produksis susu 4% FCM, Berat Jenis, Lemak , Laktosa Total Solid, Protein . Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan probiotik komersial Sccharomyches cerevisiae dalam ransum pakan sapi perah berpengarung nyaya (P< 0,05) terhadap produksi susu 4% FCM, Lemak, proten dan Laktosa susu. Kesimpulan, penambahan probiotik komersial  (Saccharomyches cerevisiae) hingga level 15 g dapat meningkatkan produksi susu 4 % FCM, Lemak, Protein dan Laktosa susu.
Profil Lemak Darah Pada Ayam Broiler Akibat Ransum Ditambahkan Ekstrak Buah Noni (Morinda citrifolia) Krismiyanto, Lilik; Suthama, Nyoman; Sukamto, Bambang; Yunianto, Vitus Dwi; Wahyono, Fajar; Mangisah, Istna
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Vete
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/jipvet.v11i2.129

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan ekstrak buah Noni (Morinda citrifolia) dalam ransum terhadap profil lemak pada ayam broiler. Sejumlah 200 ekor ayam broiler dengan bobot badan 245,67 ± 10,27 g, eksktrak buah Noni (EBN), ethanol absolute, kertas saring, spuit, vacum tainer, alkohol dan alat tulis digunakan pada penelitian ini. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan (masing-masing diisi 10 ekor). Perlakuan yang diterapkan meliputi Kontrol (+) = Ransum control/RK, Kontrol (-) = RK+Bacitracin 0,04%, T1= RK+EBN 0,04%, T2= RK+EBN 0,08%, dan T3= RK+EBN 0,12%. Parameter yang diukur meliputi kolesterol, trigliserida, high density lipoprotein dan low density lipoprotein darah. Data dilakukan uji Anova dan beda nyata Duncan pada taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian bahwa penambahan EBN berpengaruh (p<0,05) terhadap kolesterol darah, trigliserida, high density lipoprotein dan low density lipoprotein. Penambahan EBN pada level 0,12% (T3) mampu menurunkan kadar kolesterol, trigliserida dan low density lipoprotein darah serta meningkatkan high density lipoprotein darah dibandingkan perlakuan lainnya. Simpulan adalah profil lemak darah yang ditambahkan EBN sampai level 0,12% (T3) mampu menjaga kesehatan tubuh.
LEMAK DAN KOLESTEROL DAGING PADA AYAM BROILER YANG DIBERI PAKAN STEP DOWN PROTEIN DENGAN PENAMBAHAN AIR PERASAN JERUK NIPIS SEBAGAI ACIDIFIER Sumaiyah Hasanuddin; Vitus Dwi Yunianto; Bambang Sukamto
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol. 9 No. 1 (2013)
Publisher : Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.955 KB) | DOI: 10.20956/bnmt.v9i1.907

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menghasilkan daging ayam broiler yang rendah lemak dan kolesterol dengan pemanfaatan air perasan jeruk nipis (APJN) maupun asam sitrat (AS) sebagai acidifier dalam pakan step down protein tanpa mengganggu fungsi saluran pencernaan ayam broiler. Materi yang digunakan adalah DOC (day old chick) strain Hubbard MB 202 “unsex” sebanyak 192 ekor. Pola penelitian menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga terdapat 24 unit percobaan yang. Masing-masing unit percobaan  terdiri dari 8  ekor  ayam  broiler.  Perlakuan  terdiri  dari   P0:  Pakan  Kontrol  (tanpa  step  down), P1: Pakan Step down, P­2: Pakan Step down + AS 0,8 %, P3: Pakan Step down+ APJN 0.4% (6,9 ml/100g pakan), P4:Pakan Step down+APJN 0.8% (13,8 ml/100g pakan) dan P5:Pakan Step down + APJN 1,2% (20,7 ml/100g pakan). Parameter yang diamati adalah kadar kolesterol dan lemak daging. Data yang diperoleh diolah dengan analisis ragam, menggunakan bantuan software SPSS versi 16. Apabila perlakuan berpengaruh  nyata dilanjutkan dengan Uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan step down protein dengan penambahan air perasan jeruk nipis sebagai acidifier berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap penurunan kolesterol daging (mg/g) dengan rataan (0,99, 0,89, 1,11, 1,02, 1,03 dan 0,81), tetapi  tidak  berpengaruh (P>0,05) terhadap penurunan lemak daging (%) dengan rataan (5,53, 6,30, 6,13, 6,15, 7,38 dan 4,8) pada ayam broiler.                                                                                         Kata kunci: Ayam Broiler, Lemak Daging, Kolesterol Daging, Step down Protein, Jeruk Nipis.
Pemanfaatan Protein pada Ayam Broiler yang Diberi Ransum Menggunakan Kalsium Mikropartikel Cangkang Telur dengan Suplementasi Asam Sitrat Hudhaya Eka Santia; Nyoman Suthama; Bambang Sukamto
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 14, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.105 KB) | DOI: 10.31186/jspi.id.14.3.252-258

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan kalsium organik mikropartikel dari cangkang telur dalam ransum dengan tambahan asam sitrat sebagai acidifier terhadap kecernaan protein, massa kalsium dan massa protein daging pada ayam broiler. Ternak yang digunakan adalah ayam broiler strain Cobb umur 15 hari sebanyak 160 ekor dengan bobot badan 413.10±11.85g. Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan dengan setiap perlakuan masing-masing 8 ekor. Perlakuan yang diberikan yaitu T0 (ransum kontrol), T1 (ransum dengan protein 18%), T2 (ransum dengan protein 18% menggunakan Ca mikropartikel), T3 (ransum dengan protein 18% + asam sitrat 1,2%), dan T4 (ransum dengan protein 18% menggunakan Ca mikropartikel + asam sitrat 1,2%). Parameter yang diamati adalah kecernaan protein, massa kalsium (Ca) daging, dan massa protein daging. Data diolah statistik dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji ganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam ransum 18% protein dengan penggunaan kalsium organik mikropartikel dan tambahan asam sitrat (T4) nyata (P<0,05) meningkatkan kecernaan protein dan massa protein daging dengan nilai tertinggi masing-masing 89.43% dan 46.37g, tetapi massa Ca daging paling tinggi pada perlakuan ransum kontrol (T0) (9.76g). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan protein ransum dapat dikategorikan efektif  pada broiler yang diberi 18% protein ransum menggunakan kalsium organik mikropartikel dengan suplementasi asam sitrat sebagai acidifier.
Pengaruh penambahan tepung kulit bawang terhadap kecernaan protein kasar pakan, pertambahan bobot badan dan persentase karkas itik Mojosari Yoseph Avian Saputra; Istna Mangisah; Bambang Sukamto
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 26, No 1 (2016)
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiip.2016.026.01.5

Abstract

This study aimed to determine the effect of addition of onion skin flour (OSF) and garlic skin flour (GSF) on feed digestibility of crude protein, body weight gain and carcass percentage of Mojosari ducks. The research used 168 Mojosari duck males aged 4 weeks and had an average weight of 335.5 ± 72 g/duck (CV = 7.8%). The study used completely randomized design with7 treatments and 4 replications (T0 = basal feed (BF); T1 = BF + 3% OSF; T2 = BF+ 6% OSF; T3 = BF+ 3% GSF; T4 = BF+ 6% GSF; T5 = BF + 1.5% OSF + 1.5% GSF; and T6 = BF+ 3% OSF + 3% GSF).The results showed that the protein digestibility was found higher (P <0.05) in T6 (80.08%) than T0 (74.76%), T1 (73.71%), and T2 (75.54%). Meanwhile, protein digestibility of T4 (79.26%) were higher (P <0.05) than T1 (73.71%). Another findings showed that body weight gain of T0 (15,88 g) were lower (P <0.05) than T1 (18.48 g); T2 (18.42 g); T3 (17.96 g); T4 (19.77 g); and T6 (19.05 g). The addition of OSF and GSF could not influence (P>0.05) the duck carcass percentage. The study concluded that the addition of 6% GSF and combination of 3% OSF + 3% GSF could improve crude protein digestibility and weight gain, but was not able to increase the percentage of duck carcasses. Keywords: duck, digestible protein, body weight, carcas
Effect of Protein and Calcium Microparticle feeding with Lactobacillus acidophilus or Citric Acid on Meat Quality Rachel Rama Gradhinta; Bambang Sukamto; Istna Mangisah
Bantara Journal of Animal Science Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/bjas.v2i1.644

Abstract

This research aims to determine the effect of administering a combination feed of calcium microparticle protein with Lactobacillus acidophilus or citric acid on fat digestibility and the meat of broiler chicken. The cattle used in this research are 15 days old broiler chickens, amounted in 160 chickens. The study uses complete random design (RAL) with 5 treatments and 4 repeat treatmens (8 chickens each). The treatment applied were as follows: T0 (non-microbial feed (protein 21%)), T1 (non-microparticle feed (18% protein + Lactobacillus acidophilus 1.2 ml (108 CFU/ml)), T2 (non-microparticle feed (18% protein + Citric acid 1.2%), T3 (Microparticle feed (18%) + Lactobacillus acidophilus 1.2 ml (108 CFU/ml)), T4 (microparticle feed (18% protein + Citric acid 1.2%). The observed parameters are the digestibility of fat, fat mass of meat, the percentage of abdominal fat and the increase in body weight. The analyzed data results were variegated and continued using Duncan's multiple range test at a 5% probability. Treatment was given from the age of 15 days to 42 days. The results of the study show that the digestibility of fats that had the treatment of feeding protein and calcium microparticles with the addition of real effect Lactobacillus acidophilus is lower than the T0 and T2 but not unlike the T1 and T4 (P<0.05). The fat mass of meat and abdominal fats in the T4 treatment has a real difference (P<0.05) and at the lowest of the T0, T1 and T2 but different from T3. Higher weight increase in T3 treatment is compared to T1, T2 and T4 but not different from T0. Based on the results of the study it can be concluded that feeding microparticles of protein and calcium with Lactobacillus acidophilus 1.2 ml can decrease fat digestibility and increase weight gain but not in the fat mass of meat and abdominal fat percentage. Keywords : broiler, citric acid, Lactobacillus acidophilus, microparticle.
Protein Digestibility, Calcium and Phosphorus Retention in Rations using Gamal Leaf Flour and Cekuti Leaf Flour for Turkey Grower Poultry Fadlu Muhammad Amrulloh; Istna Mangisah; Bambang Sukamto
Bantara Journal of Animal Science Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/bjas.v1i2.396

Abstract

This study aimed to determine the digestibility of crude protein, calcium and phosphorus retention in rations using gamal leaf and cekuti leaf flour on grower turkey poults. Animals used were 8 weeks old turkey, totaling 100 unsex. The study used a randomized block design (RBD) using 5 treatments and 4 groups. Grouping was based on body weights; group 1 has a weight of 725 - 849 grams, group 2 has a weight of 850 - 974 grams, group 3 has a weight of 975 - 1099 grams, group 4 has a weight of 1100 - 1224 grams, each group consisting of 25 turkeys. The treatments given include T0 = without any gamal and cekuti given, TI = giving rations with 5% gamal, T2 = giving rations with 10% gamal, T3 = giving ration with 5% of cekuti and T4 = givingration with 10% of cekuti. The data obtained were carried out by the F test and Duncan's multiple range with a level of 5%. The results showed that the use of gamal leaf flour and scruff on the ration for grower turkey had a significant effect (P˂0.05) on crude protein digestibility, calcium and phosphorus retention and in grower turkey. The conclusion is that as much of 5% gamal leaf flour can be used in turkey rations.
Giving Combination of Alkaline Water and Organic Calcium Sources Towards Liver Health Indicators in Broiler Chicken Mawan Pasaribu; Vitus Dwi Yunianto; Fajar Wahyono; Bambang Sukamto; Lilik Krismiyanto
Bantara Journal of Animal Science Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/bjas.v2i2.933

Abstract

The purpose of this study was to determine the liver health in broiler chickens which were fed with additional organic calcium sources combined with alkaline water. The material used was 240 broilers with an average body weight of 195.25 ± 6.85 g. The study used a completely randomized design with a 2x3 factorial pattern, the first factor was 3 levels of alkaline water, namely 0% (A1), 10 mL (A2) and 20 mL. (A3), and the second factor is 2 levels of organic calcium sources, namely eggshell flour (B1) and shellfish (B2). Each treatment was repeated 4 times, each filled with 7 heads. Parameters measured were serum glutamate okasaloacetate transminase (SGOT), serum glutamate pyruvate transminase (SGPT) and relative liver weight. The results showed that the combination of alkaline water and organic calcium sources showed an interaction with SGOT, while the relative weight of the liver and SGPT had no interaction. The conclusion is that the combination of alkaline water levels up to 20 mL and organic calcium sources (eggshell and shellfish flour) is not harmful to broiler liver.Keywords: alkaline water, broiler chickens, liver indicators and sources of calcium