Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

EVALUASI PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER PADA SISTEM PERKANDANGAN CLOSED HOUSE DAN TRADISIONAL Fani Dwi Evadewi; Tri Sukmaningsih
Media Peternakan Vol 23, No 2 (2021): Media Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Wijaya Kusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.245 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem perkandangan (closed house dan tradisional) terhadap penghasilan peternak ayam broiler. Penelitian ini telah dilaksanakan di peternakan ayam broiler Desa Rawalo Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya tetap tertinggi pada sistem closed house berturut-turut adalah biaya peralatan 53,97%, biaya penyusutan kandang 25,97%, penyusutan gudang 14,03%, bangunan listrik 4,51%, dan tendon air 1,50%. Sedangkan pada peternak tradisional berturut-turut dari tertinggi adalah biaya kandang 67,79%, biaya peralatan 24,48%, gudang 6,61%, dan tendon air 1,11%. Proporsi biaya variabel tertinggi pada kedua kelompok peternak adalah biaya pakan, biaya DOC, tenaga kerja, listrik, medicine dan bahan bakar. Proporsi biaya variabel pada kedua kelompok lebih dari 97 % dari total biaya. Rata-rata penerimaan yang diterima oleh peternak ayam pedaging yang menggunakan sistem closed house lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang diterima oleh peternak ayam pedaging dengan sistem tradisional. Pendapatan per periode produksi yang diterima oleh peternak ayam pedaging dengan sistem closed house Rp34.323.888 lebih tinggi bila dibandingkan dengan peternak sistem tradisional Rp16.790.140. Demikian juga rasio antara penerimaan dengan biaya (R/C) bahwa pada usaha peternakan ayam pedaging dengan sistem closed house lebih tinggi (1,16) bila dibandingkan dengan pada sistem tradisional (1,09). Secara keseluruhan penghasilan yang diterima sebesar Rp134.004.925 untuk kandang dengan sistem close house, dan Rp122.559.536,01 untuk kandang tradisional. Kata kunci: ayam broiler, sistem close house, sistem tradisional, penghasilan, pendapatan ABSTRACT This study aims to determine the effect of the cage system (closed house and traditional) on the income of broiler breeders. This research was carried out at a broiler farm in Rawalo Village, Rawalo District, Banyumas Regency. The results showed that the highest fixed costs in the closed house system were equipment costs 53.97%, cage depreciation costs 25.97%, warehouse depreciation 14.03%, electrical buildings 4.51%, and water tendons 1.50 %. Meanwhile, for traditional breeders, from highest to highest, the cost of cages is 67.79%, equipment costs are 24.48%, warehouse costs are 6.61%, and water tendon is 1.11%. The highest proportion of variable costs in the two groups of farmers is the cost of feed, DOC costs, labor, electricity, medicine and fuel. The proportion of variable costs in both groups was more than 97% of the total costs. The average income received by broiler farmers using the closed house system is higher than that received by broiler farmers using the traditional system. The income per production period received by broiler farmers with a close house system is Rp. 34,323,888, which is higher than that of farmers with a traditional system of Rp. 16,790,140. Likewise, the ratio between revenue and costs (R/C) that in broiler farming with a close house system is higher (1.16) when compared to the traditional system (1.09). Overall, the income received was Rp. 134,004,925 for cages with a close house system, and Rp. 122,559.536.01 for traditional cages. Keywords: broiler, close house system, traditional system, income.
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) PADA RANSUM TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAGING ITIK MANILA Fani Dwi Evadewi; Yanita Mutiaraning Viastika; Tri Sukmaningsih
Media Peternakan Vol 24, No 1 (2022): Media Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Wijaya Kusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.619 KB)

Abstract

Penelitian dengan judul “Pengaruh Penambahan Tepung Daun Pepaya (Carica papaya L.)pada ransum terhadap Karakteristik Fisik Daging Itik Manila” telah dilaksanakan pada tanggal 10 Januari 2022 sampai dengan tanggal 26 Maret 2022 di Kandang Percobaan dan Laboratorium Fakultas Peternakan Universitas Wijayakusuma Purwokerto. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun pepaya pada ransum terhadap sifat fisik daging itik manila dan untuk mengetahui berapa level pemberian tepung daun pepaya yang efektif untuk diberikan ke ternak dan mendapatkan hasil yang baik. Pakan merupakan salah satu kendala dalam usaha peternakan itik dikarenakan harganya yang mahal. Disamping itu, daya tarik masyarakat terhadap daging itik masih rendah karena daging itik cenderung alot. Pada kondisi demikian, dibutuhkan altenatif bahan pakan yang mampu meningkatkan produktifitas ternak itik dan kualitas daging itik. Bahan pakan yang dapat dimanfaatkan yaitu daun pepaya yang memiliki ketersediaan melimpah dan berpotensi meningkatkan produktifitas ternak. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah. Perlakuan dilakukan sebanyak 4 dengan pengulangan sebanyak 5 kali sehingga terdapat 20 unit percobaan. Perlakuan yang dilakukan yaitu pemberian tepung daun pepaya pada pakan dengan persentasi pemberian yang berbeda, yaitu P0: Pemberian pakan 100%, P1: Pemberian pakan 95% + Fermentasi Tepung daun pepaya 5%, P2: Pemberian pakan 90% + Fermentasi Tepung daun pepaya 10% dan P3: Pemberian pakan 85% + Fermentasi Tepung daun pepaya 15%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian tepung daun pepaya pada ransum itik manila (0%, 5%, 10%, dan 15%) berpengaruh nyata (P0,05) terhadap nilai pH dan susut masak daging itik manila. Pemberian tepung daun pepaya pada presentase 10% merupakan dosis terbaik untuk meningkatkan daya ikat air. Kata Kunci : Itik Manila, Tepung Daun Pepaya, Sifat Fisik Daging Abstract The research entitled "The Effect of Addition of Papaya Leaf Flour (Carica papaya L.) in the ration on the Physical Characteristics of Manila Duck Meat" was carried out from January 10, 2022 to March 26, 2022 in Experimental Cages and Laboratory of the Faculty of Animal Husbandry, Wijayakusuma University, Purwokerto. This study aims to determine the effect of adding papaya leaf powder to the ration on the physical properties of manila duck meat and to find out what level of administration of papaya leaf flour is effective for giving to livestock and getting good results. Feed is one of the obstacles in the duck farming business because it is expensive. In addition, the public's attractiveness to duck meat is still low because duck meat tends to be tough. In such conditions, alternative feed ingredients are needed that can increase the productivity of ducks and the quality of duck meat. The feed ingredients that can be used are papaya leaves which have abundant availability and have the potential to increase livestock productivity. This research was conducted using an experimental method using a completely randomized design (CRD) with a unidirectional pattern. The treatment was carried out 4 times with 5 repetitions so that there were 20 experimental units. The treatments were giving papaya leaf flour to the feed with different percentages of feeding, namely P0: 100% feeding, P1: 95% feeding + Fermentation of papaya leaf flour 5%, P2: 90% feeding + Fermentation of papaya leaf flour 10 % and P3: Feeding 85% + Fermentation Papaya leaf flour 15%. The results showed that the administration of papaya leaf flour on the manila duck ration (0%, 5%, 10%, and 15%) had a significant effect (P0.05). ) on the pH value and cooking loss of manila duck meat. Giving papaya leaf flour at a percentage of 10% is the best dose to increase water holding capacity. Keywords : Manila Duck, Papaya Leaf Flour, Physical Properties of Meat
PENGARUH PENAMBAHAN DAGING BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP AROMA DAN RASA SOSIS DAGING AYAM RAS ari hertiningsih; Tri Sukmaningsih; Susilo Rahardjo
Media Peternakan Vol 24, No 2 (2022): Media Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Wijaya Kusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.452 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian daging buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap aroma dan rasa sosis daging ayam ras. Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang digunakan terdiri atas 4 perlakuan, yaitu P0 sebagai kontrol, P1 penambahan 10% buah naga, P2 penambahan 20% buah naga dan P3 penambahan 30% buah naga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 10% daging buah naga sudah menimbulkan aroma buah naga pada sosis daging ayam ras. Semakin banyak daging buah naga yang ditambahkan pada sosis daging ayam ras menunjukkan peningkatan (P
LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS INTERNAL TELUR AYAM NIAGA PETELUR Agustinus Hantoro Djoko Rahardjo; Tri Sukmaningsih; Supranoto -
Media Peternakan Vol 22, No 2 (2020): Media Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Wijaya Kusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.433 KB)

Abstract

AbstrakLama penyimpanan menentukan kualitas telur karena semakin lama telur disimpan maka kualitasnya akan semakin menurun. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui penurunan kualitas telur ayam niaga petelur dalam masa penyimpanan berdasarkan kedalaman rongga udara, HU, Indeks  dan pH.  Materi yang digunakan adalah 100 butir telur ayam niaga petelur yang diambil pada hari pertama telur ditelurkan.  Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan 4 perlakuan yaitu P0 ( penyimpanan 1 hari), P1 (penyimpanan 7 hari), P2 (penyimpanan 14 hari), dan P3 (penyimpanan 21 hari).  Masing – masing perlakuan diulang 5 kali. Parameter yang diukur adalah kedalaman rongga udara, HU, indeks putih dan kuning telur, dan nilai pH putih dan kuning telur.  Data yang diperoleh di analisis dengan analisis variansi (uji F) dan dilanjutkan dengan BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variable penelitian mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya waktu penyimpanan. Kata kunci : Penyimpanan telur, Kedalaman rongga udara , HU, Indeks putih dan kuning telur, pH putih dan kuning telur.AbstractThe storage time determined the quality of the eggs because the longer the eggs are stored, the quality will decrease. This study aimed to determine the decline in the quality of eggs of laying commercial hens during storage based on the internal quality (depth of air cavity, HU, index and pH) of eggs. The material used was 100 eggs from commercial laying hens taken on the first day of laying. The research method used was an experimental method using a completely randomized design (CRD) with 4 treatments of storage time, namely P0 (storage 1 day), P1 (storage 7 days), P2 (storage 14 days), and P3 (storage 21 days). Each treatment was repeated 5 times. The parameters measured were the depth of the air cavity, HU, white and yolk index, and the pH value of egg white and yolk. The data obtained were analyzed with analysis of variance and continued with BNT. The results showed that HU, the index of egg white and yolk decreased significantly and the depth of the air cavity, pH of white and egg yolk increased significantly with increasing storage time at room temperature. The conclusion of this study, storage time at room temperature could reduce the internal quality of eggs, namely increasing the depth of the air cavity, the pH of egg whites and yolks, and decreasing HU and the index of egg white and yolk.Key words: Egg storage, air cavity depth, HU, white and yolk index, white and yolk pH.
PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK WORTEL (Daucus Carrota L) DALAM AIR MINUM TERHADAP POTONGAN KOMERSIAL KARKAS AYAM BROILER Tri Sukmaningsih; Supranoto -; Fani Dwi Evadewi
Media Peternakan Vol 23, No 2 (2021): Media Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Wijaya Kusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.802 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak wortel dalam air minum terhadap potongan komersial karkas ayam broiler. Materi yang digunakan adalah 100 ekor ayam broiler berumur 15 hari unsexed. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah. Ayam dibagi secara acak menjadi 20 kelompok masing-masing 5 ekor untuk setiap kandang. Setiap 5 kandang yang masing-masing sebagai ulangan digunakan untuk satu macam perlakuan. Empat macam perlakuan yaitu P0 (Perlakuan kontrol tanpa penambahan ekstrak wortel), P1 (Pemberian ekstrak wortel 3 ml/1l air minum), P2 (Pemberian ekstrak wortel 6 ml/1l air minum), dan P3 (Pemberian ekstrak wortel 9 ml/1l air minum). Pakan yang diberikankan adalah pakan komersial dan diberikan secara adlibitum. Setelah ayam berumur 35 hari dilakukan pemotongan 1 ekor per kandang. Parameter yang dikumpulkan meliputi potongan komersial karkas yaitu dada (breast), punggung (brisket), sepasang paha atas (thigh muscle), sepasang paha bawah (drumstic), dan sepasang sayap (wing). Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan ekstrak wortel menurunkan (P
PENINGKATAN FUNGSIONAL YOGHURT SUSU KAMBING DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK BERAS HITAM Fani Dwi Evadewi; Sulistyaningtyas -; Tri Sukmaningsih
Media Peternakan Vol 22, No 2 (2020): Media Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Wijaya Kusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.914 KB)

Abstract

AbstackYoghurt susu kambing merupakan pangan fungsional sebagai sumber antioksidan dan dengan penambahan ekstrak beras hitam dapat meningkatkan fungsionalitas yoghurt susu kambing. Beras hitam memiliki kandungan antosianin yang termasuk dalam golongan flavonoid, satu golongan polifenol yang berperan dalam pangan karena efek biologisnya. Antioksidan merupakan substansi yang diperlukan untuk menetralisir radikal bebas yang menjadi penyebab penyakit degeneratif. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengevaluasi yoghurt susu kambing dengan penambahan ekstrak beras hitam dilihat dari sifat fungsional yang meliputi aktivitas antioksidan.  Perlakuan terdiri atas P0 (susu kambing+ 10% starter komersial), P1 (susu kambing + 10% starter komersial + 5% ekstrak beras hitam), P2 (susu kambing + 10% starter komersial + 10% ekstrak beras hitam), P3 (susu kambing + 10% starter komersial + 15% ekstrak beras hitam) dan P4 (susu kambing + 10% starter komersial + 20% ekstrak beras hitam) dengan 5 kali ulangan. Data dianalisis menggunakan analisis variansi dan dilanjutkan dengan Uji Ortogonal Polinomial. Hasil penelitian menunjukkan penambahan ekstrak beras hitam memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap yoghurt susu kambing variasi penambahan ekstrak beras hitam sebanyak 5% yang menunjukkan nilai IC50 tertinggi.Kata kunci : yoghurt susu kambing, ekstrak beras hitam, karaktersitik fungsional.AbstractGoat milk yogurt is a functional food as a source of antioxidants and the addition of black rice extract can increase the functionality of goat milk yogurt. Black rice contains anthocyanins which are included in the flavonoid class, a group of polyphenols that play a role in food due to their biological effects. Antioxidants are substances that are needed to neutralize free radicals that cause degenerative diseases. The purpose of this study was to evaluate goat milk yogurt with the addition of black rice extract in terms of its functional properties which include antioxidant activity. The treatments consisted of P0 (goat's milk + 10% commercial starter), P1 (goat's milk + 10% commercial starter + 5% black rice extract), P2 (goat's milk + 10% commercial starter + 10% black rice extract), P3 (milk goat + 10% commercial starter + 15% black rice extract) and P4 (goat's milk + 10% commercial starter + 20% black rice extract) with 5 repetitions. Data were analyzed using analysis of variance and followed by Polynomial Orthogonal Test. The results showed that the addition of black rice extract had a very significant effect (P <0.01) on goat's milk yogurt with a variation of the addition of 5% black rice extract which showed the highest IC50 value.Keywords: goat's milk yoghurt, black rice extract, characteristic functional.
ANALISIS ERITROSIT, HEMATOKRIT DAN HEMOGLOBIN ITIK MANILA DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG DAUN PEPAYA (Carica papaya L) DALAM RANSUM Yanita Mutiaraning Viastika; Fani Dwi Evadewi; Tri Sukmaningsih
Media Peternakan Vol 24, No 2 (2022): Media Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Wijaya Kusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.524 KB)

Abstract

Penelitian dengan judul Analisis Eritrosit, Hematokrit dan Hemoglobin Itik Manila dengan Penambahan Tepung Daun Pepaya (Carica papaya L) dalam Ransum telah dilakukan di Laboratorium Fakultas Peternakan Universitas Wijayakusuma Purwokerto. Penelitian ini menggunakan itik manila umur lima minggu sebanyak 40 ekor. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Pola Searah dengan empat macam perlakuan yaitu P0 (penambahan tepung daun pepaya 0%), P1 (penambahan tepung daun pepaya 2%), P2 (penambahan tepung daun pepaya 4%) dan P3 (penambahan tepung daun pepaya 6%). Setiap perlakuan terdiri dari lima ulangan. Parameter yang diamati meliputi eritrosit, hematokrit dan hemoglobin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata total eritrosit itik manila berkisar antara 2,35 – 3,09 x 106/mm3, nilai hematokrit berkisar 31,77% – 33,05%, dan hemoglobin berkisar 7,50 – 10,75 g/dL. Hasil penelitian penambahan tepung daun pepaya dalam ransum itik manila menunjukkan hasil tidak berbeda nyata (P>0,05) baik terhadap jumlah eritrosit, hematokrit maupun hemoglobin. Kata kunci : Itik Manila, Tepung Daun Pepaya, Eritrosit, Hematokrit, Hemoglobin Abstract The research entitled "Analysis of Erythrocytes, Hematocrit and Hemoglobin in Manila Ducks with the Addition of Papaya Leaf Powder (Carica papaya L) in Rations" was carried out at the Laboratory of the Faculty of Animal Husbandry, University of Wijayakusuma, Purwokerto. This study used 40 five-week-old manila ducks. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) in one direction with four different treatments, namely P0 (added 0% papaya leaf flour), P1 (added 2% papaya leaf flour), P2 (added 4% papaya leaf flour) and P3 (added 4% papaya leaf flour). the addition of 6% papaya leaf flour). Each treatment consisted of five replicates. Parameters observed included erythrocytes, hematocrit and hemoglobin. The results showed that the average total erythrocytes of manila ducks ranged from 2,35 – 3,09 x 106/mm3, the hematocrit values ranged from 31,77% – 33,05%, and the hemoglobin ranged from 7,50 – 10,75 g/ dL. The results of the study with the addition of papaya leaf flour in the rations of manila ducks showed no significant difference (P>0.05) to the number of erythrocytes, hematocrit and hemoglobin. Keywords : Manila ducks, Papaya Leaf Powder, Erythrocytes, Hematocrit, Hemoglobin.
NILAI pH DAN DAYA BUSA SABUN PADAT DENGAN PENAMBAHAN SUSU KAMBING Wahyu Aida Salatin; Tri Sukmaningsih; Fani Dwi Evadewi
Media Peternakan Vol 24, No 1 (2022): Media Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Wijaya Kusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.028 KB)

Abstract

Penelitian dengan judul “Nilai pH dan Daya Busa Sabun Padat dengan Penambahan Susu Kambing” telah dilaksanakan pada tanggal 23 Februari 2022 sampai dengan tanggal 9 April 2022 di Laboratorium Fakultas Peternakan Universitas Wijayakusuma Purwokerto. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan susu kambing pada sabun padat terhadap nilai pH dan daya busa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diberikan sebanyak 4 perlakuan yaitu P0 (tanpa penambahan susu kambing), P1 (penambahan susu kambing 10%), P2 (penambahan susu kambing 15%), P3 (penambahan susu kambing 20%) dengan masing-masing pelakuan diulang sebanyak 5 kali. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah nilai pH dan daya busa. Hasil penelitian menunjukan rataan nilai pH (P0 : 12,43), (P1 : 11,82), (P2 : 11,45), (P3 : 10,74) dan rataan daya busa (P0 : 0,22), (P1 : 0,29), (P2 : 0,50), (P3 : 0,42). Kemudian data yang diperoleh di analisis dengan analisis variansi yang menunjukan hasil penambahan susu kambing dengan konsentrasi yang berbeda secara statistika berpengaruh sangat nyata (P
KAJIAN PENAMPILAN RODUKTIVITAS BROILER PADA TIPE KANDANG OPEN HOUSE DAN SEMI CLOSE HOUSE DI KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA Ripa, Ardi; Supranoto, Supranoto; Evadewi, Fani Dwi; Sukmaningsih, Tri
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 8, No 2 (2024): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jas.v8i2.17981

Abstract

Ayam broiler merupakan jenis ayam yang dibudidayakan secara intensif untuk produksi daging, dengan populasi di Indonesia meningkat dari 2,89 miliar pada tahun 2021 menjadi 3,17 miliar pada tahun 2022. Daging broiler kaya akan protein dan memiliki harga yang ekonomis, menjadikannya sumber protein hewani yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan performa broiler pada dua sistem kandang, yaitu open house dan semi close house, di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah survei dan analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot tubuh (BW) dan rata-rata pertumbuhan harian (ADG) lebih tinggi pada sistem kandang open house (62,91 gr) dibandingkan dengan semi close house (59,4 gr), meskipun keduanya tidak mencapai standar perusahaan. Faktor-faktor seperti kelembaban, suhu, konsumsi pakan, manajemen kandang, dan stres akibat kepadatan kandang berpengaruh terhadap pertumbuhan ayam. Meskipun nilai Feed Conversion Ratio (FCR) dan Index Performance (IP) tidak menunjukkan perbedaan signifikan, FCR pada kandang open house lebih rendah (1,49) dibandingkan semi close house (1,53), menunjukkan efisiensi pakan yang lebih baik. Secara keseluruhan, kedua tipe kandang memenuhi standar produktivitas, namun kandang open house menunjukkan performa yang lebih baik dalam hal ADG.
PENAMBAHAN EKSTAK BAYAM HIJAU (Amaranthus Hybridus L.) TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK SOSIS DAGING AYAM Supranoto, Supranoto; Alfiyan, Riski; Sulistyaningtyas, Sulistyaningtyas; Sukmaningsih, Tri; Viastika, Yanita Mutiaraning
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 8, No 1 (2023): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v8i1.15342

Abstract

The research aims to evaluate the effect of adding green spinach extract to broiler chicken sausages in terms of organoleptic properties, namely color and taste. The research used an experimental method with a completely randomized design (CRD) with a 4 x 5 unidirectional pattern. The treatments given bijau spinach extract were: P0: 750 g meat without green spinach extract + 200 g flour; P1: 750 grams of meat + 35 ml green spinach extract + 200 g flour; P2: 750 grams of meat + 45 ml green spinach extract + 200 g flour; and P3: 750 grams of meat + 55 ml green spinach extract + 200 g flour. The results showed that the addition of green spinach extract significantly affected the color and taste of broiler meat sausages. The more green spinach extract was added, the more intense the green color of the sausage, and the panelists preferred the color and taste of the sausage with the addition of green spinach extract. The color and taste of broiler meat sausage were highest at P3. The addition of green spinach extract can improve the organoleptic quality of broiler chicken sausage and is preferred.