Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

EVALUASI OUTCOME LULUSAN D2 PGSD FIP UNNES (Analisis Kinerja dan Performansi Mengajar Lulusan D2 PGSD pada Sekolah Dasar) Sunarno, Ali
HUMANITAS (Jurnal Psikologi Indonesia) Vol 6, No 1 (2009): Januari
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.641 KB)

Abstract

Penelitian ini dimaksudkankan untuk mengetahui tingkatkematangan kerja, kualitas performansi mengajar dan besarnyahubungan antara tingkat kematangan kerja para guru SD alumni D2 –PGSD. Penelitian ini menggunakan dua dimensi kematangan kerja guru,yakni tingkat berpikir abstrak dan tingkat komitmen terhadap tugas yangdikembangkan melalui 3 tingkatan. Ketiga tingkatan tersebut yaiturendah, sedang dan tinggi. Guru-guru yang memiliki tingkat kematangan
IMPLEMENTASI RESOLUSI KONFLIK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADAT (ADAT RECHT) SUKU DAYAK DUSUN MALANG DI DESA HURUNG ENEP KABUPATEN BARITO UTARA Zulfauzan, Ricky; Firman; Sunarno, Ali; Ikbal, Asep; prajapanjika, yunus
Jurnal Paris Langkis Vol 5 No 2 (2025): Edisi Maret 2025
Publisher : PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/paris.v5i2.16980

Abstract

Tujuan penelitian ini yakni untuk memberikan gambaran dan analisis terkait implementasi resolusi konflik pada suku Dayak Dusun Malang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Hukum Empiris yang langsung turun kelapangan dimana menggunakan fakta-fakta empiris yang diambil dari perilaku manusia, baik perilaku verbal yang didapat ataupun dari wawancara atau survei yang bersumber pada perilaku nyata dilakukan secara pengamatan langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada resolusi konflik dalam perspektif  hukum adat Desa Hurung Enep Kabupaten Barito Utara yang dapat menjadi acuan dalam penyelesaian konflik-konflik sebelum masuk keranah hukum positif, yang menjadi menarik dalam penyelesaian tersebut ada namanya itikad baik, perjanjian adat tidak akan mengulang,  dan angkat hampahari supaya tidak terjadi dendam kedepan. Untuk menelisik resolusi konflik tersebut peneliti mencoba mengupas dengan membahas seperti mengenal hukum adat  dayak, resolusi konflik berbasis angkat hampahari, tahapan angkat hampahari (saudara) suku dusun malang, sanksi - sanksi didalam hukum adat dayak dusun malang, dan tantangan serta solusi dalam menangkal degradasi adat istiadat suku dayak dusun malang. Maka dengan adanya resolusi konflik berbasis angkat hampahari diharafkan akan tercapaianya kedamaian dan ketertiban didalam masayarakat Desa Hurung Enep hal ini perlu ada kekuatan peran dari lembaga adat dan semua Stake Holder.
Strategi Komunikasi Politik Partai Gerindra Di Kota Palangka Raya Dalam Pemilu 2024 Dan Pilkada 2025 Rahman , Abdul; Pransiska, Anita; R Siagian, Enika; Fernanda Fajeri, Mochammad; Salsabila; Sunarno, Ali; Karliani, Eli
Wacana: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Interdisiplin Vol. 12 No. 1 (2025): Wacana: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Interdisiplin
Publisher : Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Palanfka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/wacana.v12i1.21416

Abstract

This study aims to examine the Gerindra Party's political communication strategy in conveying its political message to the people of Palangka Raya in the 2024 General Election and the 2025 Regional Election. Through interviews with party cadres, this study found that Gerindra's political communication in Palangka Raya relies heavily on two main aspects: the use of social media and direct meetings. Social media was chosen because of its efficiency in reaching a wider audience, especially young voters, while direct meetings were emphasized more to reach community groups in areas that are not yet fully accessible by the internet. The Gerindra Party also faces challenges in dealing with hoaxes and inaccurate information and adapting to differences in communication at the central and regional levels. These findings are expected to provide insight into political communication strategies in more effective campaigns in the future.
Dampak Media Sosial (Streamer Game) di TikTok pada Gaya Bahasa yang Kasar bagi Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Palangka Raya Soma, Putu Artha; Kurniawan, Dony; Dotrimensi, Dotrimensi; Sunarno, Ali
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 5 No. 4 (2025): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 2025 (4)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jppi.v5i4.1524

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak penggunaan media sosial TikTok, khususnya konten streamer game, terhadap gaya bahasa kasar siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Palangka Raya. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa survei, observasi, dan wawancara mendalam. Data diperoleh dari 40 siswa kelas XI serta guru PPKn melalui Google Form dan wawancara terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 95% siswa merupakan pengguna aktif TikTok, dengan sebagian besar menonton konten streamer game yang mengandung bahasa kasar. Siswa cenderung meniru gaya komunikasi dari streamer, termasuk penggunaan kata-kata kasar, yang kemudian menjadi bagian dari percakapan sehari-hari. Sebagian siswa menyadari dampak negatifnya dan membatasi penggunaannya sesuai konteks, sementara yang lain menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar. Guru turut menyampaikan kekhawatiran atas perubahan gaya berbahasa siswa, namun tetap melihat perlunya literasi digital untuk mendampingi siswa dalam berkomunikasi secara etis. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa media sosial TikTok berperan signifikan dalam membentuk gaya bahasa siswa, dan dibutuhkan pendekatan multidisipliner antara sekolah, orang tua, dan platform digital untuk mengurangi dampak negatifnya.
EKSISTENSI UANG JUJURAN DALAM PERNIKAHAN ADAT BANJAR: Perspektif Tokoh Agama Dan Generasi Muda Sunarno, Ali; Dewi, Anisa; Sitorus, Debi Rumenta; Supriyani, Erni; Handriani, Mia
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 7, No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v7i2.2023.414-419

Abstract

AbstrakSalah satu adat Banjar terkait dengan perkawinan adalah pemberian uang jujuran yang merupakan kewajiban dari pihak keluarga laki-laki kepada pihak keluarga perempuan. Namun demikian, teknologi dan zaman yang berkembang dapat mempengaruhi eksistensi budaya dan budaya lokal dengan kekecewaan terhadap kejujuran uang. Penelitian ini bertujuan untuk menyelediki keberadaan uang jujuran pada pernikahan adat Banjar terutama dalam perspektif tokoh agama dan generasi muda. Penelitian menggunakan metode deskriptif deskriptif dengan mewawancarai 7 informan yang terdiri dari tokoh agama dan anak muda. Penelitian juga dilakukan melalui observasi dan dokumentasi terhadap adat pernikahan Banjar di Banjarmasin dan Martapura Kalimantan Selatan. Hasil penelitian menunjukkanbahwa:(1) Uang jujuran dianggap oleh masyarakat menjadi kewajiban sebelum melangsungkan pernikahan yang nantinya uang tersebut digunakan untuk keperluan resepsi dan modal awal berumah tangga. (2) Besaran uang jujuran tergantung pada beberapa faktor antara lain: kebiasaan setempat (jumlah pasar), kedudukan sosial, tingkat pendidikan, dan kecantikan calon pengantin perempuan. Meskipun demikian jumlah uang jujuran tidak bersifat mutlak dan kembali pada kesepakatan kedua belah pihak. (3) Secara agama uang jujuran bukan kewajiban karena tidak menjadi syarat sahnya pernikahan.Uang jujuran diperbolehkan menurut agama kecuali jika memberatkan pihak laki-laki sehingga berpotensi membatalkan pernikahan, besaran uang jujuran menjadi bahan kesombongan dan menaikkan status sosial, serta menjadi ajang gengsi di masyarakat. (4) Perspektif anak muda terhadap uang jujuran diklasifikasikan menjadi dua pandangan yaitu perspektif pihak-laki yang memberi dan pihak perempuan laki-laki yang menerima uang jujuran. Pihak laki - laki sebenarnya sedikit menolak adanya uang jujuran karena dianggap memberatkan, namun karena sudah menjadi adat maka jujuran sudah dianggap lumrah dan wajib. Di sisi lain pihak perempuan menganggap bahwa kejujuran uang merupakan kewajiban laki-laki dan menjadi bukti keseriusan untuk diikat serta penggunaannya untuk kepentingan bersama. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pro dan kontra pemberian uang jujuran pada pernikahan adat Banjar. Pihak laki - laki sebenarnya sedikit menolak adanya uang jujuran karena dianggap memberatkan, namun karena sudah menjadi adat maka jujuran sudah dianggap lumrah dan wajib. Di sisi lain pihak perempuan menganggap bahwa kejujuran uang merupakan kewajiban laki-laki dan menjadi bukti keseriusan untuk diikat serta penggunaannya untuk kepentingan bersama. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pro dan kontra pemberian uang jujuran pada pernikahan adat Banjar. Pihak laki - laki sebenarnya sedikit menolak adanya uang jujuran karena dianggap memberatkan, namun karena sudah menjadi adat maka jujuran sudah dianggap lumrah dan wajib. Di sisi lain pihak perempuan menganggap bahwa kejujuran uang merupakan kewajiban laki-laki dan menjadi bukti keseriusan untuk dingin serta penggunaannya untuk kepentingan bersama. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pro dan kontra pemberian uang jujuran pada pernikahan adat Banjar.Kata Kunci : Uang Jujur, Pernikahan, Adat Banjar
Empowerment Community: Gerakan Literasi Digital dalam Mendukung Taman Harati sebagai Edutourism di Desa Bukit Liti, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau Ali Sunarno; Triyani; Dotrimensi; Yuana Ledy Prilia; Muhammad Darwin; Andes Cintia Nungrum
Jurnal Pengabdian Kampus Vol 12 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Kampus
Publisher : LPPM Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jpm-upr.v12i2.22839

Abstract

Villages hold a strategic position in national development, particularly in Indonesia. The tourism sector is an effective way to develop villages and improve community welfare. Village tourism development often utilizes a community empowerment approach. Edutourism, or tourism integrated with education, is a promising approach to developing the tourism sector in Indonesia. Digital transformation has become a crucial instrument in accelerating village development, particularly in the education-based tourism sector. Therefore, the development of a digital literacy movement is a crucial factor in developing Harati Park as an edutourism destination in Bukit Liti Village. To achieve this, several programs were implemented, including Socialization and Field Orientation, Photography and Promotional Content Training, Videography and Promotional Content Training, and Promotional Content Editing Training. Evaluation results revealed that participants gained increased knowledge, skills, and insight in creating photography, videography, and content editing. This serves as a foundation for developing Harati Park as an edutourism destination in Bukit Liti Village.
INTEGRASI NILAI-NILAI KEBANGSAAN: SUATU METODE PEMBELAJARAN DALAM MENANGKAL RADIKALISME Ikbal, Asep; Sunarno, Ali; Firman
Jurnal Paris Langkis Vol 3 No 2 (2023): Edisi Maret 2023
Publisher : PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/paris.v3i2.8470

Abstract

Penelitian ini dilakukan terhadap para guru dan dosen alumni Training of Trainer Nilai-nilai Kebangsaan Lemhannas RI yang berada di Jawa Barat. Kewajiban untuk menyebarluaskan nilai-nilai kebangsaan menjadi kewajiban setiap warga negara terutama para guru dan dosen. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi deskriptif dengan analisis mendalam terhadap berbagai metode yang digunakan oleh guru dan dosen dalam mengingternalisasikan nilai-nilai kebangsaan kepada para siswa dan mahasiswa. Adapun hasil yang didapatkan dari penelitian ini antara lain; 1) nilai-nilai kebangsaan yang terdiri dari empat belas nilai dikembangkan oleh Lemhannas RI yang bersumber dari empat consensus dasar bangsa; 2) keempat nilai yang dikembangkan oleh Lemhannas RI diinternalisasikan oleh para guru dan dosen kepada mata pelajaran masing-masing; 3) Para siswa dan mahasiswa yang mendapatkan nilai-nilai kebangsaan melalui pembelajaran yang diterima menunjukan indikator peningkatan rasa nasionalisme. Kata Kunci: Dosen, Guru, Pembelajaran, Radikalisme, Internalisasi
PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP IKLAN YANG MENYESATKAN DARI PERSPEKTIF HUKUM PERDATA DAN KODE ETIK PERIKLANAN INDONESIA Firman; Ali Sunarno; Asep Ikbal
Jurnal Paris Langkis Vol 3 No 2 (2023): Edisi Maret 2023
Publisher : PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/paris.v3i2.8675

Abstract

Adanya iklan menyesatkan yang tidak sesuai dengan kebenarannya berakibat pada hak dari konsumen yang dirugikan, sehingga menimbulkan permasalahan antara pihak konsumen dengan pihak pelaku usaha dan pihak yang mengiklankan produk tersebut. Sehingga yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah menentukan standarisasi penentuan informasi iklan yang menyesatkan, bentuk perlindungan hukum perdata dan kode etik periklanan Indonesia, serta tanggung jawab perusahaan pemasang iklan menyesatkan yang telah melakukan perbuatan melawan hukum. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif, mengkaji dengan menggunakan pendekatan peraturan per’undang-undangan dan pendapat para ahli hukum sebagai dasar dalam penulisan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan adanya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen dan Kode Etik Periklanan di Indonesia dapat menentukan apakah iklan itu menyesatkan atau tidak sesuai dengan tindakan kecurangan, ada unsur berbohong, dan ada unsur perbuatan mengelabui sesuai dengan ketentuan yang ada, serta terdapat perlindungan hukum bagi konsumen yang dirugikan oleh pelaku usaha atas iklan yang menyesatkan dari kecurangan pelaku usaha dan pihak pengiklan yang mendapatkan keuntungan. Serta pelaku usaha periklanan harus bertanggung jawab dengan akibat dari iklan yang menyesatkan sesuai dengan Pasal 1365 KUH Perdata dan Pasal 20 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
UPAYA MEMINIMALISIR KASUS INTOLERANSI DALAM PENDIRIAN TEMPAT IBADAH DEMI TERCIPTANYA KOHESI SOSIAL PADA MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI KALIMANTAN TENGAH Sunarno, Ali; Firman; Ikbal, Asep; Indrawati, Lala
Jurnal Paris Langkis Vol 3 No 2 (2023): Edisi Maret 2023
Publisher : PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/paris.v3i2.8719

Abstract

Abstrak Maraknya kasus intoleransi dalam mendirikan tempat ibadah masih sering terjadi di Indonesia. Sikap toleransi sangat diperlukan untuk meminimalisir adanya “nafsu intoleransi” dalam pluralisme dan multikulturalisme Indonesia. Artikel ini membahas tentang peranti “kohesi sosial” untuk meminimalisir terjadinya kasus intoleransi dalam pendirian tempat ibadah. Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui kasus intoleransi dalam mendirikan tempat ibadah serta upaya untuk meminimalisir kasus tersebut. Tulisan ini merupakan hasil penelitian kualitatif inkuiri filosofis (philosophical inquiry) yang melibatkan penggunaan mekanisme analisis intelektual untuk memperjelas makna, membuat nilai menjadi nyata, mengidentifikasi toleransi, dan studi tentang hakikat toleransi. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor penyebab terjadinya kasus intoleransi dalam mendirikan tempat ibadah yaitu: masih bertumpu pada pemahaman distingtif, sikap fanatisme yang berlebihan, rumitnya prosedur perizinan pendirian tempat ibadah bagi kelompok minoritas, serta minimnya kesadaran akan sikap toleransi. Perlunya kolaborasi peran antara pihak pemerintah, masyarakat, dan akademisi dalam upaya meminimalisir permasalahan ini. Kata Kunci: Intoleransi, tempat ibadah, kohesi sosial.
ETIKA DALAM PEMANFAATAN KECERDASAN BUATAN DI KELAS IX SMP Ikhsan, Ibnu; Artasoma, Putu; Karliani, Eli; Sunarno, Ali
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v5i1.4518

Abstract

The aim of this study is to analyze the impact of artificial intelligence (AI) usage on student learning behavior and academic integrity at SMP Negeri 8 Palangka Raya. This research employs a descriptive qualitative approach with data collection techniques through observations and structured interviews. Observations were made to understand how students use AI to complete tasks and the role of teachers in guiding ethical technology use. The findings show that AI facilitates task completion, but its misuse may undermine academic honesty and students' critical thinking skills. Teachers play a crucial role in teaching the ethics of technology use and maintaining academic integrity. One effective method found is asking students to explain their work and cross-check it with AI platforms to detect plagiarism. Research recommendations include improving digital ethics education for students and teachers, establishing clear policies on AI use in learning, and providing training for teachers. Future research is recommended to examine the long-term effects of AI on student development. ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak penggunaan kecerdasan buatan terhadap perilaku belajar dan integritas akademik siswa di SMP Negeri 8 Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara terstruktur. Observasi dilakukan untuk memahami bagaimana kecerdasan buatan digunakan siswa dalam menyelesaikan tugas, serta peran guru dalam mengarahkan penggunaan teknologi secara etis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecerdasan buatan mempermudah penyelesaian tugas, namun penggunaannya yang tidak bijak berpotensi menurunkan kejujuran akademik dan kemampuan berpikir kritis siswa. Guru berperan penting dalam mengajarkan etika penggunaan teknologi dan menjaga integritas akademik. Salah satu metode efektif yang ditemukan adalah meminta siswa menjelaskan kembali tulisan mereka dan mencocokkannya dengan platform kecerdasan buatan untuk mendeteksi plagiarisme. Rekomendasi penelitian mencakup peningkatan pendidikan etika digital bagi siswa dan guru, penyusunan kebijakan penggunaan kecerdasan buatan dalam pembelajaran, serta pelatihan bagi guru. Peneliti lanjutan disarankan untuk mengkaji dampak jangka panjang kecerdasan buatan pada perkembangan siswa.