Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

FORMULASI DAN EVALUASI GEL HAND SANITIZER DARI MINYAK ATSIRI BUNGA LILI (Lilium auratum) Febrianti, Dwi Rizki; Kumalasari, Eka; Niah, Rakhmadhan; Ariani, Novia; Supomo, Supomo; Sandi, Dita Ayulia Dwi
Jurnal Pharmascience Vol 11, No 1 (2024): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v11i1.13822

Abstract

Minyak atsiri bunga lili (lilium auratum) dapat berpotensi sebagai antibakteri dengan memformulasikan dalam bentuk sediaan gel hand sanitizer. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan sediaan gel antiseptik (Hand sanitizer) minyak atsiri bunga lili dengan berbagai konsentrasi gelling agent carbopol 940 yang mempunyai sifat fisik yang baik dan memenuhi syarat. Carbopol 940 divariasikan dengan konsentrasi 0,667 % dan 1,334% dari total formula. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Formula diuji sifat fisiknya, seperti uji organoleptis, pH, homogenitas, daya lekat dan daya sebar. Hasil penelitian menunjukkan dari kedua formula dengan variasi konsentrasi gelling agent carbopol 940 yaitu 0,667 % dan 1,334% memenuhi syarat uji sifat fisik. Didapatkan hasil formula yang mempunyai sifat fisik yang memenuhi standar uji sifat fisik adalah formula II dengan konsentrasi Carbopol 940 1,334%. Kata Kunci : Lilium Auratum, Hand Sanitizer, Carbopol 940, Uji Sifat Fisik, Antibakteri The essential oil of lili (Lilium auratum) can potentially be antibacterial by formulating in the form of hand sanitizer gel preparations. This study is to determine the preparation of antiseptic gel (Hand sanitizer) of lilies essential oil with various concentrations of gelling agent carbophol 940 which has good physical properties and qualifies. Carbophol 940 with a variation in concentration of 0.667% and 1.334% with experimental methods conducted trials on formulations so that a product of hand sanitizer gel preparations of lilies essential oil that has good physical properties and qualifies. The results of the research showed that from the two formulas with variations in the concentration of the gelling agent Carbopol 940, namely 0.667% and 1.334%, it met the requirements. The resulting formula which had good physical properties was formula II with the amount of Carbopol 1.334%.
PENILAIAN KINERJA PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH DENGAN PENDEKATAN IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS Supomo, Supomo; Suhada, Bambang; Suharto, Suharto
SIMPLEX: Journal of Economic Management Vol 3 No 1 (2022): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/simplex.v3i1.2618

Abstract

This study aims to measure the performance of State Apparatus Employees (ASN) at the Central Lampung Regional Research and Development Agency. Assessment This study only uses services as an independent variable. In this study, 27 ASNs were involved as questionnaire respondents using the census method. Data testing techniques used in this study include validity testing with factor analysis, reliability testing, gaps, and Importance and Performance Analysis (IPA). IPA is a research method by comparing the level of importance with the level of implementation. The results showed that the results of the performance appraisal integrity and integrity are not important. Based on the research results, the most important attribute is increasing the priority to be done in order to remain competitive. Meanwhile, attributes that are deemed less important do not require temporary repairs, if necessary they are ignored or eliminated.
Pelatihan Pemilahan Sampah Plastik di Bank Sampah Bareng Mukti BUMKal Sidomulyo Maju, Bambanglipuro, Bantul Saputra, Andri; Satwikanitya, Pani; Ellianto, Mario Sarisky Dwi; Arief, Diana Ross; Winursito, Isananto; Supomo, Supomo; Arifin, Uma Fadzilia; Wibowo, Midarto Dwi; Suwarno, Yuli; Utami, Ratri Retno
Jurnal Pengabdian Masyarakat AKA Vol 4, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/jpm-aka.v4i1.235

Abstract

Sampah plastik di Kalurahan Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul belum dikelola dengan baik, sehingga menimbulkan penumpukan di Bank Sampah Bareng Mukti. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Kalurahan Sidomulyo terkait pemilahan sampah plastik. Pelatihan dilakukan dengan metode sosialisasi dan praktik kepada 16 peserta anggota Bank Sampah Bareng Mukti dan masyarakat Kalurahan Sidomulyo. Evaluasi pelatihan dilakukan dengan metode angket menggunakan kuesioner. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa Peserta pelatihan mampu membedakan dan memiliah sampah plastik. Sampah plastik dipilah berdasarkan 7 jenis plastik. Penilaian terhadap pemahaman materi yang diberikan selama pelatihan menunjukkan peningkatan yang signifikan, dimana rata-rata nilai peserta meningkat dari 82,25 pada pre-test menjadi 96,06 pada post-test. Respons peserta terhadap materi dan instruktur sangat positif, dengan rata-rata penilaian keseluruhan mencapai 91,52, menunjukkan tingkat kualitas yang sangat baik. Evaluasi terhadap berbagai aspek pelatihan yang dilakukan oleh peserta juga mencerminkan hasil yang memuaskan, dengan rata-rata penilaian mencapai 4,21.
FORMULASI SEDIAAN TABLET EKSTRAK AKAR KUNING (Fibraurea tinctoria Lour.) SEBAGAI ANTIDIABETES Sa`adah, Hayatus; Supomo, Supomo; Siswanto, Eka; Kintoko, Kintoko; Witasari, Hardi Astuti
Jurnal Ilmiah Manuntung Vol 7 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Manuntung: Sains Farmasi Dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51352/jim.v7i2.484

Abstract

There are many plants that have the potential to be developed into anti-diabetic herbal medicine. One of them is yellow root (Fibraurea tinctoria Lour.) that contains chemical compounds including alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, steroids/triterpenoids. Its known that the administration of ethanolic extract of yellow root at doses of 50, 100 and 200 mg/kg BW can reduce blood glucose levels of rats with induced with alloxan. To increase the use of yellow root in food medicine, preparations were developed by formulating the extract in tablet dosage form. In this study, tablets were made with three formulas with different fillers, namely Avicel PH 101 and pregelatinized starch. The research was conducted experimentally using three formulas with varying concentrations of fillers with a ratio between Avicel PH 101 and and pregelatinized starch, namely formula I (1:0), formula II (0.5:0,5) and formula III (0:1). Furthermore, evaluation of granules which includes evaluation of flow time, angle of repose, compressibility, mass density and moisture content. The granules were compressed and evaluated for tablets including evaluation of weight uniformity, hardness, friability and tablet disintegration time. Based on the results of the study, it can be concluded that the variation of the filler did not affect the physical properties of the yellow root extract granules, but did affect the physical properties of the tablets. The results showed that the tablet that met all the requirements for the physical properties of the yellow root extract tablet was formula II with a combination of Avicel PH 101 and Pregelatinized Starch as fillers.
UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN PIDADA MERAH (Sonneratia caseolaris L) PADA MENCIT PUTIH (Mus musculus L) Jubaidah, Siti; Syamsul, Eka Siswanto; Supomo, Supomo
Jurnal Ilmiah Manuntung Vol 7 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Manuntung: Sains Farmasi Dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51352/jim.v7i2.513

Abstract

METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental yaitu percobaan yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul akibat dari adanya perlakuan tertentu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap pola searah dalam pemilihan hewan uji yaitu mencit. Penelitian yang dilakukan mengenai pengujian toksisitas akut ekstrak etanol daun pidada merah dengan konsentrasi dosis bertingkat I, II, III, dan IV serta tanpa ekstrak sebagai kontrol negatif. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakologi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda. Sampel dan Teknik Sampling Sampel yang digunakan adalah daun tua pada tumbuhan pidada merah yang tumbuh liar di Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Alat dan Bahan Alat Seperangkat alat infus, alat-alat gelas (Pyrex, Iwaki), blender (Miyako), kompor gas (Rinnai), sonde, neraca digital, batang pengaduk, termometer, gunting, cawan porselen, penjepit tabung, tabung reaksi (Pyrex), kertas label, kandang mencit, pinset, dan ayakan mesh 60. Bahan Aquades, simplisia daun pidada merah, mencit putih betina, pangan mencit, koran, alumunium foil, pereaksi mayer, dragendorf, bouchardat, liebermann-burchard (asam anhidrat asetat ((CH3CO)2O) dan asam sulfat pekat (H2SO4)), Sianidin test (magnesium (Mg) dan asam klorida pekat (HCl) pekat, amil alkohol (C5H11OH), besi (III) klorida (FeCl3) 1%, n-heksan, dan asam klorida (HCl) 2 N. Prosedur Penelitian Pengambilan Sampel dan Determinasi Tumbuhan Pengambilan sampel, sampel berupa daun tua tumbuhan pidada merah diambil pada sore hari kemudian diproses menjadi simplisia. Determinasi dilakukan di Laboratorium Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur di Samboja Kutai Kartanegara.. Ekstraksi Sampel Simplisia dibuat serbuk untuk dilakukan penelitian dengan cara menggunakan alat blender agar lebih mudah dalam penghalusan, kemudian diayak dengan pengayak mesh 60. Ditimbang serbuk sampel sebanyak 200 g,diekstraksi menggunakan metode infundasi, yaitu dimasukkan serbuk sampel kedalam bejana yang terdiri dari dua panci yang ditumpuk, panci pertama diberi etanol secukupnya kemudian dimasukkan panci kedua. Panci tersebut berisi serbuk sampel dan aquades secukupnya hingga seluruh bahan terendam yaitu sebanyak 900 ml, kemudian dipanaskan dengan suhu 900C selama 15 menit sambil sesekali diaduk lalu diserkai dengan kain flanel. Ekstrak etanol yang diperoleh diuapkan di Water bath. Dihitung rendemennya. Skrining Fitokimia Skrining fitokimia dilakukan terhadap simplisia dan ekstrak daun pidada merah yang meliputi ; pemeriksaan senyawa kimia golongan alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan steroid/terpenoid. a). Pemeriksaan Alkaloid Diambil 3 tabung reaksi, lalu masing-masing dimasukkan 0,5 ml ekstrak. Pada masing-masing tabung reaksi ditambahkan 2 tetes pereaksi mayer, bouchardat, dan dragendorff. Alkaloid positif jika terjadi endapan atau kekeruhan. Bila sedikitnya 2 dari 3 pereaksi di atas positif maka sampel mengandung alkaloid. b). Pemeriksaan Flavonoid Ekstrak diambil 5 ml lalu ditambahkan 0,1 g serbuk Mg dan 1 ml HCl pekat dan 2 ml amil alkohol, dikocok dan dibiarkan memisah.. Bila terbentuk warna kuning, orange atau merah pada lapisan amil alkohol menunjukkan adanya flavonoid. c). Pemeriksaan Saponin Masukkan ekstrak kedalam tabung reaksi, ditambahkan 10 ml etanol panas, didinginkan dan kemudian dikocok kuat-kuat selama 10 detik. Jika terbentuk buih yang banyak selama tidak kurang dari 10 menit, setinggi 1 cm sampai 10 cm dan tidak hilang dengan penambahan 1 tetes asam klorida 2 N menunjukkan adanya saponin. d). Pemeriksaan Tanin Ekstrak diencerkan sampai hampir tidak berwarna, lalu ditambahkan 1-2 tetes pereaksi besi (III) klorida, jika terjadi warna biru kehitaman atau hijau kehitaman menunjukkan adanya tanin. e). Pemeriksaan Steroid/Terpenoid Ekstrak ditambahkan dengan 20 ml n-heksan, dikocok kemudian diuapkan dan sisanya ditambahkan pereaksi Lieberman-Burchard. Jika terbentuk warna ungu atau merah yang berubah menjadi biru ungu atau biru kehijauan menunjukkan adanya triterpenoid/steroid bebas. Penentuan Dosis dari Ekstrak Dosis ekstrak daun pidada merah dibuat dalam dosis bertingkat I, II, III, dan IV. Larutan stok dibuat dengan membuat ekstrak sebanyak 5 ml, ditimbang 6,4 g ekstrak lalu dimasukkan dalam erlenmeyer, kemudian diaduk sambil ditambahkan sedikit demi sedikit aquades hingga larut dan homogen. Larutan diencerkan sesuai dengan dosis bertingkat yang diperlukan, yaitu pengenceran ke-1 dengan dosis 3,2 g, pengenceran ke-2 dengan dosis 1,6 g dan pengenceran ke-3 dengan dosis 0,08 g. Kelompok kontrol diberi aquades 0,5 ml sebagai perlakuan pembanding. Perlakuan Pada Hewan Uji Hewan uji diberi larutan ekstrak etanol secara oral sebanyak 0,5 ml/ 40g berat badan dengan tingkat dosis I, II, III, dan dosis IV serta konsentrasi tanpa ekstrak. Pengamatan Pengamatan setelah diberi perlakuan yaitu pengamatan potensi ketoksikan akut, pengamatan ini dilakukan dengan melihat gejala-gejala fisik umum sebagai tanda keracunan yang timbul setelah pemberian larutan ekstrak etanol daun pidada merah yang dibandingkan dengan kontrol. Waktu pengamatan adalah menit ke 5, 10, 15, 30, 60, 120, 180 dan 240 (4 jam). Pengamatan Nilai LD50 dilakukan terhadap mencit yang mati dan yang masih hidupsetiap 24 jam selama 7 hari setelah pemberian ekstrak etanol daun pidada merah. Analisis Data Metode analisis yang digunakan untuk menentukan nilai LD50 dan potensi ketoksikan akut dari mencit yang mati dan hidup dari setiap kelompok adalah Metode Grafik Probit, Weil CS dan Metode Farmakope Indonesia III. Data variasi bobot mencit yang diperoleh dari semua kelompok sampel diolah dengan program komputer microsoft office excel.