Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

EVALUASI HIDROLIS KERUSAKAN DAN KONSEP PERBAIKAN BENDUNG CILEUMEUH DI KABUPATEN CILACAP Prasasti, Insan; Suprapto, Mamok; Surjandari, Niken Silmi
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakBendung Cileumeuh terletak di desa Cilopadang, kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah. Bendung Cileumeuh memiliki dua saluran irigasi yakni saluran kanan untuk mengairi areal sawah seluas 94 ha, sedang saluran kiri untuk mengairi 1.270 ha. Kerusakan Bendung Cileumeuh terjadi pada bulan April 2010, terjadi aliran sungai yang sangat tinggi, padahal tanggul yang jebol pada tahun sebelumnya belum diperbaiki, sehingga kerusakan bertambah parah. Gerusan air pada bagian yang jebol terus terjadi hingga pondasi pada tubuh bendung terganggu stabilitasnya yang pada akhirnya tubuh bendung patah. Hal ini menarik untuk diteliti guna mendapat solusi terkait dengan penyebab kerusakan dan konsep perbaikannya, maka dalam penelitian ini akan dilakukan evaluasi stabilitas bendung berdasarkan debit banjir kala ulang 100 tahun.Dalam penelitian ini digunakan metode diskriptif quantitatif yaitu dilakukan dengan cara analisis debit banjir maksimum dengan metode log pearson type III didapatkan banjir kala ulang 100 tahun, selanjutnya analisis tinggi muka air bendung dilakukan dengan program HEC-RAS. Analisis stabilitas dilakukan dengan mengacu gambar as built drawing, data tanah, bahan dan elevasi muka air banjir kemudian dianalisis terhadap gaya geser, guling, scouring, dan daya dukung tanah.Hasil analisis menunjukkan bahwa stabilitas bendung tidak aman terhadap banjir kala ulang 100 tahun, kerusakan pada bendung Cileumeuh disebabkan karena adanya gerusan di bagian abutmen kanan tubuh bendung. Beberapa konsep perbaikan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara membuat tanggul dengan perkuatan beton bertulang, pembuatan bangunan pengarah arus, dan pembuatan groundsill di hulu bendung untuk mengurangi kecepatan aliran.Kata kunci : Bendung Cileumeuh, stabilitas dan rehabilitasi, HEC-RAS.
OPTIMASI DISTRIBUSI AIR JARINGAN IRIGASI AIR TANAH DAERAH IRIGASI MAGEPANDA KABUPATEN SIKKA PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR Budi, Burhan; Suprapto, Mamok
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKabupaten Sikka, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), terletak di arah Timur Pulau Flores. Daerah irigasi (D.I) Magepanda Kabupaten Sikka memiliki luas areal 525 Ha. Pada musim kemarau, DI Magepanda sering mengalami kekurangan air. Untuk memenuhi kebutuhan air tersebut, air di pasok dari sumur pompa. Saat ini jumlah sumur pompa sebanyak 10 buah dengan kapasitas total 98 l/dt. Mengingat sistem pemberian air D.I. Magepanda merupakan sistem campuran dengan air tanah, maka D.I. Magepanda termasuk dalam kategori jaringan air tanah (JIAT). Permasalahan utama dalam JIAT adalah rendahnya hasil produksi pertanian sawah. Beragam kemungkinan penyebabnya, antara lain: 1) air sering tidak sampai ke areal pertanian paling ujung, 2) rendahnya biaya operasi dan pemeliharaan, 3) rendahnya pemahaman petani terhadap sistem irigasi pompa, 4) Rencana Tata Tanam Global (RTTG) yang sering tidak dipatuhiMetode  yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yang didasarkan pada data-data dari lapangan baik berupa data primer maupun sekunder. penelitian ini melalui tiga tahap yaitu menentukan kebutuhan air tanaman, menentukan model optimasi dengan persamaan linear, dan tahap mendapatkan keuntungan  optimal dan pola tanam di D.I. Magepanda , Kecamatan Magepanda Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan hasil simulasi, dengan menggunakan cropwat airnya masih  cukup untuk mengairi lebih dari 10 ha, dengan demikian masih banyak air yang terbuang sia-sia sepanjang tahun. penelitian optimasi distribusi air untuk setiap musim tanam adalah sebagai berikut: Musim Tanam I, = Rp 479.660.600,-dengan luas areal optimum untuk tanamn padi 2,5 ha dan bawang merah 7,5 ha Musim Tanam II, =Rp 83.560.000,- dengan areal  optimum untuk tanaman padi 2,5 ha dan bawang merah 1,11 ha           Musim Tanam III, =Rp 432.800.000,-dengan luas areal optimum untuk tanaman padi 2,5 ha dan bawang merah 7,5 ha.  Kata kunci: Debit air, Keuntungan,Luas lahan, optimasi dengan program LINGO,pola tanam
REHABILITASI BENDUNG SINOMAN DI KALI BRANGKAL UNTUK MENGATASI BANJIR DI DESA SOOKO KOTA MOJOKERTO Sulomo, Iwan Joko; Sobriyah, Sobriyah; Suprapto, Mamok
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Banjir merupakan permasalahan umum yang sering melanda sebagian besar wilayah Indonesia.Salah satunya terjadi di Kali Brangkal yang berada di Kota Mojokerto. Pada Tahun 2004 terjadi banjir di Kota Mojokerto, karena luapan Kali Brangkal. Banjir tersebut disebabkan karena adanya tanggul yang putus dibeberapa ruas hulu Bendung Sinoman. Akibatnya, timbul genangan air di Desa Sooko,Kota Mojokerto. Selain itu, ada dugaan bahwa penyebab jebolnya tanggul akibat dari dampak pembendungan pada Bendung Sinoman. Untuk itu permasalahan banjir perlu segera diatasi sebab daerah yang banjir merupakan daerah pemukiman pendudukPenelitian ini dilakukan dengan pendekatan sederhana untuk mencari kesesuaian debit puncak dan bentuk hidrograf aliran antara hidrograf terukur dan hidrograf satuan sintetis pada daerah aliran Kali Brangkal, beberapa metode seperti metode Gama I,Nakayasu,Snyder, ITB-1 dan ITB-2 digunakan untuk menghitung debit puncak. Untuk memperoleh profil muka air dilakukan simulasi dengan bantuan software Hec-ras, dan konsep yang direncanakan dalam rangka pengendalian banjir tersebut yaitu dengan modifikasi Bendung Sinoman dengan mengurangi tinggi mercu bendung  dengan tujuan untuk menurunkan tinggi muka air dihulu bendung yang menyebabkan banjirHasil dari penelitian ini, menunjukan bahwa hidrograf yang paling sesuai dengan hidrograf terukur adalah hidrograf sintetik Nakayasu. Debit puncak pada hidrograf kala ulang 100 tahunan adalah sebesar 636,25 m3/s. Hasil simulasi dengan input debit kala ulang 100 tahunan pada kondisi bendung eksisiting terjadi banjir. Dan dilakukan modifikasi Bendung Sinoman dengan mengurangi tingggi mercu 3m hasilnya masih terjadi banjir. Sehingga dengan mengurangi tinggi mercu belum dapat mengatasi banjir di hulu Bendung Sinoman. Untuk mengatasi hal itu perlu peninggian tanggul 1 m di tanggul sebelah kiri dan 1.5 m di tanggul sebelah kanan. Hasil simulasi dengan peninggian tanggul, banjir di hulu bendung dapat teratasi. Kata kunci:  Debit Banjir, Mercu bendung, Hec-ras,Tanggul,Tinggi Muka Air.
PENYUSUNAN SKALA PRIORITAS REHABILITASI KERUSAKAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DI KABUPATEN BANJARNEGARA Wicaksono, Pralambang Galih; Suprapto, Mamok
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A B S T R A K Berdasarkan rasio antara jumlah penduduk dengan pasokan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Banjarnegara sudah tidak signifikan. Oleh karena itu, secara mandiri masyarakat berupaya memenuhi kebutuhan air bersih sebagai kebutuhan konsumsi minum. Melalui Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (PAMSIMAS) tahun 2012 masyarakat Banjarnegara dengan pendampingan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) membangun sistem penyediaan air minum. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kinerja dan skala prioritas rehabilitasi BPSPAM Kabupaten Banjarnegara. Masalah dalam penelitian sebagai berikut: 1) bagaimana tingkat kinerja BPSPAM terhadap sistem penyediaan air minum, 2) bagaimana skala prioritas rehabilitasi pada kerusakan unit penyediaan air minum.Metode penilaian kinerja BPSPAM sesuai kriteria BPPSPAM Tahun 2005. Data dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) bidang teknik, 2) bidang keuangan, dan 3) bidang manajemen. Metode Analytical Hierarchy Process digunakan untuk menentukan skala prioritas rehabilitasi SPAM. Teknik pengumpulan data adalah observasi dan studi literatur. Peralatan yang diperlukan untuk penelitian ini yaitu: form penilaian penilaian kinerja BPSPAM, kamera untuk dokumentasi, form penilaian volume dan kondisi kerusakan SPAM dan alat tulis, serta software AHP untuk penyusunan skala prioritas.Berdasarkan hasil Penialian kinerja BPSPAM setelah direkapitulasi maka diperoleh nilai akhir sebesar 2,081 (BPSPAM sehat). Perhitungan skala prioritas secara manual didapat bobot dari kelima kriteria tersebut yaitu tingkat kerusakan 37,2%; budgeting rehabilitasi 11,6%; jumlah pelanggan BPSPAM 37,2%; dan partisipasi masyarakat 13,9%, jadi tingkat kerusakan dan jumlah pelanggan memberikan kontribusi penilaian prioritas rehabilitasi SPAM di Kabupaten Banjarnegara. Hasil penentuan skala prioritas rehabilitasi SPAM Kabupaten Banjarnegara dengan metode AHP menunjukkan nilai tertinggi decision scors adalah 32,3% BPSPAM Tirta Sari Kec. Pagedongan, artinya prioritas pertama rehabilitasi jaringan SPAM Kabupaten Banjarnegara dilakukan di BPSPAM Tirta Sari, prioritas kedua di BPSPAM Tirta Lestari Kec. Punggelan dengan skor 23,2%, prioritas ketiga di BPSPAM Banyu Lestari Kec. Bawang dengan skor 17,7%, prioritas keempat di BPSPAM Tirta Modal Kec. Pagentan dengan skor 16,3%, dan prioritas kelima di BPSPAM Banyu Mulya Kec. Wanadadi dengan skor 10,5%. Kata kunci: kinerja, skala prioritas rehabilitasi, BPSPAM, sistem penyediaan air minum
KONSEP PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BERKELANJUTAN Suprapto, Mamok
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.609 KB) | DOI: 10.24002/jts.v12i1.621

Abstract

Pengelolaan Sumberdaya Air pada daerah irigasi, didasarkan pada debit andalan dengan faktor-K sebagai tolok ukur keberhasilannya. Adanya perubahan iklim, banyak daerah irigasi sering mengalami kekeringan dan gagal panen. Keraguan terhadap efektivitas penggunanan faktor- K dalam pengelolaan sumberdaya air, memberikan inspirasi perlunya kajian terhadap pemakaian ambang batas pengelolaan. Penelitian ini menggunakan indeks keandalan (Ia) dan indeks kelentingan (Ik) dalam pengelolaan daerah irigasi Notog, daerah aliran sungai Pemali. Terdapatnya sifat alami aliran mengisyaratkan bahwa tiap daerah irigasi memiliki ambang batas berbeda. Konsep telah diuji-cobakan pada daerah irigasi Notog, dengan ketetapan awal nilai Ia ≥ 0,75 dan Ik ≥ 0,5. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Ia ≥ 0,75 dapat dicapai, tetapi nilai Ik ≥ 0,5 sulit. Keadaan ini selaras dengan fenomena kekeringan yang sering dialami oleh daerah irigasi Notog. Hasil penelitian membuktikan bahwa faktor-K semata, tidak dapat menjamin hasil panen yang baik.
EFISIENSI ENERGI RUANG RAWAT INAP BANGUNAN RUMAH SAKIT ISLAM YARSIS SURAKARTA Kurniawati, Ria; Syafi’i, Syafi’i; Suprapto, Mamok
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v1i1.446

Abstract

Rumah sakit merupakan salah satu bangunan yang mengkonsumsi energi cukup besar. Strategi menentukan cara mengurangi penggunaan energi dan mengurangi biaya operasional rumah sakit seperti ruang rawat inap dilakukan supaya dapat meningkatkan energi terutama energi listrik menjadi lebih efisien, yaitu dengan melaksanakan audit energi. Penggunaan energi gedung terbesar salah satunya yaitu sistem AC sebesar 60% dan sistem pencahayaan 20%. Evaluasi efisiensi energi diarahkan ke sistem AC kemudian pencahayaan untuk penghematan energi gedung. Tahapan awal dengan mengevaluasi penggunaan energi menggunakan Intensitas Konsumsi Energi (IKE). Ruang rawat inap gedung Rumah Sakit Islam Yarsis Surakarta yang menggunakan pencahayaan terbatas dengan hasil IKE yaitu 36,13 kwh/m2/bulan termasuk kategori sangat boros. Tahapan selanjutnya menggunakan Software Autodesk Ecotect dengan pemodelan dari simulasi pencahayaan ruangan. Tiga skenario energi bangunan seperti penambahan ventilasi, jendela, dan lampu kemudian dilakukan simulasi. Hasil simulasi ecotect yang sesuai dengan SNI 02-6575-2001 standar pencahayaan yaitu skenario tiga yang menggunakan penambahan ventilasi, jendela, dan lampu yang mendapatkan hasil rata-rata 250 Lux. Menghemat energi tidak dengan cara mematikan semua lampu pada saat siang hari, namun membatasi tingkat pencahayaan dengan minimal standar ruang rawat inap yaitu 250 Lux. Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk menentukan efisiensi energi bangunan, selain pencahayaan konsumsi energi bangunan harus di perbaiki supaya bangunan RSI Yarsis Surakarta lebih efisien dari segi konsumsi energi dan pencahayaan.Kata kunci: Efisiensi Energi, Intensitas Konsumsi Energi (IKE), Pencahayaan
Prioritas Perbaikan Saluran Drainase Dengan Metode Analytic Network Process (ANP) Di Kelurahan Kadipiro Bagian Barat Suprapto, Mamok; Suyanto, Suyanto; Prasetya, Edwin
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 3 (2016): September 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.616 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i3.37090

Abstract

Genangan menyebabkan kerugian ekonomi maupun sosial. Namun akibat terbatasnya dana dari pemerintah daerah maka perbaikan sistem drainase secara menyeluruh tidak dapat dilaksanakan, maka diperlukannya prioritas perbaikan saluran drainase yang efektif untuk mencegah terjadinya genangan di Kelurahan Kadipiro Bagian Barat Dalam penelitian ini dibagi dalam empat tahap penelitian. Tahap pertama yaitu melakukan anlisis debit rencana menggunakan metode rasional pada setiap segmen saluran. Tahap kedua yaitu melakukan analisis kapasitas saluran pada pada setiap segmen saluran yang tergenang di Kelurahan Kadipiro bagian barat. Pada tahap ketiga yaitu menentukan daerah prioritas perbaikan saluran drainase di Kelurahan Kadipiro bagian barat. Berdasarkan analisis menggunakan software ANP diperoleh daerah genangan A3 menjadi daerah prioritas genangan di Kelurahan Kadipiro bagian barat. Tahap ke empat yaitu menentukan konsep perbaikan saluran pada daerah prioritas genangan. Pada daerah genangan A3 terdapat segmen saluran S3, S4, S5 dan S6. Konsep perbaikan yang disarankan pada segmen saluran S3, S4, S5 dan S6 desain ulang pada dimensi saluran drainase.
ANALISIS KERUNTUHAN BENDUNGAN PACAL Wijayanti, Paska; Suprapto, Mamok; Saido, Agus P.
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 4 (2013): Desember 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.177 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v1i4.37505

Abstract

Bendungan disamping memiliki manfaat yang besar, juga menyimpan potensi bahaya yang besar. Bendungan yang runtuh dapat menimbulkan banjir dahsyat yang akan mengakibatkan banyak korban. Tujuan dari studi ini adalah mengetahui luasan genangan yang mungkin terjadi akibat dari runtuhnya bendungan dan mengetahui sensitivitas debit puncak banjir yang dihasilkan oleh keruntuhan bendungan terhadap parameter keruntuhan. Simulasi pemodelan banjir dilakukan menggunakan software HEC-RAS 4.1.0. Analisis hujan maksimum harian rerata daerah dilakukan dengan metode Polygon Thiessen. Hasil uji agihan frekuensi yang memenuhi syarat yaitu Metode Log Pearson Type III. PMP DAS Pacal sebesar 518,179 mm. Debit banjir rancangan yang memenuhi kriteria pada grafik Creager adalah metode Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Nakayasu dengan PMF sebesar 2047,71 m3/dt. Selanjutnya, dilakukan pemetaan banjir akibat keruntuhan overtopping dengan menggunakan software HEC-GeoRAS 4.3.93 yang diintregrasi dalam software ArcGIS versi 9.3. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa debit puncak banjir (Qoutflow) yang dihasilkan oleh keruntuhan bendungan sensitive terhadap perubahan parameter keruntuhan (b dan z) dan variasi koefisien n manning. Hasil analisis pemetaan genangan menunjukkan daerah yang terkena resiko banjir paling tinggi adalah desa Sukosewu, kecamatan Kapas.
POLA ALIRAN BANJIR BERDASARKAN KARAKTERISTIK DAS LENGAYANG PROVINSI SUMATERA BARAT Susanti, Tri; Suprapto, Mamok; Muttaqien, Adi Yusuf
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 3 (2014): September 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v2i3.37425

Abstract

Galodo merupakan peristiwa banjir dengan pergerakan massa material debris secara gravitasi. Aliran debris (debris flow) adalah aliran campuran antara air dengan sedimen konsentrasi tinggi, mengalir dengan membawa batu-batu besar dan batang-batang pohon. Banjir dapat disebabkan oleh alih fungsi lahan. Berkurangnya lahan hijau sebagai daerah tangkapan air hujan, menyebabkan infiltrasi air hujan yang berfungsi sebagai bentuk konservasi air tanah berkurang. Akibatnya, aliran limpasan permukaan meningkat dan puncak debit sungai juga meningkat. Peningkatan puncak debit sungai mengakibatkan limpasan ke beberapa ruas sungai yang relatif rendah. Limpasan tersebut dapat merusak lahan produktif dan pemukiman, bahkan seringkali timbul korban jiwa. Mengingat terdapat banyak karakter sungai dan pola banjir, diperkirakan ada suatu hubungan yang erat antara karakter DAS dan Pola Aliran. Hubungan ini sangat penting untuk diketahui khususnya untuk sungai-sungai yang berada di wilayah Sumatera Barat. Sehingga, bencana yang mungkin timbul dari tiap sungai yang memiliki karakter tertentu dapat diantisipasi. Kajian dilakukan di DAS Lengayang Provinsi Sumatera Barat, untuk mengetahui karakteristik DAS dan pola aliran banjir. Karakteristik DAS yang ditinjau meliputi: jenis tanah, tata guna lahan, luas, kemiringan, ketinggian, keliling, panjang, bentuk, ordo sungai, pola aliran, kerapatan pengaliran, bifurcation ratio, serta rasio frekuensi orde sungai. Pola aliran banjir didekati menggunakan rumus empiris yaitu hidrograf satuan. Untuk kalibrasi digunakan grafik Creager. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola aliran sungai termasuk pola aliran parallel dengan kerapatan pengaliran sebesar 0,09/km. Kondisi tersebut mengindikasikan DAS sering mengalami genangan. Untuk nilai bifurcation rationya kurang dari 3. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan muka air sungai DAS akan cepat sedangkan penurunannya berjalan lambat.
KONSEP PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BERKELANJUTAN Mamok Suprapto
Jurnal Teknik Sipil Vol. 12 No. 1 (2012)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.609 KB) | DOI: 10.24002/jts.v12i1.621

Abstract

Pengelolaan Sumberdaya Air pada daerah irigasi, didasarkan pada debit andalan dengan faktor-K sebagai tolok ukur keberhasilannya. Adanya perubahan iklim, banyak daerah irigasi sering mengalami kekeringan dan gagal panen. Keraguan terhadap efektivitas penggunanan faktor- K dalam pengelolaan sumberdaya air, memberikan inspirasi perlunya kajian terhadap pemakaian ambang batas pengelolaan. Penelitian ini menggunakan indeks keandalan (Ia) dan indeks kelentingan (Ik) dalam pengelolaan daerah irigasi Notog, daerah aliran sungai Pemali. Terdapatnya sifat alami aliran mengisyaratkan bahwa tiap daerah irigasi memiliki ambang batas berbeda. Konsep telah diuji-cobakan pada daerah irigasi Notog, dengan ketetapan awal nilai Ia ≥ 0,75 dan Ik ≥ 0,5. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Ia ≥ 0,75 dapat dicapai, tetapi nilai Ik ≥ 0,5 sulit. Keadaan ini selaras dengan fenomena kekeringan yang sering dialami oleh daerah irigasi Notog. Hasil penelitian membuktikan bahwa faktor-K semata, tidak dapat menjamin hasil panen yang baik.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Addina, Amri Irsyad Adi Yusuf Mutaqin Adi Yusuf Muttaqien Aditya, Vikry Agelbilal Seretora Prilbista Agus Hari Wahyudi Agus Hari Wahyudi Agus P Saido Agus Prijadi Saido Aminuyati Amri Irsyad Addina Anak Agung Istri Sri Wiadnyani Ary Setyawan Burhan Budi Chitra Hermawan Dewayanti, Farida Ayu Djimris Amase Kambuaya Fajar Setiawan FAJAR SETIAWAN Fakhriyanto, Sapratisto Daim Faraj Muftah M Akash Farida Ayu Dewayanti Fauzia, Fitria Fitria Fauzia Hadi Saputro, Imam Nugroho Hadid Walidain Hamza Hassan Taher Hana Wardani Puruhita Hanna Wardani Puruhita, Hanna Wardani Heni Pujiastuti Heriyanto Heriyanto Heriyanto Heriyanto I., Sulastoro R. Imam Nugroho Hadi Saputro Insan Prasasti, Insan Iwan Joko Sulomo Koosdaryani Koosdaryani Koosdaryani Koosdaryani Mutaqin, Adi Yusuf Muttaqien, Adi Yusuf Muttaqien, Adi Yusuf Nidia Putri, Yohana Baptista Niken Silmi Surjandari Nur Hidayah Y.N Paska Wijayanti Pralambang Galih Wicaksono, Pralambang Galih Prasetya, Edwin Prasetyo, Uning Agus Prilbista, Agelbilal Seretora Raharjo, Slamet Rahman Ria Kurniawati Rifani, Agus Saido, Agus P Saido, Agus P. Saido, Agus Prijadi Sapratisto Daim Fakhriyanto Sholihin As’ad Siti Qomariyah Siti Qomariyah Slamet Rahman Raharjo Sobriyah Sobriyah Sofa Marwoto Solichin Solichin Solichin Solichin Sulastoro R. I. Suyanto Suyanto Syafi’i, Syafi’i TRI SUSANTI Vikry Aditya Walidain, Hadid Winny Astuti Y.N, Nur Hidayah Yohana Baptista Nidia Putri Yohannes Meluk