Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Perubahan Siklus Menstruasi Akseptor Kontrasepsi Suntik 1 Bulan Cyclofem dan Suntik 2 Bulan Gestin F2 Rajadiah, Ervina Yuni; Sunartono, Sunartono; Suryantara, Bima
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 12 No 1 (2025): Januari
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55500/jikr.v12i1.246

Abstract

Beberapa wanita mengalami masalah menstruasi akibat penggunaan metode kontrasepsi. Sebagian besar ibu mengeluhkan efek samping penggunaan kontrasepsi, termasuk ketidakteraturan menstruasi. Namun, masalah ini biasanya bersifat hormonal dan tidak dialami oleh semua orang dengan efek yang sama. Hal ini mungkin disebabkan oleh ketidaksesuaian dan ketidakseimbangan hormon. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis perubahan siklus menstruasi pada akseptor kontrasepsi suntik 1 bulan Cyclofem dan akseptor kontrasepsi suntik 2 bulan Gestin F2. Metode Penelitian ini termasuk dalam penelitian Randomized Control Trial (RCT). Populasi penelitian adalah akseptor baru KB suntik 1 bulan dan 2 bulan di Prakter Mandiri Bidan Ervina Tangerang. Penelitian ini berlangsung selama 2 bulan atau 2 kali siklus menstruasi. Teknik random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak. Jumlah sampel 36 responden terdiri dari 18 orang kelompok cyclofem dan 18 orang kelompok gestin f2. Analisis data univariat dan analisis bivariat dengan uji mann whitney. Hasil analisis uji Mann-Whitney tersebut diketahui bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,678 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan perubahan siklus menstruasi antara kelompok cyclofem dan kelompok gestin f2.
Literature Review: Pengaruh Indeks Massa Tubuh dan Anemia Terhadap Kejadian Komplikasi Kehamilan Fibrila, Firda; Mendrofa, Fery Agusman Motuho; Gunarmi, Gunarmi; Suryantara, Bima; Sumarmi, Sumarmi
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i2.41335

Abstract

Pemahaman yang lebih komprehensif tentang interaksi antara IMT dan anemia dalam mempengaruhi risiko komplikasi kehamilan dapat memberikan landasan yang kuat untuk pengembangan strategi pencegahan dan intervensi yang lebih efektif. Tujuan: Studi literatur ini untuk menganalisis pengaruh status IMT dan status anemia kehamian terhadap kejadian komplikasi pada kehamilan Metode: Literatur review diterapkan dalam penulisan artikel ini dengan memanfaatkan data base Medline dan Google scholar. Kata kunci yang ditetapkan yaitu “BMI AND anemia AND complication pregnancy”. Menggunakan flowchart Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA) untuk eliminasi artikel. Hasil: Berdasarkan kajian literatur terhadap 10 artikel sejenis terpilih, diketahui IMT dan anemia berpengaruh terhadap kejadian komplikasi kehamilan. Selain itu faktor risiko yang menyertai ibu berkontribusi terhadap kejadian IMT dan anemia yang berdampak pada timbulnya komplikasi kehamilan Kesimpulan: IMT, anemia, dan faktor risiko yang menyertai kondisi ibu memberikan dampak yang beragam terhadap timbulnya komplikasi kehamilan baik terhadap status kesehatan ibu hamil maupun janin. Saran: Harapannya kajian ini dapat menjadi dasar bagi praktisi untuk memberikan layanan terbaik kepada ibu hamil untuk mencapai kesehatan yang optimal dan menghasilkan generasi yang berkualitas.
Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular pada Remaja Karang Taruna: Skrining dan Upaya Pencegahan Fadhilah, Siti; Rusliani, Dian Monalisa; Nuryati, Arum; Suryantara, Bima
Room of Civil Society Development Vol. 4 No. 1 (2025): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.537

Abstract

Prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia terus meningkat akibat perubahan gaya hidup dan urbanisasi. PTM tidak hanya menyerang usia lanjut, tetapi juga dapat terjadi pada usia muda. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mendukung implementasi skrining PTM pada kelompok remaja Karang Taruna Tunas Harapan guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan sejak dini. Skrining dilakukan terhadap 24 peserta berusia 19–33 tahun menggunakan metode pengukuran antropometri (tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas), tekanan darah, kadar hemoglobin, serta kadar gula darah sewaktu dengan alat Easy Touch GCU. Hasil skrining menunjukkan bahwa 29,2% peserta memiliki status gizi kurang, 12,5% obesitas, 6,7% mengalami anemia, 11,1% terindikasi prediabetik, dan 8,4% mengalami hipertensi tingkat 1. Tindak lanjut dilakukan melalui edukasi kesehatan mengenai PTM, anemia, serta pengaturan pola makan dan gaya hidup. Tablet tambah darah diberikan kepada remaja putri sebagai langkah pencegahan anemia. Diperlukan dukungan dari pemerintah desa dan Karang Taruna dalam mengoptimalkan posyandu remaja agar kegiatan ini berkelanjutan. Program ini dapat menjadi model dalam deteksi dini PTM berbasis komunitas untuk meningkatkan kesehatan remaja secara berkelanjutan.
Peningkatan Kapasitas Kader dalam Pencatatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak Suryantara, Bima; Agustiani, Mia Dwi; Dewi, Novita Puspa; Fibrila, Firda; Dwihestie, Luluk; Mariana Mangoto, Sela; Widyasari, Kiki; Yuniarti, Yuyun; Arianti, Dewi; Zayani, Zayani; Anggarsih, Rumiati; Lorenza, Gracelia; Meyrent, Wita; Seyudhianti, Tira; Samosir, Rut Desmayanti
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/pvkeke31

Abstract

Peningkatan kapasitas kader dalam pencatatan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan langkah strategis untuk memperkuat sistem informasi kesehatan di tingkat komunitas. Buku KIA berperan penting sebagai alat pencatatan kesehatan ibu dan anak yang terintegrasi, namun keberhasilan penggunaannya sangat bergantung pada kompetensi kader. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan kapasitas kader dalam aspek pencatatan buku KIA. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini berupa refreshing tentang pencatatan buku KIA, simulasi dan pendampingan kader di Dusun Kepuh Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan kader tentang pencatatan buku KIA di nilai dari perolehan nilai mean pretest sebesar 48 poin menjadi 90 poin pada posttest. Selain itu sebanyak 88% kader mampu mengisi pencatatan di Buku KIA dengan benar. Dari kegiatan ini, dihasilkan sebuah e-book yang dapat dijadikan petunjuk bagi kader dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu, refreshing dan pendampingan secara berkelanjutan memberikan manfaat efektif untuk meningkatkan kapasitas kader. Kegiatan ini merekomendasikan untuk memanfaatkan e-book dalam mendukung tercapainya efisiensi dan peningkatan pencatatan di masa depan.
Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular pada Remaja Karang Taruna: Skrining dan Upaya Pencegahan Fadhilah, Siti; Rusliani, Dian Monalisa; Nuryati, Arum; Suryantara, Bima
Room of Civil Society Development Vol. 4 No. 1 (2025): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.537

Abstract

Prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia terus meningkat akibat perubahan gaya hidup dan urbanisasi. PTM tidak hanya menyerang usia lanjut, tetapi juga dapat terjadi pada usia muda. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mendukung implementasi skrining PTM pada kelompok remaja Karang Taruna Tunas Harapan guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan sejak dini. Skrining dilakukan terhadap 24 peserta berusia 19–33 tahun menggunakan metode pengukuran antropometri (tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas), tekanan darah, kadar hemoglobin, serta kadar gula darah sewaktu dengan alat Easy Touch GCU. Hasil skrining menunjukkan bahwa 29,2% peserta memiliki status gizi kurang, 12,5% obesitas, 6,7% mengalami anemia, 11,1% terindikasi prediabetik, dan 8,4% mengalami hipertensi tingkat 1. Tindak lanjut dilakukan melalui edukasi kesehatan mengenai PTM, anemia, serta pengaturan pola makan dan gaya hidup. Tablet tambah darah diberikan kepada remaja putri sebagai langkah pencegahan anemia. Diperlukan dukungan dari pemerintah desa dan Karang Taruna dalam mengoptimalkan posyandu remaja agar kegiatan ini berkelanjutan. Program ini dapat menjadi model dalam deteksi dini PTM berbasis komunitas untuk meningkatkan kesehatan remaja secara berkelanjutan.
Perbedaan Pemberian Jinten Hitam dan Daun Kelor terhadap Kelancaran Produksi Asi pada Ibu Menyusui Arisandi, Desy; Maimunah, Siti; Suryantara, Bima
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 12 No 2 (2025): Juli
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55500/jikr.v12i2.275

Abstract

Pemberian ASI ekslusif dapat dipengaruhi beberapa faktor antara lain kurang atau salah informasi banyak ibu yang merasa bahwa susu permula itu sama baiknya, ASI belum keluar pada hari pertama sehingga bayi dianggap perlu diberikan minuman lain, padahal yang lahir cukup bulan dan sehat mempunyai persediaan kalori dan cairan yang dapat mempertahankannya tanpa minuman selama beberapa hari. Usaha untuk memperlancar pengeluaran ASI bisa dilakukan dengan pendekatan farmakologi atau non-farmakologi. Contohnya termasuk memijat punggung, menggunakan kompres hangat, merawat payudara, menyusui setiap 2-3 jam, banyak minum air putih, serta menggunakan ramuan herbal dengan makan makanan yang bergizi seperti jinten hitam dan daun kelor. Tujuan penelitian yaitu Tujuan penelitian ini menganalisis perbedaan konsumsi jinten hitam dan daun kelor terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu menyusui. Metode Penelitian Jenis dan rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Randomized Control Trial (RCT). Populasi penelitian ini melibatkan ibu menyusui usia 0-8 hari di Puskesmas Jembatan Kecil, Kota Bengkulu sejumlah 34 orang. Penelitian ini menggunakan total sampling, dengan 34 responden yang terdiri dari 17 orang kelompok jinten hitam dan 17 orang kelompok daun kelor. Analisis data univariat dan analisis bivariat dengan uji mann whitney. Hasil uji statistik uji Mann-Whitney tersebut diketahui bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,373 > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis ditolak karena nilai Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,373 > 0,05 dengan demikian dapat dikatakan antara kelompok jinten hitam dan kelompok daun kelor sama- sama berkontribusi dalam melancarkan ASI. Kesimpulan Kelancaran produksi ASI sama-sama meningkat pada kelompok pemberian jinten hitam selama tujuh hari dan kelompok pemberian daun kelor selama tujuh hari pada ibu menyusui.
The Effectiveness of Interactive Video Education Compared to Cadre Approach on Postpartum Mothers' Behavior in Umbilical Cord Care Yuniarti, Yuyun; Suryantara, Bima; Gunarmi, Gunarmi
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 7 No 5 (2025): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v7i5.7056

Abstract

Umbilical cord infection significantly contributes to neonatal morbidity and mortality in border areas, with risky traditional care practices still commonly performed in Sanggau Regency. Objective: This study aimed to compare the effectiveness of interactive video education with health cadre approach in improving umbilical cord care behavior. The research design used an open-label randomized controlled trial with subjects of third-trimester pregnant women with gestational age more than thirty-seven weeks. Samples were taken using total sampling with forty-three initial respondents, then dropout occurred resulting in forty-two respondents divided into video group twenty-one people and cadre group twenty-two people. Before randomization, stratification was performed based on education and parity using simple random sampling with Excel RAND function. The video group received education through validated interactive videos, while the cadre group received lectures and demonstrations. Assessment was conducted on knowledge, attitudes, and practices using valid and reliable structured instruments from postpartum until umbilical cord separation. Data were analyzed using Mann-Whitney U, chi-square, and multiple logistic regression. Interactive video was significantly more effective in improving knowledge with odds ratio thirteen point six times greater, but no significant difference for attitudes and practices. Multivariate analysis showed education variables had significant effect with prediction accuracy of eighty-one percent. No single method was superior for all behavioral aspects, so combining both methods could be an optimal strategy to comprehensively improve umbilical cord care behavior Interactive video was more effective in improving knowledge, while the cadre-based approach had a stronger influence on shaping attitudes and practices, although the results were not statistically significant.