Stunting disebabkan karena rendahnya pengetahuan mengenai 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan dan menggerakkan satu gerakan yaitu Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi yang berfokus pada 1000 HPK yang terdiri dari dua intervensi yaitu intervensi spesifik dan intervensi sensitif. Intervensi sensitif /pendidikan gizi tepat diberikan pada calon pengantin karena pasangan pengantin adalah awal mula terbentuknya suatu keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian konseling dan buku saku 1000 HPK terhadap pengetahuan dan sikap pencegahan stunting pada calon pengantin di Kabupaten Kapuas. Rancangan penelitian ini menggunakan pre test-post test control group design, dengan melakukan pengamatan langsung terhadap dua kelompok subyek dengan dua kondisi yang dilaksanakan dengan adanya kelompok pembanding. Tidak ada perbedaan pengetahuan responden antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dikarenakan masing-masing kelompok mengalami peningkatan nilai pengetahuan setelah diberikan perlakuan. Pada kelompok eksperimen peningkatan rata-rata 19,98 poin sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata 17, 23 poin. Meskipun tidak ada perbedaan pengetahuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tetapi jumlah responden yang masuk dalam kategori baik lebih banyak pada kelompok eksperimen daripada kelompok kontrol, yaitu 52,3% dan 47,7%. Tidak ada perbedaan sikap responden antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dikarenakan masing-masing kelompok mengalami peningkatan nilai sikap setelah diberikan perlakuan. Pada kelompok eksperimen peningkatan rata-rata 4,54 poin sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata 3,07 poin.