Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 12 Banjarmasin Melalui Penerapan Model Pengajaran Langsung Pada Pokok Bahasan Gerak Melingkar Norhasanah, Norhasanah; Jamal, M. Arifuddin; Suyidno, Suyidno
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1, No 2 (2013): Juni 2013
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bipf.v1i2.871

Abstract

Kurangnya peran aktif siswa selama proses pembelajaran berdampak pada rendahnya hasil belajar. Oleh karena itu, dilakukan penelitian tindakan kelas dengan model Hopkins. Tujuan khusus  mendeskripsikan keterlaksanaan RPP, hasil belajar, aktivitas, dan respon siswa terhadap proses pengajaran langsung. Hasil penelitian menunjukkan (1) kategori keterlaksanaan RPP pada siklus I 61% (baik), II 82% (sangat baik), dan III 89% (sangat baik), (2) peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I 42% (belum tuntas), II 73% (belum tuntas), dan III 96% (tuntas), (3) aktivitas siswa mengalami peningkatan dengan kriteria baik, (4) respon siswa terhadap proses pengajaran langsung berkategori baik. Simpulan bahwa penerapan model pengajaran langsung pada materi pokok gerak melingkar di kelas X-1 SMAN 12 Banjarmasin dapat meningkatkan hasil belajar siswa.  
DISPENSASI KAWIN DI BAWAH UMUR (ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 74/PUU-XII/2014 UJI MATERIIL PASAL 7 AYAT 2 UNDANG-UNDANG PERKAWINAN) norhasanah, norhasanah
eL-Mashlahah Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (24.859 KB) | DOI: 10.23971/el-mas.v8i1.973

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pertimbangan hakim dalam putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 74 / PUU-XII / 2014 tentang Peninjauan Kembali Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 7 Ayat (2) Interpretasi frasa “pejabat lainnya”, serta implikasi dari keputusan Mahkamah Konstitusi.Jenis penelitian ini bersifat -normatif dengan menggunakan pendekatan hukum (statute approach). Jenis penelitian ini adalah metode penelitian eksplanatif yang menjelaskan, memperkuat, atau menguji ketentuan hukum yang merupakan dasar dari keputusan peninjauan kembali Mahkamah Konstitusi terhadap Pasal 7 ayat (2). Teknik pengumpulan bahan hukum dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini menggunakan teknik penelitian pustaka dan wawancara. Bahan hukum yang digunakan sebagai referensi dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga bahan, yaitu bahan hukum primer, sekunder dan tersier yang terdiri dari undang-undang dalam undang-undang, keputusan pengadilan, buku, kamus hukum, dan jurnal ilmiah dan diproses dengan metode deskriptif analitis.Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penilaian hakim dalam keputusan menggunakan metode interpretasi gramatikal dari kata "atau" dalam teks artikel. Oleh karena itu diketahui bahwa hukum perkawinan menyediakan pilihan bebas bagi orang-orang yang ingin meminta dispensasi pernikahan asalkan ada kesulitan atau akses terbatas ke yurisdiksi Pengadilan. Dari bunyi teks Pasal 7 Ayat (2) dilihat dari sifat hukumnya, pasal tersebut bersifat fakultatif / mengatur. Ini berarti bahwa dalam keadaan konkretnya dispensasi pernikahan melalui Pengadilan dapat dikesampingkan karena kesulitan atau keterbatasan akses sehingga pasal tersebut tidak mengikat atau harus dipatuhi oleh Pengadilan. Implikasi putusan Mahkamah Konstitusi secara yuridis harus diambil lebih lanjut sehingga substansi yang diberikan kewenangan perkawinan di bawah umur memiliki payung hukum sebagai legal formal yang jelas. Sementara di tingkat sosiologis, putusan itu memunculkan dualisme otoritas antara Pengadilan dan Kantor Urusan Agama. Oleh karena itu, upaya untuk menyelaraskan peran Mahkamah dengan lembaga adalah dengan menjaga proses dispensasi di Kantor Urusan Agama melalui proses pengadilan oleh Pengadilan
DISPENSASI KAWIN DI BAWAH UMUR (ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 74/PUU-XII/2014 UJI MATERIIL PASAL 7 AYAT 2 UNDANG-UNDANG PERKAWINAN) norhasanah, norhasanah
eL-Mashlahah Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (24.859 KB) | DOI: 10.23971/el-mas.v8i1.973

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pertimbangan hakim dalam putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 74 / PUU-XII / 2014 tentang Peninjauan Kembali Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 7 Ayat (2) Interpretasi frasa “pejabat lainnya”, serta implikasi dari keputusan Mahkamah Konstitusi.Jenis penelitian ini bersifat -normatif dengan menggunakan pendekatan hukum (statute approach). Jenis penelitian ini adalah metode penelitian eksplanatif yang menjelaskan, memperkuat, atau menguji ketentuan hukum yang merupakan dasar dari keputusan peninjauan kembali Mahkamah Konstitusi terhadap Pasal 7 ayat (2). Teknik pengumpulan bahan hukum dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini menggunakan teknik penelitian pustaka dan wawancara. Bahan hukum yang digunakan sebagai referensi dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga bahan, yaitu bahan hukum primer, sekunder dan tersier yang terdiri dari undang-undang dalam undang-undang, keputusan pengadilan, buku, kamus hukum, dan jurnal ilmiah dan diproses dengan metode deskriptif analitis.Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penilaian hakim dalam keputusan menggunakan metode interpretasi gramatikal dari kata "atau" dalam teks artikel. Oleh karena itu diketahui bahwa hukum perkawinan menyediakan pilihan bebas bagi orang-orang yang ingin meminta dispensasi pernikahan asalkan ada kesulitan atau akses terbatas ke yurisdiksi Pengadilan. Dari bunyi teks Pasal 7 Ayat (2) dilihat dari sifat hukumnya, pasal tersebut bersifat fakultatif / mengatur. Ini berarti bahwa dalam keadaan konkretnya dispensasi pernikahan melalui Pengadilan dapat dikesampingkan karena kesulitan atau keterbatasan akses sehingga pasal tersebut tidak mengikat atau harus dipatuhi oleh Pengadilan. Implikasi putusan Mahkamah Konstitusi secara yuridis harus diambil lebih lanjut sehingga substansi yang diberikan kewenangan perkawinan di bawah umur memiliki payung hukum sebagai legal formal yang jelas. Sementara di tingkat sosiologis, putusan itu memunculkan dualisme otoritas antara Pengadilan dan Kantor Urusan Agama. Oleh karena itu, upaya untuk menyelaraskan peran Mahkamah dengan lembaga adalah dengan menjaga proses dispensasi di Kantor Urusan Agama melalui proses pengadilan oleh Pengadilan
RESPON GURU TERHADAP PERTANYAAN SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA Norhasanah, Norhasanah; Zaini, Muhammad
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cara berkomunikasi dengan peserta didik sering diabaikan oleh guru karena fokus pada penyampaian materi sesuai pesan kurikulum. Tidak terkecuali pada pembelajaran biologi, bahkan seyogyanya lebih menekankan proses dari pada penanaman konsep. Penelitian kelas ini bertujuan menjelaskan tanggapan guru terhadap pertanyaan siswa berkaitan dengan komunikasi yang ia gunakan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang didekati dengan pendekatan kuantitatif dengan subyek penelitian adalah guru biologi yang mengajar kelas X MIA 1 SMA Negeri 4 Barabai tahun pelajaran 2017/2018. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data menggunakan format respon guru terhadap pertanyaan siswa. Hasil penelitian menunjukkan ada tiga macam respon guru terhadap pertanyaan siswa yakni verbal, non verbal dan positif. Respon verbal dan positif menempati (86,7%) dan respon non verbal (60%), persentasi respon non verbal ini terlalu besar, oleh karena itu, guru seyogyanya merespon positif setiap pertanyaan siswa.Kata kunci: repon guru, pertanyaan siswa, komunikasi The communication aspect is often overlooked because the teacher only focuses on the delivery of material according to the curriculum message. It is no exception to biology learning, it should even emphasize the process rather than conceptualizing. This class study aims to explain the teacher's response to student inquiries related to the communication he uses. Descriptive research method with a quantitative approach. The research subject of biology teacher who teaches class X MIA 1 SMA Negeri 4 Barabai academic year 2017/2018. Data were collected through observation using teacher response format to students' questions. Data analysis is done by the descriptive method. The results showed that there are three kinds of teacher responses to the student's questions verbal, non-verbal and positive. Verbal and positive responses occupy (86.7%) and non-verbal responses (60%), the percentage of non-verbal responses is too great, therefore teachers should respond positively to each student's question.Keywords:  teacher response, student question, communication
ADSORPSI LOGAM TIMBAL SECARA BATCH DAN KONTINU MENGGUNAKAN KARBON AKTIF DARI CANGKANG KELAPA SAWIT Irawan, Chairul; Purwanti, Anisa; Norhasanah, Norhasanah
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 4, No 2: December 2019
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1139.996 KB) | DOI: 10.31544/jtera.v4.i2.2019.267-276

Abstract

Pada proses produksi industri kain Sasirangan, proses pewarnaan menghasilkan limbah cair berupa logam berat timbal (Pb). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu kesetimbangan, dan efisiensi penurunan konsentrasi logam Pb pada limbah cair Sasirangan dengan proses batch dan kontinu ditinjau dari waktu kontak, dosis adsorben dan ukuran adsorben cangkang kelapa sawit. Proses karbonisasi berlangsung selama 4 jam pada suhu 105oC. Cangkang kelapa sawit yang digunakan sebagai adsorben diaktivasi menggunakan kalium hidroksida (KOH) 25% (b/v) selama 24 jam dengan variasi ukuran 355 µm dan 710 µm. Proses adsorpsi dilakukan dengan konsentrasi awal Pb sebesar 151 mg/L, pH 5, kecepatan pengadukan 200 rpm, dan suhu kamar pada variasi waktu tertentu.  Analisa yang dilakukan yaitu Brunauer-Emmett-Teller (BET) untuk mengetahui luas permukaan adsorben dan Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectroscopy (ICP-OES) untuk mengetahui kadar logam di dalam limbah setelah dilakukannya proses adsorpsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa surface area berdasarkan analisa BET adsorben dari cangkang kelapa sawit sebelum dan setelah aktivasi sebesar 10,125 m2/gram dan 16,314 m2/gram. Eksperimental proses adsorpsi secara batch menunjukkan bahwa adsorben cangkang kelapa sawit efektif dalam mengadsorpsi kandungan logam Pb dengan waktu kesetimbangan 24 jam, dosis optimum 2,5 g/L, dan ukuran adsorben 355 µm dengan penurunan konsentrasi dan kadar Pbteradsorb 1,41 mg/L dan 98,47 %. Efisiensi penurunan kandungan logam Pb pada proses adsorpsi batch sebesar 99,07 %, sedangkan dengan proses adsorpsi secara kontinu sebesar 95,23 %.
Edukasi gizi untuk meningkatkan imunitas tubuh Salman, Yuliana; Norhasanah, Norhasanah
Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/jphi.v3i1.453

Abstract

Saat ini dunia dikejutkan dengan berita mewabahnya penyakit yang disebut corona virus disease 19 (COVID-19). Virus SARS-CoV2 ini sudah menjangkau seluruh dunia (213 negara, area, atau teritori), termasuk Indonesia. Kunci keberhasilan dalam mengatasi Covid-19 adalah melalui gerakan preventif untuk mempraktekkan pola hidup sehat dan membatasi kontak fisik. Selain itu, perlu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi dengan asupan zat gizi yang cukup dan beragam. Penyuluhan “Gizi untuk Meningkatkan Imunitas” merupakan upaya mendukung strategi prioritas pemerintah dalam menghadapi pandemi. Sasaran kegiatan ini adalah mahasiswa Program Studi D3 Perekam dan Informasi Kesehatan STIKes Husada Borneo sebagai lingkungan terdekat sekaligus bagian dari civitas akademika STIKes Husada Borneo. Penyuluhan ini dilakukan secara virtual dengan aplikasi whatsap group dan youtube serta pretest dan postest. Berdasarkan hasil penyuluhan terdapat peningkatan pengetahuan peserta dengan metode penyuluhan secara daring/online menggunakan media video audio visual, walaupun perubahananya tidak begitu besar. Hal tersebut dikarenakan materi penyuluhan tidak disampaikan secara langsung mengingat pada saat pelaksanaan penyuluhan sedang terjadi pandemi Covid-19.
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Kelurahan Landasan Ulin Utara Banjarbaru Suryani, Nany; Norhasanah, Norhasanah
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 1 (2024): JIPPM - Juni 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jippm.411

Abstract

Kader posyandu merupakan individu yang secara sukarela dipilih oleh masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat sebagai penggerak kesehatan. Kader memiliki peranan penting dalam melakukan pengukuran antropometri anak balita di posyandu. Oleh karena itu pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam melakukan pengukuran antropometri perlu ditingkatkan agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di wilayah kelurahan Landasan Ulin Utara Kota Banjarbaru pada tahun 2023. Wilayah ini memiliki data prevalensi balita stunting yang masih tinggi urutan ketiga (22,93%) di kota Banjarbaru. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama diawali dengan pre test pengetahuan dan keterampilan serta dilanjutkan dengan pemberian materi pelatihan. Tahap kedua dilakukan post test pengetahuan dan keterampilan. Hasil kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan pengukuran antropometri pada kategori baik dari 3 orang (9%) meningkat menjadi 20 orang (61%). Tingkat keterampilan pengukuran antropometri kategori baik juga meningkat. Pada jenis pengukuran berat badan kategori baik meningkat dari 5 orang (15%) menjadi 28 orang (85%); pengukuran tinggi badan kategori baik naik dari 4 orang (12%) menjadi 25 orang (76%) dan pengukuran panjang badan dari 3 orang (9%) menjadi 18 orang (55%). Kegiatan ini dapat dilakukan secara berkala agar selalu mendapatkan data antropometri balita yang dapat dipertanggungjawabkan.
The Relationship between Physical Activity and The Level of Physical Fitness of Pencak Silat Athletes Mubarak, Jamil; Yudistira, Sigit; Solechah, Siti Aisyah; Norhasanah, Norhasanah
Sport and Nutrition Journal Vol 5 No 1 (2023): Sport and Nutrition Journal
Publisher : Nutrition Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/spnj.v6i1.74253

Abstract

This study analyzed the relationship between macronutrient intake, hydration status, physical activity, and the physical fitness level of Pencak silat athletes in Banjarbaru. This analytical observational study used a cross-sectional design involving 30 pencak silat athletes selected using a total sampling technique. The research instruments included questionnaires, 24-hour food recall forms, a self-urine examination (PURI), a physical activity questionnaire, and a 12-minute running test. Data were analyzed using the Spearman Rank test. The results of this study indicated that most athletes had protein, fat, and carbohydrate deficiencies, moderate hydration status, and very light physical activity levels. It can be concluded that macronutrient intake, namely protein (p=0.264), fat (p=0.643), carbohydrates (p=0.101), and hydration status (p=0.264), had no association with the physical fitness levels of pencak silat athletes, while physical activity (p =0.010) had an association with the physical fitness level of Pencak silat athletes. Athletes are recommended to continue to pay attention to macronutrient intake and hydration status as needed because they also play an essential role in fitness apart from physical activity.
The Pengaruh edukasi gizi seimbang dalam mencegah obesitas terhadap pengetahuan dan sikap remaja Norhasanah, Norhasanah; Susanti, Nila; Normila, Normila
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 15 No. 02 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v15i02.1170

Abstract

Latar Belakang: Masalah kelebihan berat badan dan obesitas pada remaja saat ini sangat serius dan berpotensi berlanjut hingga dewasa, meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung. Salah satu penyebab utamanya adalah kebiasaan makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik. Upaya preventif melalui pendidikan tentang gizi seimbang dapat membantu remaja memahami dan peduli terhadap pentingnya pencegahan obesitas.Metode: Penelitian ini menggunakan desain Pre-eksperimen dengan one group pre-test-post-test design. Reponden sebanyak 32 siswa kelas XI SMAN-3 Palangka Raya. Siswa diberikan edukasi gizi menggunakan lembar balik, kemudian perubahan pengetahuan dan sikap diukur menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan Wilcoxon dan McNemar.Hasil: Penelitian menunjukkan peningkatan signifikan pada pengetahuan siswa mengenai gizi setelah diberikan edukasi. Nilai median pengetahuan meningkat dari 65 menjadi 80, dengan persentase siswa yang memiliki pengetahuan baik meningkat dari 18,8% menjadi 65,6%. Selain itu, nilai median sikap positif siswa terhadap makanan sehat juga meningkat dari 75 menjadi 77,5.Kesimpulan: edukasi gizi dengan media lembar balik merupakan intervensi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran remaja akan pentingnya gizi seimbang
Amplang Ikan Seluang (Rasbora Spp) dan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera) sebagai Alternatif Makanan Selingan Penderita Anemia Remaja Perempuan Elmah, Hapizatul; Suryani, Nany; Fathullah, Desya Medinasari; Norhasanah, Norhasanah
Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF) Vol 3, No 2 (2022): Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/mjnf.3.2.42-54

Abstract

Latar belakang:  Ikan seluang dan tepung daun kelor yang tinggi kandungan protein dan zat besi dapat diolah menjadi amplang sebagai alternatif makanan selingan remaja perempuan penderita anemia. Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh proporsi ikan seluang dan tepung daun kelor terhadap kandungan protein, zat besi, dan daya terima amplang. Metode: Jenis penelitian adalah eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 4 jenis proporsi, yaitu proporsi P0 (100 % ikan seluang: 0 % tepung daun kelor), P1 (85 % ikan seluang: 15 % tepung daun kelor), P2 (65 % ikan seluang: 35 % tepung daun kelor) dan P3 (50 % ikan seluang: 50 % tepung daun kelor) dengan 3 kali pengulangan. Panelis penelitian terdiri 30 panelis agak terlatih. Hasil: Setelah dilakukan penelitian diperoleh hasil uji daya terima amplang paling disukai yaitu pada perlakuan pertama (P1) dengan Kandungan protein per 100 g amplang yaitu 11,860 % kandungan zat besi per 100 g amplang yaitu 0,0723 mg/g sehingga amplang ini dapat dijadikan alternatif makanan selingan sebanyak 55 -110g amplang untuk mencukupi kebutuhan protein remaja dari makanan selingan sedangkan untuk mencukupi kebutuhan zat besi remaja dari makanan selingan sebanyak 207 - 415 g amplang. Terdapat pengaruh antara P0, P1, P2, P3, pada karakteristik warna (p = 0,001), aroma (p = 0,001), tekstur (p= 0,001), dan rasa (p = 0,001). Simpulan: dalam penelitian ini adalah Perlakuan terbaik dari kandungan protein, zat besi, dan uji daya terima, berdasarkan perhitungan dengan uji efektivitas adalah P1 (85 % ikan seluang: 15 % tepung daun kelor).