Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA MIE JAGUNG PULUT (ZEA MAYS CERITINA) DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) Satria Wati Pade; Nurfitriyanti Bulotio
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 6 No 1 (2018): JURNAL TECHNOPRENEUR (Mei)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.591 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v6i1.155

Abstract

Jagung merupakan salah satu jenis komoditi penting di Indonesia. Komoditas jagung saat ini menjadi komoditas nasional yang cukup strategis (Kementan, 2016). Menurut BPS (2017) produksi jagung di Gorontalo tahun 2015 cukup melimpah tercatat 643.513 ton. Akan tetapi, pada skala petani atau usaha kecil menengah, jagung umumnya hanya dijual begitu saja sebagai kudapan atau makanan ringan. Untuk meningkatkan nilai tambah dan pemanfaatan dari jagung maka dapat dilakukan pengolahan jagung menjadi produk-produk turunannya diantaranya diolah menjadi tepung jagung yang dapat diolah lebih lanjut menjadi bahan dasar dalam pembuatan mie basah. Mie merupakan produk makanan dengan bahan baku tepung terigu sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Produk mie yang berbahan dasar tepung terigu memiliki karbohidrat cukup tinggi akan tetapi kadar proteinnya kurang. Salah satu sumber protein yang cukup tinggi dan mudah didapat yaitu ikan cakalang yang dapat ditambahkan dalam mie basah. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap yang terdiri atas tiga perlakuan yaitu perlakuan A= tepung jagung pulut 200 gr + tepung terigu 800 gr + tepung ikan cakalang 50 gr, perlakuan B=tepung jagung pulut 400 gr + tepung terigu 600 gr + tepung ikan cakalang 50 gr, C=tepung jagung pulut 600 gr + tepung terigu 400 gr + tepung ikan cakalang 50 gr, masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Variabel yang diamati meliputi : kadar protein, kadar air, kadar abu, warna dan daya pengembangan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar protein 6,47%, kadar air 50,43%, kadar abu 0,64%, warna berkisar antara 2,8-3,4 atau taraf tidak suka sampai netral dan daya pengembangan berkisar antara10,8-28,50%.
KARAKTERISTIK ANTOSIANIN DAN TINGKAT PENERIMAAN MINUMAN FUNGSIONAL SIRUP UBI JALAR UNGU (Ipomea batatas L. Poir) DENGAN VARIASI LAMA PEMANASAN YANG BERBEDA Satria Wati Pade
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 6 No 2 (2018): JURNAL TECHNOPRENEUR (November)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.918 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v6i2.197

Abstract

Ubi jalar ungu merupakan salah satu jenis ubi yang banyak ditemui di Indonesia selain berwarna putih, kuning dan merah (Lingga, 1995). Ubi jalar ungu merupakan salah satu komoditas pangan yang mempunyai keunggulan sifat fungsional, karena bebagai komponen yang terkandung didalamnya mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu. Ubi ini mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh seperti kalsium, zat besi,vit A maupun C. Selain itu, ubi jalar ungu banyak mengandung zat warna terutama pigmen antosianin (Herawati dan widowati, 2009). Pengolahan ubi jalar ungu biasanya hanya dilakukan secara sederhana, yaitu sebagian besar masyarakat memanfaatkannya dengan cara dikukus atau direbus, digoreng, diolah menjadi kolak dan keripik. Untuk meningkatkan citra perlu dilakukan terobosan teknologi pengolahan pangan, maupun menggali dan mensosialisasikan keunggulan mutu gizi serta sifat fungsionalnya dari ubi jalar tersebut (Hernani dan Raharjo, 2005). Salah satu olahan ubi jalar ungu yang cukup potensial yaitu mengolah ubi jalar ungu menjadi sirup sehingga lebih praktis, mudah dikonsumsi dan mengandung antioksidan yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Stabilitas kimiawi antosianin sebagai pewarna alami sekaligus berfungsi sebagai antioksidan pada ubi jalar ungu dipengaruhi oleh suhu pemanasan (Wulandari dan Suhartatik, 2013). Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas tiga perlakuan lama pemanasan yaitu perlakuan A= 5 menit, perlakuan B= 10 menit, perlakuan C= 15 menit, masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Variable yang diamati meliputi: Uji organoleptik, warna, viskositas, total padatan terlarut,vitamin C dan antosianin. Hasil penelitian menunjukkan hasil uji organoleptik rata-rata termasuk dalam kategori netral sampai suka, warna ungu cerah, viskositas 165,6 mPa.s, total padatan terlarut 59,83%, vitamin C 10,62% dan kadar antosianin 63,54%
KARAKTERISTIK SIFAT FISIKA DAN KIMIA TAKAKURA COMPOSTING ASAL KULIT PISANG GOROHO MELALUI UJI KERJA KULTUR KERING BAL (BAKTERI ASAM LAKTAT) Desi Arisanti; Satriawati Pade
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 7 No 2 (2019): JURNAL TECHNOPRENEUR (November)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.06 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v7i2.361

Abstract

Pisang goroho merupakan tanaman yang memiliki banyak kegunaan serta memiliki kandungan kimia yang beragam seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium, dan besi serta keberadaannya berlimpah di daerah Gorontalo. Kandungan kimia ini tidak hanya terdapat dalam buahnya, tetapi kulitnya pun mempunyai komposisi yang tidak jauh berbeda. Tingginya ketersediaan kulit pisang goroho serta unsur hara yang terkandung di dalamnya membuat bahan tersebut memiliki potensi untuk diolah menjadi pupuk organik. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pembuatan pupuk organik adalah jenis mikroba yang aktif selama proses berlangsung. Dalam penelitian ini aktivator yang digunakan yaitu BAL (Bakteri Asam Laktat) yang terdapat dalam minuman yogurt. Inokulum BAL yang digunakan bukan dalam bentuk cair, namun aplikasi BAL kultur kering. Pada prinsip dasarnya proses pembuatan kultur kering meliputi tahapan penyiapan starter, pembuatan starter cair aktif, tahapan sentrifugasi dan homogenisasi dengan bahan pengisi. Penggunaan bahan pengisi ini untuk menjaga viabilitas sel BAL dari pengeringan. Setelah menjadi kultur kering bioaktivator tersebut diaplikasi dalam pupuk organik kulit pisang goroho. Metode pengomposan yang digunakan dalam penelitian ini metode Takakura. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat dan menganalisis kualitas pupuk organik yang dihasilkan dengan menggunakan bioktivator dekomposisi kultur kering BAL dengan variasi dosis. Beberapa parameter penelitian yang mengacu pada mutu pupuk organik menurut SNI 19-7030-2004 yang meliputi pH, kadar air kadar abu. Faktor Perlakuan dari penelitian ini 2 taraf faktor yaitu faktor variasi konsentrasi biaktivator BAL dan faktor suhu. Variasi dosis kultur kering BAL terdiri dari 3 taraf yaitu Kontrol, 20%, 30%, dan 40% dari bobot bahan organik dan suhu pengomposan terdiri dari 450C,500C,600C. Berdasarkan hasil penelitian kadar abu terbaik dengan variasi konsentrasi kultur BAL pada perlakuan K3 (81,53%), variasi suhu (65,81%); Kadar air terbaik dengan variasi konsentrasi kultur BAL pada perlakuan K3 (27,78%), variasi suhu S3 (65,81%); namun untuk nilai pH pada kompos tidak sesuai dengan SNI kompos.
PENGEMBANGAN MASYARAKAT ANGGOTA BUMDES MELALUI PEMBUATAN BISKUIT BERBAHAN DASAR TEPUNG UBI KAYU DI DESA PILOBUHUTA KECAMATAN BATUDAA KABUPATEN GORONTALO Satria Wati Pade; Nur Fitriyanti Bulotio; Nur haf nita; Fredy Irawan; Desi Arisanti
Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG) Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG) Vol 1 No 1 Oktober 2018
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jag.v1i1.270

Abstract

Tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah melatih keterampilan anggota BUMDES dalam melakukan pengolahan ubi kayu menjadi biscuit sehingga dapat meningkatkan pendapatan mitra. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah keterbatasan pengetahuan dan keterampilan mengenai inovasi sehingga diperlukan adanya kegiatan pelatihan untuk menciptakan inovasi baru dalam pengembangan produk pangan. Metode pelaksanaan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah (1) Sosialisasi awal tentang waktu pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (2) Peninjauan lokasi tempat usaha mitra, (3) Peninjauan tempat kegiatan pelatihan, (4) Identifikasi alat-alat yang dibutuhkan oleh mitra, (5) Mempersiapkan kegiatan pelatihan tentang ubi kayu, potensi dan olahannya (6) Pelaksanaan kegiatan pengabdian.
PELATIHAN PEMBUATAN ES KRIM DENGAN FORTIFIKASI PROTEIN HEWANI DI KABUPATEN POHUWATO Satria Wati Pade
Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG) Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG), November 2019
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jag.v2i2.363

Abstract

Pada umumnya masyarakat daerah kabupaten Pohuwato mengkonsumsi ikan tuna hanya dimasak untuk dijadikan lauk makan sehari-hari, sehingga timbul kecenderungan rasa bosan terhadap produk ikan tuna. Saat ini belum ada inovasi bagaimana diversifikasi pengolahan ikan tuna ini menjadi produk pangan yang memiliki cita rasa yang bisa disukai oleh semua kalangan masyarakat, Melihat kondisi tersebut tim pengabdian POLIGON ingin mencoba membuat inovasi pangan es krim berbahan dasar daging ikan tuna. Penambahan daging ikan tuna pada pengolahan es krim ini sebagai bentuk fortifikasi untuk mempertahankan atau meningkatkan kandungan protein hewani pada es krim. Tujuan mengikut sertakan ibu-ibu masyarakat desa pada kegiatan ini adalah untuk menambah wawasan mereka tentang pengolahan daging ikan tuna, membangun jiwa kewirausahaan serta memperkenalkan kampus POLIGON sebagai salah satu kampus yang mempunyai visi dan misi untuk mencetak wirausaha muda di bidangnya. Permasalahan yang disepakati untuk diselesaikan bersama yaitu 1) Bagaimana meningkatkan kemampuan mitra untuk mengolah daging ikan tuna menjadi produk yang disukai, 2) Bagaimana membuat es krim fortifikasi protein hewani yang disukai, 3) Bagaimana membangun sinergitas antara pemerintah daerah Pohuwato dengan POLIGON untuk mengarahkan masyarakatnya agar dapat mengembangkan potensi daerah dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat. Adapun solusi yang ditawarkan pada kegiatan ini yaitu 1) membangun kerjasama dengan pihak pemerintah kabupaten melalui kegiatan pelatihan yang dapat menjadi sarana informasi dan pengembangan keterampilan. 2)Es krim protein hewani bisa menjadi salah satu produk unggulan sehingga dapat membantu perekonomian Ibu-Ibu masyarakat di daerah kabupaten Pohuwato.
PEMBERDAYAAN SISWA SMK MOOTILANGO MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN VCO DENGAN PENAMBAHAN ENZIM PAPAIN Satria Wati Pade
Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG) Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG), Mei 2020
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jag.v3i1.567

Abstract

Diera Industri seperti sekarang ini, dibutuhkan lulusan yang siap kerja, yang dibuktikan dengan penguasaan sejumlah kompetensi. Tanpa kompetensi tersebur, lulusan sekolah bahkan perguruan tinggi berpotensi sulit bersaing di tengah banyaknya pencari kerja. Ketidakmampuan daya saing meneyebabkan terjadinya pengangguran. Pengangguran terdidik dari kalangan intelektual yang sudah lulus sekolah menengah kejuruan, sekolah menengah atas, sampai lulusan perguruan tinggi terus meningkat. Orientasi lulusan, masih mencari pekerjaan, bukan menciptakan lapangan pekerjaan, padahal daya serap dunia kerja tidak sebanding dengan jumlah lulusan baik baik dari kalangan siswa maupun mahasiswa akibatnya, terjadi peningkatan jumlah pengangguran dari tahun ke tahun. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan membekali para pelajar khususnya siswa SMK dengan berbagai pelatihan. Pelatihan yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat inin bertujuan untuk menambah wawasan siswa tentang potensi olahan kelapa dan enzim papain dari kelapa, membangun jiwa kewirausahaan serta memperkenalkan kampus Poligon sebagai salah satu kampus yang mempunyai visi dan misi untuk mencetak wirausaha muda di bidangnya khususnya dibidang teknologi pengolahan pangan, sehingga sehingga para siswa memiliki daya saing dalam dunia kerja. Pengabdian kepada masyarakat ini ditujukan kepada siswa SMK Mootilango, kabupaten Pohuwato dengan pelatihan pembuatan VCO dengan menggunakan enzim papain. Kelapa dipilih sebagai bahan utama dalam pelatihan karena mengingat kelapa memiliki potensi yang tinggi di daerah Gorontalo untuk dikembangkan
SOSIALISASI DAN PELATIHAN PEMBUATAN MINUMAN FUNGSIONAL (MUFIRA) REMPAH READY TO DRINK DI KELURAHAN TANJUNG KRAMAT KOTA GORONTALO Syahmidarni Al Islamiyah; Rosdiani Azis; Satria Wati Pade
Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG) Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG), November 2020
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jag.v3i2.610

Abstract

Dunia sedang digemparkan dengan merebaknya wabah virus corona yang mematikan. Provinsi Gorontalo merupakan salah satu daerah yang terjangkiti virus ini. Pemerintah Provinsi Gorontalo memberlakukan protokol pencegahan sesuai anjuran WHO. Salah satunya dengan mengkonsumsi makanan/minuman yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh seperti rempah-rempah. Oleh karena itu, tim pengabdian Politeknik Gorontalo melakukan kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat tentang pembuatan produk minuman fungsional siap minum (ready to drink) berbahan dasar rempah. Tujuannya untuk memberi pengetahuan dan skill kepada masyarakat sehingga dapat diaplikasikan di rumah. Pengabdian ini dilakukan di Kelurahan Tanjung Kramat. Metode pelaksanaan dilakukan secara daring dengan menggunakan aplikasi zoom. Hasil dari kegiatan pengabdian ini antara lain tercapainya kerjasama yang sinergis antara pemerintah, akademisi dan masyarakat dalam meningkatkan immunitas guna mencegah penyebaran virus covid-19, masyarakat mengetahui dan memiliki keterampilan mengolah rempah menjadi minuman fungsional sehingga terwujud masyarakat yang sehat dan daya tahan tubuh yang baik dan meningkatnya peran serta masyarakat dan akademisi dalam membantu upaya pemerintah mencegah penyebaran virus covid-19 di Provinsi Gorontalo.
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT IKAN TUNA MENJADI KERUPUK Satria Wati Pade; Arif Murtaqi Akhmad Mutsyahidan; Fredy Irawan
Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG) Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG), Mei 2021
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jag.v4i1.731

Abstract

Ikan tuna banyak disukai masyarakat dan memiliki nilai yang ekonomis. Ikan tuna (Thunus albacares) berpotensi cukup tinggi dengan kandungan protein tinggi ± 26 g/100g daging dan kadar lemak rendah yaitu ± 2,7 g/100 daging. Kandungan gizi lain : mineral yaitu fosfor, kalsium, zat besi, sodium, Vit. A dan Vit. B. Ikan tuna memiliki nilai ekonomis cukup tinggi karena dapat diolah menjadi berbagai macam produk : Fillet, bakso, siomay, nugget, sosis, empek-empek dan kerupuk. Pelatihan dalam pemanfaatan kulit ikan tuna ini memiliki tujuan untuk meningkatkan perekonomian ibu-ibu di daerah pantai di kelurahan Tanjung Kramat, Kota Gorontalo.
SIRUP DAUN SIRSAK (Annona muricata L) DENGAN PENAMBAHAN SARI JERUK NIPIS (Citrus Aurantifolia) Satria Wati Pade; ka Okhtora Angelia; Nur Fitriyanti Bulotio
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 6 No 02 (2022): Journal of Agritech Science (JASc) - November
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jasc.v6i02.954

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat penerimaan secara organoleptik dan sifat kimia sirup daun sirsak dengan penambahan sari jeruk nipis. Uji yang dilakukan adalah uji organoleptic meliputi rasa, warna dan aroma dengan menggunakan metode hedonic serta uji terhadap sifat kimia meliputi kadar abu, total gula, vitamin C dan rendemen. Hasil uji organoleptik menggunakan metode hedonik atau tingkat kesukaan pada 30 orang panelis baik dari segi rasa, warna dan aroma. Tingkta kesukaan terhadap warna memperoleh nilai rata-rata 4,98%, aroma memperoleh nilai rata-rata 4,69% dan rasa memperoleh nilai rata-rata 5,71%. Sedangkan analisis kimia berupa kadar abu memperoleh nilai rata-rata 0,02%, kadar gula memperoleh nilai rata-rata 52,93%, vitamin C memperoleh nilai rata-rata 3,76% dan rendemen memperoleh nilai rata-rata 88,99%.
Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan Jamur Tiram bagi Kelompok Tani Hutan (KTH) Tunas Berkah Desa Jatimulya Kec. Wonosari Kab. Boalemo Satria Wati Pade; Deyvie Xyzquolyna; Minarni Tolapa2
Vivabio: Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 5 No. 1 (2023): VIVABIO:Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/vivabio.v5i1.44125

Abstract

The service partner, namely KTH Tunas Berkah, has several problems from year to year, namely the lack of education about the health benefits of oyster mushrooms and the lack of variations in processed oyster mushrooms. Based on these problems, partners were offered several solutions, namely socialization and counseling about product knowledge and the introduction of easy and preferred processing of processed products. This service activity involves 2 students as an off-campus learning process which is equivalent to 5 credits. Student activities will be monitored and evaluated based on the output produced by students. As for Partners, the proposing team will conduct regular monitoring and evaluation to ensure the sustainability of technology adoption developed by partners. In the socialization and counseling activities, the benefits of oyster mushrooms  for the health of the human body were conveyed. In product processing training activities, partners provide an alternative to processing oyster mushrooms into processed products of economic value with low production costs, namely by processing oyster mushrooms into frozen food in the form of nuggets and crackers. Keywords:  Oyster mushroom; Nugget; Crackers; KTH   ABSTRAK Mitra pengabdian yaitu KTH Tunas Berkah memiliki beberapa permasalahan dari tahun ke tahun yaitu kurangnya edukatif tentang manfaat kesehatan jamur tiram serta minimnya variasi olahan jamur tiram. Berdasarkan pemaslahan tersebut, mitra ditawari beberapa solusi yaitu sosialisasi dan penyuluhan tentang product knowledge dan introduksi pengolahan produk olahan yang mudah dan disukai.  Kegiatan pengabdian ini melibatkan mahasiswa sebanyak 2 orang sebagai proses pembelajaran di luar kampus yang setara dengan 5 SKS. Kegiatan mahasiswa akan dimonitoring dan evaluasi berdasarkan output yang dihasilkan  oleh  mahasiswa.  Sedangkan  untuk  Mitra,  tim  pengusul  akan  melakukan  monitoring  dan evaluasi secara berkala untuk memastikan keberlanjutan adopsi teknologi yang dikembangkan oleh mitra. Pada kegiatan soialisasi dan penyuluhan disampaikan mengenai manfaat jamur tiram untuk kesehatan tubuh manusia. Pada kegiatn pelatihan pengolahan produk, mitra memberikan alternatif pengolahan jamur tiram menjadi produk olahan bernilai ekonomis dengan biaya produksi rendah yaitu dengan mengolah jamur tiram menjadi  frozen food yaitu berupa nugget dan kerupuk. Kata Kunci:  Jamur tiram; Nugget; Kerupuk; KTH;