Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Dongeng Sebelum Tidur Menjadi Konon di Era Gawai? (Eksistensi Dongeng Sebagai Pendidikan Pada Anak Usia Dini) Firdaus, M.; Bastian, Adolf; Rizky, Ramanda; Telaumbanua, Yohannes
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i2.8496

Abstract

Dongeng memiliki peran besar dalam pengembangan literasi anak dan karakter anak, khususnya pada usia dini. Namun, di era gawai saat ini, eksistensi dongeng sebagai pendidikan pada anak usia dini perlu dipertanyakan. Metode dalam penelitian adalah Kuantitatif dengan metode surve melalui kuesioner. Sampel dalam penelitian ini adalah 37 orangtua (ibu) yang memiliki anak berusia 4-6 tahun dan sudah masuk dalam Taman Kanak-kanak di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 78% para orangtua jarang melakukan aktivitas mendongeng untuk anaknya, 65% memiliki sasaran dan tujuan utama dalam aktivitas mendongeng, 73% memberikan gawai sebagai pengganti aktivitas mendongeng sebelum tidur anaknya, dan anak-anak mereka responsive dan kritis ketika orangtuanya mendongeng pada kategori sering hanya berjumlah 8%. Dengan demikian, disimpulkan bahwa orangtua sudah jarang melakukan aktivitas mendongeng untuk anaknya karena kesibukan dan minimnya pengetahuan dan literature mereka pada dongeng.
The Effects of I-bLA on Resolving the Issues of the EFL Students’ Writing Skills and Content Originality Telaumbanua, Yohannes; Martini, Martini; Aulia, Dhini; Djonnaidi, Silvia
Jurnal Pendidikan Progresif Vol 11, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Progresif
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Effects of I-bLA on Resolving the Issues of the EFL Students’ Writing Skills and Content Originality. Objective: This research aims at testing the effects of Inquiry-based Learning Approach (I-bLA) on Resolving the Issues of the EFL Students’ Writing Skills and Content Originality. Method: The one Group Pre-test and Post-test experimental research design was used to test the effects of I-bLA. Findings: The result of paired sample test explicates that the sig. 2-tailed value is 0.000 designating a significant difference between pre-test and post-test. Furthermore, the I-bLA significantly decreases the similarity index by 80% meaning that the content originality of the students’ essays does not match against the original sources. Conclusion: the use of I-bLA can significantly resolve the issues of the EFL students’ Writing Skills and Content Originality. Keywords: I-bLA, writing skills, content originality DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpp.v11.i2.202106
The MECRI Nadiem Makarims Freedom of Learning: A Critical Study of John Deweys Pragmatic Philosophy Telaumbanua, Yohannes; Yalmiadi, Yalmiadi; Ritmi, Titin
Modality Journal: International Journal of Linguistics and Literature Vol. 2 No. 1 (2022): June 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/mj.v2i1.5392

Abstract

Freedom of Learning” is the MECRI Nadiem Makarims sensational policy. Its top goals are to provide students with freedom of thinking and urge teachers to shift their education paradigms from traditional to contemporary ones. However, the facts assume that such a policy is trumping up and secretly includes Indonesian education in a list of the secular capitalist-style curriculum. The facts seem biased and even counter-productive if they are left unexplored. Therefore, this study aimed to diagnose the meaning of the policy in John Deweys pragmatic philosophy and its effects. This was qualitative research. Observation was a technique for collecting the data. Miles and Hubermans model was a technique for analyzing the data. Credibility and dependability were used to examine the validity of the data. The results showed that the implied meaning of Makarims freedom of learning policy is interpreted as a process of building students reality through interaction with their real life. Knowledge is based on students experiences and constructed using scientific methods. The teachers role is to develop the students critical and creative thinking skills through scientific process. The curriculum prepares students for changes, research and verification, and problem-solving activities. More importantly, the policy urges to bring the classes closer to digital technology and e-devices, arouses students global awareness and learning skills of the 7Cs X 3s + 1Is. In conclusion, the policy aims to advance the value and quality of education for Indonesian in the current era of digital technology. “Merdeka Belajar” adalah kebijakan sensasional Mentri Pendidikan R.I. Nadiem Makarim yang tujuan utamanya adalah untuk memberikan mahasiswa kebebasan berpikir serta mendorong para guru untuk bisa merubah paradigma pendidikan mereka dari paradigma tradisional ke kontemporer. Namun, fakta berasumsi bahwa kebijakan semacam itu adalah sebuah rekayasa belaka dan secara diam-diam memasukkan pendidikan Indonesia ke dalam daftar kurikulum ala kapitalis sekuler. Fakta tersebut tampak bias dan bahkan kontra-produktif jika dibiarkan tidak dieksplorasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendiagnosis makna kebijakan dalam filsafat pragmatis John Dewey dan efek yang menyertainya. Ini adalah penelitian kualitatif. Observasi merupakan teknik pengumpulan data. Model Miles dan Huberman adalah teknik untuk menganalisis data. Kredibilitas dan ketergantungan digunakan untuk menguji validitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna tersirat dari kebijakan kebebasan belajar mentri Makarim dimaknai sebagai proses membangun realitas siswa melalui interaksi dengan kehidupan nyata mereka. Pengetahuan didasarkan pada pengalaman siswa dan dikonstruksi menggunakan metode ilmiah. Peran guru adalah mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa melalui proses ilmiah. Kurikulum berfokus pada mempersiapkan siswa untuk perubahan, penelitian dan verifikasi, dan kegiatan pemecahan masalah. Lebih penting lagi, kebijakan tersebut mendesak untuk membawa mahasiswa lebih dekat dengan penguasaan teknologi digital dan perangkat elektronik, membangkitkan kesadaran global siswa dan keterampilan belajar 7C’s X 3C’s + 1I’s. Kesimpulannya, kebijakan tersebut bertujuan untuk memajukan nilai dan kualitas pendidikan bagi masyarakat Indonesia di era teknologi digital saat ini.