Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Alat Ukur Volume Fluida Cair Berbasis Mikrokontroller Farhamsa, Dedy; A. Mayusa, Rihston; Th. Musa, Moh. Dahlan
Gravitasi Vol. 15 No. 1 (2016)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.647 KB) | DOI: 10.22487/gravitasi.v15i1.7895

Abstract

Dalam rangka membuat suatu sistem instrumentasi yang dapat mengetahui volume zat cair secara otomatis dalam suatu wadah yang telah diketahui volumenya, dibuatlah “Alat Ukur Volume Fluida Cair Berbasis Mikrokontroller". Perancangan alat ukur ini memanfaatkan sensor ultrasonik. Sensor ultrasonik yang digunakan adalah sensor “Ping” yang membangkitkan frekuensi 40 kHz. Gelombang ultrasonik yang dipancarkan dengan kecepatan 340 m/s dan ditangkap kembali oleh penerima gelombang ultrasonik yang ada pada sensor tersebut. Data waktu, jarak dan volume diproses oleh mikrokontroler ATmega328 (Arduino) dengan menggunakan bahasa C. Hasil pengujian menunjukan tingkat presisi atau penyimpangan alat yang tertinggi adalah 0,125 dan terendah adalah 0. Hasil pengukuran volume fluida cair dilakukan secara otomatis kemudian ditampilkan pada LCD (Liquid Crystal Display). Kata Kunci : Mikrokontroler ATmega328 (Arduino), Ping Ultrasonik, LCD
Identifikasi Sebaran Aquifer Menggunakan Metode Geolistrik Hambatan Jenis di Kecamatan Sausu Kabupaten Parigi Moutong Manawu, Nurafni; Musa, Moh. Dahlan Th.; Sandra, Sandra
Gravitasi Vol. 16 No. 1 (2017)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1004.508 KB) | DOI: 10.22487/gravitasi.v16i1.9465

Abstract

Penelitian untuk mengetahui sebaran lapisan aquifer telah dilakukan di Kecamatan Sausu Kabupaten Parigi Moutong dengan menggunakan metode Automatic Array Scanning (AAS) dengan konfigurasi Wenner-schlumberger. Pengolahan data menggunakan program inverse Earthimager 2D. Lapisan dengan nilai hambatan jenis 30Ωm-100Ωm dengan faktor formasi >1,5 diduga merupakan lapisan aquifer yang terdapat pada seluruh lintasan yang berada dekat permukaan hingga kedalaman >95m bmt. Lapisan ini terdiri dari pasir, kerikil dan batu pasir dari satuan batuan Molasa Celebes. Kata Kunci: Aquifer, Geolistrik hambatan jenis, Wenner-Schlumberger
Aplikasi Metode Geolistrik Hambatan Jenis Untuk Pendugaan Sebaran Airtanah di Desa Labuan Toposo Kabupaten Donggala Maskur, Maskur; Wahyuni, Sri; Musa, Moh. Dahlan Th.; Abdullah, Ahmad Imam
Gravitasi Vol. 16 No. 2 (2017)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.121 KB) | DOI: 10.22487/gravitasi.v16i2.9622

Abstract

Telah dilakukan penelitian aplikasi metode geolistrik hambatan jenis untuk pendugaan sebaran airtanah di Desa Labuan Toposo Kabupaten Donggala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lapisan akuifer. Pengukuran dilakukan pada 5 lintasan dengan menggunakan metode Automatic Array Scanning (AAS) konfigurasi dipole-dipole. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan software Res2Dinv 3.53 dan Surfer 11. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa lapisan akuifer mempunyai nilai hambatan jenis antara 31 – 81 Ωm dan nilai faktor formasi 2 – 5. Lapisan akuifer tersusun oleh pasir dan kerikil. Sebaran lapisan akuifer dominan berarah dari timur laut ke barat daya. Kata kunci: Akuifer, Dipole-dipole, Geolistrik hambatan jenis, Res2dinv, Surfer.
Penyelidikan Kedalaman Bidang Gelincir Menggunakan Metode Geolistrik Hambatan Jenis Pada Ruas Jalan Tavaili - Toboli, Kabupaten Donggala Seniwati, Seniwati; Abdullah, Abdullah; Musa, Moh. Dahlan Th; Abdullah, Ahmad Imam
Gravitasi Vol. 17 No. 1 (2018)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (825.11 KB) | DOI: 10.22487/gravitasi.v17i1.10670

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lapisan bawah permukaan yang berperan sebagai bidang gelincir pada ruas jalan Tavaili - Toboli. Metode yang digunakan adalah geolistrik hambatan jenis dengan menggunakan kofigurasi dipole-dipole yaitu dengan menginjeksikan aliran arus listrik ke dalam bumi. Dengan cara tersebut maka akan didapatkan nilai arus dan beda potensial untuk memperoleh nilai hambatan jenis yang akan dianalisis dalam softwere RES2DINV sehingga diperoleh penampang 2D dan dapat diinterpretasikan lapisan bawah permukaan dengan nilai hambatan jenis material. Selanjutnya dapat ditentukan struktur dan litologi bawah permukaan sehingga dapat memberikan informasi mengenai bidang gelincir. Hasil interpretasi menunjukkan bahwa penyusun tanah wilayah penelitian adalah kerikil, batu pasir, dan genes. Nilai hambatan jenis setiap lapisan batuan yaitu kerikil berkisar antara 10 Ωm – 84 Ωm, lapisan batu pasir berkisar antara 84 Ωm – 158 Ωm, dan lapisan genes berkisar antara 232 Ωm – 565 Ωm. Pada wilayah penelitian lapisan genes diduga merupakan bidang gelincir. Bentuk bidang gelincir yang diperoleh pada wilayah penelitian yaitu gelincir rotasi. Setiap lintasan memiliki kedalaman bidang gelincir berbeda – beda, yaitu L-1 dan L4 terletak pada kedalaman 8 m, L-2 terletak pada kedalaman 3 m, dan L-3 terletak pada kedalaman 7 m. Kata Kunci : Bidang Gelincir, Geolistrik, Konfigurasi dipole-dipole, RES2DINV
Groundwater investigation Geolistrik Methods In Regional District of Parigi Parigi Moutong Musa, Moh. Dahlan Th
Gravitasi Vol. 13 No. 1 (2014)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/gravitasi.v13i1.4444

Abstract

The research of groundwater investigation conducted by applying the method of geoelectric in the District Parigi Parigi Moutong. Identification of the substance of the study, conducted by survey / observations and measurements in the field.Field measurements using elektrical Vertical Sounding (VES) with Schlumberger electrode configuration. The results obtained indicate that the groundwater aquifer layer in the study area are the two lithologies are lithologies alluvium and coastal sediment and rock units molasa celebes. In the alluvium and coastal sediment units are at least 3 layers of the aquifer from surface to a depth of ± 25m bmt where perlapisannya alternating with layers aquiclude. Distribution of the aquifer layer on a flat stone units tend to follow the surface topography. In lithologies molasa celebes obtained their aquifer layer that is as aquifer (+). The upper limit of this layer is at a depth ±24.6m bmt decreases eastward at a depth ±40.2m bmt. The thickness of this layer is the average ±42m. allegedly sumurbor positive groundwater measuring point 16, 17 are located in the region kampal, 23 (Maesa), 24 (Mertasari), 30 (Bambalemo) and 35 (Maesa Coast) derived from this aquifer layer. Parigi district region is an area of discharge (discharge area), while the catchment area (recharge area) is located in the west area of research. Keywords: groundwater, geoelectric method, the method vertial Eletrrial Sounding, Schlumberger configuration
Plant Watering System Design Using Soil Moisture Automatic Sensor Microcontroller Based Sen0057 ATmega328P Gani, Sitti Hardianti; Musa, Moh. Dahlan Th.; Nismayanti, Anis
Gravitasi Vol. 13 No. 1 (2014)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/gravitasi.v13i1.4445

Abstract

It has been designed and created a plant watering system that is expected to help watering plants from a manual system to an automated system. The watering system is designed for watering plants at the right time and humidity. This tool utilizes SEN0057 soil moisture sensors to detect the level of soil moisture and ATmega328P microcontroller as the main controller. This tool is also used as a stop relay contact or disconnect from the current to flow to the pump, the LCD to display the time and the level of soil moisture and pump to drain the water. The working principle of this device when the sensor detects kelambaban ground level is less than the pre-defined limit, the microcontroller will command the process of watering until the soil moisture value equal to or greater than the pre-defined. Pepper plants as objects of research have suitable soil moisture ranging from 50% - 60%. Thus limits for soil moisture for plant watering is 3:38 volts. Watering the plant is operated at 5:45 pm and 17:45 pm.Keywords: Soil Moisture Sensor SEN0057, ATmega328P, Relays
Identifikasi Aliran Panas Bawah Permukaan di Desa Lemba Harapan Kabupaten Tolitoli Menggunakan Metode Geolistrik Hambatan Jenis Muhammad Ifal Armada; Moh. Dahlan Th. Musa; Maskur Maskur; Badaruddin Badaruddin
Gravitasi Vol. 17 No. 2 (2018)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.028 KB) | DOI: 10.22487/gravitasi.v17i2.12422

Abstract

Penelitian tentang panasbumi di Desa Lemba Harapan Kabupaten Tolitoli telah selesai dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik hambatan jenis dengan konigurasi Wenner. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aliran panas bawah permukaan. Pengambilan data dilakukan sebanyak 4 lintasan yang tersebar di daerah penelitian. Pengolahan data menggunakan software Surfer11 unuk memperoleh hasil berupa penampang dengan perhitungan faktor formasi dan software Res2dinv sehingga diperoleh nilai hambatan jenis lapisan dengan range 24,44 – 61,1 Ωm yang diduga sebagai aliran panas yang tedapat di bawah permukaan. Kata Kunci : Geolistrik, Hambatan Jenis, Aliran Panas
Identifikasi sebaran Aquifer Menggunakan Metode Geolistrik Hambatan Jenis di Wilayah Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong Deriz Landjoma; Moh. Dahlan Th. Musa; Badaruddin Badaruddin
Gravitasi Vol. 16 No. 2 (2017)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/gravitasi.v16i2.9480

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini tentang Identifikasi Sebaran Aquifer Menggunakan Metode Geolistrik Hambatan Jenis di Wilayah Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sebaran lapisan aquifer yang diidentifikasi dengan 9 titik bentangan pengukuran dan terbagi dalam 4 bagian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode geolistrik hambatan jenis dan untuk teknik pengukuran yang digunakan adalah metode Automatic Array Scanning (AAS) dengan konfigurasi Wenner. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak Earthimager 2D dilakukan untuk memperoleh distribusi nilai hambatan jenis bawah permukaan bumi. Berdasarkan hasil tersebut diperoleh nilai hambatan jenis yang merupakan lapisan aquifer yang berkisar 75 Wm-160 Wm dengan nilai faktor formasi 2-4. Lapisan aquifer tersebut terdeteksi menyebar di kedalaman ± 1m bmt hingga ± 45 m bmt, dimana pola sebaran aquifer ini menuju ke arah utara. Kata kunci: Aquifer, Earthmager, Geolistrik hambatan jenis, Wenner.
Identifikasi Sebaran Bijih Besi Menggunakan Metode Geolistrik Hambatan Jenis 2D di Desa Laemanta Kecamatan Kasimbar Asari Frie Anugerah; Moh. Dahlan Th Musa; Badaruddin Badaruddin
Gravitasi Vol. 17 No. 1 (2018)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.91 KB) | DOI: 10.22487/gravitasi.v17i1.10667

Abstract

Telah dilakukan penelitian di Desa Laemanta Kecamatan Kasimbar yang bertujuan untuk mengidentifikasi sebaran batuan pembawa bijih besi di bawah permukaan tanah. Penelitian ini menggunakan metode geolistrik hambatan jenis dengan konfigurasi Wenner. Pengambilan data dilakukan sebanyak 5 lintasan yang tersebar di daerah penelitian. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak Res2dinv untuk memperoleh nilai hambatan jenis lapisan dengan range 330 – 610 Ωm yang diduga sebagai batuan pembawa bijih besi. Keberadaan batuan pembawa bijih besi tidak tersebar merata pada lokasi penelitian. Kandungan Fe pada lokasi penelitian sebesar 24,90% yang di uji menggunakan metode analisis XRF. Kata Kunci: Geolistrik, Hambatan Jenis, Bijih Besi, XRF
Uji Penerapan Metode Geolistrik Time-Lapse untuk Memonitoring Pergerakan Fluida Bawah Permukaan (Air Tanah) Di Lokasi Sumur Produksi Air Tanah Warga Kelurahan Tondo Kota Palu Ahmad Imam Abdullah; Badaruddin Badaruddin; Moh. Dahlan Th. Musa; Sahabuddin Sahabuddin; Abdullah Abdullah
Gravitasi Vol. 16 No. 2 (2017)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.252 KB) | DOI: 10.22487/gravitasi.v16i2.9482

Abstract

Studi kasus dipilih pada wilayah Kelurahan Tondo Kota Palu, karena banyak pemukim yang menggunakan sumber air tanah, serta secara geografis berdekatan dengan pantai. Berdasarkan kondisi wilayah tersebut, kemungkinan terdapat sifat dinamika pergerakan fluida bawah permukaan dari pengaruh pengisian dan produksi air tanah, serta keberadaan air laut. Untuk mendeteksi pergerakan fluida tersebut, kami menerapkan metode geolistrik. Metode ini diuji sebagai teknologi monitoring pergerakan fluida bawah permukaan (air tanah) pada selang waktu tertentu (time lapse). Untuk menggambarkan pergerakan dinamika air tanah tersebut, kami membuat 1 lintasan pengukuran geolistrik 2-D di sekitar lokasi sumur air tanah warga serta melakukan survei kondisi fisik sumur tersebut. Hasil yang diperoleh terdapat 3 buah sumur air tanah. Level muka air tanah berada di sekitar kedalaman 9 m. Kedudukan air tanah tersebut merupakan jenis lapisan air tanah dangkal pada sistem lapisan akuifer semi bebas atau akuitar. Lapisan tersebut memiliki litologi pasir lempungan dan kerikil. Air tanah setempat memiliki nilai DHL 700 – 1000 µS/cm, dimana semakin ke arah laut rasa air tanah telah payau atau terkadang asin. Berdasarkan hasil monitoring yang diturunkan dari data geolistrik time lapse, vektor pergerakan air tanah akan semakin besar (cepat bergerak) menuju nilai resistivitas tinggi 40-100 Ohm-m, dan ditemukan pergerakan tersebut berakumulasi pada kedalaman lebih dari 9 m. Pola pergerakan air tanah pada lapisan akuitar setempat, lebih dominan dipengaruhi oleh faktor gravitasi, infiltrasi dan perkolasi, aktivitas produksi sumur, serta pengaruh intrusi air laut. Untuk pengaruh intrusi air laut, ini cukup signifikan kenampakannya di sisi barat lintasan (jarak 90-100 m). Terlihat dari waktu ke waktu pola anomali resisitivitas yang terdefinisi mengandung air di bawah permukaan (terutama di sekitar sumur) tidak mengalami perubahan pola secara signifikan, hal ini mengindikasikan volume air tanah pada sistem lapisan tersebut cenderung konstan atau tetap adanya dari faktor pengisian dan produksi sumur air tanah warga. Kata Kunci :Geolistrik, Sumur, Air Tanah, Resistivitas