Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

RELATIONSHIP BETWEEN MENOPAUSE AND WOUND HEALING PROCESS AFTER TOOTH EXTRACTION IN DENTAL CLINIC UNIVERSITY WIJAYA KUSUMA SURABAYA Parmasari, Wahyuni Dyah; Theodora, Theodora; Willianti, Enny
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma Vol 5, No 1 (2016): Edisi Maret 2016
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Backgrounds : In medicine faculty specially in oral health university of Wijaya Kusuma Surabaya, extracting is the most common cases in clinic. As we know geriatry patients needs this treats too. The newest reports explain that estrogenes affected production of collaagens. Collagens are needed for asselarate wound healing. Menopause process decrease production of estrogen, so it can be influance for collagens output product.Purpose : This experimental to discribe the connection between menopause with clinical wound  healing process after tooth extraction at the Poli Gigi Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Methodes : This experimental use wound healing scale use parameters Tumor (swelling), Rubor (hyperemia) and Dolor (pain) Results : In this study used 20 patients divided two groups, menopause and non menopause group. There was a significant difference between menopause group and non menopause group in the third day and the fifth day after tooth extracted. For geriatry patients need dental care, specially tooth extraction. The complication in this age is delayed wound healing. For woman cases has many degeneration problems, one of this is because oldery ages woman has fisiology prosess menopause periode. Menopause is a regeneration process makes ovarium stops producting ovum. It was effected for maturation ovum and distrubing production of collagens. Collagens have main factors for wound healing process. In this articles, writer tried to connected the relations delayed wound healing in woman that have been in menopause period in case extracted teeth. Conclusion : There is a significant different between wound healing menopause and non menopause. The menopause the process wound healing takes more longer than non menopause.
THE CHANGES OF MANDIBULAR ROTATION AND LOWER ANTERIOR FACIAL HEIGHT IN DENTOSKELETAL ORTHODONTIC TREATMENT WITH MALOCCLUSION CLASS II/1 ANGLE Wahyuni Dyah Parmasari; Enny Willianty; Theodora Theodora
Dentino : Jurnal Kedokteran Gigi Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : FKG Unlam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/dentino.v7i1.13107

Abstract

Background: Classification of malocclusion, especially in the class II division, has various biological variations and dental abnormalities with the presence of distocclusion of the first molar relation and proclination of the maxillary fourth incisor and causing the patient's profile to become convex. Aesthetic correction in class II division 1 is determined by the choice of treatment and taking into account the rotational pattern of the mandible. Objectives: To determine the effect of orthodontic treatment in relation to changes in mandibular rotation with lower anterior facial height and to determine the parameters of the effect of mandibular rotation on lower anterior facial height (LAFH) in Angle Class II/1 dentoskeletal malocclusion. Methods: Cephalometric data were obtained from lateral cephalograms presented before and after treatment. Assessed changes in Y-axis FH angle, SN - mandibular plane angle (GoMe) and NPog-FH angle facial angle. Data analysis with Pearson was used to correlate the mandibular rotation parameter (angle) with the lower anterior facial height parameter, namely ANS-Me (linear) (p > 0.05). Results: Group 1 access maxilla, normal mandible showed a significant correlation on the Y-FH Axis with ANS-Me. Group 2 with normal maxillary, retrognathic mandibles, showed a significant correlation between NPog-FH with ANS-Me and NPog-FH with extrusion of the upper/lower first molars. Group 3, the combination group which is the maxillary retrognathic access, showed a significant correlation between Sn-GoMe and ANS-Me. Group 4 is with different teeth, but normal bone (grade 1). Conclusion: There is a relationship between changes in mandibular rotation and changes in lower anterior facial height (LAFH) in the orthodontic treatment of class II/1 Angle dentoskeletal malocclusion.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KECIPIR TERHADAP PEMBERIAN PUPUK POSFAT DAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) KEONG MAS PADA TANAH GAMBUT Theodora Theodora; Ir. Eddy Santoso, M.Agr; Muhammad Pramulya S.P, M.Si
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v10i2.45419

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara pupuk posfat dan pupuk organik cair (POC) keong mas serta untuk mengetahui dosis pupuk posfat dankonsentrasi pupuk organik cair (POC) keong mas yang terbaik bagi pertumbuhan danhasil kecipir pada tanah gambut. penelitian dilaksanakan mulai dari tanggal 15Desember 2018 sampai dengan 23 April 2019 di kebun percobaan Fakultas PertanianUniversitas Tanjungpura Pontianak. Penelitian menggunakan metode eksperimen faktorial dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktoryaitu pupuk posfat (p) dan pupuk organik cair (POC) keong mas (k). Pupuk posfatterdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu p1 (0,7 g/polybag), p2 (1,4 g/polybag), dan p3 (2,2g/polybag), faktor pupuk organik cair (POC) keong mas terdiri dari 3 taraf perlakuanyaitu k1 (15 ml/l air), k2 (30 ml/l air), dan k3 (45 ml/l air), terdapat 9 kombinasiperlakuan dengan 3 ulangan dan tiap ulangan terdiri dari 4 tanaman sampel.Kombinasi perlakuan yang adalah p1k1, p1k2, p1k3, p2k1, p2k2, p2k3, p3k1, p3k2,dan p3k3. Variabel pengamatan yang diamati yaitu kadar kehijauan daun (spad unit),volume akar (cm3), berat kering tanaman (g), jumlah buah pertanaman (buah), panjangbuah pertanaman (cm) dan berat buah pertanaman (g). Hasil penelitian menunjukanbahwa terjadi interaksi antara perlakuan pupuk posfat dan pupuk organik cair (POC)keong mas pada tanah gambut, namun didapatkan dosis efektif yang mampumeningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kecipir yaitu 0,7 g/polybag pupukposfat dan 15 ml/l air pupuk organik cair (POC) keong mas. Kata kunci : gambut, kecipir, pupuk organik cair (POC)keong mas, pupuk posfat.
Pencegahan Karies Gigi Melalui Aplikasi Topikal Fluoride terhadap Siswa-siswi Kelas II SDN Dukuh Kupang V Surabaya Willianti, Enny; Theodora, Theodora; Parmasari, Wahyuni Dyah
Jurnal Abdidas Vol. 5 No. 2 (2024): April, Pages 64 - 96
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v5i2.897

Abstract

Karies dini pada anak banyak terjadi di masa usia sekolah dasar. Salah satu upaya mengurangi karies pada anak dengan cara pencegahan melalui aplikasi fluoride. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mencegah karies gigi siswa-siswi kelas II SDN Dukuh Kupang V Surabaya dengan pemberian aplikasi fluoride. Bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah dengan memberikan edukasi dalam bentuk penyuluhan tentang cara merawat gigi dan pencegahan karies gigi. Dilanjutkan dengan pemeriksaan gigi untuk melihat karies gigi. Kemudian dilakukan pemberian aplikasi fluoride. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah siswa-siswi kelas II SDN Dukuh Kupang V Surabaya memperoleh pengetahuan tentang cara merawat gigi dan pencegahan karies gigi. Pada pemeriksaan gigi didapatkan 26 anak atau sebanyak 32,5% yang terdapat karies gigi. Serta hampir keseluruhan (94,12%) siswa-siswi kelas II SDN Dukuh Kupang V Surabaya mendapatkan aplikasi fluoride dengan baik. Kesimpulan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah telah terlaksana dengan baik upaya pencegahan karies gigi dengan pemberian aplikasi fluoride kepada siswa-siswi kelas II SDN Dukuh Kupang V Surabaya.
Hubungan Lama Kebiasaan Merokok dengan Status Oral Hygiene dan Penyakit Periodontal pada Laki-laki Usia Dewasa Parmasari, Wahyuni Dyah; Tania, Putu Oky Ari; Theodora, Theodora; Willianti, Enny
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 5 No. 02 (2023): Oktober 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/smj.v5i02.115

Abstract

Pendahuluan Pada laki-laki usia dewasa muda kebiasaan merokok sudah menjadi gaya hidup dewasa ini. Efek merokok yang berkepanjangan dapat memperparah kerusakan jaringan periodontal. Status Oral hygiene merupakan salah satu faktor resiko terjadinya penyakit periodontal. Tujuan Penelitian mengetahui pengaruh kebiasaan merokok terhadap status penyakit periodontal dan status oral hygiene pada laki-laki usia dewasa, Bahan dan Metode Distribusi sampel jenis kelamin laki-laki menurut WHO usia dewasa muda yaitu 35-44 tahun, sebanyak 50 responden dan termasuk perokok aktif yaitu mengkonsumsi rokok setiap hari untuk jangka waktu minimal 6 bulan. Status penyakit periodontal dan status oral hygiene dengan acuan Indeks Periodontal dari Ramfyord Hasil Rata-rata status penyakit periodontal dan status oral hygiene perokok menunjukkan hubungan bermakna antara jumlah konsumsi, jenis rokok dan lama kebiasaan merokok dengan status penyakit periodontal (p=0,000), Kesimpulan terdapat hubungan lama kebiasaan merokok dengan status oral hygiene dan penyakit periodontal pada laki-laki usia dewasa.
Keragaman Sifat Fisik Padi Lokal di Desa Ture, Jambi Wahyudhi, Aditya; Herawani, Febrina; Tirto, Muhammad; Rif'atunidaudina, Ria; Theodora, Theodora; Mastura, Siti; Mora, Andita Minda; Rahmawati, Noni; Aidiah, Aidiah; Nasrudin, Nasrudin
JURNAL AGROTROPIKA Vol 23, No 2 (2024): Jurnal Agrotropika Vol 23 No 2, Oktober 2024
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/ja.v23i2.8734

Abstract

Local rice is a very important germplasm in the plant breeding program of superior rice. Jambi is one of the provinces in Indonesia which has a high diversity of local rice. This high diversity includes the diversity of physical characters of the shape and size of grain. This study aims to look at the physical diversity of lokal Jambi rice grains found in Ture Village. Research on the diversity of physical characters of Jambi local rice was conducted in Ture Village, Pemayung District, Batanghari Regency, Jambi Province. The local rice observed were Putih, Layap, Sereh wangi, Sekempol, Putih Kuning, Jarum Mas, Nak Daro and Ketan Hitam. The physical characters of grain that were observed were grain length, grain width, grain shape, rice color. The results showed that Sekepol was a short type of rice, Ketan Hitam and Jarum  Mas were a long rice and the other cultivars were a medium type. Based on the shape of the rice, the Sereh wangi, Jarum  Mas and  Ketan hitam  have a slender shape while the other cultivars are oval. The color of Ketan hitam is red and the other cultivars are white. Keywords : germplasm; local rice; physical characters; grain shape
Penyuluhan Tentang Pencegahan Karies Gigi Dalam Upaya Meningkatkan Status Gizi Anak Usia 6 – 8 Tahun di SDN Putat Jaya I/377 Surabaya Theodora, Theodora; Willianti, Enny; Parmasari, Wahyuni Dyah
Jurnal Abdidas Vol. 5 No. 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v5i6.1060

Abstract

Karies dini banyak pada anak usia sekolah dasar. Anak-anak yang mengalami karies akan mengalami kesulitan mengunyah dan memiliki masalah pencernaan yang menghambat kemampuan mereka untuk tumbuh secara maksimal. Tujuan diadakan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan tentang pentingnya pencegahan karies gigi dalam upaya meningkatkan status gizi pada anak-anak usia 6-8 tahun (siswa-siswi kelas 1 dan 2) di SDN. Putat Jaya I/377 Surabaya. Bentuk kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah dengan memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan karies gigi dan status gizi yang meliputi pemeriksaan tinggi badan dan berat badan anak. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah siswa memperoleh pengetahuan tentang cara merawat gigi dan pencegahan karies gigi. Hasil pemeriksaan gigi pada 70 anak-anak usia 6-8 tahun  di SDN. Putat Jaya I/377 Surabaya  didapatkan sebagian besar anak mengalami karies, yaitu 59 anak (84,3%  dan 11anak (15,7%) tidak mengalami karies. Sedangkan pada pemeriksaan status gizi didapatkan  46 anak (65,7%) status gizinya baik dan 24 anak (34,3%) mengalami gizi buruk. Kesimpulan dari  pengabdian masyarakat ini adalah telah terlaksana dengan baik kegiatan penyuluhan   tentang pentingnya pencegahan karies gigi dalam upaya meningkatkan status gizi yang dilanjutkan dengan pemeriksaan karies dan status gizi pada anak-anak usia 6-8 tahun di SDN. Putat Jaya I/377 Surabaya.
HUBUNGAN KEJADIAN KARIES GIGI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 6-8 TAHUN DI SDN PUTAT JAYA I/377 SURABAYA Nanayanti, Luh Putu Dara; Theodora, Theodora; Kusumaningtyas, Maria Juliati; Wulandari, Atik Sri
Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran Vol 3 (2025): Edisi 2025
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan secara umum terkait erat dengan kesehatan gigi. Kemampuan tubuh untuk mencerna makanan dengan baik bergantung pada fungsi gigi sebagai organ tubuh. Pertumbuhan dan status gizi pun sangat erat kaitannya. Salah satu masalah kesehatan yang paling umum terjadi pada anak-anak adalah masalah karies gigi dan status gizi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karies gigi dengan status gizi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik, dengan pendekatan cross sectional yang merupakan suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasional, atau pengumpulan data. Populasi pada penelitian ini seluruh anak kelas 1-2 SDN Putat Jaya I 377 Surabaya hadir saat penelitian berlangsung. Analisis data menggunakan Uji Chi Square. Hasil uji statistic dengan Chi Square menunjukkan P value sebesar 0,395 > 0,05 H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya tidak terdapat hubungan antara status karies gigi dengan status gizi pada anak usia 6-8 tahun SDN Putat Jaya I 377 Surabaya. Tidak ada hubungan antara karies gigi dengan status gizi siswa-siswi
THE CORRELATION BETWEEN DENTAL MALOCCLUSION TO MIDLINE SHIFT AND BODY POSTURE OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Parmasari, Wahyuni Dyah; Willianti, Enny; Theodora, Theodora
Indonesian Journal of Dentistry Vol 5, No 1 (2025): February 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/ijd.v5i1.15378

Abstract

Background: The number of teenagers standing up straight according to normal posture is minimal. This results in it becoming a habit, so the body posture is not ideal in adolescence when the growth pattern is still ongoing. Early detection and intervention can help mitigate the impact of these issues on the student’s overall health, function, and quality of life. Methods: The design of this research is a cross-sectional and analytic observation. 70-person respondents were 1st-grade students of Junior High School 56 Surabaya. Outcome: In this study, the p-value obtained, was 0.06, a significant difference between the incidence of malocclusion in midline shift and body posture. Conclusion: There is a correlation between dental malocclusion to midline shift and body posture.
Tingkat Pengetahuan Orang Tua Siswa Pra Sekolah Mengenai Picky Eater serta Pencegahan Rampant Caries dan Maloklusi Parmasari, Wahyuni Dyah; Dewi, Putu Agung Narendra Indria; Cahyani, Nafansya Regita; Willianti, Enny; Theodora, Theodora
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Gigi FOKGII (JPMKG FOKGII) Vol. 2 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Forum Komunikasi Kedokteran Gigi Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada usia pra-sekolah, yaitu antara usia 3-6 tahun merupakan usia yang memerlukan nutrisi yang baik sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG). Perilaku picky-eater adalah salah satu penghambat kualitas asupan anak tidak ideal sesuai AKG. Jika picky-eater anak lebih memilih makanan yang kariogenik, cenderung manis dan pekat maka kemungkinan terjadinya rampant cariesmeningkat. Karies yang tidak segera dirawat akan mengakibatkan gigi sulung tanggal prematur sehingga dapat menimbulkan maloklusi pada usia sekolah. Kunci dalam pengendalian nutrisi anak, adanya peran orang tua yang mendampingi pemberian makanan gizi seimbang. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan memberikan pengetahuan dasar mengenai perilaku picky-eater dan akibatnya terhadap insidensi rampant caries dan maloklusi. Penelitian ini sebanyak 160 responden diantaranya 80 orang siswa dan 80 orang tua siswa yang dilaksanakan di TK Darut Taqwa Surabaya. Metode dengan memberikan kuisioner pre-test dan post-testsebanyak 20 pertanyaan kepada 80 orang tua siswa TK. Diantara test diberikan penyuluhan yang dilaksanakan tim pengabdi dan mahasiswa. Hasil didapatkan adanya peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan orang tua siswa TK Darut Taqwa Surabaya sebanyak 30% dari 3 topik yaitu picky-eater, rampant caries dan maloklusi.