Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJELASKAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI TAKIR DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH BABAT LAMONGAN Kharisma, Ahmad Ipmawan; Irmaningrum , Rizka Novi; Maharani , Ria Aisyah
caXra: Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 4 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : IPI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/caxra.v4i1.1039

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menjelaskan guru dalam pembelajaran IPS pada siswa  kelas V SD melalui strategi Takir. Prosedur PTK ini meliputi dua siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan tindakan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah Babat Kabupaten Lamongan. Subyek penelitian 2 orang guru SD dengan jumlah peserta siswa VA sejumlah 15 anak dan kelas VB sejumlah 20 anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatkan kemampuan menjelaskan melalui strategi Takir. Hasil peningkatan kemampuan menjelaskan mengalami peningkatan dari kondisi rerata awal 66,71, siklus I 76,06 dan siklus II 80,01. Sehingga ada peningkatan 3,95. Sedangkan peningkatan ketercapaian ketuntasan pada kondisi awal 40,00, siklus I 82,35, dan siklus II 94,19 sehingga ada peningkatan ketercapaian 11,84.
THE DEVELOPMENT OF A TREFFINGER MODEL BASED ON HYBRID LEARNING ON THE BHINEKA TUNGGAL IKA (PPSPS) THEME FOR THE FOURTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL Irmaningrum, Rizka Novi; Zativalen, Oriza; Nurhidayat, M. Arif
Al-Bidayah : Jurnal Pendidikan Dasar Islam Vol. 15 No. 2 (2023): Al-Bidayah : jurnal pendidikan dasar Islam
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/albidayah.v15i2.1074

Abstract

The objective of this research is to develop a learning model in the Project of Pancasila Student Profile Strengthening (PPSPS). This model is a Treffinger model based on hybrid learning for elementary school students. The development of a Treffinger model based on hybrid learning in this research used a development model adapted from Plomp (1997). The development model by Plomp has five main stages, including (1) preliminary investigation, (2) design, (3) realization/construction, (4) test, evaluation, and revision, and (5) implementation. The subjects of this research were the students in class 4A and 4B of Muhammadiyah Elementary School (MES) 1 Babat. The instruments used were student learning outcomes and student responses to the learning process. The validation instruments in this research were the validation tests of the lesson plans/teaching modules, students worksheets, student books, model books, and assessment instruments. Based on the results of preliminary study, a hybrid-learning-based Treffinger model was designed. The model design in this study included (1) model book design, (2) design of learning components (student books, teaching modules, worksheets), and (3) instrument design to obtain data in the model development process. The development of the Treffinger model based on hybrid learning was tested for the validity, resulting in a percentage of 92%, whereas the effectiveness was tested based on teacher observations resulting in a percentage of 93%. The learning outcomes had a percentage of 83%, and the practicality test based on student responses resulted in a percentage of 97%. Based on these research results, the development of the Treffinger Model based on hybrid learning is considered suitable for use.
ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DIMENSI KREATIF PADA TEMA GAYA HIDUP BERKELANJUTAN SISWA SEKOLAH DASAR Fianita, Shera; Novi Irmaningrum, Rizka; Miftachul Huda, Mochammad
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 9 No. 3 (2024): Volume 09 No. 03 September 2024.
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v9i3.17105

Abstract

This study aims to determine the implementation of creative dimension character education on the theme of sustainable lifestyle for grade IV students of SDN 2 Pengangsalan. This study uses a descriptive qualitative approach. The subjects in this study are grade IV teachers and grade IV students of SDN 2 Pengangsalan. Using data collection techniques, namely observation, interviews, and documentation studies. The results of this study are that: 1) The character education of the creative dimension of the sustainable lifestyle theme of grade IV students of SDN 2 Pengangsalan is classified as less visible. This is reviewed based on the indicators of the creative dimension which include: students are less able to produce new ideas, students are less able to produce works, and students are less able to find alternative solutions or compare ideas with their peers 2) There are three supporting factors, namely students easily understand the material because it is directly related to daily life, teachers use learning media when explaining the material, and teachers design learning that involves dimensional characters creative in various subjects, for example in SBDP and IPAS subjects 3) There are three inhibiting factors, namely students have not been given material but first convey their inability to participate in learning, especially during project-based learning, students are less interested in learning, especially in P5 learning, so teachers need to motivate students, and students also have difficulty understanding the explanation of the material from the teacher, because students are not used to using Indonesian.
Pemberdayaan Guru Melalui Pelatihan Inovasi Pembelajaran Sekolah Dasar Inklusi Pada Guru Lingkup Dikdasmen Kecamatan Babat Zativalen, Oriza; Irmaningrum, Rizka Novi; Susandi, Ari; Mudayan, Arfian
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i4.9073

Abstract

Anak-anak dengan kebutuhan khusus seperti tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, tuna daksa, tuna laras, anak kesulitan belajar, dan anak inklusi berhak mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak lain. Hak asasi manusia yang menegaskan bahwa pendidikan merupakan hak asasi yang paling dasar dari anak-anak, membuat pendidik berusaha untuk lebih giat dan memperluas akses pendidikan kepada semua siswa dalam berbagai latar belakang (Ikramullah & Sirojuddin, 2020). Perluasan pendidikan tidak hanya dilakukan oleh pendidik dalam hal ini guru atau sekolah, namun membutuhkan peran serta dari keluarga, masyarakat, dan negara yang diharapkan mampu menuntaskan kesenjangan pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada guru SD lingkup kecamatan babat dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran inovatif di sekolah dasar inklusi, meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran inovatif di sekolah dasar inklusi. Selain itu, antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat ini ini cukup tinggi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran inklusi di sekolah dasar dan mendukung terwujudnya pembelajaran yang lebih efektif dan bermakna.
PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS MODEL DEEP LEARNING PENDIDIK DI SEKOLAH DASAR Susandi, Ari; Ahmad Ipmawan Kharisma; Rizka Novi Irmaningrum; Oriza Zativalen
ALAINA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2025): ALAINA: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Cendekia Citra Gemilang Scholar Foundation, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61798/alaina.v2i2.247

Abstract

The community service program that we are conducting aims to train the creativity of elementary school educators in the Babat Lamongan elementary and secondary education environment through the creation of interactive media. The methods used are the planning stage, the implementation stage and the evaluation stage. Based on the results of the activity, it shows that all educators can follow and create interactive media based on the deep learning model in PKM activities with full creativity and enthusiasm. Interactive media based on the deep learning model can be one of the media for educators to tell and explain their ideas in the learning process. Through this interactive media, students can develop their writing skills and through this interactive media. The process of creating interactive media based on the deep learning model certainly also involves digital sources to create real concepts, of course this can help students improve their writing and speaking skills. The success and creativity of educators in the Babat Lamongan elementary and secondary education environment in creating unique and reactive interactive media as a whole, this activity can be a valuable media to support the writing and speaking skills of students at the elementary school level to the maximum.
Pengaruh Model Flipped Classroom Berbasis Kearifan Lokal Terhadap Penguasaan Konsep Mata Pelajaran IPAS Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Nur Agustin, Dwi; Putri, Nur Diana Mega; Dinuli, Sekar Diah Ayu; Irmaningrum, Rizka Novi
Primera Educatia Mandalika: Elementary Education Journal Vol. 2 No. 1 (2025)
Publisher : Magister Pendidikan Dasar FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Flipped Classroom berbasis kearifan lokal terhadap penguasaan konsep mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) siswa kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini dilatar belakangi oleh pembelajaran konvensional yang masih mendominasi di kelas, kurangnya variasi metode mengajar, serta kesulitan siswa dalam menghubungkan konsep abstrak dengan kehidupan sehari-hari. Metode Flipped Classroom yang membalik proses belajar tradisional, dipadukan dengan kearifan lokal diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan siswa, pemahaman konsep, dan relevansi pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain Quasi-Experimental Design di SD Muhammadiyah 1 Lamongan. Sampel penelitian terdiri dari 50 siswa kelas IV yang terbagi menjadi kelompok eksperimen (menggunakan model Flipped Classroom berbasis kearifan lokal) dan kelompok kontrol (menggunakan pembelajaran konvensional). Data dikumpulkan melalui pretest dan posttest berupa soal pilihan ganda. Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa kelas regular A dan B memiliki nilai yang homogen, dan selanjutnya dilakukan penentuan kelas kontrol dan eksperimen secara acak. Analisis data dilakukan dengan uji-T untuk menguji signifikansi perbedaan mean antara kedua kelompok. Penelitian ini diharapkan memberikan bukti empiris mengenai efektivitas model flipped classroom berbasis kearifan lokal dalam meningkatkan penguasaan konsep IPAS siswa kelas IV Sekolah Dasar.