Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dengan Fungsi Kognitif Pada Lansia Youshyda Novia Maharani; Untari, Ida; Sarifah, Siti
Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian Vol. 22 No. 1 (2024): Profesi (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS PKU Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26576/profesi.v22i1.299

Abstract

Lansia merupakan keadaan yang ditandai dengan perubahan, diantaranya perubahan fungsi kognitif. Terlihat pada lansia yang mengalami gangguan orientasi, perhatian, konsentrasi, berpikir, mengingat, dan bahasa. Aktivitas fisik pemicu terjadinya penurunan fungsi kognitif. Penurunan fungsi kognitif terjadi ketika aktivitas fisik menurun, otak tidak terstimulasi dengan baik dan protein di otak menurun yang mengakibatkan kepikunan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan fungsi kognitif pada lansia. Metodologi Penelitian: Desain penelitian menggunakan metode korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi lansia di Posyandu Lansia Budi Sehat dengan teknik purposive sampling sejumlah 36 lansia. Data diperoleh menggunakan kuesioner PASE untuk mengukur aktivitas fisik dan MMSE untuk mengukur fungsi kognitif. Uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk dan analisa data korelasi Spearman Rank. Hasil: Didapati lansia dengan aktivitas kurang (19,4%) sebanyak 7 responden, aktivitas sedang (36,1%) sebanyak 13 responden, aktivitas baik (44,4%) sebanyak 16 responden. Lansia dengan gangguan fungsi kognitif berat (13,9%), gangguan fungsi kognitif ringan (30,6%) sebanyak 11 responden dan tidak ada gangguan kognitif (55,6%) sebanyak 20 responden. Ada hubungan antara aktivitas fisik dengan fungsi kognitif pada lansia dengan nilai p-value 0,009<0,05, diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,427 berada pada kategori hubungan cukup. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan fungsi kognitif pada lansia.
Design and Construction of Infusion Channel Monitoring Device with Data Logger Spreadsheet and Telegram Notification: Rancang Bangun Alat Monitoring Channel Infus dengan Data Logger Spreadsheet dan Notifikasi Telegram Pangestu, Muhammad Nur Setyo; Prasojo, Ipin; Aprilia, Septi; Untari, Ida
RADIANT: Journal of Applied, Social, and Education Studies Vol. 6 No. 1 (2025): RADIANT: Journal of Applied, Social, and Education Studies
Publisher : Politeknik Harapan Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52187/rdt.v6i1.314

Abstract

Infusion channel monitoring is the process of observing and measuring the flow of infusion fluids entering a patient's body. This is crucial to ensure the patient receives the correct dose of medication and to prevent overdosing or underdosing. This research aims to design and develop an infusion channel monitoring tool with a data logger spreadsheet and Telegram notifications. The tool uses an HX711 sensor and an ESP32 microcontroller to measure the weight of the infusion fluid, then sends the data to a server in real-time. The data is stored in a spreadsheet format and sent to the Telegram application as notifications. Testing results show that the tool has an error rate of 0.008%, making it effective for monitoring infusion conditions.
Pendidikan Kesehatan tentang Kesehatan dan Agama untuk Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Lansia Untari, Ida
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan kesehatan adalah proses trasnformasi informasi kepadaorang lain yang bertujuan meningkatkan pengetahuan, merubah sikappositif sehingga dapat merubah perilaku sesuai dengan yangdiharaokan. Materi tentang kesehatan dengan agama dalam hal iniadalah agama Islam tidak lepas begitu saja dan bahkan banyak materiyang menjadi pedoman dalambidang kesehatan. Pentingnya pengetahunkesehatan yang dihubungkan dengan agama menjadi bagianpenting dalam pengabdian kepada masyarakat sehingga digunakansebagai penguatan. Kegiatan dilakukan di Kelompok Aisyiyah rantingJoyosuran Surakarta yang dilakukan ada hari Minggu 24 Desember2017 yang dirangkai dalam kegiatan Bazar dan bakti sosial. Kegiatandiikuti kurang lebih 150 orang dengan metode ceramah, diskusi dandemonstrasi. Hasil pengabdian berupa peningkatan pengetahuan dansikap tentang kesehatan dan agama dengan nilai p: 0,03. KegiatanPendidikan pada lansia dapat meningkatkan pengetahuan dan sikappositif serta berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Upaya Peningkatan Pengetahuan Kader Posyandu Lansia Tentang Gizi Cegah Demensia Melalui Pendidikan dan Buku Menu Gizi Noviyanti, Retno Dewi; Untari, Ida
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lanjut usia di Indonesia telah mengalami peningkatan darisebelumnya yaitu sekitar 24 juta dan tahun 2020 diperkirakan akanmeningkat sekitar 30-40 juta jiwa. Seiring dengan meningkatnyapopulasi lansia, hal ini menyebabkan permasalahan tersendiri danbiasa disebut dengan syndrome geriatrie. Salah satunya yang terjadipada lansia adalah penurunan fungsi kognitif atau daya ingat.Semakin bertambahnya umur lansia cenderung akan mengalamipenurunan fungsi kognitif yang berakibat menggangu aktifitassehari-hari yang serta menurunkan kualitas hidup sehingga perlumenjadi perhatian bersama baik keluarga maupun masyarakatsekitarnya sehingga diperlukan kegiatan peduli demensia padalansia dengan memberdayakan keluarga, masyarakat untuk ikutdalam pemeliharaan dan perawatan kesehatan lansia salah satunyaadalah melalui kegiatan posyandu lansia. Masalah yang seringterjadi di posyandu lansia adalah kurangnya pengetahuan kadertentang gizi untuk mencegah demensia lansia dan masih sedikitnyakader yang mampu mengkreasikan menu pemberian makanantambahan (PMT) bagi lansia untuk mencegah demensia. Tujuanpengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkanpengetahuan kader tentang demensia melalui pendidikan dan bukugizi. Jumlah responden sebanyak 30 responden yang terdiri dari 16dari kader posyandu Amarta Kadipiro dan 14 orang dari kaderposyandu Sari Waluyo Kadipiro Surakarta. Hasil uji diketahuibahwa ada perbedaan nilai pengetahuan responden sebelum dansesudah pemberian pendidikan dan buku menu gizi (p= 0,031). Nilairerata pengetahuan sebelum pemberian pendidikan dan buku menugizi sebesar 62,67 ± 26,12 dan nilai sesudah sebesar77,33 ± 22,12.Kesimpulannya pendidikan dan buku menu gizi dapat meningkatkanpengetahuan kader tentang gizi untuk mencegah demensia lansia.
Study on the Effectiveness of Multimodal Interventions (TEKEN program) to Improve Cognitive Function of the Elderly Untari, Ida; Subijanto, Achmad Arman; Mirawati, Diah Kurnia
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Multimodal dan single modal menunjukkan efek sederhana dalam memperlambat perkembangan demensia. Tujuan kami adalah menilai dampak intervensi multimodal pada fungsi kognitif lansia dibandingkan dengan modal tunggal. Metode: Multistage random sampling di Surakarta, Indonesia. Intervensi multimodal terdiri dari kombinasi pelatihan kognitif dan senam yang dikemas dengan istilah program TEKEN (Telaten, Eling, Kekancan, Etung, seNeng) dan modal tunggal meliputi pelatihan kogitif, senam dan pendidikan kesehatan. Pelaksanaan 2 kali seminggu selama 24 kali pertemuan. Pengukuran fungsi kognitif menggunakan The Mini Mental State Exam (MMSE) dan The Montreal of Cognitive Assasement (MoCA) versi Indonesia dilakukan di awal dan akhir (3 bulan). Analisis menggunakan effect size/ES (d), regresi logistik, korelasi Kendall Tau Test. Hasil: 188 yang masuk dalam analisis akhir, terbagi 61 kelompok dengan program TEKEN, pelatihan kognitif: 40, senam: 49 dan pendidikan kesehatan: 38. Program TEKEN mempunyai ES (d) cukup besar (0,46) lebih kecil dari program pelatihan kognitif dan lebih kecil dari program senam pada pengukuran MMSE, sedangkan pada MoCA-Ina, program TEKEN mempunyai ES (d) kecil (0,19) namun lebih besar dari program kognitif dan lebih pula dari program senam. Nilai ES pada MoCA-Ina dapat menjadi nilai standar awal pada penelitian berikutnya. Kesimpulan: Multi modal dan single modal dapat meningkatkan fungsi kognitif pada lansia namun multi modal tidak mempunyai efek lebih bermakna secara keseluruhan dari modal tunggal (pelatihan kognitif, senam dan pendidikan kesehatan).
THE EFFECT OF INFRA RED THERAPY ON REDUCING HYPERTENSION Untari, Ida; Prasojo, Ipin; Sarifah, Siti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 19th University Research Colloquium 2024: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hypertension is a silent killer disease that is still high internationally and nationally. One way to treat hypertension is providing infrared therapy. The aim of this study was to analyze the effect of infrared therapy on reducing hypertension. The research method is pre-experimental in one group. The population is elderly people who experience hypertension using purposive sampling technique. The intervention consisted of providing infra-red therapy 3 times a week for 2 weeks with a duration of 15 minutes. The blood pressure measurement instrument uses a digital blood pressure monitor and recording sheet. Blood pressure was recorded before and after each therapy and the average decrease in both systole and diastole was calculated. Next, an analysis of the effect of infrared therapy on reducing hypertension was carried out at a significant 5% with the result that infrared therapy was able to reduce hypertension (p: 0.025).
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI ELEKTIF DI RS PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR Handayani, Sri; Hafiddudin, Muhammad; Untari, Ida; Septiyaningsih, Tri
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 19th University Research Colloquium 2024: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

"Perasaan cemas sebelum dilaksanakan operasi dapat memiliki dampak buruk terhadap pasien, sehingga perlu dilakukan penanganan yang serius. Keluarga sebagai orang terdekat dengan pasien dapat membantu pasien untuk mengatasi kecemasan pasien. Tujuan penelitian adalah menentukan korelasi antara dukungan keluarga dengan kecemasan yang dirasakan paien pre operasi elektif di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan menerapkan cross sectional approach. Sampel penelitian adalah 33 pasien pre operasi elektif. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menerapkan analisis univariat dan biariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Karakteristik pasien pre operasi elektif di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar adalah berjenis kelamin laki-laki (51,5%), berusia 30-40 tahun (39,4%), berpendidikan SMA (69,7%), dan bekerja sebagai pegawai swasta (48,5%). 2) Tingkat dukungan keluarga terhadap pasien pre operasi elektif di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar adalah kategori sedang (69,7%). 3) Tingkat kecemasan pasien pre operasi elektif di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar mayoritas merasakan kecemasan sedang (51,5%). 4) Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kecemasan pasien pre operasi elektif di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar (p value 0,000 < 0,05). Kata kunci: Dukungan keluarga, kecemasan, pre operasi elektif "
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Hipertensi Dengan Media Audiovisual Terhadap Pengetahuan Penderita Hipertensi Handayani, Sri; Untari, Ida; Susilowati, Wahyu Retno
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v5i2.3757

Abstract

Hipertensi ialah salah satu jenis penyakit yang tidak menular, sering kali dijuluki sebagai "silent killer" atau pembunuh diam, karena dapat berkembang tanpa menunjukkan tanda-tanda yang jelas. Banyak individu yang menderita hipertensi tidak menyadari kondisi mereka karena minimnya gejala. Oleh karena itu, pemahaman pasien mengenai hipertensi sangat krusial untuk meningkatkan efektivitas pengobatan. Semakin baik pengetahuan pasien tentang penyakit ini, semakin tinggi kesadaran mereka, yang pada gilirannya akan mendorong mereka untuk lebih disiplin dalam menjalani pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak pendidikan kesehatan mengenai hipertensi yang disampaikan melalui media audiovisual terhadap tingkat pengetahuan individu yang menderita hipertensi. Penelitian ini dirancang menggunakan metode kuasi-eksperimental dengan pendekatan yang melibatkan pengujian sebelum dan sesudah intervensi tanpa adanya kelompok kontrol. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah total sampling, yang melibatkan 33 responden. Hasil analisis menunjukkan bahwasannya sebagian besar responden berusia antara 46 hingga 55 tahun, dengan persentase mencapai 57,6%. Dalam hal jenis kelamin, mayoritas ialah perempuan, yang mencapai 60,6%. Sebelum menerima pendidikan kesehatan, tingkat pengetahuan responden sebagian besar berada pada kategori cukup, yaitu 60,6%. Namun, setelah intervensi pendidikan, terdapat peningkatan signifikan dengan 78,8% responden menunjukkan tingkat pengetahuan yang baik. Uji Wilcoxon mengindikasikan nilai p < 0,001. Terdapat bukti yang menunjukkan bahwasannya pendidikan kesehatan mengenai hipertensi yang disampaikan melalui media audiovisual memiliki dampak positif terhadap pemahaman penderita hipertensi. Oleh karena itu, diharapkan para perawat dapat memanfaatkan media dan metode yang menarik dalam menyampaikan pendidikan kesehatan, guna meningkatkan pengetahuan pasien secara efektif.
PELATIHAN KADER KESEHATAN PIMPINAN DAERAH ‘ASYIYAH SURAKARTA: “MENINGKATKAN KEMAMPUAN SUPPORT SYSTEM KESEHATAN MENTAL IBU HAMIL Sri Wahyuni, Endang; Uswatun Khasanah, Aulia; Untari, Ida; Maryatun, Maryatun; Dewi Noorratri, Erika; Rahmawati, Ai; Anggraini, Raia
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 12 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i12.4500-4506

Abstract

Pendahuluan: Kesehatan mental ibu hamil merupakan salah satu aspek penting dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, terutama pada kelompok rentan seperti ibu hamil. Selama masa kehamilan, perempuan mengalami berbagai perubahan fisik, emosional, dan psikologis yang signifikan, yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan mental seperti stres, kecemasan, hingga depresi. Gangguan kesehatan mental pada ibu hamil tidak hanya berdampak pada kesejahteraan ibu, tetapi juga berpengaruh pada perkembangan janin, proses persalinan, dan kualitas pengasuhan anak di masa depan. Selain itu, gangguan psikologis ini juga dikaitkan dengan munculnya hipertensi saat kehamilan, preeklamsia, serta diabetes gestasional. Tujuan: PkM ini untuk 1) Meningkatkan pengetahuan kader kesehatan mengenai konsep kesehatan mental ibu hamil. 2) Memberikan keterampilan praktis kepada kader kesehatan dalam melakukan deteksi dini gangguan kesehatan mental pada ibu hamil. 3) Meningkatkan kemampuan kader kesehatan dalam memberikan edukasi dan dukungan psikososial kepada ibu hamil. 4) Mendorong sinergi antara Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Surakarta, institusi pendidikan, dan masyarakat dalam upaya promotif dan preventif kesehatan mental ibu hamil. Metode: Pelatihan kader kesehatan. Kegiatan PkM akan dilaksanakan di kelas kader kesehatan Pimpinan Daerah Aisyiyah Surakarta. Hasil: Terdapat 65 kader kesehatan dari Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Surakarta telah mengikuti pelatihan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelatihan ini berhasil meningkatkan pemahaman kader tentang deteksi dini gangguan kesehatan mental, serta keterampilan mereka dalam memberikan dukungan psikososial. Terdapat peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kategori sangat baik sebesar 22 %. Simpulan: PkM berhasil memberikan pemahaman yang lebih dalam pada peserta pelatihan mengenai konsep kesehatan mental ibu hamil, deteksi dini gangguan kesehatan mental, dan pemberian dukungan psikososial.