Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

IMPLEMENTASI METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DALAM MERAMALKAN TINGKAT INFLASI DI INDONESIA Wiranto, Ahmad Rizki; Setiawan, Eri; Nuryaman, Aang; Usman, Mustofa
MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika Vol. 11 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/mathunesa.v11n1.p8-16

Abstract

Peramalan merupakan upaya dalam memperkirakan sesuatu di masa depan berdasarkan pada pola data atau informasi di masa lalu. Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA), Exponential Smoothing, dan Seasonal Autoregressive Integrated Moving Average (SARIMA) merupakan beberapa metode yang sering digunakan dalam peramalan data deret waktu. Namun, metode tersebut memiliki kelemahan yaitu data yang digunakan harus stasioner serta akurasi yang dihasilkan kurang baik. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, peneliti banyak yang menerapkan metode Jaringan Syaraf Tiruan salah satunya Backpropagation Neural Network. Metode Backpropagation Neural Network sangat baik digunakan dalam peramalan bidang ekonomi. Masalah ekonomi di Indonesia yang sampai saat ini masih menjadi permasalahan besar adalah inflasi. Dalam kajian ini, dilakukan peramalan inflasi di Indonesia menggunakan data inflasi periode Januari 2000 hingga Oktober 2022. Hasil yang diperoleh menunjukan pembagian data terbaik yaitu 50% training dan 50% testing dengan menggunakan fungsi aktivasi sigmoid biner didapatkan arsitektur terbaik yaitu 12-21-1 dengan nilai Mean Square Error (MSE) pada tahapan training sebesar 0,00067535 dan pada tahapan testing yaitu 0,0767. Setelah dilakukan peramalan, diperoleh bahwa inflasi tertinggi terjadi pada bulan Oktober 2023 sebesar 0,5579 serta peramalan inflasi terkecil terjadi pada Februari 2023 sebesar 0,203.
Generalized Space Time Autoregressive (GSTAR) Model for Air Temperature Forecasting in the South Sumatera, Riau, and Jambi Provinces Aprianti, Ayu; Faulina, Naflah; Usman, Mustofa
InPrime: Indonesian Journal of Pure and Applied Mathematics Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : Department of Mathematics, Faculty of Sciences and Technology, UIN Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/inprime.v6i1.36049

Abstract

AbstractOver the past few years, there has been a significant increase in air temperatures in regions such as South Sumatera, Riau, and Jambi, posing threats of drought, water resource crises, and erratic weather patterns. In response, developing air temperature forecasting techniques becomes imperative for effective climate change management. This study proposes implementing the Generalized Space Time Autoregressive (GSTAR) model as a practical approach for forecasting air temperatures in these regions using two weighting methods, i.e., inverse distance and normalized cross-correlation weighting. The GSTAR model, an extension of the Space Time Autoregressive (STAR) model, offers enhanced complexity by incorporating specific time and location factors, thereby increasing forecasting flexibility. The result reveals that GSTAR(1,1) with normalized cross-correlation weighting is the most optimal model, with a Root Mean Square Error (RMSE) value of 3.135, indicating high forecasting accuracy. The selection of this model is grounded in the geographical proximity and similarity of environmental characteristics of the three regions. This research contributes novel insights into the underlying mechanisms of air temperature dynamics in neighboring areas, providing a robust foundation for formulating effective policy and mitigation strategies in addressing climate change challenges.Keywords: air temperatures, normalized cross-correlation weighting, GSTAR(1,1), inverse distance weighting. AbstrakDalam beberapa tahun terakhir, suhu udara mengalami peningkatan signifikan di wilayah-wilayah seperti Sumatera Selatan, Riau, dan Jambi, yang mengancam kekeringan, krisis sumber daya air, dan perubahan pola cuaca yang tidak terduga. Menghadapi situasi tersebut, pengembangan teknik peramalan suhu udara diperlukan untuk mengantisipasi dan mengelola dampak ekstrem dari perubahan iklim. Studi ini mengusulkan implementasi model Generalized Space Time Autoregressive (GSTAR) sebagai pendekatan praktis untuk meramalkan suhu udara di wilayah-wilayah tersebut menggunakan dua metode pembobotan yaitu pembobotan invers jarak dan normali korelasi silang. Model GSTAR, sebagai perluasan dari model Space Time Autoregressive (STAR), menawarkan kompleksitas yang lebih baik dengan menggabungkan faktor-faktor waktu dan lokasi tertentu, sehingga meningkatkan fleksibilitas dalam ramalan. Hasil analisis menunjukkan bahwa GSTAR(1,1) dengan pemberian bobot normalisasi korelasi silang merupakan model yang paling optimal, dengan nilai Root Mean Square Error (RMSE) sebesar 3.135, menandakan tingkat akurasi yang tinggi. Pemilihan model ini didasarkan pada kedekatan geografis dan kesamaan karakteristik lingkungan dari ketiga wilayah tersebut. Penelitian ini memberikan wawasan baru dalam mekanisme dinamika suhu udara di wilayah-wilayah yang berdekatan, serta memberikan dasar yang kuat bagi perumusan kebijakan dan strategi mitigasi yang efektif dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.Kata Kunci: bobot invers jarak, bobot normalisasi korelasi silang, GSTAR(1,1), suhu udara.2020MSC: 62P30
Survey of Estimability Criteria, Connected Design and Testing Testable Hypotheses in Unbalanced Design Elfaki, Faiz AM; Russel, Edwin; Widiarti; Usman, Mustofa; Daoud, Jamal I.
Integra: Journal of Integrated Mathematics and Computer Science Vol. 2 No. 3 (2025): November
Publisher : Magister Program of Mathematics, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26554/integrajimcs.20252343

Abstract

In the linear model Y = Xβ+ε with X having a full column rank, all β parameters can be estimated and the estimates are unique. However, in cases where X does not have a full column rank, not all β parameters can be estimated. In this paper, the problem to be discussed is how to determine parameters or parameter functions that are estimable and testable. Applications to the case of unbalanced data will be presented.