Pengajaran energi terbarukan, khususnya tentang energi surya, semakin penting dalam kurikulum fisika SMA. Namun, keterbatasan perangkat praktikum yang mendukung topik ini menjadi salah satu tantangan utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan guru fisika SMA terhadap perangkat praktikum berbasis sel surya dalam pembelajaran energi terbarukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain survei deskriptif. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan secara daring menggunakan Google Form kepada guru fisika di Provinsi Lampung, melibatkan 36 responden dari 8 kabupaten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas guru menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dalam kegiatan praktikum (56%), sementara penggunaan alat praktikum hanya sebesar 11%. Dari segi topik, energi air menjadi topik praktikum yang paling sering diajarkan (37%), diikuti oleh energi angin dan energi surya (masing-masing 31% dan 17%). Namun, hanya 31% sekolah yang memiliki perangkat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk mendukung pembelajaran, sementara 69% lainnya tidak memiliki perangkat tersebut. Kesimpulannya, terdapat kebutuhan yang signifikan akan perangkat praktikum berbasis PLTS di sekolah, serta perlunya upaya lebih lanjut untuk meningkatkan akses dan penggunaan perangkat tersebut dalam pembelajaran energi terbarukan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang bermanfaat dalam pengembangan perangkat praktikum yang mendukung pengajaran energi terbarukan di sekolah