Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Building a National Identity Through Dangdut Music Programs on Television (Case Study: D’Academy 5 Indosiar) Sabagyo, Oktuta Arn; Vera, Nawiroh
Jurnal Komunikasi Vol. 15 No. 2 (2023): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v15i2.24415

Abstract

One of the main functions of television is as a medium of entertainment. Indosiar, one of the private television stations in Indonesia, has an entertainment program called D'Academy 5, which is a talent search program for dangdut musicians and singers. Dangdut music is still considered lower-class music. This music is performed very simply, starting from a makeshift stage, wearing clothes that tend to be sexy, and much more. The mission of the D'Academy 5 program is to raise the image of dangdut music as classy music that can be enjoyed by all levels of society from various social classes. There are even many opinions that say that dangdut music is original Indonesian music, so this music deserves to be called a national identity for Indonesian people. This study aims to see and describe the process of national identity construction carried out by television media through the dangdut music program. This study is qualitative research using the constructivism paradigm. Using the four stages of the social construction theory of mass media: the stage of preparing construction materials, the stage of construction distribution, the stage of forming construction reality, and the stage of confirmation. The case study method is used as an analytical tool. The results of this study indicate that national identity is basically something that must be built and maintained. The identity built through the D'Academy 5 program is not only limited to dangdut music but also includes other cultural elements. There area social values in culture that are maintained and conveyed to the wider community. Indosiar, through this program, tries to emphasize that dangdut is Indonesian music. With the regeneration of dangdut musicians and singers in Indonesia, it is hoped that this music will continue to exist. The elevated image of dangdut music, with audiences from various social classes.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP IKLAN PASTA GIGI SHASHA DI MEDIA MASSA Azis, Fikri; Vera, Nawiroh; Yopi, Muhamad
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol. 5 No. 3 (2020)
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Iklan Pasta Gigi Halal Bersiwak merupakan sosialisasi produk pasta gigi dengan inovasi terbaru dan berbada dengan pasta gigi lainnya. Inovasi ini bermaksud untuk pemenuhan kebutuhan spiritual dengan adanya penambahan serpihan siwak dalam pasta gigi. Namun, belum banyak masyarakat yang tahu pengenai produk baru ini. Dengan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap Iklan Pasta Gigi Sasha Halal Bersiwak. Berdasarkan persepsi inilah pada akhirnya khalayak mengambil tindakan untuk mencoba menggunakan produk yang diiklankan atau tidak. Teori A-T-R (Awareness, Trial, Reinforcement) mengajarkan bahwa masyarakat itu dapat dipengaruhi oleh iklan, hasilnya kita akan mendapatkan sekelompok orang yang relatif tetap memakai atau membeli produk-produk hasil iklan itu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang mendeskripsikan karakteristik dari suatu populasi tentang suatu fenomena yang diamati. Penelitian deskriptif salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk menyajikan gambaran yang lengkap mengenai keadaan sosial. Teknik analisis data yang digunakan, yaitu : data berupa hasil kuisioner yang terkumpul akan diolah menurut frekuensi dan presentasi (tabel) kemudian diuraikan dalam bentuk pernyataan menurut hasil data penelitian. Dengan mengetahui persepsi masyarakat terhadap Iklan Pasta Gigi Sasha Halal Bersiwak maka masyarakat akan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman terhadap isi pesan dalam sebuah iklan dan apakah iklan tersebut mampu mengguggah kesadaran, dan membuat khalayak mecoba.
ANALISIS FRAMING MEDIA ONLINE DETIK.COM DAN KOMPAS.COM PADA PEMBERITAAN ATURAN PENGERAS SUARA MASJID Siahaan, Mikho Fridolin; Vera, Nawiroh
KOMUNIKATA57 Vol. 5 No. 2 (2024): KOMUNIKATA57
Publisher : FISIP IBI-K57 Prodi Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55122/kom57.v5i2.1372

Abstract

Pemberitaan tentang Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas mengeluarkan Undang-Undang yang mengatur tentang penggunaan pengeras suara tempat ibadah yaitu Masjid. Pemberitaan ini menimbulkan pro kontra. Aturan ini tertulis dalam Surat Edaran Menteri Agama No. 05 tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala. Surat Edaran ini berisi tentang pemasangan dan penggunaan pengeras suara Masjid dan Musala. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan paradigma konstruktivis. Analisis framing merupakan berfokus pada pembentukan pesan dari sebuah teks, terutama pada bagaimana sebuah pesan/peristiwa dibentuk oleh sebuah media. Bentuk yang di tonjolkan sebuah aspek dari sebuah isu bisa melalui berbagai macam cara, seperti menonjolkan suatu aspek dari sebuah isu yang menonjol. Dalam berita ini, kedua media online tersebut sama-sama memberikan alasan mengapa aturan ini dibuat dan harus diterapkan, yaitu untuk menciptakan keharmonisan dan kenyamanan dalam masyarakat. Disimpulkan bahwa terdapat kesamaan pembingkaian berita antara Detik.com dan Kompas.com yaitu berfokus agar terciptanya keharmonisan dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat ditengah perbedaan keyakinan dan latar belakang. Kedua media tersebut berfokus kepada tokoh agama yaitu Gus Miftah yang memprotes adanya surat edaran tersebut, kedua media ini juga memberitakan yang sama, yaitu Gus Miftah dinilai gagal paham dengan surat edaran Kementerian Agama tersebut.