Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

ANALISIS FRAMING MEDIA ONLINE DETIK.COM DAN KOMPAS.COM PADA PEMBERITAAN ATURAN PENGERAS SUARA MASJID Siahaan, Mikho Fridolin; Vera, Nawiroh
KOMUNIKATA57 Vol 5 No 2 (2024): KOMUNIKATA57
Publisher : FISIP IBI-K57 Prodi Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55122/kom57.v5i2.1372

Abstract

Pemberitaan tentang Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas mengeluarkan Undang-Undang yang mengatur tentang penggunaan pengeras suara tempat ibadah yaitu Masjid. Pemberitaan ini menimbulkan pro kontra. Aturan ini tertulis dalam Surat Edaran Menteri Agama No. 05 tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala. Surat Edaran ini berisi tentang pemasangan dan penggunaan pengeras suara Masjid dan Musala. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan paradigma konstruktivis. Analisis framing merupakan berfokus pada pembentukan pesan dari sebuah teks, terutama pada bagaimana sebuah pesan/peristiwa dibentuk oleh sebuah media. Bentuk yang di tonjolkan sebuah aspek dari sebuah isu bisa melalui berbagai macam cara, seperti menonjolkan suatu aspek dari sebuah isu yang menonjol. Dalam berita ini, kedua media online tersebut sama-sama memberikan alasan mengapa aturan ini dibuat dan harus diterapkan, yaitu untuk menciptakan keharmonisan dan kenyamanan dalam masyarakat. Disimpulkan bahwa terdapat kesamaan pembingkaian berita antara Detik.com dan Kompas.com yaitu berfokus agar terciptanya keharmonisan dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat ditengah perbedaan keyakinan dan latar belakang. Kedua media tersebut berfokus kepada tokoh agama yaitu Gus Miftah yang memprotes adanya surat edaran tersebut, kedua media ini juga memberitakan yang sama, yaitu Gus Miftah dinilai gagal paham dengan surat edaran Kementerian Agama tersebut.
Analisis Framing Berita Kasus Dugaan Korupsi Perwakilan PT Timah Refined Bangka Tim (RBT) Harvey Moeis Pada Berita Massa Kompas.com Novatrianda, Fathurrahman; Vera, Nawiroh
ArtComm Vol 7 No 2 (2024): ArtComm
Publisher : Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37278/artcomm.v7i2.968

Abstract

Korupsi merupakan perilaku penyalahgunaan kekuasaan dan menjadi suatu permasalahan yang ada di negeri ini. Salah satu korupsi yang menjadi perhatian publik dan juga mendapat perhatian media adalah kasus dugaan korupsi Perwakilan PT Timah Refined Bangka Tim (RBT) Harvey Moeis yang biasa dikenal dengan HM. Kasus korupsi HM banyak diberitakan di berbagai media massa salah satunya ialah Kompas.com. isi dari setiap berita berbeda-beda ditentukan oleh berbagai individualisme dan ideologi media, faktor kepemilikan berita media, hingga faktor individu wartawan pemberitaan tersebut. Metode analisis dilakukan menggunakan teori framing dan pendekatan kualitatif terhadap sampel berita dari beberapa media massa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan perspektif paradigma konstruktivis. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana Kompas.com membingkai berita kasus korupsi HM. Berita yang digunakan adalah 3 berita yang muncul pada saat HM ditahan pada Rabu (27/03/2024). Analisis framing yang digunakan digunakan adalah model framing Robert N. Entman yang memiliki 4 elemen utama: 1. Problem identification, masalah dibingkai sebagai apa; 2. Diagnoses causes, logika sebab akibat terkait masalah tersebut; 3. Make moral judgement, nilai-nilai moral apa yang ditonjolkan media; dan 4. Solution, solusi apa yang ditonjolkan dalam bingkai berita. Hasil penelitian ini menunjukkan Kompas.com memberitakan kasus pidana korupsi yang dilakukan Harvey Moeis mendapatkan tindakan tegas dari Kejaksaan Agung dengan dilakukannya penahanan. Pemberitaan ini diharapkan mampu menjadi pembelajaran agar tindakan serupa tidak terulang kembali dan kasus korupsi menurun.
Ujaran Kebencian di Media Sosial (Studi Netnografi di Akun Instagram @prof.tjokhowie) Dian Fermina Mawati Waruwu; Nawiroh Vera
AGUNA: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1, No 1: Juli (2020)
Publisher : AGUNA: Jurnal Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35671/aguna.v1i1.1034

Abstract

Ujaran-ujaran kebencian yang terjadi di media sosial, merupakan aktivitas yang terjadi akibat adanya suatu kebebasan berpendapat. Saat ini media sosial menjadi salah satu platform manusia dalam berinteraksi. Media sosial Instagram menjadi pilihan terbanyak khalayak dalam berkomunikasi. Namun, penggunaan bahasa yang kasar untuk menyudutkan pihak-pihak tertentu seringkali mengindikasikan ujaran kebencian dalam postingan dan komentar-komentar yang ada pada akun Instagram @prof.tjokhowie. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan, menganalisis, dan menafsirkan budaya kelompok dengan memahami sikap, keyakinan, bahasa, perilaku, nilai (values), tentang ujaran-ujaran kebencian (hate speech) di media sosial di akun Instagram @prof.tjohkhowie. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif dengan metodologi Netnografi. Netnografi merupakan metode yang dilakukan untuk melihat fenomena sosial ataupun budaya yang terjadi di ruang siber. Fenomena ujaran kebencian oleh akun Instagram @prof.tjokhowie di analisis dengan menggunakan empat level, yaitu ruang media, dokumen media, objek media dan pengalaman. Pada ruang media akun Instagram @prof.tjokhowie digunakan sebagai media yang menyebarkan ujaran kebencian. Dalam dokumen media, konten-konten yang di posting oleh akun Instagram @prof.tjokhowie berupa tulisan, foto, gambar dan video yang mengandung unsur ujaran kebencian. Pada objek media, pengguna satu dengan pengguna lainnya dapat berinteraksi melalui kolom komentar. Namun, interaksi yang terjadi pada kolom komentar juga terindikasi ujaran kebencian. Dalam level pengalaman, Instagram @prof.tjokhowie ini digunakan untuk mengajak atau menghasut pengguna lain agar juga ikut melakukan indikasi ujaran kebencian terhadap pihak-pihak tertentu, serta melihat bagaimana tanggapan pengguna terkait postingan tersebut.Kata kunci: Ujaran kebencian, Netnografi, Akun Instagram @prof.tjokhowie.
Mistisisme Dalam Program Televisi (Analisis Resepsi Pemirsa Pada Program Menembus Mata Bathin di ANTV) Muhamad Ridwan; Nawiroh Vera
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol. 8 No. 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v8i2.2198

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan pemirsa televisi yang tergabung di dalam Fans Group facebook Menembus Mata Bathin ANTV terhadap pesan unsur mistik dalam program Menembus Mata Bathin di ANTV Episode 15 Desember 2018. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode Analisis Resepsi. Teori yang digunakan adalah Teori Analisis Resepsi David Morley (Encoding-Decoding) yang memiliki tiga kategori yaitu Dominant Position, Negotiated Position, dan Oppositional position. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dengan sepuluh informan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ditemukannya pemaknaan yang berbeda-beda dalam memaknai pesan unsur mistik pada program Menembus Mata Bathin di ANTV Episode 15 Desember 2018. Hal ini terjadi karena Decoding yang dihasilkan informan bervariasi menurut faktor sosio-demografis (kelas, usia, jenis kelamin, agama, budaya) serta faktor lain seperti tingkat keyakinan individual terhadap alam ghaib yang mereka miliki.Kesimpulan dari penelitian ini adalah sepuluh informan dan tujuh pertanyaan mendapatkan tiga puluh lima pemaknaan Dominant Position, dua puluh enam pemaknaan Negotiated Position dan Sembilan pemaknaan Oppositional position terhadap pesan unsur mistik dalam program Menembus Mata Bathin di ANTV Episode 15 Desember 2018, sehingga dalam penelitian ini secara keseluruhan pemaknaan yang paling banyak terdapat pada pemaknaan dominan yang artinya khalayak anggota fans group facebook dapat memaknai isi pesan unsur mistik pada program Menembus Mata Bathin Episode 15 Desember 2018 sesuai apa yang diberikan produsen teks dalam tayangan tersebut.
TRANSJAKARTA DAN PELECEHAN SEKSUAL STUDI NETNOGRAFI DI MEDIA SOSIAL TWITTER Deasifa Aqmarina; Nawiroh Vera
Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jm.v6i2.11973

Abstract

Pelecehan seksual menjadi isu yang sudah tidak lagi menjadi tabu saat dibicarakan di media sosial. Maraknya pelaporan tindakan pelecehan seksual yang dialami di transportasi publik menjadi hal yang harus kita perhatikan. Penulis melihat media sosial digunakan oleh individu atau kelompok sebagai agen perubahan dalam kasus pelecehan seksual di transportasi publik, khususnya transjakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kekuatan media sosial Twitter sebagai sarana seseorang atau kelompok dalam pengawasan laporan pelecehan seksual di Transjakarta. Studi netnografi menjadi pisau analisis penulis dalam melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penulis melakukan analisis teks dengan studi dokumentasi yang ada pada media sosial Twitter. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa interaksi simbolik yang terjadi dalam thread mengenai laporan pelecehan seksual yang dialami adalah interaksi dalam bentuk informasi dan opini menggunakan teks, gambar, dan video sebagai pendukung konten. Adanya struktur komunikasi visual yang memenuhi unsur komunikasi visual dan lingkungan komunitas virtual membentuk budaya sendiri dalam menyuarakan tindakan pelecehan seksual yang dialami ke media sosial.
PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DI KALANGAN ORANG TUA MILENIAL SEBAGAI MEDIA PARENTING Sifa Nur Fadlilah; Nawiroh Vera
Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jm.v6i2.12070

Abstract

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DI KALANGAN ORANG TUA MILENIAL SEBAGAI MEDIA PARENTINGTelah terjadi pergeseran yang manakala orang tua lebih sering memperoleh akses informasi tentang cara pola asuh dari media baru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi mikro di mana pembahasan dari hasil tersebut ialah tentang pemaknaan khalayak tentang parenting berdasarkan pengalaman masing-masing individu yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang cara orang tua mendidik anak di era digital saat ini. Akses informasi parenting awalnya hanya dapat di peroleh dari lingkungan sekitar (secara offline). Namun sekarang informasi tersebut dapat di akses secara daring (online) parenting dari media, yang pada awalnya seringkali memperoleh informasi tersebut dari orang tua, mertua, dan beberapa orang yang dituakan lainnya. Orang tua juga menerapkan parenting yang efektif jika orang tua mengetahui apa yang harus di buat untuk mendidik anak di era digital yang diantaranya: orang tua perlu mendampingi anak-anak sebagai generasi digital dan penggunaan media digital sesuai usia dan tahap perkembangan anak dan juga orang tua perlu mengetahui dan memahami dampak media digital pada kesehatan mata anak Kata Kunci: media sosial, instagram, aisah dahlan, parenting
The Role of Political Communication in School Curriculum: Its Impact on Student Activism Jamil, Achmad; Sari, Afrina; Jati, Rocky Prasetyo; Umaimah, Umaimah; Vera, Nawiroh; Toni, Ahmad
Journal of Educational Management Research Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Al-Qalam Institue

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61987/jemr.v4i1.796

Abstract

This study aims to analyze the role of political communication integration in the school curriculum on its impact on student activism in junior high schools. The study is based on the increasing role of civic education in shaping students' political participation, especially in the digital era, where students' have easy access to political information through various social media platforms. This study uses a qualitative approach with a case study type. Data collection techniques include interviews, observations, and documentation taken from students, teachers, and activities at school and data analysis with the Miles and Huberman approach. The findings of this study that political communication in class and extracurricular activities increases students' knowledge of politics and their intention to participate in elections. Integration of political communication through discussion and use of social media enriches students political views and encourages them to voice political opinions openly. Civic learning experiences at school serve as strong predictors of students' offline political involvement, including in social movements and campaign activities. The implications of this study indicate the importance of political education in schools to form students who are more informed, critical, and active in political life, as well as strengthening the role of schools as agents of social change in building political awareness of the younger generation.
Building a National Identity Through Dangdut Music Programs on Television (Case Study: D’Academy 5 Indosiar) Sabagyo, Oktuta Arn; Vera, Nawiroh
Jurnal Komunikasi Vol. 15 No. 2 (2023): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v15i2.24415

Abstract

One of the main functions of television is as a medium of entertainment. Indosiar, one of the private television stations in Indonesia, has an entertainment program called D'Academy 5, which is a talent search program for dangdut musicians and singers. Dangdut music is still considered lower-class music. This music is performed very simply, starting from a makeshift stage, wearing clothes that tend to be sexy, and much more. The mission of the D'Academy 5 program is to raise the image of dangdut music as classy music that can be enjoyed by all levels of society from various social classes. There are even many opinions that say that dangdut music is original Indonesian music, so this music deserves to be called a national identity for Indonesian people. This study aims to see and describe the process of national identity construction carried out by television media through the dangdut music program. This study is qualitative research using the constructivism paradigm. Using the four stages of the social construction theory of mass media: the stage of preparing construction materials, the stage of construction distribution, the stage of forming construction reality, and the stage of confirmation. The case study method is used as an analytical tool. The results of this study indicate that national identity is basically something that must be built and maintained. The identity built through the D'Academy 5 program is not only limited to dangdut music but also includes other cultural elements. There area social values in culture that are maintained and conveyed to the wider community. Indosiar, through this program, tries to emphasize that dangdut is Indonesian music. With the regeneration of dangdut musicians and singers in Indonesia, it is hoped that this music will continue to exist. The elevated image of dangdut music, with audiences from various social classes.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP IKLAN PASTA GIGI SHASHA DI MEDIA MASSA Azis, Fikri; Vera, Nawiroh; Yopi, Muhamad
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol. 5 No. 3 (2020)
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Iklan Pasta Gigi Halal Bersiwak merupakan sosialisasi produk pasta gigi dengan inovasi terbaru dan berbada dengan pasta gigi lainnya. Inovasi ini bermaksud untuk pemenuhan kebutuhan spiritual dengan adanya penambahan serpihan siwak dalam pasta gigi. Namun, belum banyak masyarakat yang tahu pengenai produk baru ini. Dengan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap Iklan Pasta Gigi Sasha Halal Bersiwak. Berdasarkan persepsi inilah pada akhirnya khalayak mengambil tindakan untuk mencoba menggunakan produk yang diiklankan atau tidak. Teori A-T-R (Awareness, Trial, Reinforcement) mengajarkan bahwa masyarakat itu dapat dipengaruhi oleh iklan, hasilnya kita akan mendapatkan sekelompok orang yang relatif tetap memakai atau membeli produk-produk hasil iklan itu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang mendeskripsikan karakteristik dari suatu populasi tentang suatu fenomena yang diamati. Penelitian deskriptif salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk menyajikan gambaran yang lengkap mengenai keadaan sosial. Teknik analisis data yang digunakan, yaitu : data berupa hasil kuisioner yang terkumpul akan diolah menurut frekuensi dan presentasi (tabel) kemudian diuraikan dalam bentuk pernyataan menurut hasil data penelitian. Dengan mengetahui persepsi masyarakat terhadap Iklan Pasta Gigi Sasha Halal Bersiwak maka masyarakat akan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman terhadap isi pesan dalam sebuah iklan dan apakah iklan tersebut mampu mengguggah kesadaran, dan membuat khalayak mecoba.
ANALISIS FRAMING MEDIA ONLINE DETIK.COM DAN KOMPAS.COM PADA PEMBERITAAN ATURAN PENGERAS SUARA MASJID Siahaan, Mikho Fridolin; Vera, Nawiroh
KOMUNIKATA57 Vol. 5 No. 2 (2024): KOMUNIKATA57
Publisher : FISIP IBI-K57 Prodi Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55122/kom57.v5i2.1372

Abstract

Pemberitaan tentang Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas mengeluarkan Undang-Undang yang mengatur tentang penggunaan pengeras suara tempat ibadah yaitu Masjid. Pemberitaan ini menimbulkan pro kontra. Aturan ini tertulis dalam Surat Edaran Menteri Agama No. 05 tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala. Surat Edaran ini berisi tentang pemasangan dan penggunaan pengeras suara Masjid dan Musala. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan paradigma konstruktivis. Analisis framing merupakan berfokus pada pembentukan pesan dari sebuah teks, terutama pada bagaimana sebuah pesan/peristiwa dibentuk oleh sebuah media. Bentuk yang di tonjolkan sebuah aspek dari sebuah isu bisa melalui berbagai macam cara, seperti menonjolkan suatu aspek dari sebuah isu yang menonjol. Dalam berita ini, kedua media online tersebut sama-sama memberikan alasan mengapa aturan ini dibuat dan harus diterapkan, yaitu untuk menciptakan keharmonisan dan kenyamanan dalam masyarakat. Disimpulkan bahwa terdapat kesamaan pembingkaian berita antara Detik.com dan Kompas.com yaitu berfokus agar terciptanya keharmonisan dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat ditengah perbedaan keyakinan dan latar belakang. Kedua media tersebut berfokus kepada tokoh agama yaitu Gus Miftah yang memprotes adanya surat edaran tersebut, kedua media ini juga memberitakan yang sama, yaitu Gus Miftah dinilai gagal paham dengan surat edaran Kementerian Agama tersebut.