Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        STUDI ETNOGRAFI WARGA BOGOR DI TENGAH PANDEMI CORONAVIRUS MENJELANG HARI RAYA IDUL FITRI 1441 H 
                    
                    Vera Yuni Astuti; 
Mila Yaelasari; 
Nawiroh Vera                    
                     Jurnal Komunikasi dan Budaya Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Komunikasi dan Budaya 
                    
                    Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Baturaja 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.54895/jkb.v3i1.1409                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Abstract. This study discusses the ethnographic study of Bogor citizens in the midst of the Coronavirus Pandemic ahead of the Eid al-Fitr 1441 H, where the rules of the Large-Scale Social Border (PSBB) are still enforced and Bogor residents carry out activities like normal life as usual. Even though in the midst of the pandemic coronavirus always prioritizes social and physical distance. The effort to maintain distance as an effort to avoid direct contact with sufferers of Coronavirus and avoid the transmission of Coronavirus disease through fluids caused by dropping. The culture of the citizens of Bogor is not only happening in Bogor, but even throughout the world in the lead-up to the Eid al-Fitr, always done by buying new clothes, new shoes and cooking delicious food such as cookies for serving on the living room table and ketupat in the form of opor and rendang during Eid. This has become a common activity for residents to shop at Anyar traditional market in Bogor as an ethnographic study of Bogor residents in this research. With the meeting of Bogor residents in Bogor's Anyar Traditional Market, the distance between residents in interacting during transactions and choosing buying and selling goods was not given enough attention and direct contact was feared for rapid Coronavirus transmission. So that the ethnographic study of the citizens of Bogor in the midst of the Coronavirus pandemic ahead of the Eid al-Fitr was deemed ineffective during the Large-Scale Social Restrictions (PSBB) in Bogor City.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Komunikasi Strategis Komunitas 1001buku dalam Mendukung Literasi di Indonesia 
                    
                    Oktuta Arn Sabagyo; 
Nawiroh Vera                    
                     Communication Vol 13, No 2 (2022): Communication 
                    
                    Publisher : Fakultas Komunikasi & Desain Kreatif - Universitas Budi Luhur 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.36080/comm.v13i2.1913                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat literasi masyarakatnya. Hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2018 menyatakan kalau Indonesia ada di urutan ke-71 dari 77 negara. Angka ini menunjukkan bahwa tingkat literasi di Indonesia tergolong rendah. Keadaan ini diperparah dengan terpusatnya layanan perpustakaan umum yang hanya ada di pusat-pusat kota, kabupaten, atau provinsi. Hal ini menyebabkan masyarakat yang berada di daerah pelosok sulit untuk mendapatkan akses terhadap bahan bacaan berkualitas. Komunitas 1001buku ikut ambil bagian dalam membantu pemerintah untuk meningkatkan literasi di Indonesia. Sesuai dengan visi komunitas yaitu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia melalui peningkatan minat baca anak, dengan cara membantu teman-teman di daerah yang memiliki inisiatif untuk mendekatkan buku kepada anak-anak. Hal ini sejalan dengan misi komunitas yaitu membuka akses terhadap bahan bacaan berkualitas bagi anak-anak di seluruh Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana komunikasi strategis yang dilakukan oleh komunitas 1001buku dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan literasi di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, menggunakan paradigma interpretif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa komunitas 1001buku memanfaatkan aplikasi obrolan (whatsapp) dan media sosial (instagram dan facebook) untuk media dalam melakukan komunikasi. Komunikasi yang dilakukan merupakan komunikasi 2 arah. Komunikasi strategis yang dilakukan sejalan dalam upaya mendukung literasi di Indonesia. Walau indeks keberhasilan tidak dapat diukur secara pasti, tetapi dapat dilihat dari kenyataan yang ada di lapangan.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PEMAKNAAN MAHASISWA TERHADAP KONTEN PRANK KDRT PADA KANAL YOUTUBE BAIM PAULA 
                    
                    Hadinda Maharani Sekar Putri; 
Nawiroh Vera                    
                     Jurnal Komunikasi dan Budaya Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Komunikasi dan Budaya 
                    
                    Publisher : Universitas Baturaja 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.54895/jkb.v4i1.2013                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
The study examined student exorbitations on youtube's content of domestic violence made by baim wong and Paula verhoeven. The domestic violence prank video narrated the domestic abuse report to the old kebayoran police. The theories used are the theories of reception analysis of Stuart hall (encoding-decoding) that have three types, the dominant positions of hegemonic, negotiation and opposition. The purpose of this research is to describe the growing noble university student's conception of domestic violence prank content in the baim Paula youtube channel. The data-gathering technique USES in-depth interviews with ten informers who are active students of the creative communications and design faculty, the budi university. The results of burial with 50 answers of the informant, there were 13 dominant exorcists, 15 negotiation empties and 22 elimination of opposition. It's the research. The results of outusing the use of opposition to domestic violence prank content that went viral in social media was much richer than the informants. With the violent prank video in the home, the informant thinks it could change people's view of the police image. Nevertheless, the informant says there are many other ways to create educational content on domestic violence that is more informative.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DALAM PELAKSANAAN DISEMINASI INFORMASI PROGRAM ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (OPD) STUDI KASUS AKUN INSTAGRAM @TANGERANGTV 
                    
                    Wahyu Firdaus; 
Nawiroh Vera                    
                     Jurnal Riset Komunikasi Vol 14, No 1 (2023) 
                    
                    Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31506/jrk.v14i1.21315                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pemanfaatan media sosial dalam pelaksanaan diseminasi informasi program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan menggunakan studi kasus akun Instagram @tangerangtv. Media sosial telah menjadi platform yang penting dalam komunikasi dan diseminasi informasi di era digital. Dalam konteks pemerintahan daerah, penggunaan media sosial oleh OPD dapat menjadi alat efektif dalam menyampaikan program-program kepada masyarakat. Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan analisis konten akun Instagram @tangerangtv. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akun Instagram @tangerangtv digunakan secara efektif oleh OPD dalam menginformasikan program-programnya kepada masyarakat. Kesimpulannya, pemanfaatan media sosial, khususnya akun Instagram, oleh OPD dalam diseminasi informasi program merupakan langkah yang efektif. Dengan menggunakan media sosial ini, OPD dapat mencapai target audiensnya dengan lebih efisien dan efektif, serta memperoleh umpan balik langsung dari masyarakat. Penelitian ini memberikan wawasan tentang pentingnya pemanfaatan media sosial dalam konteks pemerintahan daerah, khususnya dalam upaya diseminasi informasi program OPD.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Komentar Positif Netizen Terhadap Film 'Like & Share' (Studi Netnografi Akun Instagram @Filmlikeandsahre) 
                    
                    Ghea Rae Sabrina; 
Nawiroh Vera                    
                     Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research 
                    
                    Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Film “Like & Share” mengisahkan tentang kehidupan dua remaja yang bernama Lisa yang diperankan oleh Aurora Ribero dan Sarah yang diperankan oleh Arawinda Kirana. Mereka berdua adalah sahabat yang tidak bisa dipisahkan. Namun, dalam perjalanan kehidupan mereka, Lisa dan Sarah diselimuti beberapa masalah pribadi. Hal ini menjadi mimpi buruk yang membuat mereka berdua terjebak dalam kegelapan dunia remaja. Film ini berdurasi 112 menit, Film Like & Share sempat mengikuti ajang Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2022 untuk menjadi nominasi Golden Hanoman Award. Setelah itu, film ini diputar secara massal di bioskop Indonesia pada kamis, 8 Desember 2022 lalu. Diceritakan, Lisa yang diperankan oleh Aurora Ribero dan Sarah yang diperankan oleh Arawinda kirana merupakan sahabat yang duduk sebangku di Sekolah Menengah Atas. Mereka membuat proyek bersama akan tetapi mereka berdua memiliki masalah masing-masing yang harus mereka hadapi. Ninda (Unique Priscilla), ibunda Lisa, banyak menuntut lantaran takut gagal dalam rumah tangga barunya.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Komodifikasi agama dalam program religi Siraman Qalbu di MNC TV 
                    
                    Adrie Arief Wibisono; 
Nawiroh Vera                    
                     ProTVF Vol 6, No 2 (2022): September 2022 
                    
                    Publisher : Universitas Padjadjaran 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.24198/ptvf.v6i2.36553                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Televisi yang telah menjadi sebuah industri media terus memacu pekerjanya untuk membuat sebuah program acara yang menarik minat audience untuk menonton demi mendapatkan jumlah rating and share yang tinggi sehingga berpengaruh pada jumlah pendapatan yang masuk. Program acara Siraman Qalbu Bersama Ustadz Dhanu Di MNC TV adalah sebuah program acara religi yang dikemas dengan menambahkan unsur-unsur pengobatan spiritual. Program acara ini yang ditayangkan secara langsung maupun tapping setiap hari pada pukul 06.00 sampai 07.00 WIB di MNC TV. Tujuan penelitian adalah untuk membongkar komodifikasi yang terjadi dalam tayangan program acara Siraman Qalbu Bersama Ustadz Dhanu di MNC TV dengan menggunakan paradigma kritis. Metode penelitian ini adalah analisis Marxis dan dipadukan dengan teori ekonomi politik media dari Vincent Mosco untuk mengolah data-data yang telah dikumpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi bentuk-bentuk komodifikasi konten, komodifikasi pekerja, komodifikasi audience, strukturasi dan spasialisasi dalam program acara ini, meliputi kandungan konten yang lebih menonjolkan nilai-nilai spiritual daripada nilai-nilai religi, upah lembur dan perbedaan jenis kontrak yang dialami oleh pekerja yang berdampak pada fasilitas yang mereka peroleh, serta pemilihan jam tayang untuk kepentingan rating and share. Strukturasi terjadi pada adanya jargon tertentu dan spasialisasi terjadi dengan memanfaatkan media sosial seperti youtube dan media streaming me tube. 
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        TRANSJAKARTA DAN PELECEHAN SEKSUAL STUDI NETNOGRAFI DI MEDIA SOSIAL TWITTER 
                    
                    Deasifa Aqmarina; 
Nawiroh Vera                    
                     Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 6, No 2 (2023) 
                    
                    Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31602/jm.v6i2.11973                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Pelecehan seksual menjadi isu yang sudah tidak lagi menjadi tabu saat dibicarakan di media sosial. Maraknya pelaporan tindakan pelecehan seksual yang dialami di transportasi publik menjadi hal yang harus kita perhatikan. Penulis melihat media sosial digunakan oleh individu atau kelompok sebagai agen perubahan dalam kasus pelecehan seksual di transportasi publik, khususnya transjakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kekuatan media sosial Twitter sebagai sarana seseorang atau kelompok dalam pengawasan laporan pelecehan seksual di Transjakarta. Studi netnografi menjadi pisau analisis penulis dalam melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penulis melakukan analisis teks dengan studi dokumentasi yang ada pada media sosial Twitter. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa interaksi simbolik yang terjadi dalam thread mengenai laporan pelecehan seksual yang dialami adalah interaksi dalam bentuk informasi dan opini menggunakan teks, gambar, dan video sebagai pendukung konten. Adanya struktur komunikasi visual yang memenuhi unsur komunikasi visual dan lingkungan komunitas virtual membentuk budaya sendiri dalam menyuarakan tindakan pelecehan seksual yang dialami ke media sosial.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DI KALANGAN ORANG TUA MILENIAL SEBAGAI MEDIA PARENTING 
                    
                    Sifa Nur Fadlilah; 
Nawiroh Vera                    
                     Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 6, No 2 (2023) 
                    
                    Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31602/jm.v6i2.12070                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DI KALANGAN ORANG TUA MILENIAL SEBAGAI MEDIA PARENTINGTelah terjadi pergeseran yang manakala orang tua lebih sering memperoleh akses informasi tentang cara pola asuh dari media baru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi mikro di mana pembahasan dari hasil tersebut ialah tentang pemaknaan khalayak tentang parenting berdasarkan pengalaman masing-masing individu yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang cara orang tua mendidik anak di era digital saat ini. Akses informasi parenting awalnya hanya dapat di peroleh dari lingkungan sekitar (secara offline). Namun sekarang informasi tersebut dapat di akses secara daring (online) parenting dari media, yang pada awalnya seringkali memperoleh informasi tersebut dari orang tua, mertua, dan beberapa orang yang dituakan lainnya. Orang tua juga menerapkan parenting yang efektif jika orang tua mengetahui apa yang harus di buat untuk mendidik anak di era digital yang diantaranya: orang tua perlu mendampingi anak-anak sebagai generasi digital dan penggunaan media digital sesuai usia dan tahap perkembangan anak dan juga orang tua perlu mengetahui dan memahami dampak media digital pada kesehatan mata anak Kata Kunci: media sosial, instagram, aisah dahlan, parenting
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Analisis Semiotika Pada Karakter Edi Darmawan Di Film Ice Cold: Murder, Coffee, Jessica 
                    
                    Denny Aryowibowo; 
Nawiroh Vera                    
                     Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 2 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research 
                    
                    Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31004/innovative.v4i2.9749                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan representasi karakter Edi Darmawan dalam Film " Ice Cold: Murder, Coffee, Jessica”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode Analisis Semiotika Roland Barthes. Penelitian ini berhasil menggali makna makna representasi karakter Edi Darmawan pada empat adegan kunci yang mengungkap sifat narsistik Edi, dalam 4 adegan seperti keahlian menembak yang menonjolkan kekuasaan, kesombongan dalam meriwayatkan dirinya, preferensi anggur merah sebagai simbol kemewahan, dan dorongan untuk superioritas melalui kemenangan dalam sidang. Karakter ini merepresentasikan gangguan kepribadian narsistik dengan kurangnya empati dan kebutuhan akan pengakuan. Penelitian ini menghasilkan pemahaman yang lebih dalam tentang kompleksitas karakter dalam konteks naratif film.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        STUDI ETNOGRAFI WARGA BOGOR DI TENGAH PANDEMI CORONAVIRUS MENJELANG HARI RAYA IDUL FITRI 1441 H 
                    
                    Vera Yuni Astuti; 
Mila Yaelasri; 
Nawiroh Vera                    
                     Jurnal Komunikasi dan Budaya Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Komunikasi dan Budaya 
                    
                    Publisher : Universitas Baturaja 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.54895/jkb.v3i1.1409                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Abstract. This study discusses the ethnographic study of Bogor citizens in the midst of the Coronavirus Pandemic ahead of the Eid al-Fitr 1441 H, where the rules of the Large-Scale Social Border (PSBB) are still enforced and Bogor residents carry out activities like normal life as usual. Even though in the midst of the pandemic coronavirus always prioritizes social and physical distance. The effort to maintain distance as an effort to avoid direct contact with sufferers of Coronavirus and avoid the transmission of Coronavirus disease through fluids caused by dropping. The culture of the citizens of Bogor is not only happening in Bogor, but even throughout the world in the lead-up to the Eid al-Fitr, always done by buying new clothes, new shoes and cooking delicious food such as cookies for serving on the living room table and ketupat in the form of opor and rendang during Eid. This has become a common activity for residents to shop at Anyar traditional market in Bogor as an ethnographic study of Bogor residents in this research. With the meeting of Bogor residents in Bogor's Anyar Traditional Market, the distance between residents in interacting during transactions and choosing buying and selling goods was not given enough attention and direct contact was feared for rapid Coronavirus transmission. So that the ethnographic study of the citizens of Bogor in the midst of the Coronavirus pandemic ahead of the Eid al-Fitr was deemed ineffective during the Large-Scale Social Restrictions (PSBB) in Bogor City.