Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berdasarkan Gaya Belajar Firdaus, Hana Puspita Eka
Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya 2017: Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.744 KB)

Abstract

Salah satu kemampuan matematika yang penting dan harus dimiliki oleh mahasiswa pendidikan matematika adalah kemampuan menyelesaikan masalah matematika. Selama perkuliahan mahasiswa telah menerapkan kemampuan menyelesaikan masalah matematika dengan menggunakan metode Polya yaitu dengan prosedur memahami masalah, merencanakan cara penyelesaian, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Akan tetapi pada praktiknya, mahasiswa masih sering mengalami kesalahan dalam proses menyelesaikan masalah matematika. Menurut Newman ada lima tahapan ketika seseorang menyelesaikan masalah matematika. Dan memungkinkan terjadi kesalahan pada tiap tahapannya yaitu (1) kesalahan dalam tahap membaca; (2) kesalahan dalam tahap memahami; (3) kesalahan dalam tahap transformasi; (4) kesalahan dalam tahap keterampilan proses; (5) kesalahan dalam tahap menuliskan jawaban. Kesalahan tersebut dapat diketahui melalui proses mahasiswa menyelesaikan masalah matematika. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membimbing mahasiswa mengatasi kesalahan yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah matematika. Salah satunya yaitu memberikan bimbingan kepada mahasiswa sesuai dengan gaya belajarnya.Penelitian ini mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Jember ketika menyelesaikan masalah matematika berdasarkan gaya belajarnya. Sehingga penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil pada penelitian ini adalah pada siswa bergaya belajar visual, kesalahan yang paling dominan dilakukan adalah kesalahan pada tahap keterampilan proses yaitu sebesar 93%. Pada siswa bergaya belajar auditorial, kesalahan yang paling dominan dilakukan adalah kesalahan pada tahap membaca yaitu sebesar 94%. Pada siswa bergaya belajar kinestetik, kesalahan yang paling dominan dilakukan adalah kesalahan pada tahap keterampilan proses yaitu sebesar 77%. Solusi yang dilakukan dosen untuk mengatasi masalah pada mahasiswa bergaya belajar visual adalah meminta mahasiswa untuk mengecek kembali hasil pekerjaan sebelum dikumpulkan dan dosen harus memberikan bimbingan kepada kelompok mahasiswa bergaya belajar visual sesuai dengan kecenderungannya yaitu dengan banyak memberikan tampilan secara visual dalam menjelaskan seperti menambahkan diagram alur dan warna pada pasangan persamaan yang akan dieliminasi atau disubstitusi. Pada mahasiswa bergaya belajar auditorial, solusi yang dilakukan oleh dosen adalah dengan menanamkan pemahaman pentingnya membaca soal cerita dengan seksama dan mengetahui kata atau kalimat yang dapat dijadikan informasi dalam menyelesaikan masalah matematika. Sedangkan pada mahasiswa bergaya belajar kinestetik, solusi yang dilakukan dosen adalah memberikan penjelasan kembali kepada kelompok mahasiswa bergaya belajar kinestetik tentang mengubah soal cerita menjadi persamaan sekaligus proses perhitungannya dengan menggunakan metode eliminasi dan substitusi dengan melibatkan mahasiswa secara fisik yaitu meminta mahasiswa untuk menuliskannya secara langsung di papan tulis.
ANALYSIS OF IMPERFECTION OF MATHEMATICAL IDENTITY IN PROBLEM-SOLVING Fatqurhohman, Fatqurhohman; Firdaus, Hana Puspita Eka
MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN Vol. 12 No. 2 (2024): MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/mp.v12i2.8193

Abstract

The discrepancy between students' strong mathematical identity and their academic performance indicates that contextual and cognitive factors play a role in influencing their problem-solving abilities in mathematics. This study aims to analyze the impact of imperfect mathematical identity on students' ability to solve mathematical problems. Using a qualitative approach with a case study method, this research involves eighth-grade students from SMP Muhammadiyah 7 Jember who have a strong mathematical identity but low academic achievement. Data were collected through surveys, performance tests, and interviews. The findings reveal a mismatch between the high mathematical identity (73%) and low academic performance, particularly in the dimensions of competence (56%) and performance (59%). Additionally, the study shows that low self-confidence, uncertainty in choosing strategies, and limitations in applying effective approaches hinder students' academic achievement. Therefore, this research emphasizes the importance of teachers' roles in developing students' practical skills and implementing concept-based, systematic approaches to enhance problem-solving abilities. It calls for a flexible learning approach, reflective techniques to correct errors, and problem-based learning relevant to real-life situations. Further research is needed to design more effective interventions to support the development of students' mathematical identity. Keywords: Mathematical Identity Imperfection; Mathematical Problem Solving; Learning Reflection; Mathematical Competence; Case Study
Pendekatan Teaching at the Right Level dalam Mengatasi Kesenjangan Pemahaman Matematika Peserta Didik Husna, Fani Rahmawati; Firdaus, Hana Puspita Eka; Indriati, Erlyn
Jurnal Tadris Matematika Vol 7 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/jtm.2024.7.1.131-144

Abstract

Mathematics is a fundamental compulsory subject in various fields of life and technology. However, many students consider mathematics difficult and boring, so many students have difficulty learning. This study aims to overcome the gap in mathematical understanding of class VII C students of SMP Negeri 1 Balung through the Teaching at the Right Level (TaRL) approach and the Problem Based Learning (PBL) learning model. The method used is Classroom Action Research (PTK) with two cycles. Each cycle involves the planning, implementation, observation, and reflection stages. This study was conducted on 31 students with statistical data presentation material. The results showed an increase in the average value from 79.4 in cycle I to 82.7 in cycle II. The increase in the lowest value from 54 to 67 indicated a reduction in the gap in understanding. In addition, the number of students who achieved completeness increased by 12.5%. The TaRL approach combined with PBL is effective in improving learning outcomes and reducing the gap in student abilities. However, this approach requires more preparation by teachers, including grouping students and creating learning materials that are appropriate to the level of student ability. TaRL can also be used to increase student interest, motivation, and learning activity.
Sosialisasi Aturan Hukum Penggunaan Sepeda Listrik untuk Anak Sekolah Dasar Suryono , Ahmad; Agustina , Lady; Sudahri , Sudahri; Firdaus , Hana Puspita Eka
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 9 No 1 (2025): (In Progress)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/dedication.v9i1.2277

Abstract

Kemajuan teknologi dalam bidang transportasi telah memberikan berbagai kemudahan, salah satunya adalah hadirnya sepeda listrik sebagai alat transportasi yang ramah lingkungan dan efisien. Maraknya penggunaan sepeda listrik di Indonesia yang mulai terlihat berkembang membuat penggunaannya memunculkan pro dan kontra di tengah masyarakat luas. Berdasarkan data kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengguna sepeda listrik, terlihat bahwa minimnya pemahaman mengenai aturan lalu lintas menjadi faktor utama. Selain itu, kurangnya pengawasan dan edukasi dari orang tua maupun lembaga pendidikan turut memperburuk situasi ini. Oleh karena itu, perlu dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa sosialisasi aturan hukum penggunaan sepeda listrik yang menyasar anak-anak sekolah dasar. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam mengenai aturan hukum, pentingnya keselamatan berlalu lintas, serta tanggung jawab sebagai pengguna sepeda listrik. Berdasarkan evaluasi dari kegiatan yang telah dilakukan, hasil yang diperoleh meliputi : Peningkatan Pemahaman, Kesadaran Keselamatan, Peran Orang Tua, Dukungan Sekolah dan Pembuatan Poster Edukasi
EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA DALAM KERAJINAN GAZEBO BAMBU DI DESA CANDIJATI ARJASA JEMBER Anisa Dwi Agustin; Chusnul Khotimah Galatea; Hana Puspita Eka Firdaus
Jurnal Math-UMB.EDU Vol. 12 No. 2 (2025): MARCH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/mathumbedu.v12i2.7918

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui etnomatematika dalam kerajinan gazebo bambu di Desa Candijati Arjasa Jember. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.  Data yang diperoleh dianalisis melalui tahap reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, sementara keabsahan datanya diuji menggunakan teknik triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat konsep matematika dalam kerajinan gazebo bambu, yaitu bangun datar (segitiga, persegi panjang, belah ketupat, dan trapesium), bangun ruang (kubus, limas segi empat, dan tabung), serta transformasi geometri (refleksi). Selain sebagai struktur fungsional, bentuk-bentuk ini memiliki makna filosofis, yaitu keseimbangan, ketahanan, keteraturan, dan harmoni terhadap alam sekitar. Motif anyaman belah ketupat sebagai dekoratif, rangka limas segi empat pada atap melambangkan perlindungan, rangka kubus dan balok mencerminkan keteraturan dan kekokohan, serta bentuk tabung melambangkan penghormatan terhadap alam serta pemanfaatan secara bijak. Kata Kunci: etnomatematika, geometri, kerajinan gazebo bambu
PELATIHAN APLIKASI DIGITAL MATEMATIKA UNTUK PEMBERDAYAAN KETERAMPILAN GURU MATEMATIKA Yoga Dwi Windy Kusuma Ningtyas; Hana Puspita Eka Firdaus; Yeni Dwi Rahayu
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 11: April 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v1i11.1900

Abstract

Keterampilan guru untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran matematika menjadi suatu keterampilan yang harus dimiliki guru di era pembelajaran online saat ini. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa guru memerlukan kegiatan pelatihan-pelatihan yang relevan untuk meningkatkan keterampilan penggunaan teknologi dalam pemeblajaran matematika khususnya, perlu adanya peningkatan pemahaman dan pengetahuan guru dalam mendesain dan memanfaatkan media pembelajaran inovatif berbasis TI, terdapat beberapa konsep matematika abstrak yang dirasa sulit oleh siswa, dandan kurangnya minat belajar matematika siswa. Oleh karena itu, pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pemanfaatan aplikasi digital matematika khususnya Geogebra dalam pembelajaran matematika, dan pendampingan penggunaan GeoGebra dengan melihat sejauh mana pengetahuan dan pemahaman guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika menggunakan GeoGebra. Hasil (1) kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan telah terlaksana secara lancer melalui tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi., (2) kegiatan pelatihan memberikan dampak dan respon postif dari mitra serta peserta menunjukkan keterampilan yang cukup dalam mengoperasikan GeoGebra melalui penugasan dan pendampingan
Pengembangan LKPD Berbasis Etnomatematika pada Arsitektur Pura Mandhara Giri Semeru Agung Bunga, Shanty Bunga Adinda; Firdaus, Hana Puspita Eka; Fatqurhohman, Fatqurhohman
Mandalika Mathematics and Educations Journal Vol 7 No 2 (2025): Edisi Juni
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jm.v7i2.9218

Abstract

The urgency of this study lies in the importance of integrating local culture into mathematics learning to create a learning experience that is contextual, meaningful, and relevant to the students' environment. The ethnomathematics approach is seen as an effective strategy to learn mathematical concepts through local wisdom while fostering appreciation for culture. This study aims to develop a Student Worksheet (LKPD) based on ethnomathematics, using the architectural context of Pura Mandhara Giri Semeru Agung, focused on geometric transformations for 11th-grade high school students. The method used is Research and Development (R&D) with the ADDIE model, which includes analysis, design, development, implementation, and evaluation stages. The instruments consist of validation sheets to measure the product's feasibility, teacher interviews, and student response questionnaires to assess practicality. The validation results show a validity level of 98.335% (categorized as very valid), student practicality at 88.45%, and teacher response at 97.50% (very practical). In conclusion, this ethnomathematics-based worksheet is feasible for use in mathematics and effective for learning geometric concepts integrated with local culture. Further research is recommended to test its effectiveness in improving learning outcomes and cultural appreciation across different educational levels.
Analisis Pemahaman Konsep Barisan Dan Deret Aritmatika Berdasarkan Gaya Belajar Ditinjau Dari Taksonomi SOLO Cahya, Cahya Yuliana Putri; Hana Puspita Eka Firdaus; Christine Wulandari Suryaningrum
Griya Journal of Mathematics Education and Application Vol. 5 No. 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/griya.v5i2.621

Abstract

Pemahaman terhadap konsep matematika berperan sebagai landasan esensial dalam proses pembelajaran, khususnya dalam topik barisan dan deret aritmetika yang menuntut penguasaan terhadap pola serta hubungan antar konsep. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tingkat penguasaan metode barisan dan deret aritmetika siswa berdasarkan preferensi gaya belajar mereka, ditinjau melalui kerangka taksonomi SOLO. Pendekatan studi yang dipakai adalah deskriptif kualitatif, dengan 6 peserta didik kelas 8 dari SMP Negeri 2 Gambiran yang dipilih mewakili tiga tipe gaya belajar: visual, auditori, dan kinestetik. Instrumen yang digunakan mencakup angket identifikasi gaya belajar, tes matematika, lembar observasi, serta panduan wawancara. Temuan penelitian mengungkapkan adanya perbedaan tingkat pemahaman konsep barisan dan deret aritmetika pada siswa, sesuai dengan karakteristik gaya belajar masing-masing, yang diklasifikasikan ke dalam 5 jenjang taksonomi SOLO: prastruktural, unistruktural, multistruktural, relasional, dan extended abstract. Hasil ini menunjukkan bahwa penguasaan materi barisan dan deret aritmetika dapat ditingkatkan secara signifikan dengan megimplementasikan strategi pembelajaran yang selaras dengan gaya belajar individual siswa, sebagaimana dikaji melalui pendekatan taksonomi SOLO
Implementasi Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division untuk Mengoptimalkan Keterlibatan Anggota Kelompok di Kelas XI SMA Bima Ambulu Cristyanto, Febyan Gilang; Firdaus, Hana Puspita Eka
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 5 No. 3 (2025): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 2025 (3)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jppi.v5i3.1811

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterlibatan siswa dalam kerja kelompok pada pembelajaran matematika di kelas XI SMA Bima Ambulu. Tujuan penelitian adalah mengoptimalkan keterlibatan peserta didik, efektivitas kerja kelompok, dan akuntabilitas individu melalui penerapan model pembelajaran kooperatif STAD. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus: siklus I menerapkan pembelajaran kelompok konvensional, dilanjutkan dengan siklus II menggunakan model STAD. Subjek terdiri dari 33 peserta didik yang dibagi menjadi tujuh kelompok heterogen dengan setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 peserta didik. Instrumen meliputi pretest–posttest individual untuk mengukur penguasaan konsep matematika, tugas kelompok untuk menilai efektivitas kerja sama tim, lembar observasi interaksi untuk mengevaluasi keterlibatan dan dinamika kelompok, serta angket tanggapan siswa untuk menggali persepsi dan respons afektif terhadap model pembelajaran. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif untuk mengevaluasi perubahan prestasi dan dinamika kelompok. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan: rata‑rata pretest 55,3 meningkat menjadi rata‑rata posttest 76,9 setelah STAD, dengan 93,9 % siswa tuntas. Kelompok lulus meningkat dari 14,3 % pada pembelajaran konvensional menjadi 85,7 % di STAD. Meski satu kelompok masih belum mencapai KKM. Peningkatan individu rata‑rata 11,6 poin menegaskan efektivitas mekanisme akuntabilitas dan penghargaan kelompok dalam STAD. Simpulan utama menyatakan bahwa model STAD mampu memacu partisipasi dan prestasi siswa secara merata.
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dengan Pendekatan CRT dan Model Cooperative Learning Materi Staistika Kelas X Hanuf Bella Irawati, Hanuf Bella Irawati; Hana Puspita Eka Firdaus
Kadikma Vol. 16 No. 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : Department of Mathematics Education , University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas X dengan menerapkan pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) dan model Cooperative Learning pada materi statistika. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dibagi menjadi 2 siklus, dengan setiap siklus melaksanakan 4 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.3 SMAN Arjasa tahun ajaran 2024/2025. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan standar ketuntasan ≥70. Pada tahap pra siklus persentase ketuntasan sebesar 61% dan nilai rata-rata hasil belajar sebesar 67,65, kemudian dilanjutkan pada tahap siklus I dengan presentase ketuntasan 75% dan nilai rata-rata hasil belajar 71,19, dan pada tahap siklus II memperoleh presentase ketuntasan 86% dan nilai rata-rata hasil belajar 77,42. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berhasil dan penerapan pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) dan model Cooperative Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMAN Arjasa pada mata pelajaran statistika. Keywords: Culturally Responsive Teaching(CRT); Cooperative Learning; Hasil Belajar; Statistika