Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Spektroskopi Reflektansi Sampel Tanah dan Batuan yang Mengandung Mineral Pembawa Unsur Tanah Jarang dan Radioaktif Arie Naftali Hawu Hede; Muhammad Anugrah Firdaus; Yogi La Ode Prianata; Mohamad Nur Heriawan; Syafrizal Syafrizal; Heri Syaeful; Ichwan Azwardi Lubis
EKSPLORIUM Vol 40, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.137 KB) | DOI: 10.17146/eksplorium.2019.40.2.5644

Abstract

ABSTRAKSpektroskopi reflektansi merupakan salah satu metode nondestruktif untuk identifikasi mineral dan sebagai dasar dalam analisis pengindraan jauh (indraja) sensor optik. Penelitian ini bertujuan melakukan kajian penerapan spektroskopi reflektansi pada panjang gelombang 350–2.500 nm untuk sampel tanah dan batuan pembawa unsur tanah jarang (rare earth element-REE) dan radioaktif. Sampel diambil dari beberapa lokasi di Bangka Selatan dan Mamuju yang sebelumnya telah diidentifikasi memiliki potensi REE dan unsur radioaktif. Kurva reflektansi hasil analisis sampel dari Bangka Selatan menunjukan adanya kenampakan absorpsi yang menjadi karakteristik untuk kehadiran REE, dalam bentuk mineral monasit, zirkon, dan xenotime khususnya pada sampel yang berasal dari material tailing dan konsentrat bijih timah. Panjang gelombang yang menjadi kunci khususnya berada pada rentang visible-near infrared (VNIR; 400–1.300 nm). Sedangkan untuk sampel yang berasal dari Mamuju, yang merupakan daerah prospeksi mineral radioaktif, karakteristik spektral memperlihatkan beberapa panjang gelombang kunci terutama pada rentang shortwave infrared (1.300–2.500 nm). Hasil interpretasi menunjukkan mineral mayor berupa mineral lempung, sulfat, spesies NH4, dan mineral yang mengandung Al-OH lainnya, sedangkan untuk beberapa sampel pada panjang gelombang VNIR diidentifikasi mengandung mineral besi oksida/hidroksida. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk pemetaan eksplorasi REE dan radioaktif dengan menggunakan metode indraja.ABSTRACTReflectance spectroscopy is one of the nondestructive methods of mineral identification and is one of the basic principles in the remote sensing analysis using optical sensors. This research aimed at applying reflectance spectroscopy at 350–2,500 nm wavelength range for samples containing rare earth elements (REE) and radioactive minerals. Samples were taken from several locations in South Bangka and Mamuju that had previously been identified as potential location of REE and radioactive-bearing minerals. Reflectance data shows that there are absorption characteristics for REE-bearing minerals; monazite, zircon, and xenotime minerals especially from tailings and tin ore concentrate for the samples from South Bangka. The key wavelengths are specifically in the visible-near infrared range (VNIR; 400–1300 nm). For the samples from Mamuju, which is known as radioactive mineral prospecting areas, spectral characteristics provide information that there are spectral signatures in the shortwave infrared range (1,300–2,500 nm). The results of major mineral interpretations include clay minerals, sulfates, NH4 species, and other minerals containing Al-OH. However, some samples at the VNIR wavelength identified as iron oxide/hydroxide minerals. It is hoped that these results can be useful for REE and radioactive exploration mapping using remote sensing methods.
Analisis Kualitas pH dan TSS Air Limbah Penambangan Bijih Nikel PT Prima Utama Lestari di Desa Ussu, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur Muhamad Karnoha Amir; Yogi La Ode Prianata; La Ode Dzakir; Aqsal Ramadhan Shaddad; Aldiyansyah Aldiyansyah; Muhammad Ilham Kadar
Jurnal Geomine Vol 9, No 3 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v9i3.1059

Abstract

Air merupakan elemen yang sangat penting bagi kehidupan manusia. keberadaan air perlu diperhatikan baik kuantitasmaupun kualitas air terutama pada kawasan sekitar area kegiatan pertambangan yang dapat berpotensi tercemar sehinggatidak layak di konsumsi. Penelitian ini akan berfokus untuk mengetahuikualitas mutu air berdasarkanpH dan TSS melalui pengujian kualitas air pada daerah sekitar lokasi penambangan bijih nikel PT. Prima Utama Lestariberupa pengambilan 4 sampel air meliputi air genangan dan air aliran. Uji laboratorium akan dilakukan pada UPTD Laboratorium Lingkungan DLH PemKab Luwu Timur Sulsel.Berdasarkan kimiawi air dan standar baku mutu yang dinyatakan olehPermen LH No.09 thn. 2006, PERMENKES No 32 Thn2017 dan PERMENKES No. 492 thn 2010 disimpulkan bahwa air aliran kegiatan pertambangan pada S1 dan S2 serta air genangan pada E2 sesuai kondisi pH(pH = S1(6.24), S3(6.73) dan E2 (6.52)) dan TSS (TSS = S1(8,2), S3(12) dan E2 (5.1)) berada diabang dan di bawah batas baku mutu yang telah ditetapkan. Kemudian untuk air genangan E1 pH (5.85) tergolong asam lemah berada di bawah ambang batas baku mutu dan TSS (1.8) berada dibawah standar baku. Perpedaan kondisi air pada E1 dipengaruhi jenis batuan yang dilewati selama limpasan berlangsung. Dengan demikian, Air di sekitar kegiatan pertambangan tidak tercemari dan dapat digunakan sebagai air minum namun, tidak anjurkan untuk dikonsumsi.Air merupakan elemen yang sangat penting bagi kehidupan manusia. keberadaan air perlu diperhatikan baik kuantitasmaupun kualitas air terutama pada kawasan sekitar area kegiatan pertambangan yang dapat berpotensi tercemar sehinggatidak layak di konsumsi. Penelitian ini akan berfokus untuk mengetahuikualitas mutu air berdasarkanpH dan TSS melalui pengujian kualitas air pada daerah sekitar lokasi penambangan bijih nikel PT. Prima Utama Lestariberupa pengambilan 4 sampel air meliputi air genangan dan air aliran. Uji laboratorium akan dilakukan pada UPTD Laboratorium Lingkungan DLH PemKab Luwu Timur Sulsel.Berdasarkan kimiawi air dan standar baku mutu yang dinyatakan olehPermen LH No.09 thn. 2006, PERMENKES No 32 Thn2017 dan PERMENKES No. 492 thn 2010 disimpulkan bahwa air aliran kegiatan pertambangan pada S1 dan S2 serta air genangan pada E2 sesuai kondisi pH(pH = S1(6.24), S3(6.73) dan E2 (6.52)) dan TSS (TSS = S1(8,2), S3(12) dan E2 (5.1)) berada diabang dan di bawah batas baku mutu yang telah ditetapkan. Kemudian untuk air genangan E1 pH (5.85) tergolong asam lemah berada di bawah ambang batas baku mutu dan TSS (1.8) berada dibawah standar baku. Perpedaan kondisi air pada E1 dipengaruhi jenis batuan yang dilewati selama limpasan berlangsung. Dengan demikian, Air di sekitar kegiatan pertambangan tidak tercemari dan dapat digunakan sebagai air minum namun, tidak anjurkan untuk dikonsumsi.
Analisis Perbandingan Kadar MgO Dan SiO2 Pada Nikel Kadar Rendah di Kabupaten Kolaka dan Kabupaten Kolaka Utara La Ode Dzakir; Muhamad Karnoha Amir; Yogi La Ode Prianata; Muhammad Ilham Kadar
Jurnal Geomine Vol 10, No 1 (2022): Edisi April 2022
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v10i4.1080

Abstract

Penelitian mengenai kadar mineral atau unsur lain dalam endapan nikel seperti MgO dan SiO2 pada bijih nikel kadar rendah saat ini masih sangat jarang dilakukan, sehingga diperlukan penelitian untuk menganalisis persentase kadar MgO dan SiO2 pada endapan nikel kadar rendah khususnya nikel kadar rendah yang berasal dari Kabupaten Kolaka dan Kabupaten Kolaka Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan hasil pengujian XRF pada sampel nikel Kabupaten Kolaka dan sampel nikel Kabupaten Kolaka Utara. Selain itu, penelitian dilakukan dengan observasi langsung di lapangan, tepatnya di Stockpile yang terdapat di salah satu perusahaan tambang nikel yang berada di Kabupaten Kolaka dan Kabupaten Kolaka Utara. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kandungan MgO sampel nikel dari Kabupaten Kolaka menunjukkan nilai persentase yang lebih kecil yaitu 11,22%, dibandingkan sampel nikel dari Kabupaten Kolaka Utara yang mencapai 18,49%. Sedangkan kadar SiO2 sampel nikel yang berasal dari Kabupaten Kolaka menunjukkan nilai persentase yang lebih tinggi yaitu sebesar 44,00%, dibandingkan kadar SiO2 pada sampel nikel yang berasal dari Kabupaten Kolaka Utara yang berkisar 36,74%. Ditinjau dari tipe endapan untuk pembentukan laterit, Kolaka terindikasi sebagai tipe Oxides Deposit dan Kolaka Utara terindikasi sebagai tipe Hydrous Silicate Deposit.
KAJIAN PENGARUH KONDISI TEMPAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT MEKANIS PADA KEGIATAN PENGUPASAN OVERBURDEN Kadar, Muhammad Ilham; Widodo, Sri; Budiman, Agus Ardianto; Prianata, Yogi La Ode
Mining Science And Technology Journal Vol 1 No 1 (2022): Mining Science and Technology Journal
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.089 KB) | DOI: 10.54297/minetech-journal.v1i1.258

Abstract

Agar perencanaan produksi dan penggunaan alat mekanis dapat berjalan dengan baik, maka perlu dilakukan penelitian terhadap kondisi lapangan kerjanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi dan kondisi tempat kerja dalam penggunaan alat muat dan alat angkut dengan tipe Excavator Komatsu Pc 200 dan Dumptruck HINO FM260TI pada kegiatan pengupasan Overburden. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada alat angkut dengan kondisi jalan tambang dengan lebar jalan angkut lurus 6,5 meter dan lebar jalan angkut tikungan 9,2 meter yang diperoleh untuk nilai waktu edar (cycle time) alat muat 16,05 detik, alat angkut 6,52 menit. Efisiensi kerja alat muat dan alat angkut adalah 71,10% untuk alat muat dan 70,43% untuk alat angkut dengan memperhatikan total waktu tersedia 44 jam dan rata-rata waktu tersedia 8,8 jam/minggu. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi tempat kerja terhadap produktivitas alat mekanis yaitu kondisi lapangan, vegetasi, jenis material, kondisi front penambangan, iklim, pola muat, kemiringan jalan, jarak dan keadaan jalan angkut. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat muat dan alat angkut dengan tipe Excavator Komatsu Pc 200 dan Dumptruck HINO FM260TI adalah efisien. Kondisi tempat kerja sangat berpengaruh terhadap produktivitas alat mekanis, karena apabila medan kerja buruk akan mengakibatkan peralatan mekanis sulit untuk dapat dioperasikan secara optimal.
Evaluasi Kinerja Mesin Bor Dalam Pembuatan Lubang Ledak Di Quarry Batu Gamping B3 PT. Semen Bosowa Prianata, Yogi La Ode; Jayadi, Adi; Widodo, Sri; Asmiani, Nur
Mining Science And Technology Journal Vol 1 No 2 (2022): Mining Science and Technology Journal
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (854.192 KB) | DOI: 10.54297/minetech-journal.v1i2.353

Abstract

Kemampuan pemboran dipengaruhi oleh kinerja dari alat bor dan sifat-sifat batuan yang dibor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil dari evaluasi kinerja mesin bor dan efisiensi kerja mesin bor dalam pembuatan lubang ledak. Metode teknik pengolahan data yang digunakan yaitu metode statistik, sedangkan metode analisis data yang digunakan yaitu metode analisis data kuantitatif, dimana data yang diolah dan dianalisis yaitu data cycle time, efisiensi kerja, kecepatan pemboran dan ke mampuan alat bor serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan penelitian kemampuan pemboran untuk 3 (tiga) steel berdasarkan data lapangan yaitu 32 lubang/hari dan unutk hasil penelitian nilai efisiensi waktu kerja (EU) yaitu 76,73 %, hasil tersebut mengindikasikan bahwa kemampuan pemboran dapat ditingkatkan agar jumlah lubang ledak dapat melebihi target sebagai antisipasi apabila terjadi kendala/hambatan sehingga dibuat beberapa solusi untuk meningkat kinerja dari penggunaan alat yakni dengan mengurangi waktu standby dan waktu repair, serta menambah waktu operasi dari alat. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa produksi lubang ledak dapat terpenuhi sesuai dengan target dan dapat ditingkatkan untuk menutupi kekurangan lubang ledak apabila terjadi hambatan.
Pemetaan Distribusi Konsentrasi Besi (Fe) Berdasarkan Karakteristik Endapan Dengan Pengaplikasian Metode IDW (Inverse Distance Weighting), Palangga Konawe Selatan Prianata, Yogi La Ode; Dzakir, La Ode; Amir, Muhamad Karnoha; Kadar, Muhammad Ilham
Mining Science And Technology Journal Vol 2 No 2 (2023): Mining Science and Technology Journal
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/minetech-journal.v2i2.486

Abstract

Konsentrasi besi (Fe) terkadang ditemukan sebagai kandungan logam tanah (residual). Di Indonesia jenis endapan sekunder ditemukan di Halmahera, Sulawesi Timur (Morowali), Sulawesi Selatan (Sorowako) dan Sulawesi Tenggara (Pomalaa Kolaka), termasuk wilayah Konawe Selatan. Guna mengetahui distribusi konsentrasi Fe yang terkandung dalam endapan nikel laterit, penerapan metode Inverse Distance Weighting (IDW) dipilih dalam melakukan penaksiran distribusi konsentasi Fe. Tentunya hal ini berkaitan dengan kegiatan selanjutnya termaksud menentukan karakter unsur Fe yang terdapat pada daerah penelitian. Distribusi nilai konsentrasi Fe terendah adalah 0-4.85% dan yang tertinggi adalah 25.31-40.47% dengan frekuensi 5-12% yang menunjukan skewness positif. Berdasarkan arah distribusi konsentrasi Fe dengan menggunakan metode IDW cenderung mengarah pada arah 315o (BT) dan 135o (TG), hal tersebut dikarenakan proses sampling yang hanya terpusat pada titik tertentu. Sehingga dalam memperkirakan nilai distribusi hanya tertuju pada suatu titik berdasarkan nilai titik sampel yang mengelilinginya. Karakteristik konsentrasi Fe dipengaruhi oleh kehadiran batugamping di permukaan, sehingga menyebabkan kandungan air hilang dan larutan Fe akan bersenyawa dengan oksida dan terendapkan sebagai ferri hidroksida. Kehadiran mineral pembewa unsur Fe seperti: magnetite (Fe3O4), hematite (Fe2O3), kromite (FeCr2O4), and gutite (FeO(OH)) semakin memperkuat konsentrasi Fe pada daerah penelitian.
Perencanaan Normalisasi Sungai Untuk Penanggulangan Banjir di Daerah Pertambangan Gunawan, Risal; Jalil, Abdul; Prianata, Yogi La Ode
Mining Science And Technology Journal Vol 3 No 2 (2024): Mining Science and Technology Journal
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/minetech-journal.v3i2.660

Abstract

Aktivitas penambangan di dekat sungai dapat mengakibatkan sendimentasi yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan daya tampung sungai dalam menampung air sehingga terjadinya peluapan atau banjir. Banjir merupakan suatu peristiwa dimana level air sungai meluap dan menggenangi daerah di sekitarnya yang dapat menyebabkan kematian, kerugian harta benda, dan kerugian ekonomi karena terganggunya kegiatan ekonomi, untuk itu penulis melakukan studi literature review dengan tujuan perencanaan normalisasi sungai untuk penanggulangan banjir di daerah pertambangan, berdasarkan studi hal yang perlu dipersiapakan: Data curah hujan minimal 10 tahun terakhir merupakan data yang penting pendukung untuk meprediksi curah hujan di daerah penelitian, analisis data hidrologi seperi analisis frekuensi curah hujan rencana dan analisis debit sesuai rencana, Analisis air Limpasan, pengukuran penampang sungai , perencanaan atau desain ulang saluran sungai, Analisis profil aliran yang sudah di normalisasi menggunakan dengan software pendukung yang bisa di gunakan yakni program HEC-RAS.
Desain Settling Pond Pada Sistem Tambang Terbuka Di Penambangan Nikel Zulkarnain, Hadi; Prianata, Yogi La Ode; Gunawan, Risal; Husain, La Ode Migdad; Widiarta, Ahmad Beril
Mining Science And Technology Journal Vol 3 No 2 (2024): Mining Science and Technology Journal
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/minetech-journal.v3i2.677

Abstract

Hujan merupakan sumber utama air di tambang terbuka. Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi umumnya ada yang langsung menuju ke badan sungai, ada juga yang masuk ke dalam tanah dan diserap oleh tumbuhan, dan ada juga yang masuk ke dalam tanah melewati sela-sela batuan dan tersimpan menjadi air bawah tanah. Karena aktivitasnya mempengaruhi bentuk topografi sehingga air hujan yang jatuh tidak sempat diserap oleh tanah dan langsung mengalir ke tempat-tempat yang rendah. Untuk mengatasi air limpasan tambang maka perlu dibuat kolam pengendapan untuk menampung air hujan sebelum dialirkan ke badan sungai. Kolam pengendapan ini memiliki pertimbangan luas dan dimensi yang sesuai agar bisa menampung air hujan yang jatuh. Untuk itu perlu dilakukan rencana kolam pengendapan untuk mengendapkan material sedimen sebelum dialirkan ke badan sungai sehingga memenuhi nilai baku mutu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, yaitu dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder yang dapat digeneralisasikan di daerah penelitian. Berdasarkan rata-rata hujan – rata dengan periode ulang hujan selama 10 tahun maka didapat besarnya intensitas hujan adalah sebanyak 19,51mm/jam. Besarnya daerah tangkapan hujan yang dihitung dengan menggunakan ArcGis adalah sebesar 18,30Ha. Koefisien limpasan yang digunakan adalah 0,9 dengan pertimbangan permukaan daerah penelitian adalah lahan terbuka daerah tambang. Berdasarkan hasil perhitungan debit limpasan, maka diperoleh debit limpasan udara pada luas sedimen kolam Foxtrot sebesar 0,89 m 3 /jam. Luas kolam pengendapan yang akan dibuat adalah 1.105,23m 2 dengan volume sebesar 4.421m 3 . Kolam pengendapan dapat dibagi menjadi 3 kompartemen, bentuk kompartemen dibuat zigzag dengan tujuan untuk memperlambat debit aliran sehingga sedimen dalam air yang masuk ke kolam sedimen mempunyai waktu untuk mengendap. Kata kunci: Intensitas Curah Hujan, Sistem Penyaliran Tambang, Kolam Pengendapan
Hilirisasi Produk Udang Lomo Melalui Program Pemberdayaan Desa Maritim pada Industri Pengolahan Hasil Laut di Desa Kawite – Wite, Sulawesi Tenggara Syahrul, Ibnu; Hamid, Hamid; Handra, La Ode Muhammad; Masriwati, Gita; Febryanty, Marsela; Tawakkal, Ikha Frida Ismawati; Hasrawati, Hasrawati; Amir, Muh. Karnoha; Indalestari, Wa Ode Dien; Prianata, Yogi La Ode; Latif, Wa Ode Umrawati
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 6 (2024): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i6.1738

Abstract

Udang lomo adalah hasil produk tambak di desa kawite-wite kategori maritim yang tidak masuk dalam standar spesifikasi pemasaran. Udang lomo menjadi hasil tambak yang tidak bernilai jual karena kurangnya pemahaman pengetahuan dan tindak lanjut lebih dalam dalam pemanfataannya. Berdasarkan kondisi tersebut, perlu dilakukan pendampingan dan bimbingan teknis terhadap masyarakat desa kawite-wite sebagai upaya miningkatkan kesejahteraan dengan memanfaatkan udang lomo menjadi produk olahan berjaya jual. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode kualitatif, terdiri dari beberapa tahapan yaitu: tahap perencanaan, survey lokasi, perumusan program, sosialisasi, penyuluhan, bimtek dan pendampingan, monitoring dan evaluasi. Hasil kegiatan berupa program pendampingan dan bimbingan teknis berupa: penyuluhan faktor penyebab terjadinya udang lomo, penyuluhan tentang pentingnya gizi udang lomo, dan bimtek pembuatan produk olahan udang lomo yang bernilai jual yaitu sambal dan kerupuk. Hasil evaluasi dan monitoring menunjukan adanya peningkatan dan pemahaman masyarakat desa kawite-wite yang mengikuti kegiatan bimtek. Kemudian adannya tanggapan positif oleh pemerintah desa kawite-wite untuk mengharapkan kegiatan lanjutan dengan usaha hasil tani lainnya
Spektroskopi Reflektansi Sampel Tanah dan Batuan yang Mengandung Mineral Pembawa Unsur Tanah Jarang dan Radioaktif Hede, Arie Naftali Hawu; Firdaus, Muhammad Anugrah; Prianata, Yogi La Ode; Heriawan, Mohamad Nur; Syafrizal; Syaeful, Heri; Lubis, Ichwan Azwardi
EKSPLORIUM Vol. 40 No. 2 (2019): NOVEMBER 2019
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/eksplorium.2019.40.2.5644

Abstract

Reflectance spectroscopy is one of the nondestructive methods of mineral identification and is one of the basic principles in the remote sensing analysis using optical sensors. This research aimed at applying reflectance spectroscopy at 350–2,500 nm wavelength range for samples containing rare earth elements (REE) and radioactive minerals. Samples were taken from several locations in South Bangka and Mamuju that had previously been identified as potential location of REE and radioactive-bearing minerals. Reflectance data shows that there are absorption characteristics for REE-bearing minerals; monazite, zircon, and xenotime minerals especially from tailings and tin ore concentrate for the samples from South Bangka. The key wavelengths are specifically in the visible-near infrared range (VNIR; 400–1300 nm). For the samples from Mamuju, which is known as radioactive mineral prospecting areas, spectral characteristics provide information that there are spectral signatures in the shortwave infrared range (1,300–2,500 nm). The results of major mineral interpretations include clay minerals, sulfates, NH4 species, and other minerals containing Al-OH. However, some samples at the VNIR wavelength identified as iron oxide/hydroxide minerals. It is hoped that these results can be useful for REE and radioactive exploration mapping using remote sensing methods.