Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : JURNAL SKALA HUSADA: THE JOURNAL OF HEALTH

Tinjauan Rhodamin B Pada Gula Kapas Arum Manis Di Lapangan Puputan Badung Kadek Ayu Candra Duhita; I Gusti Ayu Sri Dhyanaputri; IGA. Dewi Sarihati
Jurnal Skala Husada : The Journal of Health Vol 17, No 2 (2020): Jurnal Skala Husada: The Journal of Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.841 KB) | DOI: 10.33992/jsh:tjoh.v17i2.2065

Abstract

ABSTRACTRhodamine B is a synthetic dye that is commonly used as a textile dye and banned its use in food products. The use of rhodamine B in food for a long time can lead to liver dysfunction and cancer, and when exposed to large amounts of rhodamine B and then in a short time there will be symptoms of acute poisoning rhodamine B. There were some cases the addition of rhodamine B in food. One is the addition of rhodamine B in cotton candy. The purpose of this study is to determine the contents of rhodamine B dye in cotton candy around Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung field. Objectives to be achieved in this research is to determine the presence of rhodamin B dye content in cotton candy around Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung field. Methods this study was an observasional study. Data collected through the sampling stage then testing with the laboratory test methods Thin Layer Chromatography and the results were analyzed descriptively. Results total of 9 sampels tested, 4 sampel (44.5%) cotton candy were positive for rhodamin B. Conclusions rhodamine B dye was found in four sampel of cotton candy around  Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung field. Cotton candy found positive rhodamine B has a bright pink color.ABSTRAKRhodamin B merupakan pewarna sintetis yang umum digunakan sebagai pewarna tekstil dan dilarang penggunaannya dalam produk makanan. Penggunaan rhodamin B dalam makanan dalam waktu lama dapat menyebabkan gangguan fungsi hati dan kanker, dan bila terkena rhodamin B dalam jumlah besar maka dalam waktu singkat akan timbul gejala keracunan rhodamin B akut. rhodamin B dalam makanan. Salah satunya adalah penambahan rhodamin B pada permen kapas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan zat warna rhodamin B pada permen kapas di sekitar Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya kandungan zat warna rhodamin B pada permen kapas di sekitar Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung. Metode penelitian ini adalah penelitian observasional. Data dikumpulkan melalui tahap sampling kemudian pengujian dengan metode uji laboratorium Kromatografi Lapis Tipis dan hasilnya dianalisis secara deskriptif. Hasil uji total 9 sampel, 4 sampel (44,5%) permen kapas positif rhodamin B. Kesimpulan pewarna rhodamin B ditemukan pada empat sampel permen kapas di sekitar Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung. Permen kapas yang ditemukan positif rhodamin B memiliki warna pink cerah.
Analisis Kandungan Nitrit Pada Sosis Ayam Dan Sosis Sapi Yang Beredar Di Kota Denpasar Luh Putu Devi; I Gusti Ayu Sri Dhyanaputri; Ida Ayu Made Sri Arjani
Jurnal Skala Husada : The Journal of Health Vol 17, No 1 (2020): Jurnal Skala Husada: The Journal of Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.386 KB) | DOI: 10.33992/jsh:tjoh.v17i1.2058

Abstract

ABSTRACTSodium nitrite is one of the preservatives used in meat to obtain good color and prevent microbial growth. However, please note that the addition in food should not exceed the permitted limits so that it won’t give any negative affect to human’s health. Permenkes No. 722/Menkes/Per/IX/1988 about food additives limit the maximum use of the preservatine nitrite in processed meat product that is 125 mg/kg. Excessive consumption of nitrit can cause poisoning or nitrites are carcinogenic. The object of this study were 15 brands of sausages which are consist of chicken and beef sausages in Denpasar. Analysis of nitrite content in sausages using spectrophotometric method was measured at wavelength of 520 nm. Of the 15 brands of sausages samples studied, the results showed that levels of nitrite peak in chicken sausage of 12,004 mg/kg and nitrite levels as low as 0.395 mg/kg. Meanwhile the results showed that levels of nitrite peak in beef sausage of 12.086 mg/kg mg/kg and nitrite levels as low as 0,809 mg/kg. The study of 15 brands of sausages in Denpasar shows that all brands of sausages does not exceed the maximum limit the use of sodium nitrite according Permenkes 722/Menkes/Per/IX/1988.ABSTRAKNatrium nitrit merupakan salah satu bahan pengawet yang digunakan pada daging untuk memperoleh warna yang baik dan mencegah pertumbuhan mikroba. Namun perlu diperhatikan bahwa penambahan pada makanan tidak boleh melebihi batas yang diperbolehkan agar tidak memberikan dampak negatif bagi kesehatan manusia. Permenkes No. 722/Menkes/Per/IX/1988 tentang Bahan Tambahan Pangan membatasi penggunaan maksimum pengawet nitrit pada produk daging olahan yaitu 125 mg/kg. Konsumsi nitrit yang berlebihan dapat menyebabkan keracunan atau nitrit bersifat karsinogenik. Objek penelitian ini adalah 15 merek sosis yang terdiri dari sosis ayam dan sosis sapi di Denpasar. Analisis kandungan nitrit pada sosis menggunakan metode spektrofotometri diukur pada panjang gelombang 520 nm. Dari 15 merek sampel sosis yang diteliti, didapatkan hasil bahwa kadar nitrit tertinggi pada sosis ayam sebesar 12.004 mg/kg dan kadar nitrit sebesar 0,395 mg/kg. Sedangkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar puncak nitrit pada sosis sapi sebesar 12,086 mg/kg mg/kg dan kadar nitrit sebesar 0,809 mg/kg. Penelitian terhadap 15 merek sosis di Denpasar menunjukkan bahwa semua merek sosis tidak melebihi batas maksimal penggunaan natrium nitrit menurut Permenkes 722/Menkes/Per/IX/1988.
Perbedaan Derajat Aglutinasi Pemeriksaan Golongan Darah Metode Cell Grouping Berdasarkan Tingkat Konsentrasi Suspensi Sel 5%, 10%, dan 40% Putu Talia Jayanti; I Gusti Agung Dewi Sarihati; I Gede Sudarmanto; I Gusti Ayu Sri Dhyanaputri
Jurnal Skala Husada : The Journal of Health Vol 19, No 1 (2022): Jurnal Skala Husada: The Journal of Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.601 KB) | DOI: 10.33992/jsh:tjoh.v19i1.1947

Abstract

ABSTRACTExamination of ABO blood type method with cell grouping technique is to check blood cell antigen by adding anti-A, anti-B and anti-D. The strength or reaction power of agglutination produced in blood group examination is influenced by the ability of bonded antibodies or react with antigens The purpose of this study is to know the difference in the degree of agglutination of blood grouping method examination by tube test method based on the concentration level of cell supensi 5%, 10% and 40%. The research subjects used in this study were donors with blood group B, namely as many as 10 blood samples on tubes with anticoagulants EDTA used for blood screening after blood donation. On the examination of the degree of agglutination of blood group examination that has been done using cell suspension 5%, 10% and 40% obtained results where the entire examination produced a positive result 4 where found the results of one large clot with clear fluid around it. From the research that has been done, it can be concluded that there is no difference in the degree of agglutination of blood group examination using cell suspension concentrations of 5%, 10% and 40%.ABSTRAKPemeriksaan metode golongan darah ABO dengan teknik cell grouping adalah memeriksa antigen sel darah dengan cara menambahkan anti-A, anti-B dan anti-D. Kekuatan atau daya reaksi aglutinasi yang dihasilkan pada pemeriksaan golongan darah dipengaruhi oleh kemampuan dari antibodi berikatan atau bereaksi dengan antigen Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adanya perbedaan derajat aglutinasi pemeriksaan golongan darah metode cell grouping dengan metode tube test berdasarkan tingkat konsentrasi supensi sel 5 %, 10 % dan 40 %. Subyek penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendonor dengan golongan darah B yakni sebanyak 10 sampel darah pada tabung dengan antikoagulan EDTA yang digunakan untuk screening darah setelah melakukan donor darah. Pada pemeriksaan derajat aglutinasi pemeriksaan golongan darah yang sudah dilakukan dengan menggunakan suspensi sel 5%, 10% dan 40% diperoleh hasil dimana seluruh pemeriksaan menghasilkan hasil positif 4 dimana ditemukan hasil satu gumpalan besar dengan cairan jernih disekitarnya. Dari penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan derajat aglutinasi pemeriksaan golongan darah menggunakan konsentrasi suspensi sel 5%, 10% dan 40%.
Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Trigliserida Pada Penenun Di Desa Tenganan Karangasem I Nyoman Krisna Wicaksana; I Gusti Ayu Sri Dhyanaputri; I Nyoman Jirna
Jurnal Skala Husada : The Journal of Health Vol 17, No 2 (2020): Jurnal Skala Husada: The Journal of Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.695 KB) | DOI: 10.33992/jsh:tjoh.v17i2.2061

Abstract

ABSTRACTBody mass index is the one of the marker of nutritional status related to obesity. Obesity is a multifactorial disease that can lead to an increase in triglycerides. This situation is one of the causes of cardiovascular disease. This study aims to determine the relationship between body mass index in the levels of trigliycerides in weavers in Tenganan Village Karangasem. Methods Designed as study correlation study. The study was done to 26 respondents that were chosen by saturated sampling method. Data of body mass index were measured by anthropometric measurements and data of triglycerides level measured by using a dialab autolyser. The Results showed that 50,00% participants got obesity and 42,31% participants had increased triglycerides level, which six participants (23,08%) got a high limit and five participants (19,23%) in the high category. Based on the product moment test, a score is significant correlation between body mass index with triglycerides (p: 0,000) (α: 0,05). It was Concluded there is a relationship between body mass index with triglycerides level of weavers at Tenganan Village Karangasem.ABSTRAKIndeks massa tubuh merupakan salah satu penanda status gizi yang berhubungan dengan obesitas. Obesitas merupakan penyakit multifaktorial yang dapat menyebabkan peningkatan trigliserida. Keadaan ini merupakan salah satu penyebab penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan kadar trigliserida pada penenun di Desa Tenganan Karangasem. Metode Dirancang sebagai studi studi korelasi. Penelitian dilakukan terhadap 26 responden yang dipilih dengan metode sampling jenuh. Data indeks massa tubuh diukur dengan pengukuran antropometri dan data kadar trigliserida diukur dengan menggunakan dialab autolyser. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50,00% peserta mengalami obesitas dan 42,31% peserta mengalami peningkatan kadar trigliserida, dimana enam peserta (23,08%) mendapat batas tinggi dan lima peserta (19,23%) dalam kategori tinggi. Berdasarkan uji product moment didapatkan nilai korelasi yang signifikan antara indeks massa tubuh dengan trigliserida (p:0,000) (α: 0,05). Disimpulkan ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan kadar trigliserida pada penenun di Desa Tenganan Karangasem.
Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Penenun Kain Tenun Gringsing Di Desa Tenganan Pegringsingan Karangasem Ni Kadek Lulus Saraswati; I Gusti Ayu Sri Dhyanaputri; I Nyoman Jirna
Jurnal Skala Husada : The Journal of Health Vol 17, No 2 (2020): Jurnal Skala Husada: The Journal of Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.078 KB) | DOI: 10.33992/jsh:tjoh.v17i2.2062

Abstract

ABSTRACTThe manufacturing process of tenun gringsing fabric is done traditionally by the weavers, and such methods will take quite long time to create a fabric. This will affect the weavers health, since weavers will mostly sit during weaving. This lack of physical activities may tamper weavers health and their metabolism. This can lead to several chronic diseases, such as Diabetes mellitus. The aim of this study is describe the fasting blood glucose levels in weavers with following characteristics of age, sex, Diabetes mellitus profile, obesity, physical activity, and food intake. Methods Designed as descriptive study, the respondent were selected by saturated sampling technique with criteria’s: active weavers more than 2 years, do fasting 10 – 12 hours, and willing to be subject. Fasting blood glucose levels measured with GOD-PAP method in RSUD Karangasem. Results From all females respondents revealed, 23 respondents (88,5%) has non-Diabetes mellitus profile, 13 respondents (50%) has overweight Body Mass Index status, 14 respondents (53,8%) has low physical activities, 18 respondents (69,2%) has very often carbohydrate intake category, and 8 respondents (30,8%) has very often saturated fat intake category. Conclusions The results showed that the average concentration of fasting blood glucose is 90,58 mg/dL which 15% respondents had high fasting blood glucose levels and 85% respondents had normal fasting blood glucose levels.ABSTRAKProses pembuatan kain tenun gringsing dilakukan secara tradisional oleh para penenun, dan cara-cara tersebut akan memakan waktu yang cukup lama untuk membuat sebuah kain. Hal ini akan mempengaruhi kesehatan penenun, karena penenun kebanyakan akan duduk selama menenun. Kurangnya aktivitas fisik ini dapat mengganggu kesehatan dan metabolisme penenun. Hal ini dapat memicu timbulnya beberapa penyakit kronis, seperti Diabetes Mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar glukosa darah puasa pada penenun dengan karakteristik umur, jenis kelamin, profil Diabetes mellitus, obesitas, aktivitas fisik, dan asupan makanan sebagai berikut. Metode Didesain sebagai penelitian deskriptif, responden dipilih dengan teknik sampling jenuh dengan kriteria: penenun aktif lebih dari 2 tahun, melakukan puasa 10 – 12 jam, dan bersedia menjadi subjek. Pengukuran kadar glukosa darah puasa dengan metode GOD-PAP di RSUD Karangasem. Hasil Dari seluruh responden wanita diketahui, 23 responden (88,5%) memiliki profil non-Diabetes mellitus, 13 responden (50%) memiliki status Body Mass Index kegemukan, 14 responden (53,8%) memiliki aktivitas fisik rendah, 18 responden (69,2%) memiliki kategori asupan karbohidrat sangat sering, dan 8 responden (30,8%) memiliki kategori asupan lemak jenuh sangat sering. Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata konsentrasi glukosa darah puasa adalah 90,58 mg/dL dimana 15% responden memiliki kadar glukosa darah puasa tinggi dan 85% responden memiliki kadar glukosa darah puasa normal.
Perbedaan Total Fenol Air Rebusan Akar Alang-alang dalam Berbagai Waktu Perebusan I Gusti Ayu Sri Dhyanaputri; Ni Luh Putu Yuni Widianingsih; I Wayan Karta; I Gusti Agung Dewi Sarihati
Jurnal Skala Husada : The Journal of Health Vol 19, No 1 (2022): Jurnal Skala Husada: The Journal of Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.414 KB) | DOI: 10.33992/jsh:tjoh.v19i1.1992

Abstract

ABSTRACTCogongrass roots are known to have some metabolite content, which one is polyphenols. Cogongrass roots are often used as medicine for several diseases such as bloody urine, gonorrhea, vomiting blood, nosebleeds, acute hepatitis, acute renal inflammation, also hypertension. Usually, cogongrass roots were boiled before being used as a medicine. This study aimed to determine the difference in total phenol content in boiled water of cogongrass roots that were boiled at various times. This study was a pre-experiment with the one-shot case study design. The cogongrass roots were boiled for 5, 15, and 30 minutes. This study showed that the average total phenolic content that boiled in 5 minutes is 169,3 mg/L GAE, 15 minutes is 173,1 mg/L GAE, and 30 minutes is 177,2 mg/L GAE. The One Way ANOVA test showed a difference in total phenol content in boiled water of cogongrass roots at various boiling times. The Least Significant Difference (LSD) test showed a significant difference in total phenol content at each boiling time.  This study concludes that there is a difference in total phenol content in boiled water of cogongrass roots based on boiling time.ABSTRAKAkar alang-alang diketahui memiliki beberapa kandungan metabolit, salah satunya adalah polifenol. Akar alang-alang sering digunakan sebagai obat beberapa penyakit seperti kencing berdarah, kencing nanah, muntah darah, mimisan, hepatitis akut, radang ginjal akut, juga hipertensi. Biasanya akar alang-alang direbus sebelum digunakan sebagai obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar fenol total pada air rebusan akar alang-alang yang direbus pada berbagai waktu. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen dengan desain studi kasus one-shot. Akar alang-alang direbus selama 5, 15, dan 30 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar fenolik total yang direbus dalam 5 menit adalah 169,3 mg/L GAE, 15 menit adalah 173,1 mg/L GAE, dan 30 menit adalah 177,2 mg/L GAE. Uji One Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan kandungan total fenol dalam air rebusan akar alang-alang pada berbagai waktu perebusan. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) menunjukkan adanya perbedaan kadar fenol total yang nyata pada setiap waktu perebusan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan kadar fenol total pada air rebusan akar alang-alang berdasarkan waktu perebusan.
Tinjauan Boraks Pada Lontong Yang Dijual Di Desa Sidakarya, Kota Denpasar Madya Mas Cista Hwardani; I Gusti Ayu Sri Dhyanaputri; Nyoman Mastra
Jurnal Skala Husada : The Journal of Health Vol 17, No 2 (2020): Jurnal Skala Husada: The Journal of Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.735 KB) | DOI: 10.33992/jsh:tjoh.v17i2.2063

Abstract

ABSTRACTLontong is one of popular Indonesian food because they are cheap and has distinctive taste. Lontong made of rice wrapped in banana leaves and boiled until done. Lontong does not have a long shelf life that’s why there are traders who use borax to extend the shelf life of lontong. Using borax as a food preservative as well to create a chewy texture. Based on Permenkes No. 033 tahun 2012, borax is harmfull addivies in food. If it consumed in long periode can causes diarrhea, nausea, vomiting and can demage organ disorder in large concentration. This study aimed to determine whether or not the content of borax on lontong in food stalls and street vendors in the Sidakarya village.  Methodes Sampels was taken from 10 sellers, that 1 piece lontong taken from each seller. The study is descriptive study with a simple random sampling technique. Samples tested in the laboratory using the qualitative flame test method. The result show that the whole sampels doesn’t contained borax therefore the lontong comply with food safety.ABSTRAKLontong merupakan salah satu makanan Indonesia yang populer karena harganya yang murah dan memiliki cita rasa yang khas. Lontong terbuat dari nasi yang dibungkus daun pisang dan direbus hingga matang. Lontong tidak memiliki umur simpan yang lama sehingga ada pedagang yang menggunakan boraks untuk memperpanjang umur simpan lontong. Menggunakan boraks sebagai pengawet makanan juga untuk membuat tekstur kenyal. Berdasarkan Permenkes No. 033 tahun 2012, boraks merupakan bahan tambahan yang berbahaya dalam makanan. Jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan diare, mual, muntah dan dapat merusak gangguan organ dalam konsentrasi besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan boraks pada lontong di warung makan dan pedagang kaki lima di desa Sidakarya. Metode Sampel diambil dari 10 penjual, yaitu 1 buah lontong diambil dari setiap penjual. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik simple random sampling. Sampel diuji di laboratorium menggunakan metode uji nyala kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh sampel tidak mengandung boraks sehingga lontong memenuhi keamanan pangan. 
Gambaran Kadar Asam Urat Darah Kelompok Tani Rumput Laut Merta Terpadu, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung I Kadek Budi Astawan; I Gusti Ayu Sri Dhyanaputri; I Nyoman Jirna
Jurnal Skala Husada : The Journal of Health Vol 17, No 1 (2020): Jurnal Skala Husada: The Journal of Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.628 KB) | DOI: 10.33992/jsh:tjoh.v17i1.2055

Abstract

ABSTRACTGout is a type of arthritis that caused by too much or abnormal levels of uric acid in the body because the body can not excrete uric acid in normal/balanced. The purpose of this study was to describe the blood uric acid levels in seaweed farmers in Kelompok Tani Rumput Laut Merta Terpadu, Ped village, Nusa Penida district, Klungkung regency based on the characteristics of sex, habits of consumption of food high in purin, body mass index, and blood pressure. The type of study is descriptive survey with technical side of non-random sampling with a saturated sampling. The number of samples in this study as many as 58 samples consisting of 32 women and 26 men. Uric acid levels were measured from capillaries to the strip test method. The result obtained showed high uric acid levels were 21 people (36,2%) and normal uric acid levels as many as 37 people (63,8%). Percentage of high blood uric acid levels more predominantly in males. A more specific to an increase in blood uric acid levels found in obese body mass index categories and age over 65 years. ABSTRAKAsam urat adalah jenis radang sendi yang disebabkan oleh kadar asam urat yang terlalu banyak atau tidak normal dalam tubuh karena tubuh tidak dapat mengeluarkan asam urat secara normal/seimbang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar asam urat darah pada petani rumput laut di Kelompok Tani Rumput Laut Merta Terpadu Desa Ped Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung berdasarkan karakteristik jenis kelamin, kebiasaan konsumsi makanan tinggi purin, indeks massa, dan tekanan darah. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif dengan sisi teknis non random sampling dengan sampling jenuh. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 58 sampel yang terdiri dari 32 perempuan dan 26 laki-laki. Kadar asam urat diukur dari kapiler hingga metode strip test. Hasil yang diperoleh menunjukkan kadar asam urat tinggi sebanyak 21 orang (36,2%) dan kadar asam urat normal sebanyak 37 orang (63,8%). Persentase kadar asam urat darah tinggi lebih dominan pada laki-laki. Yang lebih spesifik untuk peningkatan kadar asam urat darah ditemukan pada obesitas kategori indeks massa tubuh dan usia di atas 65 tahun.
Hubungan Antara Obesitas Sentral Dengan Kadar Kolesterol Total Pada Penenun Kain Tenun Gringsing Di Desa Tenganan Karangasem Ni Kadek Lina Winati; I Gusti Ayu Sri Dhyanaputri; I Nyoman Jirna
Jurnal Skala Husada : The Journal of Health Vol 17, No 2 (2020): Jurnal Skala Husada: The Journal of Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.16 KB) | DOI: 10.33992/jsh:tjoh.v17i2.2064

Abstract

ABSTRACTBackground Someone with sedentary life and eat foods with high fat tends had central obesity which is a risk factor for cardiovascular disease. Central obesity can be determined by measurement of waist circumference. Male with waist circumference 90 cm and women with waist circumference 80 cm expressed as central obesity. Objective This research aimed to measure total cholesterol and waist circumference, determine the status of abdominal obesity and analyze the relationship between abdominal obesity with total cholesterol levels of tenun gringsing weavers in Tenganan village of Karangasem Regency. Methode This research use study correlation with saturated sampling technique. Result The results showed that total cholesterol levels of 26 samples, there were 21 samples (80.8%) exceeded normal limits with the highest levels = 291 mg/dl, the lowest levels = 152 mg/dl, and levels mean = 219.62 mg/dl. The result of measurement waist circumference showed from 26 samples, there were 18 respondents with abdominal obesity. From results of Kendall's tau-b statistic showed that there was a very significant association between central obesity with total cholesterol levels of tenun gringsing weavers in Tenganan village of Karangasem Regency (p (0.003) a (0.05)). Conclusion of this study is there are significant association between central obesity with total cholesterol levels of tenun gringsing weavers in Tenganan village of Karangasem Regency.ABSTRAKLatar Belakang Seseorang dengan gaya hidup sedentary dan makan makanan berlemak tinggi cenderung mengalami obesitas sentral yang merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular. Obesitas sentral dapat ditentukan dengan pengukuran lingkar pinggang. Pria dengan lingkar pinggang 90 cm dan wanita dengan lingkar pinggang 80 cm dinyatakan sebagai obesitas sentral. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kadar kolesterol total dan lingkar pinggang, mengetahui status obesitas abdominal dan menganalisis hubungan antara obesitas abdominal dengan kadar kolesterol total pada penenun tenun gringsing di desa Tenganan Kabupaten Karangasem. Metode Penelitian ini menggunakan studi korelasi dengan teknik sampling jenuh. Hasil Hasil penelitian menunjukkan kadar kolesterol total dari 26 sampel, terdapat 21 sampel (80,8%) melebihi batas normal dengan kadar tertinggi = 291 mg/dl, kadar terendah = 152 mg/dl, dan kadar rata-rata = 219,62 mg/dl . Hasil pengukuran lingkar pinggang menunjukkan dari 26 sampel terdapat 18 responden yang mengalami obesitas abdominal. Dari hasil statistik tau-b Kendall menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara obesitas sentral dengan kadar kolesterol total pada penenun tenun gringsing di Desa Tenganan Kabupaten Karangasem (p (0,003) a (0,05)). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas sentral dengan kadar kolesterol total pada penenun tenun gringsing di desa Tenganan Kabupaten Karangasem.
Gambaran Kadar Hemoglobin Pada Ojek Motor Online (Go-Jek) Di Kantor Go-Jek Teuku Umar Barat Denpasar Putu Amrita Paramahita; I Gusti Ayu Sri Dhyanaputri; I Wayan Karta; Heri Setiyo Bekti
Jurnal Skala Husada : The Journal of Health Vol 17, No 1 (2020): Jurnal Skala Husada: The Journal of Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.907 KB) | DOI: 10.33992/jsh:tjoh.v17i1.2056

Abstract

ABSTRACTMotorcycle drivers have a high risk of exposure from motor vehicle exhaust such as sulfur dioxide (SO2), carbon monoxide (CO) and nitrogen dioxide (NO2). Exhaust from vehicle exhaust can affect the concentration of hemoglobin especially carbon monoxide can increase the concentration of hemoglobin. In addition to motor vehicle fumes, hemoglobin levels are also affected by age, sex, smoking habits, pregnancy, malnutrition (iron, folate, vitamin B12, vitamin A), acute and chronic inflammation, parasitic infections and congenital diseases. Purposed: describe the hemoglobin of Gojek drivers at Office West Teuku Umar, Denpasar. Method: used descriptive by flow cytometry method used automatic analyzer CELL-DYN Ruby.Total respondents were 30 persons taken by accidental sampling meeting the inclusion criteria. In this study. Result: used descriptive by flow cytometry method used automatic analyzer CELL-DYN Ruby.Total respondents were 30 persons taken by accidental sampling meeting the inclusion criteria. In this study. Conclusion: of this research is that most hemoglobin cycle of gojek motorcycle is normal and all drivers do healthy life behavior by using mask and cleanse themselves after finished work. ABSTRAKPengemudi sepeda motor memiliki risiko tinggi terpapar gas buang kendaraan bermotor seperti sulfur dioksida (SO2), karbon monoksida (CO) dan nitrogen dioksida (NO2). Knalpot dari knalpot kendaraan dapat mempengaruhi konsentrasi hemoglobin terutama karbon monoksida yang dapat meningkatkan konsentrasi hemoglobin. Selain asap kendaraan bermotor, kadar hemoglobin juga dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, kehamilan, malnutrisi (zat besi, folat, vitamin B12, vitamin A), peradangan akut dan kronis, infeksi parasit dan penyakit bawaan. Tujuan: mendeskripsikan hemoglobin driver Gojek di Kantor Teuku Umar Barat Denpasar. Metode: menggunakan metode deskriptif dengan metode flow cytometry menggunakan automatic analyzer CELL-DYN Ruby.Jumlah responden sebanyak 30 orang yang diambil secara accidental sampling memenuhi kriteria inklusi. Dalam studi ini. Hasil: Digunakan deskriptif dengan metode flow cytometry menggunakan automatic analyzer CELL-DYN Ruby. Jumlah responden sebanyak 30 orang yang diambil secara accidental sampling memenuhi kriteria inklusi. Dalam studi ini. Kesimpulan: dari penelitian ini sebagian besar siklus hemoglobin sepeda motor gojek adalah normal dan semua pengemudi melakukan perilaku hidup sehat dengan menggunakan masker dan membersihkan diri setelah selesai bekerja.