Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Hubungan Aktivitas Fisik dan Kekuatan Massa Otot dengan Kadar Gula Darah Sewaktu Nurman, Kathleen; Nur, Edri Indah Yuliza; Khasanah, Tri Ardianti
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2020.007.01.2

Abstract

Abstrak Aktivitas fisik merupakan salah satu pilar pelaksanaan penanganan pasien diabetes mellitus. Pasien diabetes cenderung memiliki kekuatan massa otot dan fungsi tangan yang menurun yang dapat berakibat pada menurunnya kualitas hidup. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan aktivitas fisik dan kekuatan massa otot terhadap kadar glukosa darah sewaktu pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan observasional dan desain cross-sectional melibatkan 77 responden terdiagnosa diabetes mellitus tipe 2 berusia 18-60 tahun diwawancara mengenai aktivitas fisik menggunakan International Physical Activity Questionnare serta pengukuran kekuatan massa otot menggunakan hand dynamometer dan kadar gula darah sewaktu (GDS) menggunakan alat pengukur glukosa darah. Kadar GDS responden didominasi oleh kategori GDS tinggi yaitu 55 orang (71,4%), kategori kekuatan massa otot lemah memiliki persentase terbanyak yaitu 40 orang (51,9%), dan aktivitas fisik sedang sebanyak 46 orang (59,7%). Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dan kekuatan massa otot dengan kadar gula darah sewaktu pasien diabetes mellitus tipe 2. Kata kunci: aktivitas fisik, kekuatan massa otot, gula darah sewaktu, diabetes mellitusAbstractPhysical activity is one of the most important interventions for patients with diabetes mellitus. Patients with this metabolic disease tend to have lower skeletal muscle strength that results in lower quality of life. This study aimed to examine the relation of physical activity and skeletal muscle strength on blood glucose level of type 2 diabetes mellitus patients. This study was an analytic observational study. The research subjects were 77 patients with type 2 diabetes mellitus aged 18-60 years old. Interviews were conducted on their physical activity habits using the International Physical Activity Questionnaire. Handgrip strength was measured using hand dynamometer, while the rapid blood glucose was measured using a blood glucose monitoring device. Most prevalent blood glucose level category in this study was “high” with 71.4% of respondents, 51.9% of respondents had low skeletal muscle strength, and 59.7% of respondents had moderate physical activity level. There is a significant relationship between physical activity and skeletal muscle strength of patients with type 2 diabetes mellitus blood glucose levels. Keywords: physical activity, skeletal muscle strength, blood glucose level, diabetes mellitus
PERMAINAN EDUKASI ULAR TANGGA MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KONSUMSI SAYUR BUAH PADA REMAJA DI JAKARTA SELATAN Wijayanti, Tri Sari; Fayasari, Adhila; Khasanah, Tri Ardianti
Journal of Nutrition College Vol 10, No 1 (2021): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v10i1.29153

Abstract

Latarbelakang: Anjuran konsumsi sayur buah termasuk dalam 10 pesan yang terdapat pada pedoman gizi seimbang. Rerata konsumsi sayur buah remaja Indonesia usia >10 tahun masih rendah.Edukasi gizi berkaitan dengan perilaku remaja dalam memilih makanan sehat terutama sayur buah.Tujuan: Menganalisis pengaruh media permainan edukasi terhadap pengetahuan dan konsumsi sayur buah pada remaja di SMP Negeri 238 Jakarta Selatan.Metode: Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental pretest-posttest one control group design yang dilakukan pada bulan Januari-Februari 2020 pada 50 siswa SMP Negeri 238 Jakarta. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok yaitu yang mendapatkan ceramah sebagai kontrol dan ceramah-permainan sebagai kelompok intervensi. Intervensi dilakukan selama 1 bulan dengan pemberian 1 kali per minggu. Data yang dikumpulkan berupa data karakteristik dan pengetahuan yang diukur dengan menggunakan kuesioner, dan konsumsi sayur buah yang diukur menggunakan SQ-FFQ. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan uji paired t-test dan independent t-test.Hasil: Ada perbedaan pengetahuan dan konsumsi sayur buah sebelum dan sesudah diberi intervensi pada kedua kelompok (p<0,05). Peningkatan skor pengetahuan secara signifikan lebih tinggi pada kelompok ceramah-permainan dibandingkan dengan yang mendapatkan ceramah saja (p<0,05; selisih skor 26). Tidak ada perbedaan skor peningkatan konsumsi sayur buah antara kelompok ceramah-permainan dan ceramah (p 0,554; p 0,516), namun ada kecenderungan peningkatan skor konsumsi sayur buah lebih besar pada kelompok ceramah-permainan.Simpulan: Permainan edukasi secara signifikan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai sayur buah, namun tidak pada konsumsi sayur dan buah pada remaja.
PENGARUH FORMULASI TEPUNG IKAN HARUAN, TEPUNG BUAH DAN BIJI LABU KUNING PADA BISKUIT TERHADAP KANDUNGAN GIZI DAN DAYA TERIMA Khasanah, Tri Ardianti; Mumpuni, Christina Erawati
Journal of Nutrition College Vol 10, No 1 (2021): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v10i1.28486

Abstract

Latar Belakang : Salah satu masalah gizi pada balita adalah stunting. Beberapa penelitian sebelumnya telah menemukan kandungan gizi yang memiliki pengaruh pada pertumbuhan linear tubuh dalam kasus stunting seperti protein, seng, zat besi dan vitamin A. Tepung ikan haruan (HFF), tepung biji labu kuning(PSF) dan tepung buah labu kuning (PFF) adalah bahan lokal yang cukup mengandung gizi tersebut sehingga cocok digunakan sebagai bahan tambahan pada produk biskuit untuk balita.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh formulasi biskuit (HPB) yang terdiri dari tepung terigu, HFF, PSF dan PFF  terhadap kadar protein, seng, zat besi, vitamin A, dan   daya terima biskuit untuk balita.Metode : Penelitian ini bersifat eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali replikasi. HPB dibuat dengan proporsi tepung terigu: HFF: PSF: PFF masing-masing adalah P0 (100%:0%:0%:0%), P1 (50%:20%:20%:10%), P2 (50%:15%:15%:20%), P3(50%:10%:10%:30%). Analisis data pengaruh formulasi HPB terhadap kandungan gizi menggunakan one way anova, sedangkan untuk daya terima menggunakan analisis friedman pada warna, aroma, tekstur, dan rasa.Hasil : Uji statistik yang dilakukan menyatakan bahwa formulasi HPB tidak beda nyata (p>0,05) terhadap kadar protein dan vitamin A. Sebaliknya, formulasi HPB beda nyata (p<0,05) terhadap kadar seng, zat besi dan daya terima biskuit.Simpulan : Formulasi HPB memiliki pengaruh positif terhadap kadar seng dan zat besi biskuit. Kadar seng biskuit semakin meningkat pada formulasi dengan persentase HFF, PSF makin besar dan PFF makin kecil. Sebaliknya, kadar zat besi semakin meningkat, pada formulasi dengan persentase PFF makin besar dan HFF, PSF makin kecil.
PERBEDAAN KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA MAHASISWA SEBELUM DAN SAAT PANDEMI COVID-19 Befi Sundari; Ratnayani; Tri Ardianti Khasanah; Hassya Maulida Nugraha; Khalissa Fathin Anshari
Binawan Student Journal Vol. 3 No. 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Binawan (LPPM Universitas Binawan)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54771/bsj.v3i2.336

Abstract

Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak dalam berbagai hal termasuk salah satunya dalam pola konsumsi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan konsumsi buah dan sayur pada mahasiswa, sebelum dan saat pandemi Covid-19. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional study. Responden penelitian ini adalah mahasiswa dengan kriteria inklusi bersedia mengisi survei online dan kriteria eksklusi yaitu data yang diisi tidak lengkap. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk Gform yang terdiri dari data karakteristik responden dan data konsumsi buah dan sayur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden masih jarang mengkonsumsi buah, baik sebelum maupun saat pandemi. Frekuensi konsumsi sayur sebagian besar responden (54,3%) sebelum pandemi yaitu berada pada kategori jarang. Namun pada saat pandemi terjadi perubahan, frekuensi konsumsi sayur, sebagian besar responden (59,3%) berada pada kategori sering. Buah yang sering dikonsumsi oleh responden diantara pisang, jeruk, dan semangka. Sayur yang sering dikonsumsi responden diantaranya bayam dan wortel. Terdapat perbedaan signifikan frekuensi konsumsi sayur dan buah, sebelum dan saat pandemi Covid-19.
A Hubungan Pengetahuan dan Kepatuhan Diet dengan Kadar Gula Darah pada pasien Diabetes Melitus Di Poli Penyakit Dalam RSUD Idaman Banjarbaru Tahun 2018 Tri Ardianti Khasanah; Zul Fina Fitri
Jurnal Kesehatan Indonesia Vol 9 No 2 (2019): Maret
Publisher : HB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.588 KB) | DOI: 10.33657/jurkessia.v9i2.171

Abstract

Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder due to the pancreas not producing enough insulin or the body cannot use insulin that is produced effectively. Indonesia has 10.3 million sufferers and standon 7th position in the world after China, India, United States of America, Brazil, Russia, Mexico, on 2017 at the province of South Kalimantan’s on 2nd position that were 10.875, at Banjarbaru in 2017 is held on 2nd ranked which had 2.968 cases, at Idaman Banjarbaru Hospital on the Internal Medicine Polyclinic there were 394 patients from January till April and estimated that will be 100 diabetes mellitus patients. This research is aimed to knowing the correlation of knowledge and compliance of diet with blood sugar levels of patients with diabetes mellitus at the Internal Medicine Polyclinic in Banjarbaru Hospital 2018. This type of research is a description of correlation research using cross sectional design. This research was carried out to 55 respondents. The results that tested using Chi-Square with a value of α=0.1 proved to have no correlation of knowledge with blood sugar levels (p=0.234) and proved to have a correlation of adherence to diet with blood sugar levels (p=0.00). From this study it can be concluded that knowledge proved to have not correlation with blood sugar levels and dietary compliance was shown to have a correlation with blood sugar levels in diabetes mellitus patients at Internal Medicine Polyclinic Idaman Banjarbaru Hospital 2018.
HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN TERHADAP STATUS GIZI PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISA Gerhana Juniar Ekaputri; Tri Ardianti Khasanah
Jurnal Gizi dan Kuliner (Journal of Nutrition and Culinary) Vol 2, No 2 (2022): EDISI AGUSTUS
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.512 KB) | DOI: 10.24114/jnc.v2i2.37532

Abstract

Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, prevalensi Penyakit Ginjal Kronik (PGK) pada tahun 2018 terdapat 3,8%. Terapi pengganti yang paling banyak dilakukan oleh pasien gagal ginjal kronik di Indonesia adalah hemodialisa. hemodialisa yang dilakukan oleh pasien gagal ginjal kronik dapat menyebabkan kehilangan zat gizi, seperti protein, sehingga protein yang diberikan harus tinggi sebagai kompensasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan energi dan protein terhadap status gizi pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisa di RSU UKI. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan perhitungan sampel consecutive sampling dengan subjek 50 pasien. Penelitian ini menggunakan form recall 24 jam dengan buku foto makanan, dan kuesioner SGA. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil dari penelitian ini 64% pasien PGK memiliki status gizi kurang, 78% pasien PGK dengan asupan energi kurang dari kebutuhan, 58% pasien PGK dengan asupan protein kurang dari kebutuhan. Hasil dari uji statistik bivariat menunjukan nilai p<0,05 pada hubungan antara asupan energi dengan status gizi (p=0,031) dan asupan protein dengan status gizi (p=0,00) di RSU UKI.  Kata kunci: Penyakit Ginjal Kronik, asupan energy-protein, hemodialisa, SGA
Hubungan Pelayanan Gizi, Kualitas Makanan, dan Konseling Terhadap Kepuasan Pasien di RSUD Balaraja Fatkul Aliyah; Tri Ardianti Khasanah
Jurnal Kesehatan Indonesia Vol 13 No 2 (2023): Maret 2023
Publisher : HB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33657/jurkessia.v13i2.779

Abstract

Nutrition services as part of hospital services have a very important role that affecting patient confidence. The purpose of this research was to identify the association between the quality of nutrition service, food quality, and nutritional counseling toward patient satisfaction at Balaraja Hospital. This was analytical research with a cross-sectional design. The number of research samples was 122 subjects. Data were collected through questionnaires which included questions such as patient’s identity, quality of nutrition service, food quality, nutritional counseling, and patient satisfaction. The questionnaire was given in the form of questions and answers in the form of a Likert scale. Data analysis was done by using a statistical test using Chi-Square with the level of significance of ? = 0,05. The results of a statistical test to determine the relationship between the quality of service provided by officers (reliability) with patient satisfaction obtained a value of p = 0,001. The relationship between the service quality of officers (responsiveness) with patient satisfaction showed a value of p = 0,04. The relationship between the quality of service provided by officers (assurance) and patient satisfaction obtained a value of p = 0,001. Statistical test results to determine the relationship between food quality with patient satisfaction received a value of p = 0,004. The results of statistical tests were carried out to determine the relationship between nutritional consultation with patient satisfaction, obtaining a value of p = 0,007. There is a relationship between nutrition services, food quality, and nutritional counseling on patient satisfaction.
Hubungan Kebiasaan Konsumsi Kopi dan Kualitas Tidur dengan Status Gizi pada Remaja di Kelurahan Jagakarsa Jakarta Selatan Tri Ardianti Khasanah; Fela Safilah
Jurnal Andaliman: Jurnal Gizi Pangan, Klinik dan Masyarakat Vol 3, No 1 (2023): : EDISI JULI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jgpkm.v3i1.46401

Abstract

The body has the hormones leptin and ghrelin that regulate appetite. An imbalance of these two hormones can result in changes in metabolism.. Currently, most adolescents consume excessive coffee which can cause metabolic disorders such as obesity. The purpose of this study was to analyze the relationship between coffee consumption and sleep quality with nutritional status in adolescents in Jagakarsa Village, South Jakarta. This research design uses cross sectional. Data collection using questionnaires by interviewed that have been tested for validity and anthropometric measurements of height and weight. The subjects in this study amounted to 95 people. Conducted in May - June 2022 Analysis of the relationship between coffee consumption variables and sleep quality with nutritional status using Chi-Square statistical test analysis. The results showed that most of the adolescents had normal nutritional status, namely 48 respondents. Coffee consumption habits based on frequency were mostly in the 1x / day category as many as 74 respondents, and based on quantity most were in the 1-2 cup / day category as many as 90 respondents. Sleep quality in the good category was 23 respondents and the bad category was 72 respondents. This study shows that there is no relationship between coffee consumption and nutritional status based on frequency (p=0.107), based on quantity of coffee consumption (p=0.090) and there is no relationship between sleep quality and nutritional status (p=0.116) in adolescents in Jagakarsa Village, South Jakarta. The conclusion of this study is that there is no significant relationship between coffee consumption variables and nutritional status. There is no significant relationship between sleep quality variables and nutritional status among adolescents in Jagakarsa Village, South Jakarta
Gambaran Karakteristik, Pola Makan dan Kepatuhan Diet Penderita Hipertensi di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara Novitasari Dewi Auliarahmawati; Tri Ardianti Khasanah
Jurnal Gizi dan Kuliner (Journal of Nutrition and Culinary) Vol 3, No 2 (2023): EDISI AGUSTUS
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jnc.v3i2.45185

Abstract

Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana peningkatan tekanan darah yang melebihi batas normal. Hipertensi salah satu masalah kesehatan yang sangat serius saat ini yang disebut slient killer. Hipertensi menduduki peringkat 1 dari 10 Penyakit Tidak Menular (PTM) di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Salah satu faktor yang mempengaruhi hipertensi pada penderita antara lain karakteristik, pola makan dan kepatuhan diet. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran karakteristik, pola makan, dan kepatuhan diet pada penderita hipertensi di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 99 subyek. Data dianalisis secara univariat. Hasil penelitian menunjukan mayoritas penderita hipertensi di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara memiliki usia 45-55 tahun 66,7%, jenis kelamin perempuan 83,8%, pendidikan SD 56,6%, tidak bekerja 68,7%, pendapatan <1.500.000 35,4%, Riwayat keluarga 79,8%, tidak merokok 83,8%, konsumsi kopi 54,5%, pola makan 70,7%, kepatuhan diet 56,6%. Kesimpulan:Pasien hipertensi di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara adalah masuk dalam kelompok usia lansia awal, berjenis kelamin perempuan, mayoritas berpendidikan SD, tidak bekerja, berpendapatan rendah, memiliki riwayat keluarga hipertensi, tidak memiliki kebiasaan merokok, memiliki kebiasaan konsumsi kopi, memiliki pola makan yang baik, serta sebagian responden patuh terhadap dietnya.
A Hubungan Pengetahuan dan Kepatuhan Diet dengan Kadar Gula Darah pada pasien Diabetes Melitus Di Poli Penyakit Dalam RSUD Idaman Banjarbaru Tahun 2018 Tri Ardianti Khasanah; Zul Fina Fitri
Jurnal Kesehatan Indonesia Vol 9 No 2 (2019): Maret
Publisher : HB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder due to the pancreas not producing enough insulin or the body cannot use insulin that is produced effectively. Indonesia has 10.3 million sufferers and standon 7th position in the world after China, India, United States of America, Brazil, Russia, Mexico, on 2017 at the province of South Kalimantan’s on 2nd position that were 10.875, at Banjarbaru in 2017 is held on 2nd ranked which had 2.968 cases, at Idaman Banjarbaru Hospital on the Internal Medicine Polyclinic there were 394 patients from January till April and estimated that will be 100 diabetes mellitus patients. This research is aimed to knowing the correlation of knowledge and compliance of diet with blood sugar levels of patients with diabetes mellitus at the Internal Medicine Polyclinic in Banjarbaru Hospital 2018. This type of research is a description of correlation research using cross sectional design. This research was carried out to 55 respondents. The results that tested using Chi-Square with a value of α=0.1 proved to have no correlation of knowledge with blood sugar levels (p=0.234) and proved to have a correlation of adherence to diet with blood sugar levels (p=0.00). From this study it can be concluded that knowledge proved to have not correlation with blood sugar levels and dietary compliance was shown to have a correlation with blood sugar levels in diabetes mellitus patients at Internal Medicine Polyclinic Idaman Banjarbaru Hospital 2018.