Claim Missing Document
Check
Articles

Sarapan dan asupan selingan terhadap status obesitas pada anak usia 9-12 tahun Kurniawati, Putri; Fayasari, Adhila
Ilmu Gizi Indonesia Vol 1, No 2 (2018): Februari
Publisher : Program Studi S-1 Ilmu Gizi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.92 KB)

Abstract

Pendahuluan : Obesitas merupakan masalah gizi yang semakin banyak dijumpai pada anak di dunia. Asupan energi yang melebihi dari jumlah kalori yang dibakar dalam proses metabolisme tubuh dapat menjadi penyebab terjadinya obesitas. Kegemukan dan obesitas terutama disebabkan oleh faktor lingkungan yang terjadi melalui ketidakseimbangan antara pola makan, perilaku makan, serta aktivitas fisik. Sarapan pagi pada anak sekolah bertujuan untuk mencukupi kebutuhan energi selama beraktivitas di sekolah. Melewatkan sarapan kemungkinan akan berkaitan dengan meningkatnya konsumsi snack dan tingginya asupan dari snack tinggi lemak. Tujuan : Menganalisis hubungan sarapan, konsumsi makanan selingan, karakteristik orang tua, dan asupan energi terhadap kejadian obesitas pada siswa di SDI Pondok Duta Depok Tahun 2016. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebesar 140 siswa (9-12 tahun). Data diperoleh melalui pengukuran antropometri (timbangan digital dan microtoise) dan pengisian kuesioner oleh siswa berisi data sarapan dan konsumsi selingan, serta FFQ Semi Quantitative untuk data asupan energi dan kontribusi energi selingan. Hasil : Kejadian obesitas anak di SDI Pondok Duta Depok Tahun 2016 sebesar 25,7%. Sebanyak 50,7% subyek tidak rutin sarapan, 47,9% subyek mengkonsumsi jenis sarapan kurang, dan 94,3%  subyek memiliki waktu sarapan baik (sebelum atau jam 9). Konsumsi makanan selingan, sebanyak 27,1% subyek mengkonsumsi selingan sering, 51,4% subyek mengkonsumsi jenis selingannya lebih dari 2 jenis dan 87,9% subyek memiliki kontribusi energi dari selingan lebih dari 10% asupan energi, serta sebanyak 37,1% memiliki asupan energi lebih dari AKG Asupan energi yaitu 37,1% lebih. Berdasarkan analisis statistik Chi-square diketahui bahwa ada hubungan frekuensi sarapan (p<0,05; OR 6,12) dan asupan energi (p<0,05; OR 14,59) terhadap kejadian obesitas. Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara frekuensi sarapan dan asupan energi terhadap kejadian obesitas.
Pengaruh pemberian susu kedelai terhadap tekanan darah pasien hipertensi di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi Handayani, Felia; Yahya, Gunarti; Darmawan, Syarif; Fayasari, Adhila
Ilmu Gizi Indonesia Vol 1, No 1 (2017): Agustus
Publisher : Program Studi S-1 Ilmu Gizi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.017 KB)

Abstract

Latar belakang: Susu kedelai merupakan salah satu pangan fungsional yang mempunyai efek menurunkan tekanan darah. Hipertensi masih menjadi masalah utama di masyarakat karena berkaitan dengan resiko komplikasi penyakit kardiovaskuler.  Terdapat peningkatan angka kejadian penderita hipertensi di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi. Tujuan: Menganalisis pengaruh pemberian susu kedelai terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di RSI Jakarta Pondok Kopi. Metode : Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental dengan pretest-posttest control group design, yang melibatkan 30 subjek (15 sampel perlakuan, 15 sampel kontrol) yang memiliki tekanan darah sistolik >140 mmHg dan diastolik >90 mmHg tanpa komplikasi. Kedua kelompok diberi perlakuan berupa pemberian obat hipertensi, cairan parenteral dan diet rendah natrium. Kelompok perlakuan diberikan susu kedelai sebanyak 2 x 250 cc selama 2 hari. Data asupan diukur dengan menggunakan recall 24 jam, status gizi diukur dengan konversi Indeks Massa Tubuh dan pengukuran tekanan darah menggunakan spyghmomanometer yang diukur oleh tenaga kesehatan. Analisis statistik menggunakan Independent t test dan paired t test untuk melihat efek perubahan tekanan darah kedua kelompok. Hasil : Terdapat perbedaan signifkan antara tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi pada kedua kelompok (p<0,05), namun rata-rata tekanan darah diastolik pada perlakuan lebih besar daripada kelompok kontrol. Terdapat penurunan tekanan darah pada sampel perlakuan sistolik sebesar 15,5 mmHg dan diastolik10,6 mmHg pada kelompok perlakuan, selisih ini 2 kali lebih besar daripada selisih penurunan pada kelompok kontrol (sistolik 7,6 mmHg dan diastolik 3,5 mmHg). Kesimpulan : Pemberian susu kedelai secara signifkan dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi.Kata Kunci : susu kedelai; tekanan darah; hipertensi
Pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi seimbang terhadap status gizi lebih pada pegawai Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso Jakarta Utara Agustin, Farida; Fayasari, Adhila; Dewi, Gusti Kumala
Ilmu Gizi Indonesia Vol 1, No 2 (2018): Februari
Publisher : Program Studi S-1 Ilmu Gizi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.203 KB)

Abstract

Latar belakang : Dewasa ini obesitas telah menjadi masalah kesehatan dan gizi  baik di negara maju maupun di negara berkembang. Prevalensi overweight dan obesitas meningkat sangat tajam di seluruh dunia, yang mencapai tingkat membahayakan. Obesitas menjadi faktor resiko terjadinya penyakit kronis seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes, dan kanker yang pada akhirnya mengakibatkan kematian. Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku gizi seimbang terhadap status gizi lebih pada pegawai Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. DR. Sulianti Saroso Jakarta Utara tahun 2016. Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Sebanyak 100 pegawai yang memenuhi kriteria inklusi yaitu pegawai laki-laki dan perempuan yang memiliki IMT >25,00 kg/m2, dan tidak sedang hamil. Responden diukur BB dan TB, mengisi kuesioner pengetahuan, sikap dan perilaku. Hasil: Tidak ada hubungan bermakna antara pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap status gizi lebih (p<0,05). Namun ada kecenderungan bahwa pengetahuan, sikap dan perilaku pada kelompok obesitas lebih baik daripada kelompok overweight. Proporsi responden yang menjawab kurang tepat pada pertanyaan tentang jumlah porsi yang dianjurkan untuk dikonsumsi dalam sehari berdasar Pedoman Gizi Seimbang seperti makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah, jumlah minyak dan gula yang sebaiknya dikonsumsi per hari serta tentang waktu yang baik untuk sarapan dan tentang durasi atau frekuensi olah raga yang dianjurkan. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi seimbang  pada pegawai RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso dengan kejadian gizi lebih. Perlu diberikan edukasi gizi mengenai bentuk porsi sayur dna buah yang baik untuk dikonsumsi, pembatasan jumlah lemak, gula dan minyak serta peningkatan aktivitas fisik untuk meningkatkan kualitas kesehatan pegawai.
Pola makan dan indikator lemak tubuh pada remaja Fayasari, Adhila; Julia, Madarina; Huriyati, Emy
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.15 KB) | DOI: 10.14710/jgi.7.1.15-21

Abstract

Background : Previous studies has focused on intakes of individual nutrients and/or foods or food groups to specific effect on health, but there were still not clear about the effect of dieting pattern and food choice to overweight/obesity indicators like BMI-for Age, fat percentage, waist circumference and waist to height ratio and which food group has the most effect to obesity indicators.Objective: This study examined the association of meal pattern to BMI-for Age, fat percentage, waist circumference and waist to height ratio.Methods: This cross sectional study involved 738 individuals aged 15-18 years old adolescents in public school in Kota Yogyakarta. Height and waist circumference were measured by microtoise and metline. Weight and fat percentage were measured by hand-to-foot BIA. BMI-for–age were determined by WHO Antroplus. Dieting pattern was determined by self-reported questionnaire food frequency questionaire which consisted of 91-food item. Data were analyzed by t-test, and linier regression and multiple regression.Results: Overweight and obese were present in 13.41% and 5.43% subjects. In linear regression analysis, legumes, one dish meal, snacks, and sweetened beverages were negatively associated to BMI for age, waist circumference, waist to height ratio and fat pecentage (p<0.05). While in food items analysis, legumes, snacks and sweetened beverages were associated with the increase of waist circumference and fat percentage, while milk and soft drink as protective factor to the increase of fat percentage (-1.70 (-2.40;-1.00); -1.68 (-2.78;-0.58)).Conclusion: In a conclusion, increase in BMI for age and waist circumference are more affected by the intake of high frequency of macronutrients, while increase in fat percentage were associated with sweetened beverages consumption.
PENERAPAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DAN STATUS GIZI BALITA USIA 24-59 BULAN DI PUSKESMAS KRANJI BEKASI Oktaviani, Putri Pratiwi; Djafar, Meylina; Fayasari, Adhila
Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ns.2019.3.2.3421

Abstract

This study aimed to analyze association between the implementation of nutrition conscious family with the nutritional status of children aged 24-59 months in Puskesmas Kranji Bekasi. This research used a cross sectional design. Subjects were 71 mothers who  had children aged 24-59 months  taken by purposive sampling. Weight and height data were measured by stepping scales and microtoise, then converted to z-scores. Bivariate analysis using Chi-Square test. Underweight about 9 (12,7%) subjects, and 42 (59,2%) families did not apply KADARZI, indicator points that have not been done includes providing nutritional supplements (vitamin A) (7 %), varied meals (14,1%), using iodized salt (16,9%), weighing regularly (19,7%), and giving exclusive breastfeeding 31 (43,7%). Based on Chi-Square test is proved that there is correlation between KADARZI implementation with nutritional status of  children aged 24-59 months. The implementation of KADARZI had a significant association between nutritional status of children aged 24-59 months (p-value 0,006), particularly at indicators irregularly posyandu participation.
Pengaruh edukasi gizi dengan media ceramah dan video animasi terhadap pengetahuan sikap dan perilaku sarapan serta konsumsi sayur buah Azhari, Muhammad Arif; Fayasari, Adhila
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 5, No 1 (2020): AcTion Vol 5 No 1 Tahun 2020
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.095 KB) | DOI: 10.30867/action.v5i1.203

Abstract

Consumption of fruits and vegetables is one of the requirements in meeting the requirements of balanced nutrition. Consumption of fruits and vegetables of the Indonesian population is still below the recommended number, higher in children at school age or teenagers. The objective of this study was to analyze the effect of nutrition education with lecture media and animated videos on knowledge about diet and consumption of fruit. The study used a quasi-experimental design with a pretest-posttest control group, which was carried out in February-March 2019. Subjects are grade VII students of SMPN 281, which collected by purposive sampling of 60 subjects and divided into two groups, (Lecture and Video group). Data analyses used independent t-test, or Mann-Whitney and paired t-test or Wilcoxon with 99% CI. There was a significant increase in the knowledge of both groups. There was no difference in knowledge (p=0,646), type of breakfast (p= 0,810), there were differences in attitude (p=0,005), vegetable consumption (p=0,000), fruit consumption (p=0,024), breakfast frequency (p=0,013) between two groups. There was a significance difference in nutrition education on attitudes and eating habits, and consumption of fruits and vegetables, between video group and lecturer, and video were more likely to be effective as education media than lecturer. Konsumsi buah dan sayur serta sarapan merupakan salah satu syarat dalam memenuhi pola makan sehat berpedoman gizi seimbang. Konsumsi buah dan sayur penduduk Indonesia masih di bawah anjuran yang kecukupan, terutama pada anak usia sekolah atau remaja. Tujuan penelitian untuk mengukur pengaruh edukasi gizi dengan media ceramah dan video animasi terhadap pengetahuan sikap dan perilaku sarapan serta konsumsi sayur buah. Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan desain pretest-posttest control group, yang dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2019. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII SMPN 281 terdiri atas dua kelompok, yakni kelompok media ceramah dan media video animasi, dengan total 60 siswa. Analisis data menggunakan uji independent t-test atau mann-whitney dan paired t-test atau Wilcoxon test serta McNemar test pada CI:99%. Hasil penelitian menunjukkan, pengetahuan siswa meningkat setelah mendapatkan edukasi, baik pada kelompok ceramah maupun video animasi. Tidak terdapat perbedaan pengetahuan (p=0,646) dan jenis sarapan (p=0,810), tetapi terdapat perbedaan sikap (p=0,005), konsumsi sayur (p=0,000), konsumsi buah (p=0,024) dan frekuensi sarapan (p=0,013) antara siswa yang diberikan edukasi gizi dengan media ceramah dan media video animasi. Kesimpulan, edukasi gizi berpengaruh terhadap sikap dan perilaku sarapan dan konsumsi sayur-buah, serta edukasi lebih efektif dibandingkan media video.
PENGARUH KONSELING PADA PENGETAHUAN DAN ASUPAN IBU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEBAYORAN BARU JAKARTA Ngadiarti, Iskari; Soekatri, Moesijanti Yudiarti Endang; Srimiati, Mia; Fayasari, Adhila; Agestika, Lina
GIZI INDONESIA Vol 44, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v44i1.562

Abstract

Providing counseling is one of the factors that increase the knowledge and actions of mothers in meeting adequate nutritional consumption. This study aimed to identify the lactation and nutrition counseling towards mother's knowledge and intake in Puskesmas Kebayoran Lama Jakarta. This research was a quasi-experimental study pre-post with a control group design. Sample collection technique used consecutive sampling with 30 respondents in each group (intervention group and control group). Counseling was given 3 times, after giving birth, a child at age 7-14 days and age 35 days. Knowledge and food intake were collected before and after the intervention. The bivariate analysis used an independent t-test and paired t-test with a significance level of p0.05. There was a significant difference in mother's knowledge about breastfeeding between the intervention group and control group after they were given lactation counseling (p0.05). However, there was no significant difference in the mother's nutrient intake between the intervention and control group after counseled (p0.05). Lactation counseling can positively affect the mother's knowledge about breastfeeding, but not for the mother's action in consuming enough nutrient intake. ABSTRAKPemberian konseling menjadi salah satu faktor yang meningkatkan pengetahuan dan tindakan ibu dalam memenuhi konsumsi gizi yang adekuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling menyusui dan konsumsi gizi terhadap pengetahuan dan asupan ibu di Puskesmas Kebayoran Lama, Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain pre-post dengan control group. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dengan jumlah sampel 30 responden pada masing-masing kelompok (kelompok intervensi dan kelompok kontrol). Konseling diberikan sebanyak 3 kali, yaitu pada saat setelah melahirkan, bayi berusia 7-14 hari dan 35 hari. Data pengetahuan dan asupan diambil sebelum dan sesudah intervensi. Analisis bivariat menggunakan independent t-test dan paired t-test. Ada perbedaan yang bermakna pada pengetahuan ibu menyusui antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah diberikan penyuluhan laktasi (p 0,05). Tidak ada perbedaan bermakna pada asupan gizi ibu antara kelompok intervensi dan kontrol setelah konseling (p0,05). Konseling laktasi berpengaruh positif terhadap pengetahuan ibu tentang menyusui, tetapi tidak untuk perilaku ibu dalam asupan gizinya.Kata kunci: konseling, laktasi, menyusui
PERMAINAN EDUKASI ULAR TANGGA MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KONSUMSI SAYUR BUAH PADA REMAJA DI JAKARTA SELATAN Wijayanti, Tri Sari; Fayasari, Adhila; Khasanah, Tri Ardianti
Journal of Nutrition College Vol 10, No 1 (2021): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v10i1.29153

Abstract

Latarbelakang: Anjuran konsumsi sayur buah termasuk dalam 10 pesan yang terdapat pada pedoman gizi seimbang. Rerata konsumsi sayur buah remaja Indonesia usia >10 tahun masih rendah.Edukasi gizi berkaitan dengan perilaku remaja dalam memilih makanan sehat terutama sayur buah.Tujuan: Menganalisis pengaruh media permainan edukasi terhadap pengetahuan dan konsumsi sayur buah pada remaja di SMP Negeri 238 Jakarta Selatan.Metode: Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental pretest-posttest one control group design yang dilakukan pada bulan Januari-Februari 2020 pada 50 siswa SMP Negeri 238 Jakarta. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok yaitu yang mendapatkan ceramah sebagai kontrol dan ceramah-permainan sebagai kelompok intervensi. Intervensi dilakukan selama 1 bulan dengan pemberian 1 kali per minggu. Data yang dikumpulkan berupa data karakteristik dan pengetahuan yang diukur dengan menggunakan kuesioner, dan konsumsi sayur buah yang diukur menggunakan SQ-FFQ. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan uji paired t-test dan independent t-test.Hasil: Ada perbedaan pengetahuan dan konsumsi sayur buah sebelum dan sesudah diberi intervensi pada kedua kelompok (p<0,05). Peningkatan skor pengetahuan secara signifikan lebih tinggi pada kelompok ceramah-permainan dibandingkan dengan yang mendapatkan ceramah saja (p<0,05; selisih skor 26). Tidak ada perbedaan skor peningkatan konsumsi sayur buah antara kelompok ceramah-permainan dan ceramah (p 0,554; p 0,516), namun ada kecenderungan peningkatan skor konsumsi sayur buah lebih besar pada kelompok ceramah-permainan.Simpulan: Permainan edukasi secara signifikan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai sayur buah, namun tidak pada konsumsi sayur dan buah pada remaja.
PENGARUH PENDIDIKAN GIZI DENGAN MEDIA POSTER DARING TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG JAJANAN SEHAT PADA SISWA KELAS IV DAN V SD DI GKI BINTARO Kezia Natasha; Adhila Fayasari
Binawan Student Journal Vol. 3 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Binawan (LPPM Universitas Binawan)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54771/bsj.v3i1.261

Abstract

Hampir sepertiga jajanan anak sekolah di 23.500 sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah di Indonesia tercemar mikroba berbahaya, juga ditemukan penggunaan bahan berbahaya dan bahan tambahan pangan yang tidak memenuhi syarat. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh media poster online terhadap pengetahuan dan sikap tentang jajanan sehat pada anak sekolah dasar Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimental dengan desain one group pretest-posttest yang melibatkan 35 siswa kelas IV dan V SD yang diberikan pendidikan gizi menggunakan media poster daring mengenai jajanan sehat. Hasil uji statistik menggunakan uji wilcoxon terhadap rata-rata hasil posttest skor pengetahuan dan sikap yaitu 0,9714 ± 0,00347 dan 0,9943 ± 0,01894 dengan nilai p=0,000 menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan pendidikan gizi dengan media poster daring terhadap pengetahuan dan sikap jajanan sehat pada siswa kelas IV dan V SD di GKI Bintaro. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media poster daring dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang jajanan sehat.
Sauropus androgynus, Papaya Leaves, and Mung Beans as Mixed Galactagogue Drink for Urban Postpartum Mothers Iskari Ngadiarti; Lina Agestika; Mia Srimiati; Adhila Fayasari
Jurnal Gizi dan Pangan Vol. 16 No. 2 (2021)
Publisher : Food and Nutrition Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.101 KB) | DOI: 10.25182/jgp.2021.16.2.101-108

Abstract

This study explored the effect of Sauropus androgynus, papaya leaves, and mung beans as mixed galactagogue drinks on breastmilk volume, frequency, and duration among urban postpartum mothers in Jakarta. A quasi-experimental study with 60 postpartum mothers divided in intervention and control groups was conducted. The intervention group was administered with a 400-cc traditional galactagogue drink daily within 4 weeks of postpartum, while the control group received 3 times breastfeeding counselling. The breastmilk volume was measured using the evaporative water loss method on mothers’ weight at the first, second, third-, and fourth-week consumption. The mean difference of breastmilk volume, breastfeeding frequency, and duration between the intervention and control groups was calculated by bivariate analysis using an independent sample t-test. The breastmilk volume was not different between both groups on the first and second week (1st:622.93±289.24 and 507.68±231.28, p=0.094; 2nd:683.00±252.42 and 582.58±225.42, p=0.110), however, the intervention group had higher volume than the control group in the third and fourth week (3rd:801.43±273.35 and 656.24±214.43, p=0.026; 4th=908.52±271.27 and 756.69±196.29, p=0.016). No significant difference was observed in the breastfeeding frequency and duration among the groups. In conclusion, the new galactagogue mixed drink consumption has the potential to increase breastmilk production and enhance a mother’s confidence to continue breastfeeding.
Co-Authors Afiah Romadhona, Nur Agestika, Lina Amalia, Vinka Angga Rizqiawan Anggraeni, Maya Anisa Noviani Aprilla Aprilla Aqila Permata Dewi Assyifa, Aulia Azhari, Muhammad Arif Chika Meidiana Amelia Chika Meidiana Amelia Daniah Yuliani Dewi Khairiyah Dewi Wulandari Dleydy Deyshelina Sumilat Emy Huriyati Farida Agustin Farida Agustin, Farida Fauziah, Rizda Fauziana, Sri Felia Handayani Felia Handayani, Felia Gina Ganda Fitriana Gunarti Yahya Gunarti Yahya, Gunarti Gusti Kumala Dewi Gusti Kumala Dewi, Gusti Kumala Harjito, Zaneta Hasyisya Avicenna Rahmadani Ina Ratnawati Indrianti Irna Aprianti Iskari Ngadiarti Iskari Ngadiarti Isti Istianah Isti Istianah Istianah, Isti Istiqomah, Indah Sulistiyani Juang Bertorio, Margala Karmila Karmila Kevinti Febrina Kezia Natasha Kurniati, Lilik Lestari, Putri Winda Linggar Puspa Virginia Lutfiana, Andi Madarina Julia Mariska, Refi Maya Anggraeni Meylina Djafar Meylina Djafar Mia Srimiati Mira Krisma Yudina Mutiah Mustaqimatusy Syahadah Nilansari, Anis Febri Nurullita Rossa Febriana Oktaviani, Putri Pratiwi Padli Yanti, Mellisa Puspa Virginia, Linggar Putri Kurniawati Putri Kurniawati, Putri Putri Pratiwi Oktaviani Putri Sekar Wardhani Qothrun Nada, Azzahra Rara Maulidya Putri Ratu Fitria Nurhaliza Rike Minati Sekti Rita Uliatiningsih Rizka Akbar Rizki Salsabila, Ade Safira Indri Cahyani Salsabila, Delia Sandra Sandra Sekti, Rike Minati Selvi Purnama Dewi Soekatri, Moesijanti Yudiarti Endang Sri Fauziana Sri Fauziana Sulistia, Putri Syarif Darmawan Syarif Darmawan, Syarif Tiny Kurnianih Tri Ardianti Khasanah Tri Sari Wijayanti Vera Kasmira Widodo, Monicha Wenny Pertiwi Wijayanti, Tri Sari Yasfa Aulia, Hunalika Yoeniske Angreine Yudhowanti, Septiajati Yudina, Mira Krisma Yulia Warda Zahrani Astuti, Elsa