Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

EFEK ANTIDIARE EKSTRAK DAUN BELUNTAS (Pluchea indica L.) TERHADAP MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI BAKTERI Salmonella Thypimurium [IN PRESS JULI 2015] Hanny Nurhalimah; Novita Wijayanti; Tri Dewanti Widyaningsih
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 3 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diare merupakan penyakit infeksi usus yang menjadi masalah kesehatan di negara berkembang termasuk Indonesia. Pengobatan menggunakan obat kimia dapat menimbulkan efek samping. Perlu dilakukan pengobatan alternatif herbal. Daun beluntas adalah salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat diare, senyawa aktif yang teridentifikasi dalam daun beluntas yaitu fenol, tanin, alkaloid, steroid dan minyak atsiri, serta memiliki sifat antibakteri penyebab diare. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun beluntas sebagai antidiare. Diawali dengan pembuatan ekstrak menggunakan rancangan tersarang. Dilanjutkan dengan pengamatan in vivo menggunakan RAL dengan 6 kelompok perlakuan. Induksi diare dengan bakteri Salmonella typhimurium, kontrol obat dengan loperamid semua perlakuan diberikan secara oral. Data hasil pengamatan menunjukkan kadar tanin, total fenol dan rendemen masing-masing sebesar 80329.58 ppm, 5104.08 ppm, dan 12.89%. Berdasarkan hasil pengamatan ekstrak daun beluntas memberikan efek antidiare pada dosis 150 dan 300 mg/kg bb, pada dosis 600 mg/kg bb memberikan efek sebanding dengan loperamid.   Kata kunci: Antidiare, Ekstrak daun beluntas, Salmonella typhimurium
EFEKTIVITAS EKSTRAK BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) SEBAGAI ANTIDIARE PADA MENCIT YANG DIINDUKSI Salmonella typhimurium [IN PRESS SEPTEMBER 2015] Yunia Galih Purwaningdyah; Tri Dewanti Widyaningsih; Novita Wijayanti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 4 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya pengobatan diare sebagian besar dengan obat kimia yang dapat menimbulkan efek samping. Maka diperlukan alternatif obat herbal antidiare dari jenis tanaman salah satunya biji pepaya dengan senyawa aktif yang mampu menekan diare. Tujuannya adalah mengetahui efektivitas biji p[epaya sebagai obat diare dengan dosis pemakaian yang tepat. Penelitian menggunakan dua tahap. Tahap I pembuatan ekstrak metode RAK dua faktor dengan analisa total tanin, fenol, rendemen. Faktor I adalah jenis biji papaya (biji pepaya mentah dan matang). Faktor II adalah jenis pelarut (etanol 96%, aseton, etil asetat). Tahap II pengujian in vivo metode RAL dengan analisa konsistensi, berat, diameter feses serta lama terjadinya diare dengan perbandingan dosis 200, 400, 800 mg/kgbb. Data dianalisa ANOVA. Hasil menunjukkan jenis biji dan jenis pelarut berpengaruh nyata terhadap total tanin dan fenol. Perlakuan terbaik diperoleh tanin 7758.84 ppm, fenol 4321.77 ppm, rendemen 19.47%. Total rentang waktu diare tercepat 6.48 jam dengan pemberian dosis 800 mg/kgbb.   Kata kunci: Antidiare, Biji Pepaya, Salmonella typhimurium
KARAKTERISTIK KIMIA FISIK MINYAK KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) PASCA NETRALISASI (KAJIAN KONSENTRASI NaOH DAN LAMA WAKTU PROSES) [IN PRESS JANUARI 2016] Maria Pesona Nuansa; Wahono Hadi Susanto; Novita Wijayanti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak kacang tanah mentah perlu dilakukan tahap pemurnian untuk memperbaiki mutunya. Salah satu tahap pemurnian minyak yaitu netralisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kimia fisik minyak kacang tanah pasca netralisasi akibat perlakuan perbedaan konsentrasi NaOH dan lama waktu proses. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu faktor I adalah konsentrasi NaOH (16oBe, 18oBe, 20oBe) dan faktor II adalah lama waktu proses (10 menit, 20 menit, 30 menit). Data dianalisis menggunakan metode analisis ragam (ANOVA) dilanjutkan dengan uji lanjut BNT atau DMRT dengan selang kepercayaan 5% dan 1%. Perlakuan terbaik netralisasi minyak kacang tanah diperoleh pada konsentrasi NaOH 18oBe dan lama waktu proses 30 menit dengan karakteristik yaitu kadar asam lemak bebas 0.69%, bilangan penyabunan 192.10 mg KOH/g, kadar air 0.04%, kadar kotoran 1.30%, berat jenis 0.917 g/ml, warna tingkat kecerahan (L) 83.6, tingkat kehijauan (a*) -1.30, tingkat kekuningan (b*) 3.77 serta rendemen 70.43%.   Kata kunci: Konsentrasi NaOH, Lama Waktu Proses, Minyak kacang tanah, Netralisasi
KARAKTERISTIK FISIK KIMIA MINYAK KACANG TANAH (Arachis hypogaea) HASIL PEMUCATAN (KAJIAN KOMBINASI ASDORBEN DAN WAKTU PROSES) [IN PRESS JANUARI 2016] Eni Suryani; Wahono Hadi Susanto; Novita Wijayanti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Warna merupakan atribut sensori yang mempengaruhi mutu dan daya terima suatu produk. Warna berkaitan dengan pigmen alami yang dikandung suatu bahan. Pemucatan (bleaching) merupakan suatu proses yang bertujuan untuk menghilangkan pigmen dan pengotor dalam minyak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan kombinasi adsorben dan waktu proses terhadap karakteristik minyak kacang tanah hasil pemucatan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor, yaitu faktor I kombinasi adsorben (A) karbon aktif : lempung aktif (1:0; 1:2 ; 1:4) dan faktor II  waktu proses (W) (20, 40, 60 menit). Analisa data menggunakan ANOVA kemudian uji lanjut dengan BNT dan DMRT dengan selang kepercayaan 5% dan 1%. Perlakuan terbaik yaitu rasio kombinasi adsorben (1:0) dengan waktu proses 60 menit, dengan tingkat kecerahan 78.77, 0Hue 84.87, kadar kotoran 1.45%, bilangan penyabunan 190.67 mg KOH/g, kadar air 0.01%, kadar asam lemak bebas 0.08%, dan rendemen 86.77%.   Kata Kunc: Adsorben, minyak kacang tanah, pemucatan
FAKTOR PENGARUH EKSTRAKSI CINCAU HITAM (Mesona palustris BL) SKALA PILOT PLANT: KAJIAN PUSTAKA [IN PRESS JANUARI 2016] Yulina Lailatul Maslukhah; Tri Dewanti Widyaningsih; Elok Waziiroh; Novita Wijayanti; Feronika Heppy Sriherfyna
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ekstraksi cincau hitam (Mesona palustris BL) telah dilakukan pada skala laboratorium. Cincau hitam mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, polifenol, glikosida, saponin, terpenoid, steroid, dan sebagainya. Kandungan senyawa bioaktif pada cincau hitam dapat berfungsi sebagai antimutagenik, hepatoprotektor, antioksidan, antibakteri, imunomodulator, berpotensi mencegah terjadinya karsinogenesis, antidiare, antidiabetes, antihipertensi. Hal ini menjadi peluang besar pengembangan ekstrak cincau hitam dari skala laboratorium ke skala industri. Penggandaan skala pilot plant merupakan kunci penghubung pembuatan ekstrak cincau hitam skala laboratorium ke skala industri. Adanya perbedaan kuantitas bahan, kondisi proses dan peralatan diduga akan berpengaruh terhadap ekstrak yang dihasilkan, sehingga pengontrolan proses produksi menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan. Ekstraksi dipengaruhi oleh beberapa faktor yang selanjutnya akan berpengaruh pula terhadap karakteristik produk yang memanfaatkan ekstrak cincau hitam ini. Produk yang diproduksi skala besar diharapkan mempunyai nilai fungsional yang tetap bagus dengan harga yang terjangkau.   Kata kunci: Cincau Hitam, Ekstraksi, Suplemen, Pilot Plant
PENGENDALIAN KUALITAS NON DAIRY CREAMER PADA KONDISI PROSES PENGERINGAN SEMPROT DI PT. KIEVIT INDONESIA, SALATIGA: KAJIAN PUSTAKA [IN PRESS JANUARI 2016] Henita Listianing Raji Putri; Addiena Hidayati; Tri Dewanti Widyaningsih; Novita Wijayanti; Jaya Mahar Maligan
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Non dairy creamer merupakan produk emulsi lemak dalam air yang terbuat dari minyak nabati dan digunakan sebagai bahan pengganti susu. PT. Kievit Indonesia merupakan salah satu industri makanan di Indonesia yang memproduksi non dairy creamer. Non dairy creamer berbentuk bubuk dan diproduksi menggunakan pengeringan semprot. Pengeringan semprot memiliki kondisi proses pengeringan, antara lain suhu inlet, suhu outlet, differential pressure, dan pressurenozzle. Kondisi proses pengeringan merupakan faktor yang mampu mempengaruhi kualitas non dairy creamer. Parameter kualitas produk non dairy creamer perlu untuk diperhatikan agar mendapatkan produk yang berkualitas tinggi parameter tersebut, antara lain bulk density dan white spot. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengendalikan parameter kualitas produk adalah pengendalian kualitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengendalikan kualitas produk non dairy creamer yang sering mengalami out of specification. Pengendalian kualitas ini dilakukan dengan beberapa metode yaitu Statistical Processing Control (SPC) dan Linear Discriminant Analysis (LDA).   Kata Kunci: Non Dairy Creamer, Pengendalian Kualitas, Pengeringan Semprot, PT. Kievit Indonesia
OPTIMASI PENURUNAN KADAR AIR MADU METODE ADSORPTION DRYING DENGAN RESPONSE SURFACE METHODOLOGY (RSM) [IN PRESS APRIL 2016] Shela Maliaentika; Sudarminto Setyo Yuwono; Novita Wijayanti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Madu mempunyai nilai gizi yang baik dan banyak manfaatnya. Permasalahan utama yang seringkali ditemukan pada madu Indonesia adalah kadar air yang tinggi (>22%). Hal ini disebabkan terutama karena iklim Indonesia yang tropis. Kadar air madu yang tinggi akan memicu fermentasi selama penyimpanan. Salah satu alternatif lain untuk penurunan kadar air adalah pengeringan adsorpsi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimum lama waktu dan rasio berat sampel:adsorben pada proses penurunan kadar air madu. Penelitian optimasi proses penurunan kadar air madu dirancang dengan menggunakan metode RSM-JOP (Joint Optimation Plot) yang ditinjau dari variabel lama waktu (15, 20 dan 25 jam) dan rasio berat sampel:adsorben (1:3; 1:4 dan 1:5) dengan analisis respon kadar air, pH dan perubahan warna. Hasil yang optimum untuk penurunan kadar air madu dengan lama waktu 14,37 jam dan rasio berat sampel:adsorben 1:4.85 (b/b) dengan prediksi respon kadar air, pH dan perubahan warna adalah 20.24±0.46%; 3.48 dan 12.52.   Kata kunci: Adsorption Drying, Kadar Air, Madu, RSM ABSTRACT Honey has a good nutritional value and many benefits. The main problems that are often found in Indonesia’s honey is a high water content (>22%), this is caused mainly due to the tropical climate of Indonesia. The high water content of honey will trigger fermentation during storage. One of alternative is to decrease the water content adsorption drying. This study aims to determine the optimum conditions a length of time and the ratio of the sample weight: adsorbent in the process of reduction in the moisture content of honey. Process optimization studies honey moisture reduction is designed by using RSM-JOP (Joint Optimization Plot) were evaluated from the variable of length of time (15, 20 and 25 hours) and the ratio of the sample weight: adsorbent (1:3; 1:4 and 1:5) the response analysis of water content, pH and color change. Optimum results for the reduction in the moisture content of honey with a length of time 14.37 hours and the weight ratio of the sample: adsorbent of 1:4,85 (w/w) with a predicted response moisture content, pH and color change was 20.24±0.46% ; 3.48 and 12.52. Keywords: Adsorption Drying, Honey, RSM, Water Content
PERANAN UBI JALAR JINGGA (Ipomoea batatas (L.) Lam.) SEBAGAI ANTI ULCERATIVE COLITIS: KAJIAN PUSTAKA Erva Alvionita; Novita Wijayanti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

abstrak
OPTIMASI SUHU DAN KETEBALAN SAMPEL PROSES PENURUNAN KADAR AIR MADU METODE ADSORPTION DRYING DENGAN JOP Ni'mawati Sakinah; Sudarminto Setyo Yuwono; Novita Wijayanti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

abstrak
POTENSI MI CINCAU HITAM (Mesona palustris BL.) SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL: KAJIAN PUSTAKA Nurul Fahmi Rizkia; Atika Ruri Cahyaningrum; Tri Dewanti Widyaningsih; Novita Wijayanti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

abstrak