Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PENGARUH VARIETAS APEL (Malus Sylvestris MILL) DAN KONSENTRASI MAIZENA TERHADAP KARAKTERISTIK LEMPOK APEL Gaby Novitalia Putri; Wahono Hadi Susanto; Novita Wijayanti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 5 No. 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia memiliki sentra penghasil buah apel, yaitu Kota Batu. Terdapat 3 varietas apel yaitu Anna, Romebeauty dan Manalagi, yang dapat dioptimalkan untuk pembuatan lempok apel. Tujuan penelitian adalah menentukan penambahan konsentrasi maizena pada berbagai varietas apel. Penelitian ini menggunakan Rancangan Tersarang (Nested Design) dengan 2 faktor. Faktor I varietas apel terdiri dari 3 level (Anna, Romebeauty dan Manalagi) dan faktor II konsentrasi maizena  terdiri dari 3 level (5%, 7.5% dan 10%. Data hasil pengamatan menggunakan ANOVA dilanjutkan uji BNT 1%. Perlakuan terbaik dengan metode Zeleny yaitu varietas apel Anna dengan penambahan konsentrasi maizena 10%. Hasil perlakuan terbaik, yaitu kadar air 20.23%; vitamin C 10.14 mg/100g; total gula 35.05%; serat kasar 4.19%; kecerahan (L+) 59.22; kemerahan (a+) 4.25; kekuningan (b+)12.99; tekstur 12.55 N. parameter organoleptik warna 3.46 (suka); rasa 3.52 (suka); aroma 3.67 (suka) dan tekstur 3.55 (suka). Kata kunci: Lempok apel, Maizena, Varietas apel.
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN BUAH DAN PROPORSI GULA:SLURRY TERHADAP KARAKTERISTIK LEMPOK LABU KUNING (Cucurbita sp.) Della Putri Arumsari; Wahono Hadi Susanto; Novita Wijayanti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 5 No. 4 (2017)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Labu kuning merupakan buah yang dapat bertahan lama hingga lebih dari 6 bulan dengan tingkat konsumsi kurang dari 5 kg/kapita/tahun. Pengolahan labu kuning menjadi lempok merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan nilai ekonomis labu kuning. Lempok dengan konsistensi gel yang baik memerlukan penambahan gula yang tepat. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor. Faktor I adalah lama penyimpanan buah dengan dua level (1 bulan dan 6 bulan), dan faktor II adalah proporsi gula dengan slurry yang terdiri dari 4 level (1:7.5; 1:6; 1:5; dan 1:4.3). Lama penyimpanan buah dan proporsi gula dengan slurry berpengaruh terhadap karakteristik fisikokimia dan organoleptik lempok labu kuning. Korelasi positif terdapat pada total gula dengan tekstur. Korelasi negatif terjadi antara kadar air dengan total gula, total karoten dan aktivitas antioksidan, serta kadar air dan tekstur. Lempok labu kuning perlakuan terbaik menurut parameter fisikokimia yaitu perlakuan lama penyimpanan 6 bulan dan proporsi gula dengan slurry 1:4.3. Kata kunci: Gula, Labu Kuning, Lama Penyimpanan Buah, Lempok
PENGARUH TINGKAT KEMATANGAN BUAH NANGKA BUBUR (Artocarpus heterophyllus) DAN PROPORSI GULA TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA, DAN ORGANOLEPTIK LEMPOK NANGKA BUBUR Rr. Astri Inneke Yunita Wijayanti; Wahono Hadi Susanto; Novita Wijayanti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 5 No. 4 (2017)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nangka bubur bersifat mudah busuk tetapi memiliki keunggulan daging lembut, aroma lebih kuat dan rasa  lebih manis sehingga bisa menjadi bahan utama pembuatan lempok. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh tingkat kematangan nangka bubur dan penambahan proporsi gula, serta interaksi kedua perlakuan terhadap karakteristik lempok nangka bubur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial 2 faktor. Faktor I tingkat kematangan nangka bubur (matang dan kelewat masak) dan faktor II proporsi gula (75 g, 100 g, 125 g dan 150 g dalam 1000 g slurry nangka bubur). Data hasil pengamatan dianalisa menggunakan ANOVA dilanjutkan uji DMRT 1% dan BNT 1%. Perlakuan terbaik lempok nangka bubur dengan metode Zeleny yaitu tingkat kematangan matang dengan proporsi gula 100 g dalam 1000 g slurry nangka bubur. Kadar air 18.61%; vitamin C 4.09 mg/100g; total gula 29.34%; serat kasar 6.46%; warna L* 51.00; a* 3.31; b* 32.82; tekstur 9.25 N; dan organoleptik aroma 3.82 (suka); rasa 3.80 (suka); tekstur 3.12 (agak suka) dan warna 4.30 (suka). Kata kunci: Gula, Lempok Nangka Bubur, Tingkat Kematangan Nangka Bubur. 
PENGARUH PROPORSI MINYAK DAN LAMA PEMANASAN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKO KIMIA DAN ORGANOLEPTIK BUMBU BETUTU INSTAN Rivqi Ananda; Sudarminto Setyo Yuwono; Novita Wijayanti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 5 No. 4 (2017)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Betutu merupakan jenis makanan tradisional asli Bali yang berpotensi untuk dikembangkan. Dalam proses pembuatan bumbu betutu membutuhkan waktu yang cukup lama. Bumbu betutu instan dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh proporsi minyak dan lama pemanasan terhadap karakteristik fisiko kimia dan organoleptik bumbu betutu instan. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Faktor 1 adalah proporsi minyak yang terdiri dari 3 level yaitu 30%, 37.5% dan 45% (b/b). Faktor 2 adalah lama pemanasan yang terdiri dari 3 level yaitu 3 menit, 5 menit dan 7 menit.  Data dianalisa dengan ANOVA (Analysis of Variance). Pemilihan perlakuan terbaik menggunakan metode De Garmo. Perlakuan terbaik diperoleh pada bumbu betutu instan perlakuan proporsi minyak 30% (b/b) dan lama pemanasan 7 menit. Karakteristik perlakuan terbaik bumbu betutu instan dengan nilai kadar air sebesar 56.67%, kadar lemak 32.21%, viskositas 30890 cP, kecerahan (L*) 41.4, kemerahan (a*) 4.77, kekuningan (b*) 26.70, Total Plate Count (TPC) 2.63 log CFU/gram, nilai kesukaan rasa 3.73, aroma 3.37 dan warna 3.37. Kata kunci : Betutu, Bumbu Instan, Lama Pemanasan, Proporsi Minyak 
PENGARUH LAMA PEMANASAN DAN KONSENTRASI MAIZENA TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK, KIMA, DAN ORGANOLEPTIK LEMPOK JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L.) Rudi Gunawan; Wahono Hadi Susanto; Novita Wijayanti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2018.006.01.1

Abstract

   Jambu biji merah memiliki produktivitas cukup tinggi dan dapat tersedia sepanjang tahun. Produksi jambu biji di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 187.406 ton. Namun, jambu biji memiliki umur simpan yang pendek sehingga perlu dilakukan pengolahan. Lempok merupakan makanan semi basah yang memiliki tekstur yang liat. Lama pemanasan dan konsentrasi maizena dapat berpengaruh terhadap kualitas lempok yang dihasilkan. Metode yang digunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor. Faktor I adalah lama pemanasan yang terdiri dari 3 level (1 jam; 1,5 jam; dan 2 jam). Faktor II adalah konsentrasi maizena yang terdiri atas 3 level (5%; 7.50%; dan 10%). Tingkat lama pemanasan berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, asam askorbat, total gula, serat kasar, tekstur, kecerahan, kekuningan, kemerahan, dan organoleptik. Perlakuan tingkat konsentrasi maizena berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, tekstur, kemerahan, kekuningan, dan organoleptik, sedangkan parameter total gula dan kecerahan berpengaruh nyata. Lempok jambu biji merah terbaik adalah lempok dengan perlakuan lama pemanasan 2 jam dan konsentrasi maizena 7.50%. Kata kunci: Jambu Biji Merah, Lama Pemanasan, Lempok, Maizena
PENGARUH PROPORSI MAIZENA:SLURRY DAN LAMA PEMASAKAN TERHADAP KARAKTERISTIK LEMPOK WALUH Aninditya Puspitasari; Wahono Hadi Susanto; Novita Wijayanti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 6 No. 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2018.006.02.5

Abstract

Salah satu produk olahan waluh yang berpotensi untuk dikembangkan adalah lempok. Lempok yang baik mempunyai konsistensi gel yang baik, yang dapat dipengaruhi oleh kandungan pektin dan asam pada buah maupun penambahan pengental. Pada penelitian ini digunakan maizena sebagai bahan pengental. Selain itu faktor penting yang harus diperhatikan yaitu lama pemasakan yang akan memodifikasi sifat fisik bahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan interaksi proporsi maizena dan lama pemasakan terhadap karakteristik lempok waluh. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dua faktor. Faktor I adalah proporsi maizena dengan slurry (M) yang terdiri tiga level (1:40; 2:40; 3:40), dan faktor II adalah lama waktu pemasakan (L) yang terdiri dari tiga level (120 menit; 150 menit; 180 menit). Lempok waluh terbaik yaitu pada perlakuan proporsi maizena:slurry sebanyak 3:40 dengan lama pemasakan 150 menit. Kata Kunci: lama pemasakan, lempok, maizena, waluh,
SOSIALISASI NEW VENTURES AND BUSINESS OWNERSHIP: Abstract alah satu profil lulusan Program Studi Teknik Industri Universitas Selamat Sri adalah wirausahawan. adminjihan adminjihan; Wahyu Sidiq Saputra; Novita Wijayanti
JURNAL INOVASI HASIL PENGABDIAN (JIHAN) Vol. 1 No. 1 (2023): JURNAL INOVASI HASIL PENGABDIAN (JIHAN)
Publisher : 3026-1791

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract alah satu profil lulusan Program Studi Teknik Industri Universitas Selamat Sri adalah wirausahawan. Pencapaian profil lulusan ini didukung dengan antusiasme mahasiswa yang tinggi terhadap pembukaan bisnis atau usaha. Salah satu bentuk mewujudkan profil lulusan tersebut adalah dengan mengadakan sosialisasi “New Ventures and Business Ownership”. Cara berbisnis sudah tentu perlu untuk dikuasai baik yang merupakan pebisnis pemula maupun bagi yang telah menjalani bisnis sejak lama. Setiap bisnis tentu dijalani dengan adanya beberapa hambatan atau kendala. Oleh karena itu sebagai seorang pebisnis tentu perlu memahami beberapa cara mengenai bagaimana menjalani bisnis antara lain apa yang disebut dengan usaha kecil, macamnya dan bagaimana pentingnya untuk perekonomian suatu bangsa, apa perbedaan antara kewirausahaan, pengusaha dan pemilik usaha kecil, bagaimana ciri-ciri pengusaha yang sukses, dan bagaimana cara memulai dan mengoperasikan suatu bisnis atau usaha baru. Hal-hal tersebut dibahas dalam sosialisasi “New Ventures and Business Ownership”. Setelah diselenggarakannya sosialisasi “New Ventures and Business Ownership”, peserta sudah memahami mengenai usaha kecil dan pentingnya untuk perekonomian suatu bangsa, jenis industri kecil yang mendominasi dan berprospek tinggi dalam dunia usaha, perbedaaan antara kewirausahaan, pengusaha dan pemilik usaha kecil, ciri-ciri pengusaha yang sukses, dan cara memulai dan mengoperasikan suatu bisnis atau usaha baru.
Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Penyakit Menular pada Anak Jalanan Umur 5-10 Tahun di Kota Semarang Wijayanti, Novita; Handayani, Oktia Woro Kasmini; Prameswari, Galuh Nita
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 2 No 2 (2022): Regular Issue
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v2i2.52074

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Semarang merupakan penyumbang tertinggi jumlah anak jalanan di Jawa Tengah. Jumlah anak jalanan pada tahun 2020 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu tercatat sebanyak 392 anak jalanan. Kehidupan pada anak jalanan dari aspek kesehatan rentan terhadap penyakit karena lingkungan dan pola hidup yang kurang baik. Mereka sering mengalami penyakit menular seperti diare, ispa, malaria, tuberculosis akibat dari asupan makanan kurang baik dan lingkungan yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan kejadian penyakit menular pada anak jalanan di Kota Semarang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan cross- sectional, dengan subjek penelitian anak jalanan. Sampel penelitian yaitu sebesar 55 anak dengan teknik random sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik chi square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan kejadian penyakit ISPA (p value = 0,028), ada hubungan status gizi dengan kejadian penyakit diare (p value = 0,000), tidak ada hubungan antara status gizi dengan kejadian penyakit malaria (p value = 0,276), ada hubungan antara status gizi dengan kejadian penyakit tuberkulosis (p value =0,038). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian penyakit ISPA, diare, tuberkulosis pada anak jalanan umur 5-10 tahun di Kota Semarang. Dan variabel kejadian penyakit malaria tidak ada hubungan.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU KUARTET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Wijayanti, Novita; Nurhasanah, Aan; Nugraha, Febby Fajar
Jurnal Ilmiah Aquinas Vol. 6 No. 2 (2023):, Juli 2023
Publisher : Unversitas Katolik Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/aquinas.v6i2.2677

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS karena banyaknya materi pelajaran yang penuh dengan hafalan mengakibatkan pembelajaran monoton dan kurangnya penggunaan media pembelajaran membuat siswa bosan dan malas dalam proses pembelajaran. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar (posttest) pada siswa yang menggunakan media pembelajaran Kartu Kuartet dengan siswa yang menggunakan metode ceramah pada mata pelajaran IPS kelas IV SDN 1 Awirarangan. Metode penelitian ini menggunakan quasi eskperimental dengan desain penelitian nonequivalet Control Grup postest – pretest deign, dengan subjek penelitian yang terdiri dari kelas IV A sebagai kelas eksperimen berjumlah 25 siswa sedangkan kelas IV B sebagai kelas kontrol dengan jumlah 24 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulis bentuk essay. Analisis data yang digunakan dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan cara manual menggunakan rumus uji t dan rumus uji n-gain. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa hasil belajar siswa (posttest) yang menggunakan media pembelajaran Kartu Kuartet di peroleh uji t dengan nilai nilai thitung = 24,02 dengan mengambil taraf signifikansi 0,05 atau 5% dengan db 47 diperoleh ttabel = 1,67. Dengan demikian diperoleh thitung (24,02) > ttabel (1,67). Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa hipotesis pertama yang diajukan adalah H1 diterima. Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran Kartu Kuartet. Nilai rata-rata gain siswa kelas eksperimen sebesar 0,57 dan kelas kontrol sebesar 0,17 dengan kriteria sedang, hal ini menunjukan bahwa penggunaan media pembelajaran Kartu Kuartet dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas IV SDN 1 Awirarangan.