Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

KARAKTERISTIK BETON BERBAHAN DASAR LIMESTONE SEBAGAI AGREGAT HALUS DENGAN BAHAN TAMBAH SERAT FIBER Arbain Tata; Sabaruddin Sabaruddin; Gaftar Gaftar
JURNAL SIPIL SAINS Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : Program Stud Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik beton serat berbahan dasar limestone sebagai agregat halus dengan bahan tambah Serat Fiber. Digunakan 36 benda uji untuk pengujian kuat tekan, Elastisitas dan Tarik belah. Dari masing-masing benda uji dibuat beton normal (BN) sebagai control dalam penelitian ini. Beton variasi menggunakan limestone sebagai agregat halus dengan bahan tambah Serat Fiber diberi symbol (BF). Masing-masing benda uji adalah BF1, BF2 dan BF3 dengan porsi campuran serat fiber sebesar, 0, 0,25% dan 5%. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa Penambahan serat pada beton berbahan limestone dapat meningkatkan kekuatannya hingga mencapai 16,41 %, jika dibandingkan dengan beton normal peningkatan tidak begitu signifikan hanya sebesar 3%. Berat benda uji BF1 terjadi penurunan dibandingan dengan BN yaitu 19,49% lebih ringan. Kuat Tarik belah pada BF3 lebih Tinggi dari BN dimana kuat Tarik belah BF3 sebesar 2,17 MPa atau lebih Tinggi 1.5% dari BN. Beban runtuh balok BF3 lebih besar dari balok BN, ini menunjukan penambahan serat 0,5% pada beton pasir kapur dari limestone menambah kekuatan pada benda uji BF3 yang berbahan dasar pasir dari limestone dibandingkan dengan BN beton normal.
MODIFIKASI DESAIN MENGGUNAKAN STRUKTUR BAJA DENGAN KOLOM KOMPOSIT PADA GEDUNG PASAR MODERN TERNATE Itok Ali Munawar; Arbain Tata; Jamalun Togubu
JURNAL SIPIL SAINS Vol 8, No 16 (2018)
Publisher : Program Stud Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1365.319 KB) | DOI: 10.33387/sipilsains.v8i16.872

Abstract

Banyak desain struktur di Ternate yang telah mengunakan beton bertulang mulai dariperencanaan jembatan, masjid, pelabuhan, rumah sakit, dan kantor-kantor dinas lainnya. Pasar modernsebagai salah satu pusat penunjang perekonomian sehingga menjadi pusat perhatian danberkumpulnya banyak orang maka perlu adanya inovasi-inovasi struktur yang baru. Maka perludilakukan adanya redesain pada struktur Pasar Modern Kota Ternate. Redesain struktur didesainmenggunakan struktur baja dengan kolom komposit tahan gempa pada bangunan 4 lantai di PasarModern Kota Ternate. Perancangan struktur didesain menggunakan program bantu ETABS versi16.0.3. Pendesainan elemen struktur menggunakan Sistem Rangka Baja Dan Beton Komposit PemikulMomen Khusus (SRBBK) sesuai dengan SNI 1726-2012 dan SNI 1729-2015.Aspek-aspek yangditinjau pada perencanaan struktur bangunan yaitu balok induk kolom, shear stud, sambungan danbase plat. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah memberikan informasi hasil modifikasi perencanaanpasar modern dimana awalnya didesain menggunakan beton bertulang yang tahan terhadap gempadengan berdasarkan peraturan SNI 1726-2012. Dari hasil analisis dipakai balok WF 700X300X13X24dengan momen maximum akibat beban terfaktor (Mu) 1064343743 Nmm, momen nominal (Mn)1398968140 Nmm dengan rasio 0,761 dan gaya geser akibat beban terfaktor (Vu) 400775,66 N. Hasilanalisis dimensi dan jumlah Shear Connector, Ф 19 mm dengan (Vh) 418698,3 N maka jumlah untuk1/3 bentang 3 buah pada 1/2 bagian dengan jumlah total keseluruhan 42.
PEMANFAATAN PASIR APUNG PADA MORTAR BUSA DALAM PEMBUATAN BATAKO RINGAN Muhammad Darwis; Arbain Tata; Chairul Anwar
JURNAL SIPIL SAINS Vol 9, No 18 (2019)
Publisher : Program Stud Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi telah banyak ditemukan inovasi atau alternatif bahan bangunan yang memudahkan pengerjaan, ramah lingkungan, memberikan efek kenyamanan, ketahanan umur, dan kecepatan. Dalam aplikasi hal ini dapat juga ditemukan pada bata dengan teknologi foam (busa). Dalam pembuatan bata ringan ada beberapa cara yang dilakukan misalnya dengan membuat gelembung-gelembung gas/udara di dalam campuran mortar, penggunaan agregat ringan diantaranya pasir apung dengan campuran additive. Foam Agent merupakan salah satu bahan pembuat busa yang biasanya berasal dari bahan berbasis protein hydrolyzed. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mortar busa dengan menggunakan pasir apung dengan proses pengempaan. Tinjauan pada penilitian ini berupa berat volume batako, penyerapan air pada batako dan kualitas batako. Tahapan yang dilakukan dalam pengujian antara lain : pengujian karakteristik material, perencanaan komposisi campuran 1PC : 3PS dengan tambahan  foam agent (ccairan busa ) sebasar 20% terhadap air, dan variasi pengempaan pada batako untuk satu sampel yaitu : 0,89 MPa, 1,78 MPa, 2,67 MPa, 3,56 MPa, 4,44 MPa, dengan jumlah sampel 60 buah. Hasil dari penilitian ini memperlihatkan bahwa semakin besar pengempaan yang diberikan maka semakin berat batako yang dihasilkan, sedangkan untuk batako yang menggunakan pasir apung dengan tambahan tambahan foam agent sedikit lebih ringan dibandingkan dengan batako tanpa foam agent  karena ada rongga udara di dalam batako itu sendiri. Berdasarkan rata-rata berat volume   batako pasir apung hasil yang diperoleh yaitu  1632 kg/m3 ,dan untuk batako dengan foam agent hasil yang diperoleh 1557,33 kg/m3 dari variasi pengempaan : 0,89MPa, 1,78 MPa, 2,67 MPa, 3,56 MPa, 4,44 MPa
Studi Karakteristik Agregat Pasir Pantai Mangoli, Sosowomo dan Loto dalam Komposisi Beton Arbain Tata; Irnawaty Irnawaty; Cavaruddin Cavaruddin
TECHNO: JURNAL PENELITIAN Vol 6, No 02 (2017): Techno Jurnal Penelitian
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/tk.v6i02.561

Abstract

AbstrakPasir sebagai agregat halus memegang peranan penting dalam menentukan karakteristik struktur beton yang dihasikan, sebab agregat halus mengisi sebagian besar volume beton. Pasir pantai sebagai salah satu jenis material agregat halus memiiki ketersediaan dalam kuantitas yang besar namun sifat fisik yang dimiliki perlu diteliti lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari komposisi material pasir semen dari tiga quary pasir pantai yang berbeda dibandingkan dengan pasir gunung. Didapatkan kekuatan optimum serta pengaruh variasi faktor air semen (FAS) terhadap kuat tekan dan modulus elastisitas beton pasir pantai. Benda uji yang dibuat adalah selinder dengan ukuran 150 x 300 mm dengan variasi faktor air semen (FAS) 0,4; 0,5; 0,6 dan 0,7. Benda uji selinder diuji pada saat umur 28 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengujian kuat tekan dari tiga quarry yang berbeda dihasilkan kuat tekan paling tinggi dari pantai Loto. Dari material pasir pantai Loto dilaksanakan pengujian modulus elastisitas dengan nilai FAS divariasikan. Hasil menunjukan terjadi kenaikan nilai kuat tekan dari FAS 0,48 dan 0,4 dari 22,84 MPa menjadi 26,64 MPa, selanjutnya kuat tekan dari FAS 0.5, 0,6 dan 0,7 mengalami penurunan dari 20,32 MPa menjadi 13 FAS 80 MPa dan 11 FAS 73 MPa. Maka variasi optimum yang dapat digunakan adalah variasi FAS 0.4. Begitu pula dengan modulus elastisitas juga mengalami kenaikan dari FAS 0,48 dan 0,4 dari 25063,5 MPa menjadi 26292 MPa, selanjutnya variasi FAS dari 0,5; 0,6 dan 0,7 mengalami penurunan dari 23465 MPa menjadi 18906 MPa dan 15133,5 MPa. Maka variasi optimum yang didapat adalah variasi FAS 0,4.Kata kunci: pasir pantai, kuat tekan beton, modulus elastisitas.  AbstractSand as fine aggregate plays important role in determining the characteristics of resulted concrete structure since fine aggregate fills the most part of concrete volume. Beach sand as one of types of fine aggregate material is available in large quantity; however, its physical characteristics need further examination. The research aimed to study the composition of cement sand material and three different beach sand quarries. The optimal strength and the influence of water cement factor (FAS) variation on the pressure strength and modulus elasticity of beach sand concrete were obtained. The test object made was a 150x200 mm cylinder with variation of water cement factor (FAS) of 0.4; 0.5; 0.6 and 0.7. The cylinder was tested on the 28th days. The research result indicates that the test of pressure strength of the three quarries was different. The highest pressure strength was obtained from Loto Beach. Modulus of elasticity testing was conducted on sand material from Loto Beach with varied FAS values. The result indicates that there was an increase in the value of pressure strength of FAS 0.48 and 0.4 from 22.84 MPa to 26.64 MPa. The pressure strength of FAS 0.5, 0.6 and 0.7 experienced a decrease from 20.32 MPa to 13 FAS 80 MPa and 11 FAS 73 MPa. Thus, optimum variation that can be used was FAS 0.4. The modulus of elasticity was also experienced an increase from FAS 0.48 and 0.4, which was from 25063.5 MPa to 26292 MPa. Further, variation of FAS from 0.5; 0.6 and 0.7 experienced a decrease from 23465 MPa to 18906 MPa and 15133.5 MPa. Therefore, the optimum variation obtained was variation of FAS 0.4.Keywords: beach sand, pressure strength of concrete, modulus of elasticity.
Penggunaan Limbah Plastik PP Sebagai Bahan Pengikat Pada Campuran Paving Block Mufti Amir Sultan; Arbain Tata; Amrin Wanda
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 6 No. 2 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v6i2.4552

Abstract

Penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari telah menjadi hal yang lumrah, namun efek samping yang ditimbulkan yaitu limbah yang sulit diurai dalam tanah. Dilain pihak dengan perkembangan tingkat kebutuhan manusia dan semakin berkurangnya sumber daya alam, maka muncul inovasi dengan memanfaatkan limbah plastik sebagai bahan pembentuk beton. Pada penelitian ini digunakan plastik daur ulang 5 PP sebagai bahan perekat pengganti semen. Plastik dilelehkan dan dicampur dengan agregat halus quarry Tobololo dengan kadar 0% sampai 100% dengan interval kenaikan 10%. Dari hasil penelitian diperoleh kuat tekan optimum pada kadar 30% terhadap berat pasir dengan kuat tekan 13,30 MPa, paving block yang dihasilkan masuk pada kelas mutu C.
KARAKTERISTIK BETON BERONGGA RAMAH LINGKUNGAN DENGAN MATERIAL LOKAL KOTA TERNATE Muhammad Ridho; Arbain Tata; Suyuti Nurdin
Journal of Science and Engineering Vol 4, No 2 (2021): Journal Of Science And Engineering (JOSAE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/josae.v4i2.4041

Abstract

AbstrakPembangunan jalan secara umum menggunakan perkerasan lentur atau kaku yang kedap air. Untuk mencegah masalah kerusakan jalan yang disebabkan oleh genangan air, saat ini banyak cara baru untuk mengendalikan aliran air pada permukaan perkerasan. Salah satu altrnatif dalam pengendalian air pada permukaan perkerasan adalah dengan menggunakan beton berongga. Dalam hal ini penggunaan beton berongga adalah sebagai bahu jalan yang berfungsi sebagai drainase sehingga dapat meneruskan aliran air ke dalam tanah, diharapkan beton berongga ini dapat mencegah berkurangnya kekuatan perkerasan utama yang disebabkan oleh genangan air, serta dapat meningkatkan pembangunan infrastruktur jalan yang ramah lingkungan.Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh bentuk agregat dalam campuran beton berongga terhadap nilai porositas, permeabilitas dan kuat tekan yang akan di aplikasikan pada taman dan jalur pejalan kaki. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Agregat yang digunakan terdiri dari batu pecah dan batu tidak pecah variasi 0,5-1 cm, 1-2 cm, dan 2-3 cm dengan  faktor air semen (FAS) 0,40. Pengujian dilakukan pada umur perawatan basah 28 hari. Berdasarkan penelitian yang tlah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dari variasi agregat yang digunakan campuran optimal diperoleh pada campuran dengan variasi 0,5-1 cm dan 1-2 cm yang menghasilkan nilai kemampuan merembeskan air yang tinggi. Beton berongga dengan variasi agregat kasar 0,5-1 cm didapatkan nilai porositas 39,24%, permeabilitas sebesar 0,179 (cm2/detik) dan kuat tekan 3,450 MPa. Beton berongga dengan variasi agregat kasar 1-2 cm didapatkan nilai untuk porositas yaitu 37,97%, dengan permeabilitas 0,162 (cm2/detik) dan kuat tekan sebesar 6,074 MPa. Beton berongga dengan variasi agregat kasar 1-3 cm didapatkan nilai porositas 33,80%, permeabilitas 0,148 (cm2/detik) dan kuat tekan 4,401 MPa.   Kata kunci: beton berongga, permeabilitas, porositas, kuat tekan, faktor air semen. 
Pengenalan Dan Pelatihan Computer Aided Engineering Menggunakan Software Abaqus Bagi Karyawan Konsultan Di Maluku Utara Arbain Tata; Kusnadi Kusnadi; Sukiman B; Muhammad Darwis
Journal Of Khairun Community Services Vol 2, No 1 (2022): Journal Of Khairun Community Services
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jkc.v2i1.4229

Abstract

Peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan menjadi fokus tujuan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini. Melalui pelatihan software Abaqus, kualitas sumber daya manusia pada karyawan konsultan di maluku utara diberikan pemahaman dan pengetahuan tentang software Abaqus yang 79% dari peserta belum pernah mengetahui software tersebut sebelumnya. Dengan metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan praktek diberikan dalam penyajian materi. Kegiatan pelatihan diselenggarakan pada hari sabtu, tanggal 27 November 2021. Kegiatan dilaksanakan di laboratorium computer aided enginerring (CAE)-fakultas teknik, universitas khairun ternate. Materi pelatihan berisi tentang pengenalan software Abaqus, simulasi 2D dan simulasi 3D part, assembling dan mesh. Hasil dari pelatihan software Abaqus ini diperoleh nilai kepuasan 58% dengan skala penilaian sangat baik untuk fasilitator, sedangkan untuk skala penilian baik 51% untuk fasilitas dan 52% pemateri.
EFEK KOROSI TULANGAN TERHADAP KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANG Ridwan Rasyid; Mufti Amir Sultan; Arbain Tata; Endi Setiawan
CLAPEYRON: Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2022): CLAPEYRON: Jurnal Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : CLAPEYRON: Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (848.964 KB)

Abstract

 Banyaknya proyek-proyek yang terhenti lantaran menunggu tahapan pengerjaan selanjutnya seringkali kali tulangan baja dibiarkan tanpa pelindung tulangan baja akan mengalami perkorosian (korosi) akibat dari cuaca dan lingkungan di sekitarnya. Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui pengaruh korosi terhadap tulangan dengan menggunakan metode eksperimental dan benda uji berupa tulangan yang telah dikorosi percepat menggunakan metode pengaliran listrik dan balok beton, diameter tulangan yang digunakan adalah Ø8 dan Ø10 dan balok dengan dimensi 10 x 15 x 120 untuk uji kuat lentur, variasi waktu korosi yang digunakan adalah 24, 36, dan 72jam. Hasil pengujian menunjukan penurunan tegangan untuk variasi 24 jamsebesar 10.9 MPa, dan variasi 36 jam mengalami penurunan sebesar 2.3% dan variasi 72 jam sebesar 12.8%. Hasil pengujian untuk tegangan tarik tulangan memiliki hasil rata-rata sebesar 454.8 MPa, dan variasi korosi 24 jam turun 0.90 % dan variasi 36 jam sebesar 0.94%, variasi korosi 72 jam memiliki presentase sebesar 2.8%.Kata kunci: Korosi, KapasitasLentur, Tarik Baja, Balok
UJI SIFAT MEKANIS PAVING BLOCK GEOPOLYMER Amrin Wanda; Mufti Amir Sultan; Arbain Tata
CLAPEYRON: Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2021): CLAPEYRON: Jurnal Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : CLAPEYRON: Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (995.763 KB) | DOI: 10.33387/clapeyron.v2i2.3905

Abstract

AbstrakPembangunan infrastruktur di Indonesia bersamaan dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat tentu perlu adanya penyesuaian antara infrastruktur dan juga teknologi bahan yang dipakai. Pemanfaatan sampah plastik dengan tujuan suatu inovasi, sebuah tempat yang terletak di desa Falabishaya, Kecamatan Mangoli Utara Kabupaten Kepulauan Sula,memanfaatkan sampah plastik untuk membuat bahan dasar paving block yaitu menggantikan semen dengan sampah plastik sebagai bahan perekat. Namun pemanfaatan dengan tujuan membuat paving block yang dilakukan tidak berdasarkan prosedur penelitian atau pengujian sifat mekanisnya. Penelitian ini menggunakan plastik yang dilelehkan sebagai bahan pengikat dengan prosentase terhadap berat campuran yaitu 18%, 22%, 27%, 32%, 37%,42 dan 100%. Dari hasil pengujian sebagai bahan perekat didapat kuat tekan dengan persentase plastik 18 %, 22%, 27%, 32%, 37%,42 dan 100%menghasilkan kuat tekan rata-rata masing-masing 0 Mpa, 5,7 MPa, 14,5 MPa, 20,8 MPa, 24,1 MPa dan 10,5 MPa. Uji penyerapanya menghasilkan penyerapan rata-rata masing-masing 0 %,pada persentase plastik 22 % dan persentase pasir 78 % penyerapan rata–rata sama dengan 0 %. Persentase plastik 27 % dmenghasilkan penyerapan rata–rata 0,35 %, 0,52 %, 0,46 %, 0,45 % dan 0%. Pengujian terhadap uji tekan menggunakan plastik berdasarkan SNI-03-0691-1996 tentang syarat mutunya mencapai klasifikasi mutu B digunakan untuk peralatan parkir. Kata kunci: Geopolymer, Paving Block, Kuat Tekan, Penyerapan
ANALISIS KETERJANGKAUAN DAYA BELI PENGGUNA JASA TRANSPORTASI UDARA UNTUK RUTE DARI KABUPATEN KEPULAUAN SULA KE KOTA TERNATE Nurul Ilma Sukardi; Arbain Tata; Raudha Hakim
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/ft.v10i2.1857

Abstract

One of the available modes of transportation for the Sula Islands Regency-Ternate City Route is air transportation. This mode has been operating for the past three years, becoming an alternative mode for people who do not want to use water transportation modes. One of the important factors in managing transportation is the cost of travel offered. In the air transportation mode itself, the current travel costs cannot be reached by all levels of society, especially those with low incomes. Therefore, a study was conducted on the ability to pay (ATP) and willingness to pay (WTP) in accordance with the level of people's income. This research is a quantitative research where the results obtained from the distribution of questionnaires will be analyzed and converted into numbers. The appropriate travel costs from the research results are the average ATP based on the allocation of transportation costs, which is Rp. 350,000, - and the average WTP for all job categories, which is Rp. 347,167, - .