Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

The Determination of MSMES Competitiveness Attributes Using the Analytical Hierarchy Process Method Istianingsih, Nanik; Al Hidayat, Nanang; Maros, Asra'i; H, Hasdani
International Journal of Islamic Business and Management Review Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Asosiasi Dosen Peneliti Ilmu Ekonomi dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54099/ijibmr.v2i2.369

Abstract

Purpose – This study aims to determine the competitiveness attributes of MSMEs in Bungo Regency.. Methodology/approach – By using Analytical Hierarchy Processes (AHP), criteria are determined to be seen to support the competitiveness of MSMEs. Findings - The results are that the criteria for labor productivity are the most important criteria to be improved because the nature of MSMEs in Bungo Regency is still classified as labor-intensive, so the industry needs to provide training to employees to become skilled and productive. Practical implications: The AHP method is able to prove that the criteria set can be a guide for the industry in decision making Social implications: The results of this study can be applied to the industry in decision making so that it becomes right on target and has an impact on improving the performance of the industry in general. Novelty/value – This research is different from the previous research because the criteria used are to find solutions in determining the priority of MSME competitiveness.
PENDAMPINGAN GO TO DIGITAL PADA UMKM KABUPATEN BUNGO Nanik Istianingsih; Al Hidayat, Nanang; Maros, Asra’I; Hasdani, Hasdani; Susriyanti, Susriyanti; Rianto, Rianto
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 2 No. 4 (2024): Agustus
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v2i4.1102

Abstract

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha produktif dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan. UMKM Indonesia saat ini memiliki tantangan dan masalah yang sangat berat berbeda dari krisis-krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia sebelumnya yang diakibatkan oleh pandemi covid 19. Dampak yang sangat dirasakan adalah terjadinya penurunan kinerja. Salah satu penyebab penurunan kinerja pada UMKM adalah masih banyak UMKM yang enggan melakukan inovasi dan salah satunya masih rendahnya penggunaan digital maketing. Padahal kebijakan pemerintah mengarah pada peningkatan penggunaan teknologi setidaknya 17,2 % UMKM harus berbasis teknologi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan menggandeng mitra sebanyak 4(empat) klaster UMKM di Kabupaten Bungo yang beranggotakan 114 pelaku UMKM. Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai solusi bagi permasalan mitra dalam pemanfaatan teknologi digital marketing yang masih sangat minim penggunaannya. Metode yang digunakan adalah memberikan pelatihan dan menambah pengetahuan terhadap digital marketing, melakukan pendampingan pada UMKM serta membantu pelaku UMKM memanfaatkan Google Map sebagai sarana pemasaran dan promosi. Kegiatan ini membawa manfaat bagi pengembangan wawasan dan keterampilan mitra terhadap penggunaan digital marketing dan aplikasi teknologi lainnya.
PENINGKATAN PRODUKSI DAN STRATEGI BRANDING PADA KLASTER KERUPUK BAWANG DI KABUPATEN BUNGO Istianingsih, Nanik; Maros, Asra’I; Zulkifli; Ariyanto; Poiran; Bakar, Abu; Elsyra, Nova
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 1 No. 5 (2023): Oktober
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v1i5.141

Abstract

Mitra Sasaran adalah UMKM Klaster Kerupuk Bawang yang beranggotakan lima pelaku UMKM. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah : Kurangnya peralatan implementasi Teknologi Tepat Guna dalam proses produksi kerupuk; Kurangnya pengetahuan tentang pengemasan atau packaging sehingga tampilan produk kurang menarik dan mitra belum mempunyai merk usaha (Brand). Solusi yang ditawarkan dengan mengacu pada justifikasi prioritas penanganan bersama mitra, maka solusi utama yang ditawarkan atau ditetapkan adalah: Penerapan/implementasi teknologi tepat guna terutama yang dapat meningkatkan produksi kerupuk; Membuatkan blogspot atau media online yang mendukung sistem pemasaran produk kerupuk bawang; Penerapan teknologi dalam packaging atau pengemasan yang menarik dan ramah lingkungan serta; Penerapan strategi branding atau pembuatan merk usaha. Metode yang digunakan adalah transfer ilmu pengetahuan terkait dengan desain merek dagang maupun manajemen pengemasan yang menarik kepada pemilik usaha. Hasil dari Kegiatan pengabdian ini antara lain: Dapat meningkatkan keberdayaan mitra pembuat kerupuk bawang khususnya dalam pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki.; Dapat meningkatkan keberdayaan mitra pembuat kerupuk bawang khususnya dalam hal kualitas produk; Dapat meningkatkan keberdayaan mitra pembuat kerupuk bawang khusunya dalam hal meningkatkan jumlah produksi; Dapat meningkatkan keberdayaan mitra pembuat kerupuk bawang khususnya dalam hal meningkatkan keberhasilan mitra melakukan pemasaran antar kota dengan sistem online; Dapat meningkatkan keberdayaan mitra pembuat kerupuk bawang dengan jumlah omset yang meningkat; Dapat meningkatkan keberdayaan mitra pembuat kerupuk bawang khususnya dalam hal kemampuan manajemen mitra; Meningkatkan keberdayaan mitra pembuat kerupuk bawang khususnya dalam hal promosi dan branding.
CHALLENGES AND REGIONAL LEGISLATIVE STRATEGIES IN GUIDING COMMUNITY-BASED DEVELOPMENT: A CASE STUDY IN INDONESIA Maros, Asra’i; Al Hidayat, Nanang; Sunaryo, Joko
Qawwam : The Leader's Writing Vol. 6 No. 2 (2025): December
Publisher : Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Insitut Agama Islam Negeri Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/qawwam.v6i2.509

Abstract

Regional legislatures play a crucial role in ensuring that development policies align with the needs of the community. However, within Indonesia’s decentralized governance system, various challenges persist in the legislative process, including weak coordination with the executive branch, low public participation, and limited capacity among legislators to formulate evidence-based policies. This study aims to identify the main challenges faced by legislative bodies in overseeing community-needs-based development and to formulate strategies that can be implemented to improve the effectiveness of regional legislation. This research employs a qualitative approach using a case study method in several regions across Indonesia. Data were collected through in-depth interviews with legislative members, academics, and civil society organizations, and analyzed using thematic analysis techniques. The findings indicate that executive dominance in policy formulation, limited capacity among legislators, and a lack of transparency in the legislative process are the main factors hindering the effectiveness of the legislative role. Recommended strategies include enhancing legislators’ capacity through evidence-based training, strengthening public participation mechanisms through digital platforms, and implementing policy reforms to increase legislative independence in overseeing regional development. The conclusion of this study emphasizes that the success of community-needs-based development depends on the extent to which the legislative body can perform its role transparently, accountably, and participatorily. The results of this research contribute to the literature on local governance and offer practical recommendations for policymakers to improve the effectiveness of regional legislation. Further research is recommended to expand the geographical scope of the study and to explore more deeply the impact of regulations on the implementation of community-needs-based development.