Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Daur Lingkungan

Pretreatment Delignifikasi Limbah Kulit Durian Sebagai Bahan Baku Pembuatan Bioetanol Putra, Rizkika; Yerizam, Muhammad; Yuliati, Selastia
Jurnal Daur Lingkungan Vol 7, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/daurling.v7i2.306

Abstract

ABSTRAKKulit durian (60-75% bagian durian) mengandung selulosa 55,3%, lignin 19,3% dan abu 6,1%. Kandungan selulosa yang cukup tinggi dalam kulit durian merupakan potensi bioetanol. Tetapi, kandungan lignin dalam kulit durian mengganggu proses pembuatan bioetanol. Lignin bersifat cukup resisten terhadap degradasi kimia dan biologi, sehingga menghambat proses fermentasi. Diperlukan pretreatment proses delignifikasi untuk membantu proses fermentasi. Proses delignifikasi membutuhkan senyawa basa kuat dalam proses pemisahan lignin dari selulosa. Delignifikasi dalam penelitian ini dilakukan dengan aplikasi NaOH 2%, 3%, 4%, 5% dan 6% dan waktu 60, 90 dan 120 menit. Pretreatment delignifikasi diharapkan meningkatkan kadar selulosa dan menurunkan kadar lignin. Kondisi terbaik pretreatment delignifikasi yaitu larutan pemasak NaOH 6%w/v dengan waktu 120 menit yang menghasilkan 83,05%w/w selulosa dan 8,03%w/w  lignin. Larutan pemasak NaOH dengan konsentrasi yang tinggi dan waktu delignifikasi yang semakin lama menurunkan kadar lignin dan meningkatkan selulosa. Kata kunci : Delignifikasi, Lignin, Limbah Kulit Durian, NaOH, SelulosaABSTRACTDurian peel (60-75%) contains cellulose 55.3%, lignin 19.3%, and ash 6.1%. Due to its high cellulose content, durian peel can be utilized and processed into bioethanol. However, in the production of bioethanol using durian peel waste as a raw material, lignin interferes the bioethanol production process: lignin. Lignin chemically and biologically resistant to degradation restricting the fermentation process. Therefore, a pretreatment delignification process is required before fermentation. A strong alkaline compound is needed in the delignification process to separate lignin from cellulose. This study uses NaOH as a strong base in the delignification process. The variations used in this study are the concentration of NaOH (2%, 3%, 4%, 5%, and 6%) and time (60, 90, and 120 minutes). Delignification pretreatment affects the cellulose and lignin content produced, with the best delignification pretreatment condition being a 6%w/v NaOH cooking solution for 120 minutes, resulting in a cellulose content of 83.05%w/w and a lignin content of 8.03%w/w. Increase concentration of NaOH as the cooking solution and longer time of the delignification time, increase cellulose obtained and decrease lignin content Keywords :    Cellulose, Delignification, Lignin, NaOH, Waste peel of Durian
Plastik Biodegradable Dari Selulosa Tongkol Jagung Menggunakan Metode Solution Casting Mulyana, Eka; Purnamasari, Indah; Yerizam, Muhammad
Jurnal Daur Lingkungan Vol 7, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/daurling.v7i2.308

Abstract

ABSTRAKIndonesia membutuhkan plastik biodegradable untuk memitigasi limbah plastik terakumulasi di lingkungan. Plastik biodegradable mudah terurai, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Plastik biodegradable dibuat menggunakan metode solution casting dengan bahan-bahan yaitu NaOH, NaOCl, HCl, asam asetat, gliserol, dan aquadest. Selulosa yang diekstraksi dari tongkol jagung pada penelitian ini memiliki kadar 83,1466%, dan digunakan dalam pembuatan plastik biodegradable, untuk membuat variasi selulosa 0% dan 10% dan penambahan gliserol sebagai plasticizer dengan variasi 0, 1, 3, 5, dan 7 ml. Karakterisasi meliputi uji kekuatan tarik, elongasi, daya serap air, dan biodegradasi. Hasil karakterisasi menyatakan bahwa uji kekuatan tarik terbaik mencapai 403,392 MPa di sampel dengan 0% selulosa dan tanpa tambahan gliserol. Nilai elongasi terbesar yaitu 28%, terdapat pada sampel dengan 10% selulosa dan penambahan 7 ml gliserol. Plastik menunjukkan daya serap air terbaik dengan nilai 27,86% pada sampel dengan 0% selulosa dan tanpa tambahan gliserol. Selama waktu degradasi selama 5 hari, plastik biodegradable dari selulosa tongkol jagung mencapai tingkat degradasi tertinggi sebesar 31,9293% pada sampel dengan 0% selulosa dan tanpa tambahan gliserol.Kata kunci : Gliserol; Plastik biodegradable; Selulosa; Tongkol JagungABSTRACT Indonesia requires biodegradable plastic to mitigate accumulation plastic waster in the envirnment. Biodegradable plastic easily decompose to mitigate negatve impacts to the environment. Biodegradable plastics were produced using the solution casting method with materials namely NaOH, NaOCl, HCl, acetic acid, glycerol, and distilled water. Cellulose extracted at 83.1466% concentration was used in the production of these plastics to make variations of 0% and 10% cellulosa, and glycerol added as a plasticizer in variations of 0, 1, 3, 5, and 7 ml. Characterization included testing for tensile strength, elongation, water absorption, and biodegradation. The characterization results indicated that the highest tensile strength test reached 403.392 MPa in samples with 0% cellulose and no additional glycerol. The greatest elongation value, 28%, was found in samples with 10% cellulose and 7 ml glycerol added. The plastic exhibited the best water absorption capacity with a value of 27,86 % in samples with 0% cellulose and no additional glycerol. Over a degradation period of 5 days, biodegradable plastics made from corn cob cellulose achieved the highest degradation rate of 31.9293% in samples with 0% cellulose and no additional glycerol.Keywords : Biodegradable Plastic; Cellulose; Corn Cob; Glycerol 
Co-Authors Abu Hasan Abu Hasan Abu Hasan Achmad Reza Aditya Amin Agus Manggala Agustin Pratiwi, Ines Aida Syarif AIDA SYARIF Akbar Ismi Aziz Pramito Alfajri, Ahmad Rizki Aliyah Montessa Alsarah, Danil Son Amin, Achmad Reza Aditya Anerasari Meidinariasty Anerasari Meidinariasty Anerasari Meidinariasty Anggi Dwi Chandrika Apriansyah Zulatama Aprilia, Luraselly Arda Apriyansah Apriyansah, Apriyansah Ardiani, Salsha Aria Yopianita Arif Budiman Asyeni Miftahul Jannah Asyeni Miftahul Jannah Ayuni Lestari Azaria Hikmah Fajrianti Az’zahrah, Nandyta Rizqi Cindi Ramayanti Dina Eka Pranata Dwi Nugroho, Afrian Eka Mulyana, Eka Ekawati, Linda Ellina Margaretty Endang Sri Rahadianti Erwana Dewi Erwin Erwin Fatahul Arifin, Fatahul Febri Liani Br Simanjuntak Fenoldi, Nova Feri Hafidz, Abdurrahman Helen Chairunisa Ihtifazhuddin, Farhan INDAH PURNAMASARI Indah Purnamasari Indah Purnamasari Indrayani Indrayani Jabborov, Behzod Kalsum, Leila Khairunnisa, Annisa Septia Kusuma, Mutmainnah Ningtyas M, Anerasari M. Ridho Triadi M. Zaman Manggala, Agus Martha Aznury Martha Martha Mediniariasty, Anerasari Muhammad Yori Pratama Muhammad Zaman Mustain Zamhari Mustain Zamhari Nabila, Rizky Ayu Ningsih, Anis Wahyu Nurjanah, Rizki Nyayu Fia Atindu Nyayu Zubaidah Nyayu Zubaidah Pratama, Andrian Putra Pratama, Muhammad Yori Puspa, Dilia Putra, Rizkika Raysha Amelya Renny Citra Ramadhani Riansyah, Epan Robert Junaidi Robert Junaidi Rusdianasari Rusdianasari Rusdianasari Rusdianasari Rusdianasari Sabrina, Delanisa Saqila Putri Aulia Sari Rizky Amelia Sari, Rahmaida Sarmidi Sarmidi Selastia Yulianti Selastia Yuliati Silmi Tsabita Sirait, Agnes Tasya Pintauly Syafitri, Aulia Tamara, Ade Wan Qori Sri Maulani Wardhana, Agum Try Winnugroho Wiratman, Manfaluthy Hakim, Tiara Aninditha, Aru W. Sudoyo, Joedo Prihartono Yahya, Muhammad Habib Yohandri Bow Zain, Raina Khoirunisa Zamheri, Ahmad