Tingginya angka pengangguran lulusan perguruan tinggi di Indonesia, yang mencapai 11,28% untuk lulusan sarjana, menunjukkan adanya kesenjangan antara kualifikasi pendidikan dan kebutuhan pasar kerja. Di Kota Banjarmasin, situasi ini lebih mendesak dengan total 21 ribu pengangguran, di mana hanya 13,62% lulusan diploma dan sarjana yang terserap di dunia kerja. Fenomena ini mendorong perlunya intervensi untuk mengalihkan orientasi mahasiswa dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja melalui kewirausahaan sosial dan inovasi startup. Adapun Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk menggugah semangat kewirausahaan sosial di kalangan mahasiswa serta meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan diri mereka dalam mengembangkan ide bisnis berkelanjutan. Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini melibatkan metode kualitatif-kuantitatif dan dilaksanakan melalui empat langkah strategis: penyusunan rencana kegiatan, pengembangan materi interaktif, sosialisasi pada 18 Oktober 2025, dan evaluasi menggunakan perbandingan Pre-Test dan Post-Test pada 31 responden dari Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari. Hasil analisis menunjukkan bahwa responden yang memiliki ide bisnis meningkat dari 71% menjadi 82,1%, serta kepercayaan diri responden dalam menjalankan usaha naik dari 32,3% menjadi 47,6%. Akses informasi tentang pelatihan kewirausahaan juga meningkat drastis dari 29% menjadi 78,6%. Meskipun ada penurunan pemahaman terkait sumber pendanaan, secara keseluruhan program ini berhasil meningkatkan motivasi dan familiaritas peserta terhadap kewirausahaan sosial. Kesimpulannya, program sosialisasi ini terbukti efektif dalam memberikan dampak positif, dan evaluasi berkelanjutan diperlukan untuk meningkatkan program di masa mendatang serta menciptakan lapangan kerja yang lebih luas bagi lulusan.