Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

KECAMATAN BHATIN II PELAYANG PASCA PEMEKARAN DI KABUPATEN BUNGO 2005-2020 wiwik Asmawati; Zulfa Zulfa; Refni Yulia
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 6, No 2 (2021): Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v6i2.28090

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk Mendeskripsikan Latar Belakang Proses Pemekaran Kecamatan Bhatin II Pelayang, (2) Untuk Mendeskripsikan Perkembangan Kecamatan Bhatin II Pelayang Setelah Pemekaran 2005-2020. Penelitian ini menggunakan metode dalam penelitian sejarah dengan langkah-langkah sebagai berikut, heuristik yaitu pengumpulan data. Kritik sumber yaitu melakukan pengujian terhadap keaslian data. Interpretasi yaitu memahami makna dan menafsirkan informasi yang telah terkumpul. Historiografi yaitu  penulisan hasil penelitian dalam bentuk ilmiah atau skripsi. Hasil dari penelitian ini perkembangan Kecamatan Bhatin II Pelayang setelah pemekaran mengalami perubahan dan kemajuan dari tahun ke tahun baik di aspek politik, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sosial budaya. Perubahan ini terlihat dari dari bertambah nya satu desa serta sarana dan prasarana pendidikan maupun kesehatan, pembangunan jalan, dan perkembangan kehidupan sosial ekonomi bagi masyarakat Kecamatan Bhatin II Pelayang.
MEMORI KOLEKTIF MASYARAKAT DALAM PERISTIWA GEMPA 2009 DI KOTA PADANG (STUDI KASUS KECAMATAN PADANG BARAT) Muhammad Zaitul Ikhlas; Liza Husnita; Zulfa Zulfa
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 7, No 1 (2022): Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v7i1.34595

Abstract

Penelitian ini membahas tentang peristiwa gempa 2009 di Padang Barat merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kota Padang. Gempa yang mengguncang Kota Padang pada tahun 2009 begitu besar gampaknya di rasakan oleh warga Padang Barat, karena Padang Barat merupakan daerah yang terlatak dipinggiran pantai. Pasca gempa 2009 Padang Barat mengalamai kerusakan yang begitu besar dan meninggalkan rasa trauma tersendiri bagi masyarakat Padang Barat. Sering terjadinya gempa yang mengguncang Kota Padang maka peneliti  melihat begitu pentingnya ingatan masyakat atas peristiwa gempa yang sering terjadi di Kota Padang. Rumusan masalahnya adalah Bagaimana ingatan masyarakat dalam peristiwa gempa 2009 di Kecamatan  Padang Barat. Bagaimana perasaan masyarakat dibalik peristiwa gempa 2009 di Kecamatan Padang Barat. Tujuan penelitian ini adalah Penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana memori kolektif atau  ingatan masyarakat dalam peristiwa gempa 2009 di Kota Padang khususnya di Kecamatan Padang Barat serta mengetahui sejauh mana masyakat Kecamatan Padang Barat mengingat peristiwa gempa 2009. Untuk sebagai bahan  informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kembali ingatan masyarakat dalam peristiwa gempa. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah : heuristik,kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini menjelaskan mengenai memori kolektif masyarakat dalam peristiwa gempa 2009 di Kota Padang. Kejadian gempa 2009 beserta dampaknya, memberi pengalaman bagi masyarakat semua, bahwa terkadang naluri dalam menghindari saja tidak cukup tanpa dibarengi oleh pengetahuan yang benar dalam mewaspadai ancaman gempa. Sering dengan gempa yang terus menerus melanda negri ini, banyak personal dan lembaga yang mencurahkan perhatiannya mengkaji upaya pengurangan resiko bencana. Mereka berpijak pada paradigma bahwasanya gempa tidak bisa diprediksi kapan pasti terjadinya, kekuattannya, pusatnya, tapi mereka sepakat dampak gempa tersebut adalah pasti merusak dan menimbulkan trauma bagi korban.
PEMANFAATAN HANDPHONE (HP) DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SMAN 6 SOLOK SELATAN Ari Perwanto; Zulfa Zulfa; Juliandry Kurniawan Junaidy
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 7, No 1 (2022): Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v7i1.34596

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentangpenggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran sejarah. Rendahnya minat belajar sejarah siswa masih dialami oleh siswa kelas XI SMA N 6 Solok Selatan, maka untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan upaya, salah satu upaya yaitu dengan penggunaan atau pemanfaatan media pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa terutama dalam belajar sejarah.Penulisan ini bertujuan untuk: melihat pemanfaatan handphone dalam pembelajaran sejarah siswa kelas XI IPS SMA N 6 Solok Selatan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif.Teknik pengumpulan data adalah melalui wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan dengan informan sebanyak 7 orang, informan dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik Purposive sampling. Model analisis data yaitu melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil pembahasan yang dilakukan dapat diketahui bahwa, pemanfaatan HP dalam belajar banyak menimbulkan dampak bagi siswa, salah satunya yaitu terhadap minat belajar siswa yang cukup stabil dan baik, hal ini terlihat dari sikap yang ditunjukan oleh siswa yaitu: a) siswa mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan materi pelajaran yang di sampaikan melalui media HP(Handphone). b) Adanya rasa ketertarikan siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru melalui pemanfatan HP(Handphone). c) siswa merasa senang mengikuti materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Hal ini membuktikan bahwa teknologi informasi dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang efektif bagi guru selama proses pembelajaran sejarah agar minat belajar sejarah bisa untuk lebih ditingkatkan lagi.
Pengaruh Penggunaan Metode Reading Questioning and Answering (RQA) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI IIS di SMA N 3 Padang Resi Ramadanis Arwis; Meldawati Meldawati; Zulfa Zulfa
HEURISTIK: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 1 No. 2 (2021): Agustus
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/hjps.1.2.63-70

Abstract

This study looked at the effect of using the Reading Questioning and Answering (RQA) method on student learning outcomes in history learning in class XI IIS at SMA Negeri Padang. Based on the results of processed research data with a predetermined formula and the help of Microsoft Excel, it was found that the results showed that there was an effect of the reading, questioning, and answering (RQA) method on the history learning outcomes of class XI IIS students at SMA Negeri 3 Padang. Learning with the Reading, Questioning, and Answering (RQA) method is good for the learning process because with the Reading Questioning and Answering (RQA) strategy learning method students participate actively in the learning process and make students more serious in reading and understanding the reading content, and find concepts about the material being studied. In addition, the presence of students making questions and answering these questions themselves can strengthen students' cognitive abilities and can empower their thinking skills deliberately. And through the independent application of this method by making questions and answers individually, students are more competent in a sporting way to get awards. Meanwhile, the application of the Reading Questioning and Answering (RQA) method with a system of dividing students into several groups can foster a system of cooperation and social attitudes among students in doing the assignments given by the teacher. The results of this study are very important because there is an influence from each variable, namely between the independent variable and the dependent variable.
Budaya Minangkabau: Peradaban Dan Nilai-nilai Pendidikan Generasi Baru Zulfa Zulfa; Livia Ersi
Bakaba : Jurnal Sejarah, Kebudayaan dan Kependidikan Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22202/bakaba.2021.v9i2.5874

Abstract

The problems that occur in the world of higher education at this time are very alarming. One of them is a PhD student in the UK. Cases that tarnish the world of education at the international level. The purpose of this study is to describe civilization and educational values for the new generation so that the moral problems that occur in Indonesia can be reduced. This research method is a qualitative research with a historical and sociological approach. The results of this study indicate that with local culture civilization and educational values will be realized for the better. The local culture is Minangkabau Culture from elementary school to university level. This is very important so that the ideal character education can be realized in accordance with the 18 character values based on the National Education System Law. Minangkabau Culture Learning in Higher Education is carried out using the Simulation Project-Based Learning (PBPS) model. PBPS is a project or task-based learning that is directly applied in the form of a simulation for each student. In this study, there are no exams, only simulations and practicals so that students can understand every custom and procession that is simulated so that the ideal character improvement can be realized. Using PBPS learning will provide independence for students to identify character values that come from the values of life in the family environment or in Minangkabau society. 
Filsafat Pancasila Sebagai Landasan Bernegara yang Demokatis Zulfa Zulfa
Bakaba : Jurnal Sejarah, Kebudayaan dan Kependidikan Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.992 KB) | DOI: 10.22202/bakaba.2017.v6i2.2421

Abstract

Filsafat pancasila adalah merupakan hal yang paling penting sebagai landasan bernegara yang demokratis. Pancasila perlu disosialisasikan agar dipahami oleh dunia sebagai landasan filosofis bangsa Indonesia dalam mempertahankan eksistensi dan mengembangkan dirinya menjadi bangsa yang sejahtera dan modern. Penulisan ini berdasarkan pada studi literatur. filsafat merupakan lapangan utama pemikiran dan penyelidikan manusia.  Dalam  kehidupan berbangsa dan bernegara, filsafat menjadi acuan dalam melaksanakan pembangunan dan pedidikan. Ajaran filsafat yang komprehensif  telah menghantarkannya menduduki status yang tinggi dalam kehidupan kebudyaan manusia, yakni sebagai ideologi. Bangsa dan negara Indonesia yang telah menyatakan bahwa ideologi dan jatidiri bangsa adalah Pancasila tentu harus merujuk segala sistem dan tatanan kehidupan bangsa kepada Pancasila. Ini telah dibuktikan dengan menuangkannya dalam UUD 1945 dan secara perlahan mulai menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Desa Sioban Kecamatan Sipora Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 1999-2018 Yulisa Teti; Refni Yulia; Zulfa zulfa
Bakaba : Jurnal Sejarah, Kebudayaan dan Kependidikan Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22202/bakaba.2020.v8i2.4364

Abstract

Sioban village has existed since 1945, when the goverment system  was still in the form of a Nagari, since 1999, Sioban village began to undergo canges, because Mentawai District had separated it self from Padang Pariaman Regency and established its own district, namely the Mentawai Island Regency. The Mentawai Island carry out governance, starting from thr division of the sub-district in 2009 in the Mentawai Islands, including the Sipora sub-district, which is the capital of the Sioban sub-district, which is divided into the North Sipora District and the South Sipora District. Based on the results of research since the establishment of the Mentawai Island District, the aim of which is to get out of its backwardness, has not been seen in Sioban Village, South Sipora Subdistrict, because it is seen from the development of the village, infrastructure and social communities that are still langging behind. You can see that in the village at this time there is no internet network, tlephone network is still difficult. Judging from the original Mentawai traditions, the village community, the village community has no longer been preserving these original traditions since the exixtence of government policies.
Potensi Komik untuk Edukasi Pengetahuan Kekayaan Tradisi Lisan Minangkabau Studi Kasus Musik Talempong dan Dendang Ratok Zulfa; Madia Patra Ismar; Anusirwan; Arison Ibnur; Wili Sandra
Jurnal Seni Nasional Cikini Vol 7 No 2 (2021): Jurnal Seni Nasional Cikini Vol. 7 No. 2
Publisher : Riset, inovasi dan PKM - Institut Kesenian Jakarta, DKI Jakarta.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52969/jsnc.v7i2.144

Abstract

Budaya Minangkabau merupakan sumber yang menarik untuk terus digali potensinya agar terus berkelanjutan, hidup serta berkembang bertahan dalam dinamika zaman. Salah satu media yang dapat menjadi wadah edukasi untuk mewariskan pengetahuan tradisi Minangkabau adalah komik. Artikel ini akan membahas pertanyaan bagaimana komik memiliki potensi untuk turut berperan dalam pelestarian pengetahuan tradisi dan lebih khusus lagi, mengambil contoh ekspresi musik tradisi Minangkabau. Metode Penelitian untuk memperoleh data sebagai sumber penulisan artikel ini, dilakukan dengan melakukan penelusuran literatur, teori yang berkaitan dan sumber-sumber primer yang diperoleh langsung di lapangan.
KENDALA-KENDALA DALAM PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELASX IPS 3 SMAN 2 TEBO Rindi Antika; Zulfa Zulfa; Jaenam Jaenam
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 7, No 2 (2022): Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v7i2.37761

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan model everyone is a teacher here di Kelas X IPS 3 SMA Negeri 2 Tebo, mendeskripsikan kendala-kendala dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan menggunakan model everyone is a teacher here, dan mendeskripsikan upaya-upaya untuk menanggulangi kendalakendala dalam menerapkan model everyone is a teacher here di kelas X IPS 3 dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian ditemukan bahwa: 1) Model pembelajaran everyone is a teacher here sudah digunakan oleh guru sejarah dalam kegiatan belajar mengajar bisa dilihat dari RPP yang telah dibuat. 2) Kendala yang terjadi adalah dari faktor guru seperti keterbatasan waktu, pertanyaan yang diajukan menyimpang dan banyak peserta didik yang takut untukmengemukakan pendapatnya di depan kelas sedangkan faktor dari peserta didik adalah peserta didik merasa tidak percaya diri untuk berbicara di depan kelas, rendahnya minat dan motivasi belajar peserta didik dan lebih suka guru yang menjelaskan materi. 3) Upaya untuk mengatasi kendala tersebut adalah utuk kelas yang besar, guru bisa membagi kelompok untuk mempersingkat waktu, guru harus mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik agar lebih semangat dalam belajar, untuk peserta didik yang masih takut untuk berbicara di depa kelas, boleh bertanya dengan teman sekelompoknya dan boleh menjadi jawabannya di buku maupun internet. Bedasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan dengan model everyone is a teacher here dapat membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan mampu berfikir kritis.
RANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK SIMULASI (PBPS) PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI SMA DIAN ANDALAS PADANG Rani Widirta; Zulfa Zulfa; Kaksim Kaksim
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 7, No 2 (2022): Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v7i2.38523

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yaitu karena masih ada siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran ketika guru menggunakan metode pembelajaran ceramah. kurangnya minat siswa dalam belajar sejarah. Tujuan penelitian ini adalah Untuk merancang model pembelajaran berbasis proyek simulasi  (PBPS)  pada mata pelajaran sejarah kelas XI SMA Dian Andalas Padang, dan untuk mengetahui langkah-langkah model PBPS pada mata pelajaran sejarah kelas XI SMA Dian Andalas Padang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D). metode yang digunakan dalam penelitian ini hanya sampai pada tahap perencanaan (design). Teknik pengumpulan data melalui  dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data melalui tahap pengumpulan data adalah editing, classifaying, vertifikasi, analzing, concluding/menarik kesimpulan. Hasil penelitian tentang rancangan model PBPS yaitu dapat disimpulkan sebagai berikut. Langkah-langkah Pembelajaran dengan model PBPS terdiri dari 6 langkah yaitu. Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial. Guru memberikan pertanyan kepada siswa berupa penugasan dikaitkan dengan dunia nyata yang relevan dan bermakna untuk peserta didik, dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Kemudian guru meminta siswa untuk merencanakan  aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial. Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Guru melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Kesimpulan dari hasil penelitian ini ialah dengan rancangan model PBPS dapat diketahui peserta didik mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilanya melalui  PBPS ini meningkatkan Inovasi dan kreatifitas dengan kemapuan yang dimiliki peserta didik.