Claim Missing Document
Check
Articles

PERANCANGAN ARSITEKTUR INTERIOR KLINIK KECANTIKAN DI SURABAYA DENGAN PENDEKATAN GREEN DESIGN Edgina Myra Velda; Laurensia Maureen Nuradhi; Melania Rahadiyanti
KREASI Vol. 5 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/kreasi.v5i1.1220

Abstract

Klinik Kecantikan Esther House of Beauty merupakan klinik kecantikan di Indonesia yang telah ada sejak 1994 dan telah memiliki total 18 cabang yang melayani perawatan seluruh tubuh, baik rambut, wajah, maupun badan. Klinik ini membutuhkan solusi desain mengenai alur sirkulasi bagi pengunjung agar sirkulasi lebih tertata, jelas, dan lebih efisien serta diharapkan dapat melakukan penghematan energi untuk mengurangi beban biaya kegiatan operasionalnya. Dengan menggunakan metode observasi lapangan, wawancara dengan pengguna, dan studi literatur, maka dapat menyampaikan konsep yang akan menyelesaikan permasalahan klinik. Konsep dari perancangan klinik ini adalah dengan mengatur ulang layout ruang serta melakukan grouping agar sirkulasi yang dihasilkan dapat menjadi solusi. Menggunakan alur sirkulasi radial yang akan diterapkan pada area publik dan alur sirkulasi linier pada area privat dan area servis, serta menerapkan aspek green design untuk mengurangi beban operasional klinik. Dengan adanya penggunaan konsep green design, klinik Esther masuk ke dalam kategori gold untuk green building for interior space menurut GBCI dengan menerapkan kriteria tepat guna lahan, melakukan penghematan air serta memanfaatkan sistem penampungan air hujan, penghematan pencahayaan buatan dengan menggunakan lampu hemat energi, penghematan penghawaan buatan dengan menggunakan AC hemat energi, menggunakan material yang ramah lingkungan, menggunakan sistem pendingin dengan refrigeran yang tidak memiliki potensi merusak lapisan ozon, dan melakukan pengolahan limbah secara terpisah.Kata Kunci: Green Design, Klinik Kecantikan, Layout, Sirkulasi
PERANCANGAN PROYEK BUTIK LA BELLE DI SURABAYA DENGAN PENDEKATAN SENSE OF PLACE OLEH NOOVEAU INTERIOR ARCHITECTURE CONSULTANT Michelle Soeharto; Maureen Nuradhi; Melania Rahadiyanti
KREASI Vol. 5 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/kreasi.v5i1.1228

Abstract

Perkembangan yang terjadi pada sektor ekonomi menyebabkan peningkatan pada sektor pembangunan, baik area komersial, residensial, dan lainnya. Desain interior arsitektur pada area komersial merupakan salah satu faktor penting yang dapat membentuk citra positif bagi orang di dalamnya. Dengan citra yang positif, maka akan memberikan keuntungan bagi perusahaan dimana citra berkaitan erat dengan sikap pengunjung yang tentunya membuat area komersial tersebut memiliki nilai jual yang tinggi. Melihat peluang ini penulis memutuskan untuk membuka usaha jasa konsultan desain interior arsitektur yang berfokus pada proyek komersial yang mempengaruhi kondisi psikologis manusia di dalamnya. Dengan itu, konsep “sense of place” yang ingin dirancang oleh penulis akan diungkapkan melalui cara penyusunan unsur-unsur desain interior arsitektur sebagai tanda visual ungkapan ruang yang akan ditransfer menjadi wujud yang dapat menstimuli atau merangsang perhatian dan kepribadian pengunjung. Proyek pertama yang diambil oleh Nooveau Interior Architecture Consultant sekaligus menjadi proyek tugas akhir yaitu sebuah butik bernama Galilea Fashion di Kota Surabaya. Permasalahan yang ada dijawab dengan konsep Diamond yang beraspek kepada sense of place bangunan dan ruang. Konsep desain ini menjawab beberapa permasalahan yang ada yaitu dengan penataan ruang dan sirkulasi yang tepat serta desain eksterior maupun interior yang elegan dengan pendekatan sense of place.Kata Kunci: Komersial, Interior, Arsitektur, Psikologis, Sense of Place
Pelatihan Mendukung Konservasi Air dan Pengembangan Fasilitas Pembelajaran Berbasis Sociopreneurship bagi Santri Pondok Alam Adat Budaya Nusantara Mahapatih Narotama, Mojokerto, Jawa Timur Asri, Nyoman Puspa; Nuradhi, Laurensia Maureen; Krisbianto, Oki; Marcelino, Wilson; Thie, Carolina D.; Fayola, Karen
JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) Vol 7, No 2 (2023): November
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jpp-iptek.2023.v7i2.5038

Abstract

Yayasan Pondok Alam Adat Budaya Nusantara memiliki fokus dalam melestarikan adat budaya melalui tiga program utama, yakni pendidikan, rehabilitasi, dan kebudayaan. Lokasi pondok terletak di sisi barat Gunung Penanggungan, Jawa Timur, sekitar 200 meter di bawah Candi Petirtaan Jolotundo yang menjadi sumber air untuk tiga desa sekitarnya. Pengurus dan santri pondok juga memiliki rasa tanggung jawab untuk melindungi hutan di sekitar candi dari potensi kerusakan yang mungkin terjadi akibat aktivitas wisata. Namun, pondok menghadapi tantangan terkait kapasitas sumber daya manusia untuk melakukan konservasi air. Program pemberdayaan masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan santri pondok agar dapat menjadi pelopor sekaligus pelatih dalam melaksanakan konservasi air Jolotundo. Program ini juga melibatkan pembangunan fasilitas bangunan ramah lingkungan berupa gazebo yang digunakan oleh pengurus, santri, maupun pengunjung pondok untuk berdiskusi dan melakukan pembelajaran. Kegiatan ketiga adalah pelatihan wirausaha untuk mendukung perkembangan bisnis keluarga santri pondok yang menjadi penyokong keberlanjutan operasional pondok. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa santri yang telah menjalani pelatihan sebagai pelatih (training of trainer) konservasi air berhasil menjadi pelatih bagi santri lainnya, pembangunan gazebo berlangsung sesuai rencana, dan motivasi serta pemahaman keluarga santri yang mengikuti pelatihan wirausaha mengalami peningkatan, khususnya dalam mengembangkan bisnis dan jejaring pemasaran produk mereka. Dapat disimpulkan, kegiatan pengabdian ini turut memberikan dukungan terhadap pembangunan berkelanjutan di kawasan wisata Candi Petirtaan Jolotundo.
PERANCANGAN SHOWROOM MAESTRO MUSIK DI SURABAYA Wahyudi, Michelle Chientania; Nuradhi, Maureen; Rahadiyanti, Melania
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1012.798 KB) | DOI: 10.37715/aksen.v3i1.663

Abstract

Perkembangan jaman yang pesat dan kondisi persaingan bisnis yang semakin kuat membuat setiap perusahaan harus memberikan inovasi dan keunggulan dalam menyampaikan produknya di masyarakat. Demikian pula halnya dengan perusahaan ritel yang saling berlomba dalam menarik minat masyarakat untuk membeli produknya. Maestro Musik merupakan sebuah toko alat musik yang telah berdiri lama di kota Surabaya. Sebagai toko ritel penjual alat musik Maestro Musik memiliki pesaing bisnis yang cukup ketat. Untuk dapat bersaing dan menjawab kondisi masyarakat jaman sekarang pemilik Maestro Musik memutuskan untuk mengadakan pembaharuan tampilan eksterior dan interior tokonya agar lebih menarik dan tercipta suasana berbelanja yang lebih nyaman. Dilatarbelakangi pula oleh kondisi showroom Maestro Musik yang memiliki pengaturan ruang-ruang dan sirkulasi yang tidak teratur dikarenakan berdiri pada bangunan bekas rumah tinggal dengan bentukan memanjang kebelakang sehingga perlu dilakukan desain ulang. Terlebih juga dikarenakan adanya keinginan pemilik untuk menambahkan ruang kursus musik yang memerlukan desain akustik khusus sehingga perlu kehadiran konsultan interior dalam membantu pemilik mengatasi problem dan menjawab kebutuhan yang ada. Problem dan kebutuhan yang ada dijawab dengan konsep desain bernama Arena Stage. Arena Stage merupakan salah satu bentukan layout stage panggung pertunjukan musik dengan posisi stage ditengah dikelilingi area duduk penonton. Konsep desain ini akan menjawab ketiga permasalahan utama yang diangkat yaitu mengenai tampilan eksterior dan interior yang menarik, sirkulasi, dan akustika tepat.
PERANCANGAN ARSITEKTUR INTERIOR CO-WORKING SPACE YANG MENERAPKAN KONSEP FLEKSIBILITAS LAYOUT Djuwanda, Andreas; Nuradhi, L. Maureen; Rahadiyanti, Melania
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800 KB) | DOI: 10.37715/aksen.v3i2.802

Abstract

ADJ Studio Architecture Interior Consultant ini berisikan tentang perancangan mengenai rancangan usaha sebagai Biro Konsultan Arsitektur Interior dengan konsep fleksibilitas tata letak dengan memperhatikan fleksibilitas instalasi ruang. Co-Working Space yang dirancang merupakan kantor dari perusahaan teknologi informasi dan juga desain komunikasi visual, serta kantor bagi industri kreatif yang membutuhkan inspirasi dalam pekerjaan sehingga perlu suasana ruang dan instalasi ruang yang mendukung. Perancangan ini menggunakan bangunan hotel yang terdiri dari empat lantai, dan Co-Working Space ini berada di lantai dua. Solusi yang ditawar untuk mencapai fleksibilitas tata letak dan fleksibilitas instalasi adalah dengan terdapat pengolahan pada jalur kabel serta sekat dinding, dan pengolahan dinding pada setiap area kerja sehingga menciptakan area kerja yang menyenangkan dengan fleksibilitas tata letak dan fleksibilitas instalasi.
PERANCANGAN PRODUK INTERIOR DAN BOOTH DENGAN PENDEKATAN KEARIFAN LOKAL Gunung, Luh De Risa Agustin Dharma; Nuradhib, L Maureen; Rahadiyanti, Melania
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol. 4 No. 2 (2020): Aksen : Journal of Design and Creative Industry
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/aksen.v4i2.1315

Abstract

This article contains the product design and booth for the Luhde Risa company which is made as a business preparation for the author in the future. The business focus taken by the author is modern local wisdom. The concept of local wisdom carried by the author focuses on the traditions and wealth of Indonesia. The author designs interior products and booths with a local wisdom approach in Bali. The purpose of this design is to maintain and enhance Indonesian local wisdom in the form of interior products, create products that are able to follow trends but still maintain local wisdom, become a provider of the need for space contents that can help consumers in completing space needs, becoming a company that is able to compete globally, increasing world achievement in the field of creative industries, especially the furniture industry. This design uses exploration, observation and analysis of Indonesian resources as a reference in designing interior products. The design of the booth is based on the results of the market survey obtained through the results of personal analysis. Exploration, observation and analysis were obtained from several articles, resource persons conducted through interviews with similar competitors and market surveys through questionnaires. Using the potential of natural resources from Indonesia which has the potential to develop this business so that it is expected to be able to provide a positive response to the economic development of Indonesia and globally.
PERANCANGAN PRODUK FURNITUR INTERIOR DAN BOOTH DENGAN PENDEKATAN PRINSIP MINIMALIS OLEH NIW Wijaya, Yehezkiel Nugraha Ivan; Nuradhi, Maureen; Rahadiyanti, Melania
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol. 5 No. 1 (2020): Aksen : Journal of Design and Creative Industry
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/aksen.v5i1.1583

Abstract

The pace of the economy in Indonesia faces an era of shifting where many new businesses take advantageof this opportunity. The rapid growth of the Indonesian economy brings opportunities to various aspects ofpeople’s lives, both from the pattern of the use of money to the opportunity to open a business. One of thecontributors to Indonesia’s economic growth is the creative economy. Indonesia’s creative economy hasbecome a promising new business opportunity, which is now also being cultivated by the community. Theproduct and furniture industry is one of the 16 sectors of Indonesia’s creative economy. NIW an online ore-commerce based company has a share of the mass market where the company provides various needsfor home furniture and interior accessories. The company carries a minimalist concept where the minimalistphilosophy reflects an awareness of maximizing the consumption of goods by minimizing various componentsthat are not needed. A minimalist visual form is expected to change the perspective and lifestyle of its users inbetween the complexities that often distract human thoughts and feelings in everyday life. Before the productis released to the market, the company makes a market reset so that the goods made can be accepted bythe public. In addition to designing furniture, to support business activities a booth is needed as a mediacampaign. The booth on the NIW company is useful as a medium for exhibiting product results and is alsoa media space where prospective customers can feel, see, and feel directly for each product in order tounderstand and adjust the user’s tastes. The company collaborates with other creative industry personalitiesin various fields and several non competitor brands. Keywords: Collaboration, E-Commerce, Furniture, Minimalist, Product Design.
PERANCANGAN INTERIOR YOGYAKARTA MARRIOTT HOTEL DENGAN PENDEKATAN URBAN-FOREST OLEH TILTED STUDIO Otniel, Majesty Emmanuela; Nuradhi, Maureen; Rahadiyanti, Melania
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol. 6 No. 1 (2021): Aksen : Journal of Design and Creative Industry
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/aksen.v6i1.2330

Abstract

Tempat dimana manusia tinggal terus berkembang sejalan dengan bertumbuhnya populasi dan gaya hidup manusia. Kini perubahan fisik pada alam akibat pembangunan untuk menunjang ekonomi manusia ikut menyebabkan fenomena – fenomena baru yang tidak jarang berdampak negatif bagi manusia itu sendiri. Kota merupakan salah satu tempat tinggal manusia. Di tengah hiruk pikuk sebuah tempat yang tidak pernah tertidur, bukan hanya tentang fisik sebuah bangunan yang perlu direncanakan, namun segala hal yang terjadi di dalamnya serta hal – hal yang akan menghubungkan antara segala hal di dalam bangunan tersebut dengan lingkungannya. Tilted Studio merupakan sebuah perusahaan konsultan interior dan landscape design yang menangani perencanaan dan perancangan desain interior dan landscape pada berbagai skala proyek mulai dari rumah tinggal / residential, cafe, hotel, dan lain sebagainya. Hotel sebagai salah satu tempat manusia tinggal untuk sementara juga mengambil peran dalam membentuk kualitas hidup yang lebih baik. Metode yang digunakan dalam penelitian market adalah, wawancara, analisa, dan survei sedangkan dalam metode yang digunakan dalam mendesain adalah observasi, ideasi, dan pengembangan perancangan. Persoalan yang menjadi fokus adalah cara penerapan konsep urban forest atau hutan kota sebagai usaha meningkatkan kualitas hidup penghuninya, tetapi juga tetap dapat memfasilitasi segala kebutuhan juga menghadirkan rasa nyaman ketika berada di dalamnya. Desain interior yang digabungkan dengan penerapan prinsip – prinsip landscape design diaplikasikan pada proses perancangan Hotel Marriot di Yogyakarta.
DEVELOPMENT OF AI AND VR TECHNOLOGY IN ARCHITECTURAL FIRMS Eliana, Stacey; Fayola, Karen; Marcelino, Bong; Pamudji, Muhamad; Nuradhi, Maureen
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol. 8 No. 3 (2024): Aksen : Journal of Design and Creative Industry
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/aksen.v8i3.4623

Abstract

In the 4.0 era, many industries combine technology such as the world of design where AI and VR are widely used for reasoning, exploration, visualization, and design innovation. The use of AI and VR in the field of architecture is not something new, previously the theory of AI was discovered in 1956 by Mccarthy and was created to produce intermediate information parameters by imitating the statistical distribution of the information presented as a result of changing options, this concept is the core paradigm from AI and VR theory. Many architecture firms struggle to combine enterprise architecture and technology creation for business strategy. AI and VR can reduce design and development time by as much as 10% and 7%, also minimizes errors that occur in projects by 90%. The research aims to prove that AI and VR help make decisions in the planning and design stages through mixed methods, namely qualitative as a literature study to analyze the use of AI and VR in architecture and quantitative with surveys to analyze interest and feasibility. Based on validated literature, it’s evident that AI and VR advancements are poised to significantly benefit architectural firms by aiding in decision-making, minimizing risks and costs through visualization and calculations, as supported by a survey of 40 architects across 4 bureaus, indicating their crucial role in both current and future architectural practices, with potential to garner substantial market interest, revolutionizing design innovation and efficiency. Keywords: AI, Architecture Firm, Enterprise Business, Digital Entreprenuership, VR.
PERANCANGAN PROYEK REST AREA DI MOJOKERTO DENGAN PENDALAMAN SENSE OF PLACE OLEH KONSULTAN ARSITEKTUR BHINNEKA ARCHITECT Mohammad Ismail Fanani; Maureen Nuradhi
KREASI Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/kreasi.v9i1.4275

Abstract

Regional ideals influence the value of Bhinneka Architect The company’s design. The planning project for an Integrated Rest Area is Bhinneka Architects’ final design project. Bangsal’s four main goals are to provide a rest area, boost the local economy, promote tourism and culture, and regulate land use near national highways. Local architecture describes an architectural design developed by the local climate and materials and the community’s social, cultural, and economic aspects. Election value is based on the results of the analysis carried out by the author in this report and obtained several results, namely the need for architects, the need for consultants who focus on locality, the potential of natural resources and human resources in Indonesia, as well as an increase in the percentage of infrastructure development in Indonesia. Applying locality design offers enormous potential to grow a place, particularly regarding boosting the tourism and business sectors. This depends on the possibilities of each location and traveler trends in that area. Steps that the company will take to achieve value stated in the company’s mission, which include conducting research on local content, creating design plans that highlight local values, maximizing the availability of local materials to be applied to designs, holding workshops as a form of company concern in improving Human Resources (HR), and making the most of technology’s potential as a marketing tool to help the business enter the national market.