Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

EKONOMI POLITIK KEBIJAKAN PAS LINTAS BATAS INDONESIA-REPUBLIK DEMOKRATIK TIMOR LESTE Didimus Dedi Dhosa; Zakarias Dos Santos Maia; Marianus Kleden
ISJN Journal Vol 2 No 2 (2020): Volume 2 Issue 2, 2020
Publisher : Indonesia Social Justice Network (ISJN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38026/journalhsj.v2i2.41

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan dampak kebijakan pas lintas batas di perbatasan Indonesia-Republik Demokratik Timor Leste. Pas lintas batas merupakan suatu bentuk kebijakan kedua negara untuk memfasilitasi aktivitas perdagangan di pasar tradisional dan memudahkan mobilisasi warga lintas negara selama mengikuti rangkaian ritual sosial-budaya, tanpa menggunakan visa dan pasport. Penelitian dilakukan di Desa Silawan, Kabupaten Belu pada bulan Februari hingga Juni 2019. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif kritis melalui wawancara mendalam, observasi dan studi literatur, tulisan ini berpendapat bahwa kebijakan pas lintas batas tidak hanya membantu meringankan beban warga, tetapi juga menimbulkan persoalan ekonomi politik yang pelik. Penerapan border pass hanya berlaku pada desa dan anggota masyarakat tertentu menimbulkan diskriminasi negara terhadap warga dan membidani lahirnya ketidakpuasan warga. Konsekuensi lanjut adalah warga melakukan perjalanan lintas batas secara ilegal. Aturan negara yang membatasi jumlah penjualan dan pembelian barang pada satu pihak menguntungkan negara, akan tetapi di pihak lain, [ia] tidak menguntungkan para pedagang kecil yang hendak memvalorisasi nilai ekonomi. Pada akhirnya, kebijakan border pass melahirkan dominasi militer dalam melakukan pungutan liar atas pelintas batas ilegal yang mendatangkan keuntungan ekonomi politik bagi militer.
VILLAGE GOVERNMENTS CAPACITY CHALLENGES FACING HINDRANCES TO IMPLEMENTATION OF THE RECOGNITION PRINCIPLE IN KOLILANANG VILLAGE, EAST FLORES DISTRICT IN 2022 Frans Bapa Tokan; Yohana Fransiska Medho; Yosef Dionisius Lamawuran; Marianus Kleden; Kristianus Molan; Veronika Ina Asa Boro
GOVERNABILITAS (Jurnal Ilmu Pemerintahan Semesta) Vol 4 No 1 (2023): Government, Planning and Development
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan - Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa "APMD"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47431/governabilitas.v4i1.258

Abstract

The principle of recognition not only corroborates and develops the unique tradition of running the village, but also reinvigorates the village to make innovations and rearrangements of its administration based on autochthonous autonomy and decentralization-based local government. This research aims to explore the capacity of village administration to implement the principle of recognition and to reveal impediments being faced, also to contribute to strengthening local capacity for solving community problems. The methods used in this research are qualitative and descriptive where data were collected through in-depth interviews and observations. The result shows that the village administration and the village consultative body both collectively and individually lack the capacity to implement the recognition principles. The inability to implement the recognition principle is caused by poor human resources of both the village administration personnel and the village consultative body. Consequently, there are no creative ideas set forth by the village administration or by the village consultative body as well as by the villagers as a whole to formulate innovative development programs or culture-based village regulations. Therefore, we need to implement capacity-building programs through training, technical assistance, socialization of regulations and well-scheduled sustainable apprenticeship in order for the village administration to design innovative development programs in accordance with the local needs and uniqueness of the village.
Sosialiasi dan Pelatihan Tarian Lebe dalam Rangka Pelestarian Budaya Bagi Kaum Muda Demitriana Maubili Seran; Indriyati Indriyati; Stephanie P. A. Lawalu; Yasinta P. Peten; Marianus Kleden; Frans Nyong; Alfry Sinlae
Jurnal Nusantara Berbakti Vol. 2 No. 3 (2024): Juli: Jurnal Nusantara Berbakti
Publisher : Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/jnb.v2i3.379

Abstract

The lebe dance is a cultural heritage originating from Adonara Island, East Nusa Tenggara. As a traditional art form, lebe dance has cultural values that are important to maintain and preserve, especially for the younger generation in Watoone Village. In this community service activity the author focuses on efforts to preserve the lebe dance among young people in Watoone Village, especially students at Lamaholot 1912 Watoone Catholic Middle School. The methods used in this activity are approach, outreach and training. This community service activity revealed several obstacles faced by the community, especially young people, such as the lack of interest among young people in learning and practicing lebe dance, this is caused by the influence of the modern world which has dominated young people so that today's young people are more interested in the world. modern and without realizing it, people have ignored one of the characteristics or cultural identity of Watoone Village, namely the Lebe Dance. The author also analyzes the lack of support from the local government in promoting and documenting this traditional art
Pentingnya Peningkatan Gizi Anak Berbasis Pangan Lokal Gordianus Pratama Baho; Indriyati Indriyati; Hendrikus L. Kaha; Frans Nyong; Yasinta P. Peten; Stephanie P.A Lawalu; Marianus kleden; Alfry Silae
Jurnal Nusantara Berbakti Vol. 2 No. 3 (2024): Juli: Jurnal Nusantara Berbakti
Publisher : Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/jnb.v2i3.380

Abstract

The local-based program to improve nutrition for children is one of the efforts to strengthen families by maintaining local-based food security. This program aims to increase family knowledge and skills regarding the use of land or home gardens by planting local plants that contain high nutrients and processing locally based food ingredients. The program implementation method involves identifying the potential of village community land, identifying problems, socializing and training on desert management based on local fruit. The results of implementing the community work program can process local food ingredients and fruit into food menus that can improve children's nutrition, understand the nutritional content of local fruit, and prepare land for planting local fruit. Indirectly, this program can be useful in increasing the knowledge of mothers and childrasn initial step in preventing stunting.
Peningkatan Literasi Siswa melalui Lapak Baca di Desa Balaweling, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur Amel, Kamelia Nacimento; Bura, Ariston Felix Kopong; Hayon, Paskalia Lodan; Hurint, Wilhelmus Ola; Lawalu, Stephanie Perdana Ayu; Ethelberth, Yohanes Kornelius; Lamawuran, Yosef Dionesius; Kleden, Marianus
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 4, No 4: November (2023)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Literasi merupakan seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah. Desa balaweling adalah salah satu desa di Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur. Desa ini menjadi salah satu lokasi pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat melalui MBKM Project Desa, kerja sama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Katolik Widya Mandira dengan pihak pemerintah desa. Berdasarkan pengamatan awal, desa ini masih rendah soal literasi. Hanya terdapat satu sekolah pendidikan usia dini, satu sekolah dasar, dan satu sekolah menengah pertama. Melihat dari situasi yang ada, dirancang kegiatan pengabdian Literasi Lapak Baca dan Panggung Seni, untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa di lingkup pendidikan dasar dan menengah di desa tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah melalui literasi dapat meningkatkan kemampuan sosial, dan interaksi anak dengan lingkungannya. Tahapan dari kegiatan ini terdiri dari diskusi, sosialisasi dan pelatihan. Kegiatan ini juga dapat menumbuhkan dan meningkatkan minat anak-anak untuk membaca dari pada menghabiskan waktu untuk bermain. Program ini terlaksana sejak April hingga Juni 2023. Jumlah peserta didik dari sekolah dasar dan menengah pertama yang berpartisipasi sebanyak 315 orang. Hasil evaluasi yang dilakukan setelah kegiatan, peserta didik antusias dengan adanya kegiatan literasi sehingga, dapat membantu mereka untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan minat dan bakat peserta didik.Abstract: Literacy is a set of individual skills and skills in reading, writing, speaking, counting, and solving problems. The village of balaweling is one of the villages in Witihama district, East Flores district. The village has become one of the sites of the implementation of community service activities through the MBKM Project Village, the cooperation of the Faculty of Social Sciences and Political Sciences of the Catholic University of Widya Mandira with the government of the village. According to preliminary observations, the village is still low in literacy. There's only one school of early childhood education, one elementary school, and one primary secondary school. Looking at the situation, planned activities dedication Literacy Lapak Reading and Art Stage, to improve literacy skills of students in the scope of primary and secondary education in the village. The aim of this activity is through literacy can improve social skills, and interaction of the child with its environment. The stage of this activity consists of discussion, socialization and training. These activities can also grow and increase children's interest in reading rather than spending time playing. The program runs from April to June 2023. The number of pupils from primary and secondary schools that participated as many as 315 people. The results of the evaluation carried out after the activity, the pupils are enthusiastic about the literacy activities so, can help them to add knowledge and enhance the interests and talents of students
Edukasi dan Pendampingan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk Menurunkan Prevalensi Stunting di Desa Retraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur Ngguwa, Maria Matildis Bei; Wea, Yosua Domosan Mere; Indriyati, Indriyati; Lamawuran, Yosep Dionisius; Kleden, Marianus; Sius, Karolus Tatu
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 5 No 4 (2025): JAMSI - Juli 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1908

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang masih tinggi di Desa Retraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Rendahnya pengetahuan ibu balita tentang gizi dan kurangnya praktik pemberian makanan sehat menjadi penyebab utama. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat melalui edukasi dan pendampingan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Metode yang digunakan mencakup penyuluhan gizi, demonstrasi pembuatan PMT berbahan lokal, dan pendampingan intensif selama tiga bulan. Kegiatan dilaksanakan pada Jumat, 2 Mei, dengan melibatkan 50 peserta, terdiri atas ibu balita dan kader posyandu. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan gizi ibu balita sebesar 40%, serta peningkatan kepatuhan dalam pemberian PMT setiap hari. Kasus stunting pada kelompok sasaran menurun sebesar 15%. Kegiatan ini memberikan dampak positif berupa perubahan perilaku pemberian makanan sehat dan meningkatnya kesadaran gizi masyarakat. Edukasi berkelanjutan dan keterlibatan lintas sektor sangat penting dalam menurunkan prevalensi stunting di wilayah pedesaan.
Sosialisasi Peran BUMDes Dalam Meningkatkan Ekonomi MasyarakatDi Desa Olaia Kabupaten Nagekeo Anu, Maria Anjelina; Margareta Paju, Maria; Kelen, Veronika Boleng; Kleden, Marianus; H. Molan, Kristianus Simon
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2025): Juli 2025 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/tq29vz73

Abstract

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Olaia, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, menghadapi kendala berupa rendahnya pemahaman masyarakat serta keterbatasan kemampuan pengurus. Hal ini menyebabkan potensi ekonomi setempat seperti kopi, anyaman, dan pariwisata belum dimanfaatkan secara maksimal. Pada 14 Mei 2025, mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira Kupang mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di Kantor Desa Olaia dengan tujuan meningkatkan literasi dan keterlibatan warga dalam pengelolaan BUMDes. Pendekatan yang diterapkan bersifat edukatif dan interaktif, meliputi penyampaian materi, diskusi kelompok, dan pelatihan manajemen. Hasilnya, peserta memahami fungsi BUMDes, bersedia aktif berpartisipasi, dan pengurus menguasai dasar-dasar manajemen. Lima potensi ekonomi lokal berhasil diidentifikasi, serta dibentuk kelompok kerja untuk unit usaha kopi dan anyaman. Kegiatan ini menjadi dasar pengembangan BUMDes ke depan, meskipun masih diperlukan pelatihan lanjutan. Keberhasilan ini menegaskan pentingnya pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal untuk mendukung pemberdayaan ekonomi desa secara berkelanjutan.
UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DESA (PAD) MELALUI METODE PARTISIPATIF PADA PEMERINTAH DESA DUAWUTUN KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA Hidayati, Maria Yosefiani; Asa, Andreas Mario; Welin, Elisabeth Date Masan; Kelen, Veronika Boleng; Kleden, Marianus
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol 4 No 04 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/sabangka.v4i04.1599

Abstract

Village Original Revenue (PAD) is essential for village independence and development. Duawutun Village, Nagawutung Sub-district, Lembata Regency, is still dependent on government transfers, and the potential funds for PAD have not been properly utilized. This activity aims to increase PAD by empowering local potential, such as agricultural land and clean water sources. The methods used were observation, interviews, and community participation. Results showed improved farm management and clean water distribution systems. This has a positive impact on health, agricultural productivity and additional sources of income. This integrated management is expected to increase PAD sustainably and it is recommended to strengthen village institutions and cross-sector collaboration.
Sosialisasi Pencegahan Bullying Pada Siswa SMPN 3 Amarasi Selatan-Satap, Kabupaten Kupang Maharani, Algonsia Dwinda; Daiman, Marselina Hadija; indriyati, Indriyati; Kaha, Hendrikus Likusina; Kleden, Marianus
Lamahu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Vol 4, No 2: August 2025
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/ljpmt.v4i2.31702

Abstract

A bullying prevention outreach initiative was implemented at SMPN 3 Amarasi Selatan-Satap, located in Kupang Regency, in response to the ongoing issue of bullying that has not been systematically tackled. The need for this initiative was highlighted by initial observations revealing a lack of awareness among students regarding different forms of bullying, coupled with the report from five students who identified themselves as victims of physical bullying. The program involved 30 students from the seventh and eighth grades, utilizing lectures, discussions, and questionnaires. Evaluation results indicated a substantial increase in students' comprehension of bullying, rising from 20% to 93.33%. Although the revelation that five students had faced physical bullying should have been a main focus for developing additional interventions, it was not thoroughly examined during this event. Nevertheless, students showed great enthusiasm throughout the program. This initiative is anticipated to be a preliminary step towards fostering a safer school environment through continuous collaboration among the school, parents, and the community.
Sosialisasi Pemberian Makanan Bergizi Bubur Kacang Hijau (Vigna Radiata) Pencegahan Stunting di Kelurahan Sonraen Kecamatan Amarasi Selatan Yosafat Labut; Arfin Mitan, Florentino; Boleng Kelen, Veronika; Indriyati; Likusina Kaha, Hendrikus; Kleden, Marianus
Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 4 (2025): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/kolaborasi.v5i4.539

Abstract

Introduction: Stunting remains a serious nutritional problem in Indonesia, especially in toddlers, caused by various factors such as inadequate nutritional intake, repeated infections, and lack of psychosocial stimulation. Utilizing local resources such as mung bean porridge can be an alternative solution in stunting prevention efforts due to its high nutritional content. Objective: This activity aims to increase public knowledge about stunting and the benefits of mung bean porridge for the nutrition of vulnerable communities. Method: The outreach and distribution of mung bean porridge was carried out in Sonraen Village, South Amarasi District, East Nusa Tenggara Province, on April 24, 2025, with 25 participants. The implementation process consisted of three stages: requesting permission and coordination with the village government, preparing tools and materials for the outreach, and conducting outreach with health workers from the Community Health Center (Puskesmas) and Posyandu (Integrated Health Post) cadres. Result:  As a result, the outreach and distribution of mung bean porridge received a positive response from vulnerable communities. Those present were interested in the mung bean porridge and expressed interest in making it themselves. Conclusion: This activity successfully raised awareness of the importance of balanced nutrition to prevent stunting, as well as providing alternative solutions for using local resources in the stunting eradication program in Sonraen Village, South Amarasi District.