Claim Missing Document
Check
Articles

Prediksi Curah Hujan Kota Manado Dengan Menggunakan Metode Autoregressive Moving Average (ARMA) Adianto Pakkung; Djoni Hatidja; Jullia Titaley
d\'Cartesian: Jurnal Matematika dan Aplikasi Vol. 13 No. 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/dc.13.1.2024.53780

Abstract

This study aims to determine the best ARMA model for predicting Manado City rainfall using the ARMA method. The data used in this study is time series data, namely data on the monthly rainfall period of Manado City starting from September 2018 to August 2023. The results showed that the best model obtained was the ARMA model (1,11) with the equation . From the results of the rainfall prediction, Manado City has an accurate level of MAPE value of 56%, with consecutive predictions from September 2023 to March 2024 are 83.2 mm, 98.8 mm, 131.1 mm, 289.1 mm, 237.7 mm, 222.6 mm, 206.9 mm.
Matriks Simplektik dan Hubungannya Pada Sistem Linier Hamiltonian Artmo Dihartomo Laweangi; Jullia Titaley; Mans Lumiu Mananohas
d\'Cartesian: Jurnal Matematika dan Aplikasi Vol. 4 No. 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/dc.4.1.2015.7434

Abstract

Matriks Simplektik  dengan pengali m merupakan matriks sembarang berukuran  yang memenuhi     persamaan   TTJT = mJ dengan  J merupakan matriks blok berukuran 2n ´ 2n.  Apabila m = 1  maka T disebut simplektik. Sedangkan  sistem linier Hamiltonian merupakan  2n sistem persamaan diferensial dengan  bentuk: z’ =J(dH/dz) = JS(t)z = A(t)z, dimana H = H(t,z) = ½ zTS(t)z.  Dengan S(t) merupakan matriks simetrik yang kontinu pada sebuah interval q pada ℜ. Pada penelitian ini didapati bahwa hanya matriks simplektik dengan  pengali m (dimana m sembarang ) yang dapat mentrasformasi sistem linier Hamiltonian  z’ = A(t)z ke sebuah sistem linier Hamiltonian yang berpadanan, juga bahwa ada sebuah subgrup dari matriks Hamiltonian yang isomorfik terhadap subgrup matriks simplektik. Kata kunci: Isomorfik, Matriks Hamiltonian, Matriks Simplektik, Sistem Linier Hamiltonian, Subgrup
Derivation of Quantum Guarded Command Language Program for Average Cherry Telap; Benny Pinontoan; Jullia Titaley
d\'Cartesian: Jurnal Matematika dan Aplikasi Vol. 4 No. 2 (2015): September 2015
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/dc.4.2.2015.9055

Abstract

Has conducted research to determine the derivation of quantum guarded command language (qGCL) program for average. Initially calculation of average value was made in guaded command language (GCL) which is then implemented on a digital computer into the Pascal programming language. Furthermore GCL to calculate the average value was analyzed again to be made in the quantum guarded command language (qGCL). qGCL implementation is on a quantum computer is a future computer could perform calculations very quickly because it uses a superposition state is referred to as quantum bits (qubits). Keywords : GCL, qGCL, Quantum Computer
Integral Baire-1 Stieltjes, Henstock-Stieltjes dan Riemann-Stieltjes Kalfin Muchtar; Jullia Titaley; Mans Mananohas
d\'Cartesian: Jurnal Matematika dan Aplikasi Vol. 5 No. 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/dc.5.1.2016.11937

Abstract

Beberapa sifat dasar termasuk Kriteria Cauchy dan Teorema Aditif dapat diberlakukan pada konsep integral Baire-1 Stieltjes. Misalkan 𝑓 dan 𝑔 merupakan fungsi-fungsi bernilai real yang didefinisikan pada [𝑎,𝑏]⊂ℝ. Jika 𝑓 terintegral Baire-1 Stieltjes terhadap 𝑔 pada [𝑎,𝑏], maka 𝑓 terintegral Henstock-Stieltjes terhadap 𝑔 pada [𝑎,𝑏] dengan nilai integralnya sama. Syarat cukup agar fungsi 𝑓 yang terintegral Henstock-Stieltjes terhadap 𝑔 pada [𝑎,𝑏] terintegral Baire-1 Stieltjes terhadap 𝑔 pada [𝑎,𝑏] yaitu 𝑓 fungsi kelas Baire-1 dan 𝑔 fungsi bervariasi terbatas pada [𝑎,𝑏]. Jika 𝑓 terintegral Riemann-Stieltjes terhadap fungsi 𝑔 pada [𝑎,𝑏], maka 𝑓 terintegral Baire-1 Stieltjes terhadap 𝑔 pada [𝑎,𝑏] dengan nilai integralnya sama. Kata Kunci: Integral Baire-1 Stieltjes, Integral Henstock-Stieltjes, Integral Riemann-Stieltjes
Eksistensi Solusi Persamaan Diophantine Tipe Ramanujan – Nagell x2 = yn + 2185 Dengan x Diambil Pada Beberapa Sub Himpunan Bilangan Ganjil Deisi Maapanawang; Jullia Titaley; Mans Mananohas
d\'Cartesian: Jurnal Matematika dan Aplikasi Vol. 5 No. 2 (2016): September 2016
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/dc.5.2.2016.14019

Abstract

Persamaan Diophantine merupakan suatu persamaan yang mempertanyakan solusi bilangan bulat dari persamaan tersebut. Pada tahun 2014 Ulas mengajukan sebuah konjektur mengenai solusi bilangan bulat dari Persamaan Diophantine tipe Ramanujan – Nagell x2 = yn + 2185 . Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki solusi bilangan bulat dari persamaan  x2 = yn + 2185 dengan x merupakan anggota dari beberapa sub himpunan bilangan ganjil,  G1, G2, G3, G4, dan G5 dimana : G1 = {x ϵ bilangan ganjil │x ≡ 1 mod 4 dan x ≡ 0 mod 5},                           G2 = {x ϵ bilangan ganjil │x ≡ 1 mod 6}, G3 = {x ϵ bilangan ganjil │x ≡ 1 mod 8} , G4 = {x ϵ bilangan ganjil │x ≡ 7 mod 8}  , G5 = {x ϵ bilangan ganjil │x ≡ 5 mod 16}.  Selain itu, juga diobservasi untuk y kuadrat sempurna. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pada x ϵ G2 dengan n = 3 dan y kuadrat sempurna dengan n = 3, terdapat solusi bilangan bulat dari Persamaan x2 = yn + 2185 , yaitu (x , y) = (49, 6 dan 221, 36) , sedangkan pada x ϵ G1 dengan n ≥ 3, x ϵ G3 dengan  n > 3, x ϵ G4 dengan n > 3, x ϵ G5 dengan n > 4, tidak mempunyai solusi bilangan bulat. Kata kunci :Persamaan Diophantine, Diophantine Ramanujan–Nagell
Integral Riemann-Stieltjes Pada Fungsi Bernilai Real Septian Pirade; Tohap Manurung; Jullia Titaley
d\'Cartesian: Jurnal Matematika dan Aplikasi Vol. 6 No. 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/dc.6.1.2017.14987

Abstract

Integral Riemann-Stieltjes merupakan generalisasi dari Integral Riemann, kedua Integral ini memiliki hubungan, juga beberapa sifat dasar pada Integral Riemann dapat diberlakukan pada Integral Riemann-Stieltjes. Misalkan f dan a adalah fungsi bernilai real yang terbatas pada interval [a,b]. Jika f ϵ R[a,b] dan f ϵ Ra[a,b], maka sifat terbatas, monoton naik, linear penjumlahan dan linear perkalian terhadap konstanta yang berlaku pada fungsi f yang terintegral Riemann, berlaku juga pada fungsi f yang terintegral Riemann-Stieltjes. Jika a(x) = x, maka integral Riemann-Stieltjes ekuivalen dengan integral Riemann, dan dapat direduksi menjadi integral Riemann ketika a mempunyai turunan dan terbatas pada interval terbuka (a,b). Kata kunci : Fungsi Bernilai Real, Integral Riemann, Integral Riemann-Stieltjes.
Quantum Guarded-Command Language (qGCL) for Maximum Value Aisya Putri; Jullia Titaley; Benny Pinontoan
d\'Cartesian: Jurnal Matematika dan Aplikasi Vol. 6 No. 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/dc.6.1.2017.14988

Abstract

On a classical computer or a binary computer, calculations are done simultaneously so as to produce the equations and algorithms. The result of this research shows that to determined maximum value specified in the algorithm using quantum Guarded-Command Language (qGCl) in quantum computer. Initially determine of maximum value was construct in Djikstra’s Guarded-Command Language (GCL) which is then implemented on Zuliani’s probability Guarded-Command Language (pGCL) furthermore applying to quantum Guarded-Command Language (qGCL) for last result. Of concern here is the speed in resolving a problem or calculate problem. Due to the Quantum Computer has a Quantum Bit (qubit) and a phenomenon commonly called superposition. Keywords: GCL, pGCL, qGCL, quantum computer.
Analisis Keakuratan Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory (APT) dalam Memprediksi Expected Saham pada LQ45 Muhammad Irfan Ibrahim; Jullia Titaley; Tohap Manurung
d\'Cartesian: Jurnal Matematika dan Aplikasi Vol. 6 No. 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/dc.6.1.2017.15837

Abstract

Para investor dalam pembelian saham pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu mengharapkan pengembalian (return) yang maksimal dan risiko seminimal mungkin. Untuk mengambil keputusan dalam investasi tersebut dengan memperhatikan harapan investor maka diperlukan prediksi yang akurat. Untuk memilih saham dari Pasar Modal, investor menilai dari expected return yang dihitung dari saham tersebut. Para investor dalam memilih portofolio saham sering dihadapkan dengan berbagai faktor yang relevan dalam mengestimasi expected return. Model yang sering digunakan dalam mengestimasi expected return saham berdasarkan faktor-faktor yang dianggap memengaruhi return saham adalah Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory (APT). CAPM merupakan model untuk menentukan expected return saham pada keadaan equilibrium. APT mengasumsikan bahwa expected return saham dipengaruhi oleh berbagai faktor dalam perekonomian dan industri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan tingkat keakuratan CAPM dan APT dalam mengestimasi expected return pada saham-saham yang terdaftar pada LQ45. Penelitian ini menggunakan data close price bulanan saham dengan periode Juni 2011-Juni 2016. Dari hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa perbandingan keakuratan dari CAPM dan APT yang dilihat dari nilai Mean Absolute Deviation (MAD) yang memiliki selisih yang sangat kecil. Berdasarkan hasil uji-t Dua Sampel Independen dapat diambil kesimpulan yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara keakuratan CAPM dan APT dalam mengestimasi expected return saham yang terdaftar pada LQ45.Kata Kunci : CAPM, APT, Expected Return.
Fungsi Transposisi Modulo dan Penerapannya Pada Pencarian Susunan Tangga Nada dan Tingkatan Akor Yuanita Wajongkere; Jullia Titaley; Yohanes A.R. Langi
d\'Cartesian: Jurnal Matematika dan Aplikasi Vol. 8 No. 1 (2019): Maret 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/dc.8.1.2019.22789

Abstract

Dalam musik, transposisi bertujuan untuk menaik-turunkan nada, nada dasar, dan akor pada sebuah lagu. Penelitian ini bertujuan untuk mencari susunan tangga nada mayor dan minor juga tingkatan akor minor menggunakan fungsi transposisi modulo 12. Data yang digunakan adalah data tentang tangga nada mayor, minor asli, harmonis dan melodis, serta tingkatan akor minor. Setelah ke 12 nada dasar diubah ke bentuk integer model of pitch, dengan memanfaatkan fungsi transposisi , ditemukan keseluruhan susunan tangga nada dimulai dari tangga nada mayor pada nada dasar C#, D, D#, E, F, F#, G, G#, A, A#, dan B. Demikian juga, ditemukan keseluruhan susunan nada pada tangga nada minor asli, harmonis dan melodis untuk setiap nada dasar A#, B, C, C#, D, D#, E, F, F#, G, dan G#. Menggunakan fungsi transposisi yang sama, untuk x himpunan  akor minor natural, harmonis dan melodis, ditemukan tingkatan akor minor lainnya mulai dari tingkatan akor minor asli/natural baik dari tingkatan ke I sampai tingkatan ke VII pada setiap akor dasar A#m, Bm, Cm, C#m, Dm, D#m, Em, Fm, F#m, Gm, dan G#m. Demikian juga untuk tingkatan akor harmonis dan melodis didapat keseluruhan tingkatan akor mulai dari akor dasar A#mM7, BmM7, CmM7, C#mM7, DmM7, D#Mm7, EmM7, FmM7, F#mM7, GmM7, dan G#mM7. Hal ini penting agar lebih memudahkan seorang pemusik dalam memainkan melodi dan akor-akor penyusun sebuah lagu, bila nada dasarnya berpindah menjadi lebih tinggi atau rendah. Begitu juga sang penyanyi akan lebih mudah untuk menentukan nada dasar yang cocok pada sebuah lagu yang akan dinyanyikan sesuai dengan keinginan penyanyi.
Penentuan Jalur Terpendek untuk Evakuasi Tsunami di Kelurahan Titiwungen Selatan dengan Menggunakan Algoritma Floyd Warshall dan Algoritma A-Star (A*) Stephanie Elysia Chungdinata; Jullia Titaley; Chriestie E.J.C. Montolalu
d\'Cartesian: Jurnal Matematika dan Aplikasi Vol. 8 No. 1 (2019): Maret 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/dc.8.1.2019.23873

Abstract

Kota Manado yang terletak di Sulawesi Utara merupakan salah satu daerah rawan bencana gempa bumi dan tsunami di Indonesia. Sehingga, sangat penting untuk mengetahui jalur evakuasi tsunami di daerah yang berpotensi tsunami di Kota Manado, salah satunya Kecamatan Titiwungen Selatan. Mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya, jalur evakuasi akan dimodelkan dengan menggunakan Teori Graf, khususnya konektivitas antar objek pada graf berbobot. Persimpangan jalan akan direpresentasikan sebagai simpul (titik), dan jalur evakuasi tsunami akan direpresentasikan sebagai sisi (garis). Jalur evakuasi terpendek akan dicari dengan membandingkan algoritma Floyd Warshall dan algoritma A-Star (A*) karena kedua algoritma ini memiliki karakteristik yang berbeda. Berdasarkan hasil analisis dari algoritma Floyd Warshall dan algoritma A* dapat disimpulkan bahwa dalam penentuan jalur terpendek untuk evakuasi tsunami, hasil dari Algoritma Floyd Warshall lebih optimal karena memiliki bobot yang lebih kecil. Sehingga, jalur terpendek untuk evakuasi tsunami di Kelurahan Titiwungen Selatan diambil dari hasil perhitungan dengan menggunakan Algoritma Floyd Warshall.Kata Kunci: Jalur Evakuasi Tsunami, Jalur Terpendek, Algoritma Floyd Warshall, Algoritma A-Star (A*)