Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pelatihan Preparasi Oosit untuk Pengamatan Kromosom Lampbrush pada Guru-Guru Biologi di Lombok Barat AA. Sukarso; I Gde Mertha; Ahmad Raksun Raksun; I Wayan Merta; Syamsul Bahri Bahri
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 4 (2022): Oktober-Desember 2022
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i4.2584

Abstract

Kromosom lampbrush merupakan kromosom raksasa. Pasangan loop yang muncul pada kromosom ini dapat menjadi sumber belajar untuk pengamatan konfigurasi kromosom dan model proses transkripsi, sehingga dapat dijadikan solusi untuk mengatasi kesulitan belajar siswa pada materi ekspresi gen. Karena ukurannya yang besar, kromosom lampbrush mudah terlihat dibawah mikroskop cahaya. Guru-guru biologi di Kabupaten Lombok Barat belum memiliki keterampilan dalam pembuatan kromosom lampbrush. Oleh sebab itu guru-guru biologi perlu diberikan teknik pembuatan preparat kromosom lampbrush yang dilanjutkan dengan pengamatannya di bawah mikroskop. Kegiatan pengabdian ini telah dilaksanakan di SMAN 1 Narmada dan Universitas Mataram. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan pelatihan mikroteknik pembuatan preparat mikroskopis kromosom lampbrush sel-sel oosit kodok sawah (Fejervarya cancrivora) dan melatih keterampilan observasi (pengamatan) konfigurasi dan struktur detail kromosom lampbrush dibawah mikroskop. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini adalah unjuk kerja dalam bentuk praktek, yang dikombinasikan dengan ceramah, diskusi dan tanya jawab. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa (1) Pengabdian ini menambah wawasan dan keterampilan sangat bermakna bagi guru mitra dalam pembuatan preparat kromosom lampbrush untuk pengamatan kiasmata, loop lateral yang berperan dalam transkripsi, kromomer, dan aksis kromosom serta teknik visualisasinya dibawah mikroskop, (2) Ketekunan dan semangat yang tinggi guru mitra sangat mendukung keberhasilan pembuatan preparat kromosom lampbrush sel-sel oosit kodok sawah (Fejervarya cancrivora), (3) Keterampilan yang diperoleh guru mitra dalam pelatihan ini merupakan pengalaman berharga untuk perencanaan praktikum, dan (4) Produk preparat kromosom lampbrush yang dihasilkan dapat digunakan sebagai sumber belajar genetika berbasis praktikum di sekolah.
APLIKASI KONSEP KONSERVASI MANGROVE UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA DI PANTAI SELATAN LOMBOK TIMUR Agil Al Idrus; Kesipudin Kesipudin; I Gde Mertha
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2018): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.412 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v1i1.480

Abstract

Mangrove dikenal oleh masyarakat lokal sebagai tumbuhan bakau yang memiliki nilai strategis dari aspek ekonomi, sosial dan ekologi. Konsep konservasi mangrove yang menitikberatkan hanya pada nilai ekologi cendrung kurang direspon oleh masyarakat lokal. Oleh karena itu dibutuhkan formulasi yang dapat meningkatkan partisipasi masyarakat lokal untuk aksi konservasi mangrove. Formulasi yang memiliki nilai strategis dalam rangka aksi konservasi mangrove adalah pengelolaan kawasan pantai yang memiliki ekosistem mangrove dengan mengoptimalkan kapasitas kelembagaan lokal.  Tujuan kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan peranan dan mangrove bagi masyarakat. Tujuan jangka panjang adalah memberikan contoh untuk: (1) konservasi mangrove yang dapat menjadi model dalam kebijakan terpadu pengelolaan potensi mongrove untuk mencapai tujuan ekologi, ekonomi dan sosial masyarakat lokal dan (2) laboratorium alam yang representatif sebagai sumber belajar biologi. Target khusus penelitian ini adalah: (1) Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat lokal, (2) dapat mengembangkan dan mempromosikan konsep ekowiasata mangrove sebagai sumber ekonomi masyarakat lokal yang berkelanjutan, (3) kapasitas  kelembagaan masyarakat lokal menjadi inisiator dalam rehabilitasi habitat mangrove (4) ada regulasi ditingkat masyarakat lokal dalam perlindungan areal mangrove dari aktivitas masyarakat dan (5) Laboratorium alam untuk pembelajaran dan penelitian  biologi.  Metode yang digunakan pada pengabdian ini adalah survey, observasi, wawancara, penyampaian materi, dan diskusi. Dilaksanakan secara bersamaan dengan kelompok konservasi mangrove untuk pengembangan ekowiasta dan laboratorium alam. Analisis yang digunakan adalah analisis diskriptif dan  konten sesuai dengan  tujuan. Berdasarkan kegiatan, survey, diskusi, dan tanya jawab dengan masyarakat, dapat disimpulkan bahwa:  Kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan ekosistem mangrove perlu ada program tindak lanjut, dengan membangun kemitraan dengan masyarakat, pemerintah dan perguruan tinggi yang saling menguntungkan. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang ekosistem mangrove, perlu digali potensinya, mencarikan solusinya, dikembangkan menjadi konsep ekowisata mangrove yang halal.
PELATIHAN TEKNIK PEMBUATAN HERBARIUM KERING DAN IDENTIFIKASI TUMBUHAN BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMAN 4 MATARAM I Gde Mertha; Agil Al Idrus; Muhammad Liwa Ilhamdi; Lalu Zulkifli
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2018): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.879 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v1i1.498

Abstract

Herbarium kering merupakan material tumbuhan yang telah diawetkan dengan cara dikeringkan atau disebut juga spesimen herbarium kering. Spesimen tersebut bermanfaat sebagai bahan penunjang belajar biologi. Pembelajaran berbasis lingkungan dengan pemanfaat media herbarium yang ditunjang dengan teknik identifikasi tumbuhan akan membuat pembelajaran biologi menjadi lebih menarik dan menyenangkan, sehingga cara pengenalan dan deskripsi tumbuhan yang selama ini dilakukan dengan cara menghafal dapat ditinggalkan. Oleh sebab itu teknik pembuatan herbarium kering dan identifikasi tumbuhan perlu disampaikan di sekolah. Kegiatan pengabdian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 4 Mataram. Tujuan pengabdian adalah memberikan pelatihan pada siswa tentang teknik pembuatan herbarium kering yang mencakup kegiatan koleksi, pengeringan/pengepresan, pemberian sublimat, perekatan pada kertas herbarium dan pemberian label, dan selanjutnya latihan teknik melakukan identifikasi dalam penentuan nama jenis tumbuhan yang telah dikoleksi baik dalam bentuk herbarium kering (kajian taksonomi) dan voucher specimen (kajian ekologi) di lingkungan sekolah. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini adalah pelatihan dan unjuk kerja dalam bentuk praktek. Hasil pengabdian menunjukkan: (1) Pelatihan praktek pembuatan herbariumm kering, pembuatan kunci identifikasi, dan identifikasi tumbuhan direspon dengan baik oleh siswa, dan dirasakan sebagai pengetahuan dan keterampilan sangat berharga dalam  menunjang kegiatan pembelajaran pada materi keanekaragaman hayati berbasis lingkungan sekolah; (2) Minat dan motivasi yang tinggi dari siswa peserta pelatihan sangat menunjang transfer ilmu pengetahuan dan keterampilan dari dosen kepada peserta pelatihan, sehingga materi pelatihan yang diberikan dapat terserap semua dan produk pembelajaran yang dihasilkan memenuhi kriteria ilmiah; (3) Produk pelatihan berupa herbarium kering, kunci identifikasi, dan daftar nama jenis tumbuhan yang telah teridentifikasi di lingkungan sekolah dapat dijadikan sebagai perangkat pembelajaran yang mendukung tujuan pembelajaran keanekaragaman hayati dan ekologi di sekolah.
PELATIHAN KULTIVASI JAMUR TIRAM (Pleurotus florida) RAMAH LINGKUNGAN DENGAN DAUR ULANG LIMBAH SUBSTRAT JAMUR DAN PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DI KECAMATAN NARMADA Gito Hadiprayitno; M. Liwa Ilhamdi; Dewa Ayu Citra Rasmi; I Gde Mertha
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2018): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.923 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v1i1.504

Abstract

Jamur tiram putih (Pleurotus florida) merupakan salah satu jenis jamur kayu yang banyak dikonsumsi masyarakat karena memiliki kandungan gizi lebih banyak daripada jenis jamur lainnya. Unsur-unsur yang diperlukan dalam pertumbuhan jamur tiram adalah kalsium, kalium, fosfor, nitrogen, karbon, protein, dan kitin. Media tanam yang digunakan untuk budidaya jamur tiram secara umum dapat menggunakan serbuk gergaji, bekatul, kapur (kalsium karbonat), dan air. Kegiatan pengabdian memfokuskan kegiatannya dalam bentuk intervensi teknologi. Penggunaan teknologi ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan signifikan terhadap peroduktivitas jamur tiram menggunakan metode budidaya yang ramah lingkungan dengan mendaur ulang limbah substrat jamur dan penambahan pupuk organik cair (POC) dari mikro organisme lokal (MOL). Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Desember 2017 kepada Kelompok Pemuda Mandiri (KPM) Berugaq Organik Narmada yang berlokasi di Desa Lembuak Kecamatan Narmada. Hasil dari pengabdian menunjukkan (1) KPM Berugak Organik Narmada memiliki pengetahuan dalam memanfaatkan limbah baglog untuk  dijadikan  sebagai media pertumbuhan jamur tiram sehingga dapat mengurangi  dampak dari dari sampah baglog jamur, (2) pemanfaatan limbah baglog jamur sebagai media pertumbuhan jamur dapat dilakukan dengan menambahkan EM-4 dan Pupuk Organik Cair menggunakan mikroorganisme lokal, (3) pertumbuhan misellium pada limbah baglog jamur yang tidak ditambahkan dengan EM-4 + POC menunjukkan hasil yang lebih baik (0,8 cm/hari) jika dibandingkan dengan limbah baglog yang ditambahkan dengan EM-4 dan POC (0,7 cm/hari). Akan tetapi baglog yang mengalami kontaminasi pada limbah baglog yang ditambahkan EM-4 + POC memiliki persentase yang lebih sedikit (16%) jika dibandingkan dengan limbah baglog yang tidak ditambahkan dengan EM-4 + POC (25%).
WORKSHOP TEKNIK PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJARAN PADA GURU-GURU SMP N 1 GUNUNGSARI LOMBOK BARAT I Gde Mertha; Satutik Rahayu; Nur Lestari
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2019): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.219 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i1.990

Abstract

Telah dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul Workshop teknik pembuatan video pembelajaran pada guru-guru SMP N 1 Gunungsari Lombok Barat. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari bertempat di Ruang Laboratorium IPA SMP N 1 Gunungsari. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan wawasan pengetahuan serta keterampilan tentang teknik pembuatan video pembelajaran. Sasaran kegiatan ini adalah guru-guru SMP N 1 Gunungsari Lombok Barat. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah metode praktik,ceramah, diskusi, tanya jawab dan pelatihan. Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini karena sebagian besar guru belum pernah melaksanakan kegiatan pembuatan video pembelajaran. Setelah mengikuti kegiatan ini para peserta diharapkan dapat membuat video pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.
PELATIHAN PEMBUATAN PREPARAT SQUASH UJUNG AKAR UNTUK PENGAMATAN KROMOSOM PADA GURU-GURU BIOLOGI DI KOTA MATARAM I Gde Mertha; Agil Al Idrus; Syamsul Bahri; Prapti Sedijani; Dewa Ayu Citra Rasmi
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2019): November
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.05 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i4.1505

Abstract

Guru biologi yang professional tidak saja bertugas mengajar materi di kelas tetapi juga dapat membimbing praktikum di laboratorium. Agar dapat membimbing praktikum dengan baik, guru biologi harus dibekali keterampilan teknik laboratorium khususnya pada kegiatan praktikum yang membutuhkan keterampilan dan kecermatan, seperti pembuatan sediaan kromosom dan observasi kromosom di bawah mikroskop. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Mataram. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan pelatihan mikroteknik pembuatan preparat mikroskopis squash ujung akar untuk pengamatan kromosom dan melatih keterampilan observasi (pengamatan) tahap-tahap mitosis dan penentuan bentuk morfologi kromosom di bawahmikroskop. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini adalah pelatihan dan unjuk kerja dalam bentuk praktek, yang dikombinasikan dengan kegiatan ceramah, diskusi dan tanya jawab. Kegiatan praktek yang dilakukan, yaitu (1) pembuatan preparat squash ujung akar tanpa perlakuan zat antimitosis dan dengan perlakuan zat antimitosis, (2) observasi stadium mitosis kromosom, (3) penghitungan jumlah kromosom, (4) penentuan bentuk morfologi kromosom, (5) dokumentasi kromosom dibawah mikroskop, dan (6) pembuatan kunci determinasi kromosom. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa semua guru biologi sangat antusias mengikuti praktek pada pelatihan ini yang ditandai dengan keterlibatan dan ketekunan mereka dalam membuat preparat squash ujung akar, pengamatan mitosis, penghitungan jumlah kromosom, dan penentuan bentuk kromosom. Dengan kegiatan pelatihan ini transfer ilmu pengetahuan dan keterampilan mikroteknik squash ujung akar dari tim pengabdian kepada guru biologi berjalan dengan baik berkat minat dan motivasi yang tinggi semua peserta pelatihan dalam menghasilkan produk ilmiah preparat kromosom. Produk pelatihan preparat kromosom yang dihasilkan dapat dijadikan bahan praktikum untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sel dan genetika di sekolah.
Sosialisasi Berbagai Jenis Capung Taman Wisata Alam Suranadi Sebagai Materi Pengayaan Keanekaragaman Hayati di SMAN 1 Narmada Lombok Barat Mohammad Liwa Ilhamdi; Agil Al Idrus; Lalu Zulkifli; Didik Santoso; I Gde Mertha
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 3 (2023): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i3.5752

Abstract

Pembelajaran materi keanekaragaman hayati yang kontekstual di sekolah sekitar Taman Wisata Alam Suranadi belum dilakukan karena tidak ada buku dan media VCD pembelajaran kontekstual yang menyajikan keanekaragaman hayati di sekitar sekolah. Faktor ini yang menjadi permasalahan utama mitra dan tawaran penyelesaiannya adalah dengan mensosialisasikan keanekaragaman hayati khususnya kupu-kupu yang ada di sekitar sekolah. Pembelajaran yang menyenangkan berbasis lingkungan sekitar atau CTL (Contextual Teaching and Learning) karena siswa dapat melihat secara nyata, mengalami sendiri materi pelajaran yang ada di sekitar lingkungannya. selanjutnya dengan CTL dapat meningkatkan hasil belajar Siswa dibelajarkan dengan buku dan VCD yang berisi materi pelajaran yang ada di sekitar siswa. Hasil belajar siswa di SMAN sekitar taman wisata Suranadi masih di bawah standar KKM 75. Metode kegiatan ini adalah sosialisasi dengan penjelasan, penyajian isi buku dan penayangan VCD Pembelajaran, tanya jawab dan diskusi. Tujuan dari kegiatan ini untuk mensosialisasikan berbagai jenis Capung sebagai materi pengayaan keanekaragaman hayati di SMAN sekitar kawasan Taman Wisata Alam Suranadi. Setelah selesainya pelaksanaan kegiatan ini juga akan dilaksanakan pendampingan pembelajaran yang dilakukan guru untuk melaksanakan pembelajaran berbasis lingkungan. Hasil pengabdian sebagai berikut 1) telah dilakukan sosialisasi berbagai jenis Capung sebagai materi pengayaan keanekaragaman hayati di SMAN sekitar kawasan Taman Wisata Alam Suranadi 2) peserta kegiatan pengabdian 100% mengikuti, menanggapi dan memahami materi sosialisasi. Kesimpulan sosialisasi berbagai jenis Capung sebagai materi pengayaan keanekaragaman hayati di SMAN sekitar TWA Suranadi dalam kegiatan pengabdian ini terlaksana dengan baik dengan antusiasme peserta kegiatan yang tinggi.
Pelatihan Pembuatan Preparat Mitosis Pada Guru-Guru Biologi Di Kabupaten Lombok Tengah I Gde Mertha; Imam Bachtiar; I Wayan Merta; Syamsul Bahri
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 4 (2023): Oktober-Desember 2023
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i4.6445

Abstract

Pembelajaran genetika dan biologi sel masih dilaksanakan secara teoritis oleh guru-guru biologi di Kabupaten Lombok Tengah. Konsep yang disampaiak guru pada kedua materi tersebut belum ditunjang praktikum berbasis kromosom. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan pelatihan mikroteknik preparasi sediaan (preparat) kromosom mitosis dan teknik pengamatannya dibawah mikroskop. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Praya pada tanggal 21 Juli 2023. Peserta pelatihan adalah guru mitra yang tergabung dalam MPMP Biologi Kabupaten Lombok Tengah. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini adalah praktikum dan pendampingan, yang dikombinasikan dengan ceramah, diskusi dan tanya jawab. Kegiatan praktikum yang dilakukan, yaitu (1) pembuatan sediaan squash ujung akar, (2) observasi fase-fase mitosis kromosom, (3) observasi bentuk kromosom anafase, dan (4) dokumentasi fase-fase mitosis dan bentuk kromosom anafase dibawah mikroskop. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa guru mitra yang tergabung dalam MGMP Biologi Kabupaten Lombok Tengah sangat antusias mengikuti praktikum pada pelatihan ini yang ditandai dengan keterlibatan dan ketekunan mereka dalam membuat sediaan squash ujung akar, pengamatan fase mitosis, dan pengamatan bentuk kromosom. Melalui kegiatan pelatihan ini transfer ilmu pengetahuan dan keterampilan mikroteknik pembuatan sediaan mitosis ujung akar dari tim pengabdian kepada guru biologi berjalan dengan baik berkat minat dan motivasi yang tinggi semua peserta pelatihan. Produk pelatihan sediaan kromosom yang dihasilkan dapat dijadikan bahan praktikum untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sel dan genetika di sekolah.
Answering Multidimensional Challenges Through the Implementation of the 2013 Curriculum: Characteristics of Character Education Syahidi, Khaerus; Muhammad Sarjan; Joni Rokhmat; Syahrial A; I Gde Mertha; Kurniawan Arizona; Syamsuddin; Ramdhani Sucilestari
Indonesian Journal of Innovation in Education Research Vol. 1 No. 1 (2025): January
Publisher : Yayasan Arfah Bin Haji Muhammad Saleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63980/ijier.v1i1.1

Abstract

The implementation of character education in formal education environments has an effective influence in overcoming the phenomena of anarchism, imposition of will, student fights, proliferation of drug dealers and users, environmental crises, moral crises, and various other social tendencies. Formal education is an organized, directed, and measurable education system. The 2013 Curriculum orients and emphasizes the Strengthening of moral, affective, and conceptual values ​​​​of KI-1 (spiritual attitudes), KI-2 (social attitudes), KI-3 (knowledge), and KI-4 (application of knowledge). The implementation of character education in the 2013 Curriculum can be developed by integrating cognitive, affective, and psychomotor aspects. In addition, to encourage and facilitate the realization of Synergy between formal, non-formal and informal education, and encourage to Continue to improve the competence and role models of educators to implement the 2013 Curriculum