Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

HUBUNGAN VARIASI MENU DAN LAMA RAWAT INAP TERHADAP SISA MAKANAN DIET RENDAH GARAM Ni Putu Aris Prasatya Utami; I Gede Mustika; Ni Putu Eny Sulistyadewi
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 2 (2019): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPersentase sisa makanan memberikan gambaran terhadap indikator mutu pelayanan makanan berupa daya terima pasien. Salah satu faktor yang mempengaruhi sisa makanan adalah variasi menu dan lama rawat inap. Hasil dari pengukuran sisa makanan digunakan dalam menentukan tingkat asupan zat gizi pasien yang membantu pasien dalam masa pemulihan penyakitnya dan mempercepat lama rawat inap dirumah sakit. Sisa makanan pasien di rumah sakit tergantung dari kepuasan pasien terhadap makanan yang disajikan. Berdasarkan Pedoman Gizi Rumah Sakit (PGRS), ditetapkan indikator standar sisa makanan pasien < 20%. Rancangan penelitian adalah cross sectional sampel berjumlah 67 pasien rawat inap. Teknik pengambilan sampel yang di gunakan purposive sampling, analisis data statistik uji rank spearman dengan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan kepuasan variasi menu makanan dengan sisa makanan pasien dengan diet rendah garam (p>0,05), namun ada hubungan antara lama rawat inap dengan sisa makanan pasien dengan diet rendah garam (p>0,05).Kata kunci : Variasi Menu, Lama rawat inap, Sisa Makanan Diet Rendah Garam ABSTRACTThe percentage of leftovers provides an overview of the indicators of food service quality in the form of patient acceptance. One of the factors that influence leftovers is variation of menus and length of stay. The results of measurements of leftovers are used in determining the level of nutritional intake of patients who help patients in the recovery period and accelerate the length of stay. The remaining leftovers is depends on patient satisfaction with the food. Based on the Hospital Nutrition Guidelines (PGRS), the standard indicator of patient leftover is under 20%. The study design was a cross sectional with 67 inpatients. The sampling technique used purposive sampling, analysis of statistical data on the rank spearman test with SPSS. The results showed that there was no relationship between satisfaction of food variation menus and leftovers of patients with low salt diets (p> 0.05), but there was a relationship between length of stay with food leftovers of patients with low salt diets (p> 0.05).Keywords: Variation of menus, Length of stay, Leftover.
WORSHOP ASI EKSKLUSIF DAN MPASI BAGI IBU DI DESA CATUR, KINTAMANI, BANGLI Indah Pramita; Ni Made Diaris; Resti Kusumarini Samben; Ni Putu Eny Sulistyadewi
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 3 (2020): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.205 KB)

Abstract

ABSTRAKPosyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan yangbersumberdaya dari masyarakat. Posyandu Banjar Mungsengan Desa Catur Kecamatan Kintamanitermasuk dalam tingkat madya yang memiliki 6 kader dengan tingkat pendidikan yang masihrendah, yaitu SMP dan SMA. Di Posyandu ini tercatat terdapat 37 balita yang aktif mengikuti kegiatansetiap bulannya. Posyandu ini melaksanakan kegiatan 1 kali dalam sebulan di Bale BanjarMungsengan Desa Catur Kecamatan Kintamani. Kegiatan yang dilakukan adalah pemeriksaan tinggibadan, berat badan, lingkar kepala, status gizi serta pemberian vitamin, imunisasi dan pemberianmakanan tambahan (PMT). Berdasarkan wawancara dengan Ketua Posyandu, diketahui pernahterdapat kasus bayi yang mengalami sembelit. Bayi tersebut diketahui sembelit akibat terlalu dinimengkonsumsi makanan tambahan. Selain itu juga banyak orang tua bayi yang tidak memberikanASI Eksklusif kepada bayinya, dikarenakan sibuk bekerja dan kurang memahami manfaat dari ASIEksklusif. Berdasarkan wawancara dan observasi didapatkan 2 aspek permasalahan yaitu:kurangnya pemahaman ibu tentang pentingnya ASI Eksklusif dan kurangnya pemahaman ibutentang pemberian MPASI. Adapun solusi untuk permasalahan tersebut yaitu dengan memberikanworkshop ASI Eksklusif dan MPASI bagi ibu. Hasil dari program kemitraan masyarakat ini adalahterjadi peningkatan pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif dan MPASI.Kata kunci: ASI EKsklusif, MPASI, Ibu, Catur.
PELATIHAN KOMPETENSI PRAMUSAJI RUMAH SAKIT DALAM KETEPATAN PENDISTRIBUSIAN MAKANAN PASIEN RAWAT INAP Mantra IB; Eny Sulistyadewi Ni Putu; Dhika Widarnandana I Gde
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 5 (2022): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.946 KB)

Abstract

ABSTRAKPenyelenggaraan dan pendistribusian makanan rumah sakit bertujuan membantu pemenuhan kebutuhan gizi pasien dan mempercepat proses penyembuhan pasien. Ketepatan pendistribusian makanan pasien disertai dengan sikap sopan dan ramah akan mempengaruhi penerimaan dan kepuasan pasien terhadap pelayanan penyelengaraan makanan rumah sakit. Kegiatan ini dilakukan selama 1 bulan dengan metode Forum Group Discussion (FGD), koordinasi, pelatihan, pendampingan hingga evaluasi. FGD tentang rencana program yang akan dilaksanakan selama kegiatan pengabdian, koordinasi dengan mitra untuk melaksanakan pelatihan tentang ilmu gizi dasar, higiene sanitasi perorangan dan sistem distribusi makanan. Evaluasi mitra dilakukan dengan mengisi kuesioner oleh ahli gizi dan pasien. Hasil evaluasi tingkat pengetahuan mitra setelah diberikan pendidikan tentang pengetahuan gizi dasar, higiene sanitasi perorangan dan sistem distribusi makanan, terjadi peningkatan pengetahuan. Peningkatan pengetahuan 25% kearah pengetahuan baik. Hasil observasi menunjukkan ketepataan waktu distribusi makanan sangat baik. Kegiatan selanjutnya adalah melakukan pendampingan mitra secara langsung untuk penerapan pengetahuan mitra setelah proses pelatihan, menjaga higiene sanitasi serta penerapan komunikasi efektif dalam ketepatan pendistribusian makanan pasien rawat inap.Kata Kunci: Pramusaji, Pelatihan, Distribusi Makanan
BERMAIN DAN PERMAINAN ANAK USIA DINI DI TEMPAT PENITIPAN ANAK Putu Indah Lestari; Elizabeth Prima; Ni Putu Eny Sulistyadewi
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 1 (2018): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1100.747 KB)

Abstract

ABSTRAKProses pendidikan usia dini lebih diutamakan pada metode bermain sambil belajar. Hal ini dilakukan karena metode ini lebih sesuai dengan kondisi anak-anak yang cenderung lebih suka bermain. Melalui bermain, anak memperoleh dan memproses informasi mengenai hal-hal baru dan berlatih melalui keterampilan yang ada. Bermain disesuaikan dengan perkembangan anak. Permainan yang digunakan di Tempat Penitipan Anak (TPA) merupakan permainan yang merangsang kreativitas anak dan menyenangkan. Masalah yang dihadapi oleh Mitra TPA Bali Dewata adalah kurangnya sarana permainan edukatif dan rendahnya aktivitas bermain yang bermakna bagi anak-anak. Untuk itu, Tim PKM menawarkan solusi yaitu pelatihan bagi guru dalam menyiapkam permainan edukatif dan pendampingan ragam permainan bagi anak-anak di TPA Bali Dewata. Hasil pelatihan dan pendampingan yang dilakukan di TPA Bali Dewata yaitu 80% dari jumlah guru mampu menyiapkan permainan edukatif. Antusiame anak-anak saat pendampingan permainan edukatif sangat tinggi. Sebanyak 86% anak-anak terampil dalam memainkan ragam permainan edukatif.Kata kunci: bermain, anak usia dini, tempat penitipan anakABSTRACTThe process of early childhood education is preferred to the method of playing while learning. Because this method is more suitable for the conditions of children who tend to prefer to playing. Through playing, children acquire and process information about new things and practice existing skills. Playing is adjusted to the child's development. Games is used in Children Care Centers (TPA) are games that stimulate children's creativity and fun. The problem faced by the TPA Bali Dewata is the lack of educational game facilities and low play activities that are meaningful for children. For this reason, the PKM Team offers a solution that wa trained for teachers in preparing educational games and mentoring various games for children in the TPA Bali DewataThe results of training and mentoring conducted at the TPA Bali Dewata are 80% of the total number of teachers able to prepare educational games. The enthusiasm of children during mentoring educational games is very high. As many as 86% of children are skilled in playing various educational gamesKeywords: playing, early childhood, children care center
TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK – KANAK DENPASAR SELATAN Ni Putu Eny Sulistyadewi; Dylla Hanggaeni Dyah Puspaningrum
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 1, No 1 (2017): JURNAL KESEHATAN TERPADU EDISI MARET
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.014 KB)

Abstract

ABSTRAKPengaturan pola makan pada anak balita sangat bergantung dengan tingkat pengetahuan ibu dalam memilih, mengolah serta mengatur makanan yang dibutuhkan oleh balita. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang dimiliki ibu tentang gizi balita akan mendasari pemberian makan pada anak, sehingga akan menentukan pola makan anak dan selanjutnya akan menentukan status gizi anak tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan terhadap pola makan dan status gizi anak balita di taman kanak – kanak Denpasar Selatan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional. Hasil penelitian dari 31 orang responden mempunyai status gizi baik dan pola makan sesuai dengan tingkat pengetahuan ibu yang kurang. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap pola makan dan status gizi anak balita taman kanak – kanak Denpasar Selatan yang ditunjukkan dengan nilai p>0,05.Kata Kunci : Pola makan, Status Gizi, Tingkat Pengetahuan Ibu, BalitaABSTRACTDietary adjustments in children under five is very dependent on the level of knowledge of mothers in selecting, processing and arranging food needed by toddlers. This suggests that knowledge of mothers about infant nutritional would constitute feeding the child, so that will determine the child's diet and will determine the nutritional status of the child. The purpose of this study was to determine the level of knowledge of diet and nutritional status of children under five in kindergarten - childhood South of Denpasar. This research is observational analytic study with cross-sectional study design. The results of the 31 respondents have good nutritional status and diet according to the mother's level of knowledge is lacking. This shows that there is no relationship between the level of knowledge of the mother's diet and nutritional status of children under five kindergarten - childhood South of Denpasar indicated by the value of p> 0.05.Keyword : Diet, Nutritional Status, Knowledge Level Mother, Toddler
ASUPAN KARBOHIDRAT DAN LEMAK DARI KONSUMSI MAKANAN JAJANAN TERHADAP STATUS GIZI PADA REMAJA Ni Putu Eny Sulistyadewi; Ravi Masitah
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 4, No 2 (2020): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.923 KB)

Abstract

Remaja merupakan masa yang berlangsung dengan cepat yang ditandai dengan perubahan fisik, kognitif, dan psikososial. Permasalahan gizi pada remaja muncul akibat ketidakseimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi, dimana remaja lebih menyukai konsumsi makanan jajanan yang menyebabkan kehilangan terhadap nafsu makan terhadap makanan bergizi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan energi dan protein dari konsumsi makanan jajanan terhadap status gizi pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian penelitian cross sectional study dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Jumlah responden penelitian sebesar 175 orang. Data konsumsi makanan jajanan dikumpulkan dengan menggunakan Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire dan data status gizi diperoleh dari pengukuran berat badan dan tinggi badan. Hubungan antar variabel diuji menggunakan Somers’d. Asupan karbohidrat dan lemak dari konsumsi makanan jajanan yaitu masuk kedalam kategori baik dan lebih masing – masing sebesar 93 orang (53,1%), dan 110 orang (87,4%). Status gizi responden yaitu masuk dalam kategori normal yaitu sebanyak 132 orang (75,4%). Uji Somers’d menunjukkan bahwa ada hubungan antara asupan karbohidrat (p=0,00) dengan kekuatan hubungan kuat (0,735) dan lemak (p=0,00) dengan kekuatan hubungan sedang (0,495) dari konsumsi makanan jajanan terhadap status gizi pada remaja. Berdasarkan hasil penelitian status gizi remaja normal dan untuk konsumsi karbohidrat tergolong baik, sedangkan lemak tergolong lebih. Kata kunci: Karbohidrat, Lemak, Makanan Jajanan, Remaja, Status Gizi
EFEKTIFITAS SOSIALISASI GARAM BERYODIUM TERHADAP PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM SECARA MANDIRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATURITI I KABUPATEN TABANAN Ida Ayu Mirah Rasikawati; Ni Putu Eny Sulistyadewi
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 3, No 2 (2019): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.187 KB)

Abstract

Upaya penanggulangan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium) difokuskan pada peningkatan konsumsi garam beryodium rumah tangga dengan target sebesar yaitu 90%. Hasil Pemantauan Status Gizi pada tahun 2016-2017 kabupaten Tabanan menduduki peringkat terendah di Propinsi Bali. Cakupan terendah konsumsi garam beryodium rumah tangga adalah di wilayah kerja Puskesmas Baturiti I. Salah satu upaya peningkatan konsumsi garam beryodium adalah dengan memberikan sosialisasi pemanfaatan garam beryodium ke masyarakat guna pengubah perilaku masyarakat menjadi sadar dan mandiri dalam penggunaan garam beryodium. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa efektifitas sosialisasi garam beryodium terhadap penggunaan garam beryodium secara mandiri di wilayah kerja Puskesmas Baturiti I. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis diskriptif analitik dengan rancangan penelitian quasi experiment one group pretest posttest design dengan observasi lapangan dan uji cita rasa, jumlah sampel sebanyak 45 orang dari ibu balita dan ibu hamil. Analisis data menggunakan Wilcoxon test dan McNemar test. Hasil analisis data diperoleh bahwa sosialisasi garam beryodium efektif meningkatkan penggunaan garam beryodium secara mandiri dengan menggunakan stimulans garam beryodium, uji garam dan uji cita rasa makanan di wilayah kerja Puskesmas Baturiti I. Kata kunci : sosialisasi, garam beryodium, efektifitas
HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 3-5 TAHUN Maria Puspita Yuniarti Ebu Sola; , Purwaningtyas Kusumaningsih; Ni Putu Eny Sulistyadewi
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 5, No 1 (2021): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.212 KB)

Abstract

Tumbuh kembang anak merupakan suatu proses yang bersifat kontinu dimulai sejak dalam kandungan sampai dewasa. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak yaitu pengasuhan ibu, pola konsumsi, pendapatan orangtua, pendidikan orangtua, pengetahuan gizi, sikap gizi, perilaku gizi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu dan pola konsumsi terhadap tumbuh kembang anak usia 3-5 tahun di Kabupaten Badung Bali dan Kabupaten Ngada NTT Flores. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan penelitian rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan secara online dengan menyebarkan link kepada ibu yang memiliki anak usia 3-5 tahun di Kabupaten Badung Bali dan Kabupaten Ngada NTT Flores. Teknik analisis data menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square, pola asuh ibu diperoleh nilai p sebesar 0,095> 0,05 dan pola konsumsi diperoleh nilai p sebesar 0,152> 0,05 ada hubungan antara pola asuh ibu dan pola konsumsi terhadap tumbuh kembang anak usia 3-5 tahun di Kabupaten Badung Bali dan Kabupaten Ngada NTT Flores. Kata Kunci : hubungan, pola asuh ibu, pola konsumsi dan tumbuh kembang
Pemanfaatan Limbah Baglog Jamur Tiram Sebagai Media Tanam Sayur Organik Dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan Pada Kelompok Tani Jamur Tiram Desa Luwus Kabupaten Tabanan I Gede Widhiantara; Ni Putu Eny Sulistyadewi
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 1 No. 2 (2017): Jurnal Paradharma
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.172 KB) | DOI: 10.36002/jpd.v1i2.319

Abstract

ABSTRAKKelompok budidaya Jamur Tiram, Desa Luwus, Baturiti, Tabanan merupakan salah satu dari tiga kelompok pembudidaya jamur tiram di Desa Luwus Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.Tiap bulannya rata-rata sebanyak 750 kg limbah baglog dihasilkan dari proses budidaya.Limbah baglog memiliki potensi yang besar jika dikelola dan diolah menjadi media tanam.Program pengabdian ini akan dilaksanakan selama 3 bulan di Desa Luwus, Kabupaten Tabanan.Tujuan program ini adalah: a) Untuk memecahkan masalah pada mitra agar memahami danmenerapkan teknik pengelolaan limbah baglog untuk media tanam secara tepat dan benar. b)Untuk memecahkan masalah pada mitra agar mampu memproduksi sayuran organik denganmedia tanam limbah baglog. c) Untuk memecahkan masalah pada mitra agar mampumemasarkan produk sayuran organik ke konsumen. Metode yang diterapkan pada kegiatan iniberupa sosialisasi, pendampingan dan pelatihan kepada para anggota kelompok. Target danluaran dari proram pengabdian ini adalah 1). Meningkatnya pengetahuan anggota kelompokbudidaya jamur tentang pengelolaan limbah baglog yang benar dan ramah lingkungan danterciptanya upaya aktif dalam memecahkan masalah limbah baglog dengan mengelola limbahmenjadi media tanam, 2). Meningkatnya keterampilan para anggota dalam bertani secara ramahlingkungan dengan memanfaatkan lahan pekarangan, sehingga dapat mengatasi keterbatasanlahan dan dihasilkan produk pangan yang sehat khususnya sayuran organik. 3). Meningkatkanketerampilan pemasaran dan pembukuan sederhana para anggota sehingga dapat meningkatkankesejahteraan para anggota. Kata kunci: Limbah baglog, media tanam, kelompok budidaya jamur ABSTRACT Oyster Mushroom Cultivation Group, Luwus Village, Baturiti, Tabanan is one of three groupsof oyster mushroom growers in Luwus Village, Tabanan regency, Bali. Each month an averageof 750 kg of baglog waste is generated from the cultivation process. Baglog waste has greatpotential if managed and processed into a growing medium. This program will be held for 3months in Luwus Village, Tabanan. The objectives of this program are: a) To solve problems atpartners to understand and apply waste baglog management techniques to substrate mediaappropriately and correctly. b) To solve problems at partners in order to be able to produceorganic vegetables from the hydroponics system. c) To solve problems to partners in order to beable to market organic products to consumers. The methods applied in this activity aresocialization, mentoring and training to group members. The targets and outcomes of thisservice charity are 1). increased knowledge of the members of the mushroom cultivation groupon the management of baglog waste that is true and environmentally friendly and the creationof an active effort in solving baglog waste problem by managing waste into growing medium.2). increasing members' skills in farming in an environmentally friendly hydroponics byutilizing yard land, so as to overcome the limitations of land and produce healthy food products,especially organic vegetables. 3). improve the marketing skills and simple bookkeeping ofmembers so as to improve the welfare of the members.Keywords: baglog waste, growing medium, mushroom cultivation group
Pelatihan dan Pendampingan Menu Makanan Sehat Bergizi Seimbang di TPA Bali Dewata Desa Dangin Puri Kaja Kecamatan Denpasar Utara Putu Indah Lestari; Elizbeth Prima; Ni Putu Eny Sulistyadewi
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 3 No. 1 (2019): Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.797 KB) | DOI: 10.36002/jpd.v3i1.947

Abstract

ABSTRAKPengabdian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yaitu mitra belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang menu makanan sehat bergizi seimbang. Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh mitra tersebut, maka tim pelaksana memberikan solusi dengan kegiatan-kegiatan yaitu pelatihan dan penyuluhan kepada mitra yakni guru-guru dan pengasuh TPA Bali Dewata tentang makanan sehat siklus menu 3 harian dan pelatihan membuat jus sehat untuk anak. Metode pelaksanaan aktivitas pengabdian kepada masyarakat melalui program kemitraan masyarakat dilakukan dengan metode ceramah digunakan untuk menyampaikan pengetahuan secara umum tentang menu gizi untuk usia 3-6 tahun, metode demonstrasi digunakan untuk memberikan keterampilan langsung tentang cara mengolah menu makanan sehat lengkap dengan standar gizinya, dan metode tanya jawab diperlukan untuk mengetahui beberapa kendala yang dialami dan pemecahannya yang mucul selama pengabdian masyarakat berlangsung. Berdasarkan hasil pengabdian yang dilakukan dengan penyuluhan dan pendampingan tentang makanan sehat bergizi seimbang, siklus menu 3 hari, dan pembuatan jus sehat untuk anak-anak. Pengetahuan mitra semakin bertambah dengan hasil pre-test sebesar 62%. Rata-rata hasil post-test yaitu 86% dari seluruh guru megetahui tentang nutrisi dan kesehatan pada anak usia 0-5 tahun Dari kegiatan ini pengetahuan dan kemampuan guru-guru mengenai nutrisi dan kesehatan meningkat sebesar 24%.Kata kunci : TPA, makanan sehat, siklus makanan 3 hariABSTRACTThis community service is motivated by problems in partners who don’t have sufficient knowledge about the menu of balanced nutritious healthy food. According with the problems faced by these partners, the team provided solutions with activities. First, training and counseling to partners namely TPA Bali Dewata teachers and carers about daily menu 3 healthy food cycles. Second, training making healthy juice for children. The method of implementing community service activities through community partnership programs conducted by the lecture method is used to convey general knowledge about the nutrition menu for ages 3-6 years, the demonstration method is used to provide direct skills on how to process healthy food menus complete with nutritional standards, and question and answer methods is needed to find out some of the obstacles experienced and the solutions that arise during community service. Based on the results of dedication carried out by counseling and mentoring about balanced nutritious healthy food, 3-day menu cycle, and making healthy juices for children. Knowledge of partners is increasing with the pre-test results of 62%. The average post-test results were 86% of all teachers knew about nutrition and health in children aged 0-5 years. From this activity the teachers' knowledge and abilities regarding nutrition and health increased by 24%.Keywords: TPA, healthy food, food cycle 3 days