Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

STRUKTUR KOMUNITAS GULMA PADA PERKEBUNAN KARET DI DESA SEMPADIAN KECAMATAN TEKARANG KABUPATEN SAMBAS Jumadi, Jumadi; sarbino, Sarbino; Astina, Astina
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 1: April 2015
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia karet alam merupakan komoditas strategis terutama ditinjau dari total area dan sumber devisa. Desa Sempadian merupakan salah satu daerah penghasil karet. Gulma yang tumbuh dipertanaman karet merupakan salah satu faktor yang dapat menurunkan kuantitas dan kualitas hasil. Struktur komunitas gulma perlu diketahui sebelum dilaksanakannya pengendalian gulma sebab tidak semua jenis gulma berbahaya bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui struktur komunitas gulma pada perkebunan karet  di desa Sempadian Kecamatan Tekarang Kabupaten Sambas. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan cara melakukan pengamatan langsung di lapangan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat 30 jenis gulma dari 16 family. Pada areal perkebunan karet  TBM ditemukan 19 jenis gulma dari 11 family dan pada areal perkebunan karet TM ditemukan 19 jenis gulma dari 10 family. Spesies gulma yang paling dominan pada jalur tanaman TBM adalah gulma Ischaemum rugosum salisb dengan SDR sebesar 21.27% dan pada gawangan TBM didominasi oleh gulma Rhynchospora corymbosa dengan SDR sebesar 16.27%. Selanjutnya spesies gulma yang paling dominan pada Jalur tanamanTM adalah gulma Paspalum conjugatum dengan nilai SDR 42.44% dan pada gawangan TM didominasi oleh gulma Axonopus compressus SDR sebesar 22.11%.   Kata kunci : Gulma, Perkebunan karet, Struktur komunitas
PENGARUH BOKASI DAUN KETAPANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU PADA TANAH ALUVIAL JANATI, APRIANI; ASTINA, ASTINA; DARUSSALAM, DARUSSALAM
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 6, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bokasi  daun ketapang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau pada tanah aluvial. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak, yang dimulai pada tanggal 06 Mei sampai 30 Juni 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan.Setiap perlakuan terdiri dari 3 tanaman sampel sehingga tanaman berjumlah 75 tanaman. Perlakuan tersebut adalah k1=6 %bahan organik setara 425 g/polybag, k2= 9%bahan organik setara 688 g/polybag, k3=12%bahan organik setara 1,197 g/polybag, k4= 15%/bahan organik setara 1,213 g/polybag, k5=18%bahan organik setara 1,475 g/polybag. Variabel yang diamati tinggi tanaman (cm), jumlah polong pertanaman (polong), berat kering pertanaman (g), berat polong pertanaman (g), berat biji kering pertanaman (g), volume akar (cm3), umur berbunga (HST) dan berat 100 biji (g). Hasil penelitian menunjukan pemberian bokasi daun ketapang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau pada tanah aluvial. Pemberian bokasi daun ketapang dengan dosis 9% bahan organik setara 688 g/polybag merupaka  dosis efektif untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau pada tanah aluvial.   Kata kunci:Bokasi Daun Ketapang,Kacang Hijau,Tanah Aluvial.
STRUKTUR KOMUNITAS GULMA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TANAMAN BELUM MENGHASILKAN (TBM) PADA LAHAN BERPASIR YASITA, YASINTA; SARBINO, SARBINO; ASTINA, ASTINA
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 2 (2018): April 2018
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK     Perbedaan pengelolaan di perkebunan kelapa sawit mengakibatkan perbedaan struktur komunitas gulma. Struktur komunitas gulma perlu diketahui sebelum dilaksanakannya pengendalian gulma sebab tidak semua jenis gulma merugikan bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari struktur komunitas gulma di perkebunan kelapa sawit tanaman belum menghasilkan (TBM) milik perusahaan dan perkebunan kelapa sawit TBM milik rakyat di lahan berpasir di Desa Goa Boma, Kec. Monterado. Penelitian dilakukan dengan analisis vegetasi dengan menggunakan metode kuadrat berukuran 1m x 1m. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ditemukan 29 jenis gulma yang mencakup 19 family. Pada areal kebun perusahaan ditemukan 19 jenis gulma dan pada areal kebun rakyat ditemukan 17 jenis gulma. Gulma yang memiliki Summed Dominance Ratio (SDR ) tertinggi pada  kebun perusahaan adalah Gleichenia linearis sebesar 25,29 %, Melastoma affine sebesar 13,77 %, Micania micranta  15,89, dan Nephrolepis bisserata 15,68 %. Sedangkan pada perkebunan rakyat  gulma dominan yang ditemukan yaitu Scoparia dulcis 35,45 %, Paspallum comersenii 17,50 %, Imperata cylindrica  23,57 % dan Pteridium esculentum 11,38%. Kata kunci :gulma, lahan berpasir, struktur komunitas, TBM kelapa sawit
PENGARUH KOMBINASI NUTRISI AB MIX DAN PUPUK GANDASIL D TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PEPPERMINT SECARA HIDROPONIK SAPUTRA, JOKO; ASTINA, ASTINA; HARIYANTI, AGUS
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 8, No 2 (2019): April 2019
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the effect of the combination of AB-Mix nutrition and Gandasil D fertilizer on the growth and yield of peppermint in hydroponics and obtain the best concentration of a combination of AB-Mix nutrition and Gandasil D fertilizer on the growth and yield of peppermint hydroponically. This research was conducted in Roban Village, Singkawang Tengah District, Singkawang City. It was starting from April 21, 2018 to June 8, 2018. This study used a Completely Randomized Design (CRD), which consisted of 6 treatments and 4 replications of each treatment consisting of 3 samples, so that there were 72 plants. The treatment in question is, a1: AB-Mix 75% + Gandasil D 2 g / l, a2: AB-Mix 75% + Gandasil D 4 g / l, a3: AB-Mix 75% + Gandasil D 6 g / l, a4: AB-Mix 50% + Gandasil D 4 g / l, a5: AB-Mix 50% + Gandasil D 6 g / l, a6: AB-Mix 50% + Gandasil D 8 g / l. Observation variables included the root volume (cm3), plant height (cm), number of leaves (strands), leaf chlorophyll (spad unit), fresh weight of the upper part of the plant (g), dry weight of the upper part of the plant (g). The results showed that the combination of AB-Mix nutrition and Gandasil D fertilizer could increase the growth and yield of peppermint hydroponically on the variable root volume, number of leaves, fresh weight of the upper part of the plant, top dry weight of plants and combination treatment of nutrients AB-Mix 75% + Gandasil D 2 g / l is an efficient dose to produce fresh weight in the upper part of the peppermint plant hydroponically.  Keywords: Hydroponics, Gandasil D, AB-Mix Nutrition, Peppermint.
PENGARUH MOL BATANG PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU PADA TANAH ULTISOL Handoko, Duwi; Astina, Astina; Maulidi, Maulidi
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 1: April 2015
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi pupuk cair MOL batang pisang yang terbaik bagi pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau pada tanah ultisol, yang dilaksanakan di Jalan Sulawesi Gang Keluarga Kota Pontianak. Penelitian dilaksanakan dari tanggal  27 Desember 2013 sampai dengan tanggal 27 April 2014. Metode eksperimen yang menggunakan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 6 taraf perlakuan dan 4 ulangan. Setiap perlakuan terdiri dari 4 tanaman sampel, sehingga tanaman berjumlah 96 tanaman. Perlakuan tersebut adalah t0 =  tanpa pemberian mikroorganisme lokal (MOL) batang pisang, t1 = pupuk cair mol batang pisang dengan konsentrasi 10 ml/l,                  t2 = pupuk cair mol batang pisang dengan konsentrasi 20 ml/l, t3= pupuk cair mol batang pisang dengan konsentrasi 30 ml/l, t4 = pupuk cair mol batang pisang dengan konsentrasi 40 ml/l, dan t5=  pupuk cair mol batang pisang dengan konsentrasi 50 ml/l. Variabel pengamatan meliputi : tinggi tanaman (cm), berat kering tanaman (g), jumlah polong per tanaman, volume akar (cm3), luas daun total (cm2), berat polong per tanaman (g), dan berat biji kering per tanaman (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh mol batang pisang tidak dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau kecuali terhadap luas daun total dan pemberian mol batang pisang 50 ml/l memberikan hasil yang tertinggi pada variabel luas daun total, dan pemberian mol batang pisang cenderung memberikan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik jika konsentrasinya semakin tingkatkan.
PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH AKIBAT PEMBERIAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT PADA TANAH GAMBUT HAMZAH, HAMZAH; RAHMIDIYANI, RAHMIDIYANI; ASTINA, ASTINA
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 2 (2018): April 2018
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.079 KB)

Abstract

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH AKIBAT PEMBERIAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT PADA TANAH GAMBUT Hamzah 1), Rahmidiyani 2), Astina 2)1) Mahasiswa Fakultas Pertanian dan 2) Dosen Fakultas PertanianUniversitas Tanjungpura Pontianak.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis kompos TKKS (Tandan Kosong Kelapa Sawit) yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah di tanah gambut. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 14 Juni sampai 12 Agustus 2017, penelitian dilaksanakan di Desa Punggur Besar, Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Metode yang digunakan adalah metode ekprimen lapang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan, setiap ulangan terdiri dari 4 sampel, jumlah keseluruhan sebanyak 96 tanaman. Perlakuan yang dimaksud adalah k0 = kontrol, k1 = kompos TKKS 20 g/polybag atau setara dengan 5 ton/ha, k2 = kompos TKKS 40 g/polybag atau setara dengan 10 ton/ha, k3 = kompos TKKS 60 g/polybag atau setara dengan 15 ton/ha, k4 = kompos TKKS 80 g/polybag atau setara dengan 20 ton/ha, k5 = kompos TKKS 100 g/polybag atau setara dengan 25 ton/ha. Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun per rumpun, jumlah umbi per rumpun, berat segar umbi per rumpun dan berat kering angin umbi per rumpun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos TKKS berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan tinggi tanaman pada minggu ke 8 dan jumlah daun pada minggu ke 2, 4, 6 dan 8 serta berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan berat segar umbi dan berat kering angin umbi. Tetapi pemberian kompos TKKS berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman pada minggu ke 2, 4 dan 6. Pemberian kompos TKKS 10 ton/ha memberikan hasil yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah di tanah gambut.Kata Kunci: Bawang merah, gambut, kompos tandan kosong kelapa sawit
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK AKAR BAMBU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU PADA TANAH ALLUVIAL varadibtya, friskananda dewi; astina, astina; arifin, nur
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 8, No 2 (2019): April 2019
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to investigate the effect of bamboo root extract and find the best concentration on the growth and yield of mung  bean on alluvial soil. This research was conducted in the village of Sungai Itik, Sungai Kakap District, Kuburaya. This study used a Completely Randomized Design (CRD), which consisted of a 6 treatments and 4 replication, each treatment consisting of 4 samples, so that there were 96 plants.  The treatment were : p0 = without bamboo root extract, p1 = 10 ml/l, p2 = 20 ml/l, p3 = 30 ml/l, p4 = 40 ml/ l, p5 =  50 ml/l. The variables observed were to plant height, dry weight of plants, dry root weight,  the number of productive branches, number of pods, weight of dry beans per plant, and weight of 100 dry seeds.  The results showed that the bamboo root extract has a significant  effect on plant height, dry weight of plants, the number of productive branches, weight of dry beans per plant,  number of pods but bamboo root extract did not significantly affect the weight variable of 100 dry seeds. The best growth is achieved on administration 50 ml/l of bamboo extractKeywords: alluvial soil, bamboo root extract, mung bean
PENGARUH ABU BERANGKASAN JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING Robianus, Fransiska Xaperus; Astina, Astina; Rahmidiyani, Rahmidiyani
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 2: Agustus 2015
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh abu berangkasan jagung,mendapatkan dosis abu berangkasan jagung yangterbaik terhadap pertumbuhan dan hasil okra pada tanah podsolik merah kuning. Penelitian berlangsung dari tanggal 17 Agustus – 28 November 2014,penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Metode yang digunakan adalah eksperimen lapangan dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 6 taraf perlakuan, 4 ulangan dan setiap ulangan terdapat 4 sampel tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya 96 unit tanaman. Perlakuan sebagai berikut : (a0) Tanpa pemberian abu berangkasan jagung, (a1) dosis abu berangkasan jagung 8 g/tanaman, (a2) dosis abu berangkasan jagung 11 g/tanaman, (a3) dosis abu berangkasan jagung 16 g/tanaman, (a4) dosis abu berangkasan jagung 19 g/tanaman, (a5) dosis abu berangkasan jagung 22 g/tanaman. Variabel pengamatan meliputi :tinggi tanaman, jumlah buah pertanaman, berat buah pertanaman, panjang buah, volume akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian abu berangkasan jagung  berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah buah. Pemberian abu berangkasan jagung dengan dosis 8 g/polybag merupakan dosis yang efektif terhadap pertumbuhan dan hasil okra pada tanah podsolik merah kuning.   Kata kunci : Abu Berangkasan Jagung, Okra, Podsolik Merah Kuning
KARAKTERISASI PADI BERAS MERAH ASAL KABUPATEN SEKADAU PADA FASE GENERATIF DI TANAH PODZOLIK MERAH KUNING ( PMK ) MAINANDO, MAINANDO; WASI'AN, WASI'AN; ASTINA, ASTINA
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.193 KB)

Abstract

THE GENERATIVE PHASE CHARACTERIZATION OF RED RICE FROM SEKADAU REGENCY IN RED-YELLOW PODZOLIC SOIL (RYP) Mainando (1), Wasi'an (2) and Astina (2)(1) Student at the Faculty of Agriculture and (2) Lecturers at the Faculty of Agriculture University of Tanjungpura ABSTRACTThe morphological characteristics of Ensalang and Nanga Taman of red rice needed to be record. This is to provide an identity, in the assembly of varieties with desirable characters. This research aims to determine the morphological characters of the generative phase of Ensalang and Nanga Taman red rice which were grown Red Yellow Podzolik (RYP). The research was conducted in experimental garden of the Faculty of Agriculture of Tanjungpura University Pontianak for 66 days, from June 25th to August 29th 2017. The research used a complete Randomized Design Pattern (RDP), consisting of 2 treatment rice type i,e Ensalang and Nanga Taman. Each treatment was repeated 8 times, and each replication consisted of 5 plant samples. These observation variables were flowering time, grain tip color, panicle bud, panicle type, plant height, plant age, maximum number of tillers, number of productive tillers, panicle length, 100 g weight, number of per panicle grain, yield per polybag and environmental observation. The result of the characterization of red rice morphology of Ensalang and Nanga Taman in generative phase have different characteristic and characteristic on the color of grain tip, panicle outlet, and weight of 100 grains. Quantitative character differences are based on the T test results. The same morphological characteristics between the two types of red rice rice are panicle type, plant height, panicle length ,time of flowering of plant age, number of productive tillers, number of grain of proboscis and number of paddy unhulled rice.Keywords: Generative phase, morphological character, red rice, Ensalang and Nanga Taman.
Hubungan Sikap Dan Kemampuan Kerjasama Terhadap Pembelajaran Online Menggunakan Pendekatan Tutor Teman Sebaya Astina, Astina; Hujjatusnaini, Noor
Jurnal Penelitian Sains dan Pendidikan (JPSP) Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.121 KB) | DOI: 10.23971/jpsp.v1i1.2832

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap mahasiswa dalam pembelajaran online dan mengetahui kemampuan kerjasama mahasiswa dalam pembelajaran online. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.  Jenis penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Variabel yang akan dikaji yaitu sikap mahasiswa,  kemampuan kerjasama dan hasil belajar. Data diambil melalui angket dan soal. Teknik analisis data terdiri atas tiga tahap, yaitu tahapan alisis skala likert, uji n-gain dan uji korelasi product moment.  Uji hipotesi smenggunakan korelasi product moment dengan bantuan aplikasi SPSS 21. Hasil penelitian ini menunjukkan sikap terhadap hasil belajar kognitif mahasiswa berkorelasi positif dilambangkan dengan r hitung sebesar 0,534. Kemampuan kerjasama r hitung sebesar 0,417.