Joko Suwandi
Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PERAN GANDA DAN PENGEMBANGAN KARIER GURU-GURU PEREMPUAN DI SEKOLAH MUHAMMADIYAH DI KOTA SURAKARTA Chusniatun Chusniatun; Kuswardhani Kuswardhani; Joko Suwandi
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Vol 24, No 2 (2014): JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL
Publisher : Department of Accounting Education, Faculty of Teacher Training and Education Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2317/jpis.v24i2.689

Abstract

The aims of this research gender are to describe; 1) The women teachers background at Muhammadiyah school – Surakarta have no ambition to be principal and 2) the relation with doubled role as house wife and teacher. The research subject is case study of women teachers at Muhammadiyah school-Surakarta. Data collection used is: in depth interview towards premmier sources and regarded to know their attitude carrier, while data analysis used Capacities and Vulnerabilities Analysis (CVA) technique. The research result showed that; 1)Women teachers background at Muhammadiyah school – Surakarta have no ambition to be principals, the reasons are; a) Carrier development system and principal candidates recruitment process is conducted by Dinas or foundation is not transparent; b) The role as house wife spend too much times and energy. 2) The conducting of doubled role of women teachers as house wife created role conflict in her profession, thus, structural carrier development did not do in good way.
PENERAPAN TEORI ATRIBUSI WEINER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL Joko Suwandi
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Vol 22, No 2 (2012): JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL
Publisher : Department of Accounting Education, Faculty of Teacher Training and Education Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2317/jpis.v22i2.852

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk; (1) meningkatkan pemahaman tentang analisis pendapatan nasional dengan menerapkan Teori Atribusi Weiner, (2) sejauh mana peningkatan hasil belajar mahasiswa dari penerapan Teori Atribusi Weiner, dan (3) bagaimana tanggapan mahasiswa terhadap penerapan Teori Atribusi Weiner.Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model alir dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari kegiatan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian Mahasiswa semester IIa tahun ajaran 2006-2007 penempuh mata kuliah Ekonomi Makro. Pengumpulan data menggunakan observasi, angket, tes dan wawancara, sedangkan analisis data menggunakan analisis interaktif dari Milles Huberman.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penerapan Teori Atribusi Weiner yang disisipkan dalampembelajaran langsung dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang analisis pendapatannasional; (2) penerapan Teori Atribusi Weiner meningkatkan hasil belajar mahasiswa sebesar 58poin, yaitu dari rata-rata 35,43 menjadi 93,43; (3) tanggapan mahasiswa terhadap penerapan Teori Atribusi Weiner sangat positif. Penerapan Teori Atribusi Weiner yang disisipkan dalam pembelajaran langsung dilakukan dengan prosedur; (1) lakukan penilaian atas hasil kerja mahasiswa secara langsung dan beri komentar dan penguatan verbal dan non-verbal untuk memberikan persepsi keberhasilan dan kegagalan. Bangga apabila hasil pekerjaannya benar dan akan malu apabila pekerjaannya tidak benar; dan (2) tumbuhkan ego-involvement di kelas dengan menyadarkan bahwa tugas yang dibebankan menjadi pertaruhan harga diri. Upaya yang dilakukan dengan menunjukkan secara terbuka atas hasil pekerjaan mahasiswa di depan kelas.
PEDAGANG KAKILIMA (PKL) DI KOTA SURAKARTA: Persepsi Masyarakat dan Alternatif Penanganannya Joko Suwandi
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Vol 22, No 1 (2012): JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL
Publisher : Department of Accounting Education, Faculty of Teacher Training and Education Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2317/jpis.v22i1.879

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui persepsi masyarakat kota Surakarta tentang ke-beradaan PKL sebagai sektor usaha informal ditinjau dari aspek ekonomis, sosial dan hukum, serta mengumpulkan alternatif saran/pendapat penanganan PKL agar keberadaannya bernilai positif bagi pembangunan kota.Variabel penelitian adalah persepsi, Dasar persepsi ; pendidikan, sosial, dan motivasi sebagai variabel bebas (X) dan aspek tinjauan; ekonomi, sosial dan hukum sebagai variabel tergantung (Y). Pengumpulan data menggunakan daftar angket berstrukturPopulasi meliputi; seluruh warga kota yang berumur 15 tahun keatas (357.522 jiwa). Sampel acak menggunakan kombinasi purposive-stratified-quota sampling. Tempat komunitas sampel meliputi; kantor, jalan, pasar/pusat pertokoan, sekolah, dan tempat lainnya sebanyak 200 responden.Analisa data menggunakan statistik deskriptif. Analisis korelasi dan regresi partial variabel X dan Y menghasilkan kesimpulan; semakin tinggi tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, jumlah pendapatan, jabatan sosial/ketokohan dan motivasi warga, mereka akan mempersepsi lebih positif keberadaan PKL, baik dari tinjauan aspek ekonomi, sosial dan hukum, walaupun tidak dominan. Analisis deskripsi menyimpulkan; menurut tinjauan aspek ekonomi, PKL sebaiknya di pertahankan dan diberdayakan karena berdampak positif pada perekonomian kota. Menurut tinjauan dari aspek sosial, keberadaan PKl berdampak negatif terhadap keindahan kota dan memicu peningkatan arus urbanisasi, tetapi berdampak positif terhadap penurunan angka pengangguran. Dari tinjauan aspek hukum, PKL dinilai sebagai usaha yang ‘liar’, tidak berijin usaha dan menempati lahan bukan peruntukan.Alternatif penanganan; Pemkot cq. Dinas Pengelola PKL harus secara konsisten melakukan penataan, pembinaan, penyuluhan dan pemberdayaan terprogram agar keberadaan PKL mampu mendukung program pembangunan kota.
MODEL PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA SURAKARTA (Upaya Mendukung Program Aksi Kota Kreatif) Joko Suwandi; Budi Sutrisno
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Vol 27, No 2 (2017): JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL
Publisher : Department of Accounting Education, Faculty of Teacher Training and Education Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2317/jpis.v27i2.5723

Abstract

The research aimed to describe the model of PKL coaching held by Surakarta City Government in the shape of arranging coaching (empowerment) model with several programmed and sustainable approaches, so that it could assure people economic activity settlement and support city development program, including Creative City Action Program. This study explored and described PKL coaching clinic held by Surakarta City Government, and the result would be a material for appropriate coaching model development. The data collection methods were documentation and in-depth interview with key source person, after that the data to be analyzed with SWOT and critical analysis.  The results revealed: 1) coaching and counseling in the shape of PKL is currently not effective; 2) the program cannot fully assist to get capital loan. 3) The City Government provides shelter, chart, tent, and umbrella as free facilities; 4) The SIP will be issued soon; 5) administer events that involving PKL such as night selling centre GALABO, Night market in Ngarsopuro, Car Free Day in Slamet Riyadi and Pucangsawit street, Sunday Market in Manahan Stadium.
KOREKSI ANGGAPAN BAZAAR ECONOMY, ORDER DAN REGULATION THEORY PADA ORIENTASI USAHA PKL KOTA SURAKARTA PASCA KRISIS MONETER Joko Suwandi
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Vol 23, No 1 (2013): JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL
Publisher : Department of Accounting Education, Faculty of Teacher Training and Education Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2317/jpis.v23i1.843

Abstract

The particular objective of this research is to describe the orientation shift trend of vendor sellers business in Surakarta city prior, during and post the monetary crisis in order to obtain rectification of Bazaar Economy of Clifford Geertz, and Order Theory and Regulation Theory of Evers. H.D. This qualitative research of case study tried to describe the condition, activity and the development of vendor sellers’ orientation in Surakarta before (1997), during (1997 to 2004) and after monetary crisis (2004-recently) occurred in Indonesia, particularly in Surakarta city. The place of the research is in Surakarta city with the following data source; vendor sellers with all their activities, all the former public officials and officials associated to vendor sellers during and after the monetary crisis. The participants are selected through purposive sampling integrated with snowball sampling using key informant. The data are analyzed using interactive analysis from Miles and Huberman, through three stages activity namely, data reduction, data display, and conclusion drawing/verification. The conclusions of this research are as follows; 1) the vendor sellers’ orientation prior and during the monetary crisis comply to the informal sectors characteristics according to Clifford Geertz’s Bazaar Economy and Order Theory and Regulation Theory of Hans-Dieter Evers but the characteristics on post-monetary crisis have altered; 2) The vendor sellers’ characteristics after the monetary crisis can be classified into two namely the static group and dynamic group. The first group is dominated by vendor sellers, who have capital, management limitation and their business as subsistence. The later group is dominated by vendor sellers who have big capital, administered using modern management and have become the business to increase welfare. The inclination of orientation shift of vendor sellers in Surakarta city is developing slowly and developmental.
EVALUASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DALAM MEMBEKALI KOMPENTENSI CALON GURU joko suwandi; Rasianan Muhammad Sidik
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Vol 26, No 1 (2016): JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL
Publisher : Department of Accounting Education, Faculty of Teacher Training and Education Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2317/jpis.v26i1.2131

Abstract

Sesuai Permendiknas No. 16 Tahun 2007, kegiatan PPL merupakan ajang untuk membentuk dan membina kompetensi yang dipersyaratkan oleh profesi kependidikan. Pertanyaan penelitian ini adalah sudah sesuaikah pelaksanaan PPL telah memberikan bekal kompetensi bagi calon guru ? Sehingga tujuan penelitian ini adalah; 1) untuk mengevaluasi pelaksanaan PPL dalam memberikan bekal kompetensi guru pada mahasiswa; (2) mengetahui berbagai hambatan dalam pelaksanaan PPL.Penelitian deskriptif kualitatif ini menggunakan sumber data mahasiswa Pendidikan Akuntansiyang telah melakukan PPL dan dokumen yang berhubungan dengan pelaksanaan PPL. Data dikunpulkan menggunakan angket, wawancara, dan dokumentasi. Untuk menguji validitas data digunakan model triangulasi sumber dan triangulasi metode. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif.Hasil penelitian ini antara lain: 1) Observasi sekolah memberikan informasi dan kesempatan mengobservasi secara langsung lingkungan sekolah dan kelas; 2) Sebagian besar mahasiswa mengajar mata pelajaran non-akuntansi dan non-ekonomi yang tidak sesuai dengan program studinya; 3) Kesempatan latihan mengajar terbimbing dinilai kurang, rata-rata hanya 2 kali, dan sebagian tidak pernah mendapatkan bimbingan secara khusus baik dari guru pamong; 4) Kesempatan latihan mengajar mandiri 4 kali lebih; 5) pengalaman menyusun RPP cukup; 6) Mahasiswa cukup mendapat pengalaman tugas di luar praktik mengajar, khususnya piket dan membantu kegiatan ekstra kurikuler; 7) Hasil penguasaan standard dan kompetensi dasar guru cukup memadai, 8) Mahasiswa masih banyak yang mengambil mata kuliah teori di semester bawah, 9) Kuliah teori di kampus sangat menganggu konsentrasi mahasiswa, 10) Penguasaan dan kemampuan menerapkan metode dan media pembelajaran sangat kurang.
Sosialisasi Fenomena Academic Dishonesty Dalam Pembelajaran Daring di SMK Bisnis dan Manajemen Surya Jatmika; Joko Suwandi; Jarot Tri Bowo Santoso; Faizah Laila Oktaviana; Mutiara Karima
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 5 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/matappa.v5i1.1722

Abstract

Pembelajaran secara daring dengan minimnya penjelasan dari guru maupun minimnya pendampingan dari orang tua menyebabkan adanya peluang untuk terjadinya academic dishonesty. Pada pendidikan menengah kejuruan masih minim sosialisasi mengenai academic dishonesty termasuk di SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara. Pengabdian ini bertujuan untuk (1) menyosialisasikan tentang konsep dasar academic dishonesty dalam pembelajaran daring. (2) menyosialisasikan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kecurangan akademik dilihat dari dimensi pentagon fraud (tekanan, kesempatan, rasionalisasi, kemampuan, dan arogansi). (3) menyosialisasikan cara-cara untuk mengantisipasi perilaku kecurangan akademik (academic dishonesty) dalam pembelajaran daring. Bentuk fenomena perilaku kecurangan akademik yang dominan dalam pembelajaran daring di SMK, berupa perilaku menyontek saat ujian, bekerjasama saat ujian, maupun mengerjakan tugas individu secara bersama-sama. Bentuk-bentuk kecurangan akademik, saat ini ada sebelas bentuk kecurangan akademik, meliputi: penyuapan, menyontek, penipuan, fabrikasi, peniruan identitas (dikenal dengan ghostwriting), plagiarisme/penjiplakan, pelanggaran profesi, sabotase, penyalahgunaan kerahasiaan, membantu & bersekongkol, dan penelitian yang tidak tepat. Berdasarkan hasil telaah dan penelusuran literatur untuk alasan dominan siswa SMK melakukan kecurangan akademik saat pembelajaran daring adalah rasionalisasi, adanya tekanan, dan adanya peluang. Terdapat 13 alternatif cara yang dapat digunakan oleh guru/pendidik untuk mengantisipasi dan meminimalisasi terjadinya kecurangan akademik dalam pembelajaran daring. kegiatan pengabdian masyarakat ini sukses dan berhasil menambah wawasan bagi guru untuk semakin memperbaiki kualitas penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Academic dishonesty on online learning among vocational high school students Surya Jatmika; Joko Suwandi; Jarot Tri Bowo Santoso; Faizah Laila Oktaviana; Mutiara Karima
International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol 11, No 4: December 2022
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijere.v11i4.22507

Abstract

This study described the academic dishonesty phenomenon in accounting subject online learning at the business and management vocational high schools and identify the factors that influenced students to commit academic dishonesty. This was case study research with a qualitative approach. The participants were four teachers and six students from accounting and institutional finance classes. The data were collected using interviews and documentation, then being analyzed using interactive analysis techniques. The results showed that most students’ academic dishonesty behaviors were cheating and collaborating during examinations or assignments and doing individual assignments together. Several factors related to academic dishonesty among students include: i) Rationalization, stating rational reasons about the teacher not explaining the material thoroughly, which impacted students’ lack of material understanding; ii) Pressure, which comes from a desire within the students and parents’ demands to get good grades; iii) Opportunity, which arises due to the lack of direct teacher supervision on students’ work and the openness of internet access; and iv) Lack of academic ability, showing that the students who commit academic dishonesty are usually lacking in terms of academic ability.
Optimalisasi Penggunaan Digital Marketing Melalui Sosial Media dan E-Commerce pada Industri Kecil Menengah di Desa Kingkang, Kabupaten Klaten Suranto Suranto; Dhany Efita Sari; Sabar Narimo; Titik Ulfatun; Rochman Hadi Mustofa; Joko Suwandi; Muhammad Fahmi Johan Syah; Surya Jatmika; Tri Nur Wahyudi; Mohammad Chairil Asmawan; Yovi Annang Setiyawan; Habil Azhar Hendawan
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6, No 1 (2022): April 2022
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.776 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v6i1.2473

Abstract

ABSTRACTSmall and Medium Industries (SMIs) have an important role in realizing community development and welfare. In the current Industry 4.0 era, SMIs are required to keep up with technological developments, including SMIs players who must be able to use digital media as the main support for their business success. To support SMIs in optimizing the use of digital marketing, it is necessary to have effective assistance activities. The community service activities are in partnership with the assisted SMIs in Kingkang Village, Wonosari, Klaten. These activities focus on assisting SMIs in increasing promotion and sales through digital media business accounts, namely Instagram and Shopee e-commerce. The method used is to provide direct assistance in creating and managing business accounts. The assistance was done for one month with 13 sessions. The results of this program show that 100% of SMIs in Kingkang Village have had an Instagram business account and 70% of them have a Shopee account. SMIs are proven to have understood the use and management of these two digital media as promotion and sales media. Furthermore, SMIs felt the improvement in skills in how to use various features on Instagram and Shopee. Suggestions after these assistance activities are the need for follow-up activities with continuous guidance in using digital marketing effectively and optimally so it can support marketing activities and increase sales of SMIs’ businesses.Keywords: digital marketing, small and medium industries, Instagram for Business, Shopee.ABSTRAKIndustri Kecil Menengah (IKM) memiliki peran penting dalam mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Di era Industri 4.0 saat ini, IKM dituntut untuk terus mengikuti perkembangan teknologi, diantaranya pelaku IKM di mana mereka harus bisa memanfaatkan media digital sebagai pendukung utama kesuksesan usahanya. Untuk menunjang IKM dalam optimalisasi penggunaan digital marketing, maka diperlukan adanya kegiatan pendampingan yang efektif. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bermitra dengan IKM binaan yang ada di Desa Kingkang, Wonosari, Klaten. Kegiatan ini berfokus pada pendampingan IKM dalam peningkatan promosi dan penjualan melalui akun bisnis media digital yaitu Instagram dan e-commerce Shopee. Metode yang digunakan yaitu dengan memberikan pendampingan langsung pembuatan dan pengelolaan akun bisnis. Pendampingan dilakukan selama satu bulan dengan 13 sesi. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa 100% IKM di Desa Kingkang telah memiliki akun bisnis Instagram dan 70% memiliki akun Shopee. IKM terbukti sudah memahami penggunaan dan pengelolaan kedua media digital tersebut sebagai media promosi dan penjualan. Selain itu, IKM merasakan adanya peningkatan keterampilan tentang cara penggunaan berbagai fitur di Instagram dan Shopee. Saran setelah kegiatan pendampingan adalah perlunya kegiatan tindak lanjut dengan pembinaan berkelanjutan di dalam menggunakan pemasaran digital secara efektif dan optimal sehingga dapat mendukung kegiatan pemasaran dan meningkatkan penjualan usaha IKM.Kata Kunci : digital marketing, industri kecil menengah, Instagram Bisnis, Shopee.
Pengembangan Usaha Kelompok Bina Usaha Ekonomi Keluarga Aisyiyah (BUEKA) PDA Sukoharjo Melalui Pemasaran Digital Berbasis Internet Joko Suwandi; Surya Jatmika; Ahmad Chamsudin; Faizal Makhrus
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.917 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v6i2.2499

Abstract

The Covid-19 pandemic has been able to change consumer behavior in shopping. From those who have to go directly to traders to market stalls, shops or stalls, now with the help of sophisticated high-tech internet-based equipment, they can choose products through digital tracking facilities, transact and make payments through online applications and e-payments. This change was addressed by the UMS PKM team together with the Sukoharjo PDA Economic and Employment Council as partners to empower the businesses of Aisyiyah women assisted by BUEKA to change service strategies according to consumer demands. The programs carried out include; increasing human resources in carrying out marketing strategies for business products in the digital era, digitizing marketing and product placement on the Shopee and Facebook Marketplaces. The PKM program was successful; 1) Increase the insight of BUEKA fostered business actors about the demands of modern marketing and the interest in implementing them in their business development; 2) As many as 46% of BUEKA fostered businesses have been able to create digital advertisements and place their products on the Shopee marketplace and display them on Youtube; and 3) Increase sales volume by 20%.Pandemi Covid-19 telah mampu mengubah perilaku konsumen dalam berbelanja. Dari yang harus mendatangi pedagang langsung ke lapak pasar, toko atau warung, sekarang dengan bantuan kecanggihan peralatan berteknologi tinggi berbasis internet bisa memilih produk lewat fasilitas lacak digital, bertransaksi dan melakukan pembayaran melalui aplikasi online dan e-payment.  Perubahan ini disikapi oleh tim PKM UMS bersama Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan PDA Sukoharjo sebagai mitra untuk memberdayakan usaha ibu-ibu Aisyiyah binaan BUEKA untuk merubah strategi layanan sesuai tuntutan konsumen. Program yang dilakukan meliputi; peningkatan SDM dalam melakukan strategi pemasaran produk usaha di era digital, digitalisasi pemasaran dan penempatan produk di Marketplace Shopee dan Facebook. Program PKM ini berhasil; 1) Meningkatkan wawasan pelaku usaha binaan BUEKA tentang tuntutan pemasaran modern dan minat untuk menerapkan dalam pengembangan usahanya; 2) Sebanyak 46% pelaku usaha binaan BUEKA telah mampu membuat iklan digital dan menempatkan produknya di marketplace Shopee dan menampilkan di Youtube; dan 3) Meningkatkan volume penjualan sebesar 20%.