Adolescence is a phase of self-discovery, where high curiosity often drives them to try new things, including behavior that threatens reproductive health. Lack of information and strong environmental influences can increase the likelihood of adolescents engaging in risky behavior, such as premarital sex, which has the potential to cause Sexually Transmitted Infections (STIs), Unintended Pregnancy (KTD), and HIV/AIDS. Therefore, an effective and interesting educational strategy is needed, one of which is through animated videos, which can be an effective educational strategy to present information interactively, help adolescents understand their limitations, and make wiser decisions. The research design was a pretest-posttest one group design with a sample of 87 respondents using a purposive sampling technique. The research instrument used animated videos and questionnaire sheets. The results obtained before being given health education, the average knowledge of reproductive health was 9.21, while knowledge after being given health education was 15.85. Based on the Wilcoxon Rank statistical test, p-value 0.000 or less than <0.05, Ho is rejected and Ha is accepted. This shows that there is a difference in knowledge before and after being given health education about reproductive health with animated video media at SMK Negeri H. Moenadi Ungaran. ABSTRAK Masa remaja merupakan fase pencarian jati diri, dimana rasa ingin tahu yang tinggi sering kali mendorong mereka untuk mencoba hal-hal baru,termasuk berperilaku yang mengancam kesehatan reproduksi. Minimnya informasi dan pengaruh lingkungan yang kuat dapat meningkatkan kemungkinan remaja terlibat dalam perilaku berisiko, seperti hubungan seksual pranikah, yang berpotensi menimbulkan Infeksi Menular Seksual (IMS), Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD), dan HIV/AIDS. Oleh karena itu, diperlukan strategi edukasi yang efektif dan menarik, salah satunya melalui video animasi, yang dapat menjadi strategi edukasi yang efektif untuk menyajikan informasi secara interaktif, membantu remaja memahami keterbatasan mereka, dan membuat keputusan yang lebih bijak. Desain penelitian ini adalah experiment quasy with pretest- posttest one group design dengan sampeliberjumlah i87irespondenidenganiteknik purposive sampling. Instrumen penelitian mengunakan video animasi dan lembar kuesioner. Didapatkan hasil sebelum diberikan pendidikan kesehatan rata-rata pengetahuan kesehatan reproduksi sebesar 9,21, sedangkan pengetahuan setelah diberikan pendidikan kesehatan sebesar 15,85. Berdasarkan uji statistik Wilcoxon Rank p-value 0,000 atau kurang dari <0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini menunjukan bahwa ada perbedaan pengetahuan sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang kesehatan reproduksi dengan media video animasi di SMK Negeri H. Moenadi Ungaran. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi dasar dalam melakukan penelitian selanjutnya dengan menganalisis efektifitas media edukasi lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja yang harapannya dengan pengetahuan yang cukup memadai akan membangun sikap dan perilaku penjagaan kesehatan reproduksi remaja dengan baik