Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

INVENTARISASI PENYAKIT DAUN PADA TEGAKAN GMELINA (Gmelina arborea Roxb) DI KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH zulkaidhah zulkaidhah; Ambar Kusumawati; Yusran Yusran; Dewi Wahyuni Rahmawati; Wardah Wardah; Retno Wulandari
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 22, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v22i1.6475

Abstract

Gmelina arborea Roxb merupakan jenis tanaman hutan yang memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan sebagai tanaman rehabilitasi. Namun salah satu faktor pembatas yang menjadi kendala dalam pengembangan G.arborea adalah serangan hama dan penyakit. Informasi penyakit yang merusak akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan untuk tindakan pengendalian dan pencegahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis - jenis patogen penyebab penyakit daun, gejala serangan, frekuensi serangan, serta intensitas serangan pada tegakan gmelina di Kabupaten Sigi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah patogen penyebab penyakit daun pada tegakan gmelina ada 2 jenis yaitu jamur Phomopsis sp. penyebab penyakit bercak daun dengan gejala serangan yaitu terdapat bercak pada permukaan daun yang tidak beraturan berwarna coklat kekuningan dengan pinggiran berwarna lebih gelap dan jamur Phytopthora sp. penyebab penyakit hawar dengan gejala serangan berupa bercak kehitaman pada tangkai atau tulang daun, berwarna cokelat tua atau hitam dengan bintik putih di tengah. Frekuensi serangan penyakit pada tegakan gmelina sebesar 88,6% dan intensitas serangannya mencapai 45,5% dengan kriteria kerusakan tergolong dalam rusak sedang.
KAJIAN KOMUNITAS RAYAP AKIBAT ALIH GUNA HUTAN MENJADI AGROFORESTRI DI TAMAN NASIONAL LORE LINDU, SULAWESI TENGAH (Termites Community Impact of Forest Conversion to Agroforestry in Lore Lindu National Park, Central Sulawesi) Zulkaidhah Zulkaidhah; Musyafa Musyafa; Soemardi Soemardi; Suryo Hardiwinoto
Jurnal Manusia dan Lingkungan Vol 21, No 2 (2014): Juli
Publisher : Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jml.18546

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji komunitas rayap akibat alih guna hutan dan hubungannya dengan faktor lingkungan. Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2011 sampai Juni 2013. Dilaksanakan di wilayah Taman Nasional Lore Lindu di sekitar Desa Rahmat, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi. Pengamatan rayap dilakukan dengan menggunakan metode transek. Parameter yang diamati adalah parameter lingkungan, iklim mikro, sifat fisik dan kimia tanah. Total diversitas rayap yang ditemukan adalah 20 spesies, yang terdiri dari 15 spesies pada hutan primer, 15 spesies pada hutan sekunder dan 8 spesies pada agroforestri. Biomassa pohon tertinggi pada hutan primer (620,91 Mg/ha), nekromas dan jumlah seresah tertinggi pada hutan sekunder yaitu masing-masing 8,22 Mg/ha dan 19 Mg/ha. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa alih guna hutan menjadi agroforestri diikuti oleh perubahan komunitas rayap. Suhu tanah dan suhu udara meningkat setelah alih guna hutan. ABSTRACTThis study was conducted to evaluate the termines community impact forest conversion  and its relation with the environmental factors.  It was conducted from December 2011 to June 2013 and implemented in Lore Lindu National Park located in around of Rahmat village, subdistrict of Palolo, district of Sigi.  The observation of termites community was performed using method of transect.  The measured parameters were environmental parameters, microclimate, and physic and chemical characteristics of the soil.  There were 20 species found totally, consisted of 15 species in primary forest, 15 species in secondary forest, and 8 species in agroforestry.  The highest biomass of tree in primary forest was 620.90 Mg/ha, whereas the necromass and highest amount of litter in secondary forest were respectively 8.22 Mg/ha and 19 Mg/ha.  Land use change in TN.Lore Lindu was alearly followed by the change of termites diversity. The soil and water temperatures were increased.
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Sekitar Hutan Pendidikan Universitas Tadulako melalui Pemanfaatan Lahan Kosong Menjadi Kebun Bibit Desa Edha Zulkaidhah; Abdul Hapid; Rukmi Rukmi; Hamka Hamka; Dewi Wahyuni; Erniwati Erniwati; Muthmainnah Muthmainnah
Jurnal Mitra Prima Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Mitra Prima
Publisher : Mitra prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hutan Pendidikan Universitas Tadulako ditetapkan sebagai hutan dengan tujuan khusus pada kawasan hutan produksi terbatas yang terletak di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah seluas ± 1.813 hektar sebagai hutan pendidikan dan pelatihan sejak tanggal 26 Agustus 2016. Lokasinya berbatasan langsung dengan Desa Wombo Kalonggo Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Keberadaan masyarakat di sekitar Hutan Pendidikan pada umumnya menggantungkan hidupnya pada hasil-hasil hutan sebagai sumber perekonomian keluarga yang mengakibatkan tingkat ketergantungan masyarakat terhadap kawasan hutan masih sangat tinggi. Salah satu upaya yang bisa ditempuh untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan menggalakkan Kebun Bibit Desa (KBD). KBD dianggap bisa menjadi solusi untuk rehabilitasi hutan dan lahan melalui pemberdayaan masyarakat. Tujuan yang ingin dicapai dalam program pengabdian ini adalah Peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan lahan kosong menjadi Kebun Bibit Desa. Metode yang digunakan adalah penerapan IPTEKS seperti penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. Pendekatan metode melalui persuasif-edukatif-komunikatif-partisipatif. Penyuluhan dan pelatihan yang dilakukan diantaranya akan menjelaskan tentang: pengelolaan KBD melalui teknik pembibitan tanaman kehutanan dan tanaman MPTS yang baik sehingga bisa menghasilkan bibit yang berkualitas, pembibitan dengan menggunakan benih yang berkualitas dan terseleksi, penggunaan media tanam yang baik dan Teknik sambung pucuk serta cara pengolahan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik. Hasil pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat di sekitar kawasan Hutan Pendidikan melalui kegiatan pengelolaan Kebun Bibit Desa (KBD). Luaran yang akan dicapai adalah satu artikel ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi Sinta serta peningkatan keberdayaan mitra sasaran dalam pengetahuan, keterampilan, produk dan pendapatan mereka.
Pertumbuhan semai saga (Adhenanthera pavonina L.) terhadap pemberian dosis pupuk organik daun lamtoro pada media tumbuh tanah tailing Fajar, Muh Sultan; Muslimin; Taiyeb, Asgar; Zulkaidhah; Yusran; Megawati, Kartika
Jurnal Bisnis Kehutanan dan Lingkungan Vol. 1 No. 2: (January) 2024
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/jbkl.v1i2.2024.513

Abstract

The Saga plant (Adhenanthera pavonina L) is a plant that can be used in all parts of the plant, from seeds, wood, bark, stems and leaves. To support the growth of saga seedlings, planting media is needed that contains sufficient nutrients. Providing organic fertilizer can improve the physical, chemical and biological properties of the soil, and can increase the availability of nutrients in the soil. This research was carried out for three months, namely March to June 2023, at the Arboretum Nursery of the Faculty of Forestry, Tadulako University. This research used a Completely Randomized Design (RAL) method with 3 treatments and 7 replications so there were 21 research units. The treatments given were P0= Control, P1=Lamtoro Fertilizer 100 gr/polybag, P2=Lamtoro Fertilizer 150 gr/polybag. Observation parameters were seedling height, stem diameter, and number of leaves. Data were analyzed using analysis of variance (F test). If based on the analysis of variance (F test) there is a significant effect, then the Least Significant Difference (BNT) test is continued at the 5% level. The results of the research showed that treatment with various doses of lamtoro leaf organic fertilizer on ex-mining planting media had a significant effect on the increase in height, diameter and number of leaves on saga seedlings (Adhenanthera pavonina L.). Based on the results of the 5% significant difference test (BNJ), it shows that the average increase in height and diameter of saga seedlings in treatment P2 is significantly different from treatments P1 and P0, but the average leaf growth in treatment P2 is not significantly different. significantly different. significantly different from P1, but significantly different. against P0. The average height increase results are P2=7.4, P1=5.3, P0=2.9. Average increase in diameter P2=2.24mm, P1=0.9mm, P0=0.6mm. The average increase in number of leaves was P2=22.42, P1=20.17 and P0=8.71.
Pengelolaan Pembibitan Tanaman Kehutanan dalam Mendukung Kegiatan Rehabilitasi Lahan: Forestry Plant Nursery Management in Support of Land Rehabilitation Activities Zulkaidhah, Zulkaidhah; Wahyuni, Dewi; Hapid, Abdul; Rahmawati, Rahmawati
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 1 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i1.8232

Abstract

Quality seedlings are characterized by their ability to adapt to their environment, grow well when planted, and are healthy and uniform. The quality of seedlings will determine the quality of future plants that play a role in land rehabilitation activities. Land rehabilitation activities preferably involve farmer groups from the local community, especially those around the location of the activity. The involvement of the surrounding community can increase community participation in plant maintenance. The purpose of the service is to help village communities living around the Production Forest area of KPH Sivia Patuju through increased knowledge of Nursery Management. Extension activities are carried out using the method of delivering material to individuals, groups, and masses while training through lectures, discussions, and tutorials. The results of the service consisted of counseling activities in the form of material on seed scarification and the use of good planting media. Training activities consist of how to make solid and liquid organic fertilizers. The community service activities provided good results in nursery management characterized by maximum seedling growth. The success of the nursery is evidence of an increased understanding of the community.
Effect of Growing Media Composition and Watering Intervals on the growth of Gmelina arborea Roxb seedlings Diah Rifdha Fadilah; Zulkaidhah; Rahmawati; Retno Wulandari; Yusran; Gilang Ramahdhan Syahputra
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 1 (2025): January
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i1.9963

Abstract

Gmelina arborea Roxb is one type of forestry plant that has the potential to be cultivated. This is because in addition to having a high economic value, Gmelina arborea Roxb is a plant that is able to grow in critical areas and has a short life cycle. In addition, Gmelina arborea Roxb is one type of wood that has high productivity, high economic value, has a wide natural distribution, has a large genetic variation, can be bred easily, easy to master cultivation techniques, and is resistant to pests and diseases. The purpose of this study was the effect of planting media composition and watering interval on the growth of Gmelina arborea Roxb seedlings. The study used a complete randomised design (RCD) factorial pattern consisting of two factors: The first factor: the composition of planting media, the second factor: watering interval. The results showed that the treatment of media composition and watering intensity treatment and the combination of treatments had a significant effect on the growth of gmelina seedlings. The treatment with the composition of 750 g soil and 250 g cocopeat with watering intensity once a day gave the best results for the growth of gmelina seedlings.