Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

PERANCANGAN DAN REALISASI BANDPASS FILTER DENGAN METODE OPEN LOOP SQUARE RESONATOR UNTUK MICROWAVE LINK Naufal Rizki Rinditayoga; Dian Widi Astuti
Jurnal Teknologi Elektro Vol 7, No 3 (2016)
Publisher : Electrical Engineering, Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.282 KB) | DOI: 10.22441/jte.v7i3.891

Abstract

Dalam  dunia  telekomunikasi,  antena  parabola ini  dipakai  oleh  perangkat  yang dinamai  perangkat  transmisi  radio  microwave (gelombang  mikro) point  to  point.  Microwave link  sendiri  merupakan  sistem  komunikasi  yang  menggunakan  gelombang  radio  pada  rentang frekuensi gelombang mikro untuk mengirimkan video, audio, atau data antara dua lokasi yang terpisah, yang dapat digunakan hanya beberapa meter sampai dengan beberapa kilometer. Untuk mendukung    teknologi  tersebut,  tidak  lepas  dari  sebuah  yang  bernama  filter.  Filter  sendiri merupakan salah satu komponen penting dalam komunikasi wireless.Dasar  penelitian  ini  yaitu  bertujuan  untuk  membuat  sebuah  bandpass  filter  yang  dapat meloloskan frekuensi pada microwave link yaitu pada frekuensi 7,1 GHz – 7,7 GHz. Dari hasil pengukuran respon filter pada alat vector network analyzer didapatkan hasil yang berbeda antara spesifikasi,  simulasi  dan  fabrikasi.  Hasil  dari  penelitian  ini  Bandpass  filter  bekerja  pada frekuensi 7,1 – 7,7 GHz. Pada hasil simulasi menggunakan HFSS didapatkan nilai return loss (S11)  filter  sebesar  -27,48 dB  dan  insertion loss (S21)  sebesar  -0,43 dB. Sedangkan pada hasil pengukuran  menggunakan  VNA  didapatkan  nilai  return  loss  (S11)  filter  sebesar  -28,2  dB  dan insertion loss (S21) sebesar -0,53 dBKata  kunci  :  Bandpass  filter,    Open  Loop  Square  Resonator,  Microwave  link
PERANCANGAN JARINGAN FTTH KONFIGURASI BUS DUAL STAGE PASSIVE SPLITTER UNDERGROUND ACCESS DI CLUSTER MISSISIPI, JAKARTA GARDEN CITY Alven Delano; Dian Widi Astuti
Jurnal Teknologi Elektro Vol 8, No 3 (2017)
Publisher : Electrical Engineering, Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1157.61 KB) | DOI: 10.22441/jte.v8i3.2188

Abstract

Provider telekomunikasi di Indonesia mulai gencar meningkatkan penetrasi fixed broadband melalui kabel fiber optik dengan teknologi passive optical network (PON). Tantangan penyediaan fixed broadband ini membutuhkan kecepatan dan juga pembangunan jaringan broadband yang handal untuk meminimalisir biaya dan juga redaman (loss). Metodologi yang digunakan dalam perancangan jaringan akses FTTH dalam penelitian ini menggunakan konfigurasi bus dikarenakan memiliki kelebihan dalam kemudahan instalasi serta menggunakan dual stage passive splitter karena dapat memaksimalkan panjang kabel hingga 20 km. Hasil penelitian ini didapatkan link budget untuk high level design sebesar 22,65 dB upstream dan 21,54 dB downstream, low level design sebesar 22,74 dB upstream dan 22,59 dB downstream, dan as built sebesar 22,62 dB upstream dan 22,49 dB downstream. Sedangkan untuk daya sensitivitas yang didapatkan untuk high level design sebesar -23,39 dBm upstream, -22,35 dBm downstream, low level design -23,44 dBm upstream, -22,38 dB downstream, dan as built sebesar -23,43 dBm upstream, -22,37 dBm downstream. Jika dilihat dari biaya untuk high level design terhadap as built terjadi perubahan sebesar 22%, low level design terhadap as built terjadi perubahan sebesar -1%, atau meningkat 1% dari perancangan low level design.Kata Kunci— PON, GPON, fiber to the home, Passive Splitter, Link Budget
Substrate Integrated Waveguide Bandpass Filter with Complementary Split Ring Resonator at 2.45 GHz Dian Widi Astuti; Sis Yasin Darmanik; Muslim Muslim; Mudrik Alaydrus
Proceeding of the Electrical Engineering Computer Science and Informatics Vol 5: EECSI 2018
Publisher : IAES Indonesia Section

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.556 KB) | DOI: 10.11591/eecsi.v5.1625

Abstract

Interferences between two applications should be avoided by using a filter. At present, the miniaturized filter is one of the requirement besides good quality and low insertion loss. The sixteenth-mode substrate integrated waveguide (SMSIW) is proposed by using a complementary split-ring resonator (CSRR) to fulfill miniaturized of filter. The filter design used two of sixteenth-mode SIW (SMSIW) that reduced 15/16 of the circular regular SIW. The frequency center filter design is at 2.5 GHz. The simulation result shows insertion loss value at 0.2 dB and return loss value at 29 dB, while for the measurement result gives insertion loss value at 0.7 dB and return loss value at more than 15 dB. It shows the measurement results give good value with the simulation results.
CASCADED SQUARE LOOP BANDPASS FILTER WITH TRANSMISSION ZEROS FOR LONG TERM EVOLUTION (LTE) Iis Andini; Dian Widi Astuti; Muslim Muslim
SINERGI Vol 22, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.233 KB) | DOI: 10.22441/sinergi.2018.1.010

Abstract

In this paper, we present a bandpass filter that passed frequency of 1.7 GHz – 1.8 GHz. It is applied for an uplink frequency in 4G 1800MHz. This filter is created by using substrate PCB TMM-10i and has a compact size of 42 mm x 42 mm. The compact size is also important besides selectivity. The selectivity is achieved by implementing cascade square loop resonator method which generated transmission zeros. Actually, transmission zeros are obtained from the coupled resonator. The bandpass filter is designed by adding an external resonator on each square of the resonator loop and a patch to the inside of the square loop resonator. The parameter performances are simulated by HFSS. The parameter performances for return loss value is 14.24 dB at frequency 1.75 GHz and insertion loss value is 0.65 dB at frequency 1.75 GHz. By using VNA Anritsu MS 2026A, prototype bandpass filter is measured. The measurement results for return loss value is 6.8 dB and insertion loss value is 2.2 dB.
PERANCANGAN DAN PENGUJIAN MINIATUR LIFT BERBASIS ARDUINO DENGAN MENGGUNAKAN RFID SEBAGAI SISTEM IDENTIFIKASI LANTAI Beny Nugraha; Yudistiro Yudistiro; Dian Widi Astuti; Setiyo Budiyanto
SINERGI Vol 19, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.281 KB) | DOI: 10.22441/sinergi.2015.3.008

Abstract

Lift biasa diaplikasikan di gedung-gedung bertingkat merupakan pengembangan dari katrol yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkannya dari satu lantai ke lantai yang lain. Penggunaan lift masih menggunakan tombol sebagai penanda lantai, di mana setiap orang yang masuk ke dalam lift dapat menekan tombol lantai yang ingin mereka tuju. Hal ini akan membuat privasi para penghuni di apartemen tersebut menjadi terganggu dan terbuka peluang seorang penyusup yang berniat jahat terhadap penghuni apartemen.  Untuk mengatasi masalah tersebut, penelitian ini membuat sebuah miniatur lift berbasis Arduino Uno dengan menggunakan kartu RFID sebagai penanda setiap lantai. Setiap penghuni apartemen memiliki kartu RFID yang berisikan data lantai kamar mereka masing-masing. Hasil pengujian yang didapatkan, dengan menggunakan sistem indentifikasi kartu RFID, lift hanya bergerak ke lantai yang sesuai dengan kartu RFID tersebut sehingga para penghuni apartement dapat langsung menuju ke kamarnya masing–masing tanpa perlu menekan tombol lantai. Untuk pengujian waktu tempuh miniatur lift ini, didapatkan hasil waktu tempuh rata-rata lift bergerak dari satu lantai ke lantai yang lain adalah 1 menit dan 34 detik. 
BANDWIDTH AND GAIN ENHANCEMENT OF MICROSTRIP ANTENNA USING DEFECTED GROUND STRUCTURE AND HORIZONTAL PATCH GAP Dian Rusdiyanto; Catur Apriono; Dian Widi Astuti; Muslim Muslim
SINERGI Vol 25, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/sinergi.2021.2.006

Abstract

This research proposed microstrip antenna design using the Defected Ground Structure (DGS) and horizontal patch gap (HPG) for bandwidth and enhancement purposes. This design is to reduce the weakness of a microstrip antenna, which has small gain and narrow bandwidth. The design was simulated in CST Microwave Studio with a working frequency of 2.4 GHz. The design consists of three stages model, i.e., conventional design, DGS modification, and the combination DGS using a Horizontal Patch Gap (DGSHPG). The radius of the conventional circular patch is 16.7 mm. The substrate has 4.6 of dielectric constant, 1.6 of substrate height, and 0.025 of the loss tangent. The simulation results show that the DGS design produces more bandwidth and gain than a conventional design, where the bandwidth and gain improvement are 421.2 MHz and 1.73 dB, respectively. The DGS model is combined with a gap that separates the circular patch (DGSHPG) to achieve the optimum design. The results show the bandwidth and gain improvement of more than 50% and 18.1% compared to the DGS design, respectively. Other parameter performance also shows improvement, such as a reflection factor with -53.3 dB at the center frequency. The physical change also influences the patch’s radius, where it is reduced around 1.4 mm or 8.4% from the original design. Overall, the proposed design has succeeded in achieving bandwidth and gain enhancement and reducing the patch dimension.
Perancangan Dual Bandpass Filter Dengan Spiral Defected Ground Structure pada frekuensi tengah 1,71 GHz dan 5,83 GHz Dian Widi Astuti
Setrum : Sistem Kendali-Tenaga-elektronika-telekomunikasi-komputer Vol 7, No 2 (2018): Edisi Desember 2018
Publisher : Fakultas Teknik Elektro - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/setrum.v7i2.3492

Abstract

Jika bandpass filter konvensional hanya memiliki satu frekuensi tengah, maka dualband bandpass filter akan memiliki dua frekuensi tengah yang dapat diaplikasikan pada dua aplikasi yang berbeda. Defected ground structure (DGS) berbentuk spiral pada filter memberikan selektifitas filter yang curam dengan adanya transmission zeros, selain mengecilkan ukuran dari filter tersebut. Penggunaan material dengan permitivitas tinggi juga merupakan salah satu cara untuk mengecilkan ukuran dari filter. Oleh sebab itu perancangan dualband bandpass filter ini mempergunakan DGS spiral dan material dengan permitivitas besar. Rancangan dualband bandpass filter ini bekerja pada frekuensi 1,71 GHz dan 5,83 GHz dengan nilai insertion loss dibawah 0,5 dB dan return loss diatas 20 dB.
Analisa Simulasi Performansi Penggunaan Orthogonal Frequency Division Multiplexing Pada Sistem Digital Video Broadcasting-Terrestrial Dian Widi Astuti
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v3i1.1114

Abstract

Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) merupakan suatu teknik transmisi yang menggunakan beberapa buah frekuensi pembawa (multicarrier) dalam satu saluran dimana setiap frekuensi pembawa tersebut saling orthogonal (tegak lurus). OFDM banyak dipakai untuk sistem komunikasi wireless mengingat kemampuan dari OFDM mengatasi multipath fading yang menyebabkan terjadinya intersymbol interference (ISI). Dampak dari ISI tersebut adalah penerima tidak dapat membaca sandi informasi dengan benar sehingga mengurangi performasi sistem komunikasi digital. Cara OFDM mengatasi ISI adalah dengan menggandakan simbol dan menambah simbol secara periodik yang digunakan sebagai guard interval. Penambahan dari guard band yang terlalu lebar bisa mengurangi throughput data yang dikirimkan. Fading juga menyebabkan amplitudo dan phasa berfluktuatif sehingga cara untuk mengatasinya adalah estimasi kanal (Channel Estimation) dengan menyisipkan simbol pilot pada pengiriman frame OFDM sehingga penerima dapat memperkirakan karakteristik kanal dan dapat mengembalikan data yang terkirim. CE terdiri atas comb-type pilot channel estimation dan block-type pilot channel estimation. DVB-T sebagai penyiaran televisi digital terestrial juga memakai OFDM dengan skema modulasi OFDM tambahan yaitu berupa pilot simbol atau yang lebih dikenal dengan estimasi kanal (Channel Estimation). Mengingat jumlah subcarrier dari DVB-T cukup besar jika dibandingkan dengan aplikasi lain yang menggunakan OFDM maka perlu dilakukan sebuah penelitian tentang analisa performasi penggunaan OFDM untuk sistem DVB-T terhadap perubahan guard interval, modulasi dan penggunaan kanal pada estimasi kanal tersebut.
Studi Parameter Dualband Bandpass Filter Stub Loaded Square Open Loop Resonator Dian Widi Astuti; Indra Dermawan; Mudrik Alaydrus
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 7, No 3 (2016)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v7i3.1171

Abstract

Filter merupakan bagian penting pada proses penerimaan dan pengiriman informasi baik itu berupa data, suara ataupun gambar. Filter berfungsi untuk menyeleksi frekuensi mana saja yang ingin dilewatkan atau dibuang sehingga penamaan suatu filter, berdasarkan atas fungsi dari filter itu sendiri, salah satunya adalah dualband bandpass filter yang berfungsi untuk melewatkan frekuensi antara f1 sampai f2 dan f3 sampai f4 dan membuang frekuensi di bawah f1, frekuensi antara f2 sampai f3 dan di atas f4. Pada dasarnya dualband bandpass filter merupakan sebuah filter yang memiliki dua buah bandpass filter. Dualband pass filter ini bisa diaplikasikan pada frekuensi uplink dan downlink ataupun pada dua aplikasi frekuensi yang berbeda, misalkan pada GSM 900 dan LTE. Pada penelitian ini dilakukan realisasi suatu filter berbahan mikrostrip pada aplikasi LTE yaitu di frekuensi 1800 MHz dan 2600 MHz. Pada 4G LTE 1800 MHz memiliki frekuensi 1710-1785 MHz untuk uplink dan 1805-1880 MHz untuk downlink, Sedangkan pada frekuensi 2600 MHz memiliki pembagian frekuensi 2500-2570 MHz untuk uplink dan 2620-2690 MHz untuk downlink. Perancangan dualband bandpass filter ini memiliki bentuk square open loop resonator dengan penambahan stub di tengah resonator. Penelitian ini menghasilkan dua buah model dualband bandpass filter. Pada pengukuran kedua prototype dualband bandpass filter tersebut terjadi pergeseran frekuensi tengah dari tiap model, dimana pergeserannya dapat mencapai 73 MHz lebih kecil dari frekuensi tengah asalnya seperti yang terjadi pada model pertama. Diperoleh nilai insertion loss terbaik pada model kedua sebesar 2,195 dB pada frekuensi tengah 1,785 GHz. Begitu juga pada nilai return loss didapat sebesar 33,86 dB pada frekuensi tengah 2,567 GHz.
Analisis Parameter Antena Mikrostrip dengan Metode Split Ring Resonator pada Frekuensi L-Band Dian Rusdiyanto; Catur Apriono; Dian Widi Astuti
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 10 No 3 (2020): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/matrix.v10i3.2176

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan perancangan antena mikrostrip dengan menggunakan metode split ring resonator (SRR) untuk aplikasi pada frekuensi L-Band. Antena ini mempunyai dimensi substrat 90 mm x 50 mm dengan panjang patch 60 mm dan lebar patch 44 mm. Desain antena menggunakan material FR4-Epoxy dengan spesifikasi konstanta dielektrik 4,6 dengan ketebalan 1,6 mm dan dielectric loss tangent 0,02. Pada penelitian ini, parameter yang mengalami perubahan signifikan adalah lebar patch SRR, gap SRR, dan posisi SRR pada ground plane. Desain patch SRR dengan nilai sepertiga panjang gelombang pada frekuensi 1,5 GHz memenuhi karakteristik dari frekuensi L-Band. Berdasarkan hasil simulasi, antena menghasilkan bandwidth (< -10 dB) sebesar 1,2466 GHz dengan rentang frekuensi 988,25 MHz sampai 2,2349 GHz. Nilai return loss simulasi adalah -36,89 dB. Pada rentang 1 GHz sampai 2 GHz, gain tertinggi berada pada frekuensi 2 GHz dengan nilai 3,5 dBi. Sedangkan gain terendah adalah 1,21 dBi, yaitu pada frekuensi 1,050 GHz. Secara keseluruhan, desain antena ini telah mencapai performa kinerja yang lebih baik melalui modifikasi pada patch SRR.