Sri Hayati
Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

HUBUNGAN KEJADIAN PNEUMONIA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BALITA Putti Rahima; Maidartati; Sri Hayati; Nina Hartinah
Jurnal Keperawatan BSI Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pneumonia adalah infeksi pernafasan akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur yang menyerang paru-paru terutama alveoli. Faktor-faktor yang menyebabkan pneumonia pada balita yaitu status gizi, status imunisasi, pemberian ASI Eksklusif, umur dan berat badan lahir. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi hubungan Kejadian Pneumonia dengan pemberian ASI Eksklusif pada Balita. Jenis penelitian korelasional dengan metode pendekatan Cross sectional. Populasi dalam penelitian 263 orang, sampel semua ibu dan balita yang datang berkunjung ke puskesmas 80 responden. Tekhnik sampling yang digunakan Nonprobability sampling, pengambilan sampel menggunakan tekhnik Accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini, untuk data Univariat menggunakan persentasi dan Bivariat menggunakan uji Rank spearman. Hasil uji Univariat menunjukan balita dengan pneumonia 50(62,5%). Umur 66 (82,5%) balita 12-59 bulan. Status gizi 74 (92,5%) gizi baik. Status imunisasi 58 (72,5%) imunisasi lengkap. Status BBLR 60 (75%) tidak mempunyai riwayat BBLR. Pemberian ASI Eksklusif 47 (58,8%) tidak mendapatkan ASI Eksklusif. Tidak terdapat hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian pneumonia pada balita (p=0,223). Simpulan dan saran, penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara pemberian ASI Eksklusif, dengan kejadian pneumonia pada balita. Karena itu, diharapkan petugas kesehatan memberikan informasi tentang pentingnya pencegahan pneumonia pada balita.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH Purwo Suwignjo; Sri Hayati; Maidartati; Ita Oktavia
Jurnal Keperawatan BSI Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia angka kejadian BBLR mencapai 6.2% dari kelahiran bayi. Pada bayi BBLR perlunya pengetahuan perawatan bayi BBLR, Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu tentang perawatan bayi berat lahir rendah di rumah sakit Metode penelitian menggunakan korelasi dengan pendekatan Cross-sectional. Populasi yaitu seluruh ibu dengan bayi BBLR yang datang berobat ke rumah sakit. Sampel sebanyak 35 orang, dengan teknik accidental sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat analisis spearman rank. Hasil analisa diperoleh hampir sebagian ibu (45.7%) pengetahuan cukup tentang perawatan bayi (BBLR), oleh karena perlunya upaya dalam peningkatan penyuluhan kesehatan agar ibu dapat memperoleh pengetahuan dengan baik dan benar perawatan ibu akan jadi optimal.
GAMBARAN SEDENTARY LIFESTYLE PADA REMAJA DI SMA KOTA BANDUNG Maidartati; Sri Hayati; Dhestirati Endang Anggraeni; Erna Irawan; Asma Damayanti; Dwi Ayu Rizkia Silviani
Jurnal Keperawatan BSI Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sedentary lifestyle adalah gaya hidup kurang gerak, dimana aktivitas tersebut biasanya berupa menonton televisi, bermain game hingga berjam-jam, menonton video game, dll. Aktivitas tersebut banyak dilakukan pada usia sekolah, yang notabenenya adalah remaja. Terdapat perbedaan angka kejadian sedentary lifestyle pada remaja sebelum dan selama masa pandemi covid-19. Sedentary lifestyle pada remaja menimbulkan dampak yang serius apabila tidak ditangani dengan baik. Dampak sedentary lifestyle pada remaja yaitu dapat mengakibatkan dampak fisik seperti kejadian obesitas, penyakit jantung, hipertensi, diabetes melitus tipe 2, hiperkolesterolemia, kanker hingga kematian dan dampak psikologis yang salah satunya adalah depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran sedentary lifestyle pada remaja di masa pandemi covid-19 Metode yang digunakan adalah penelitian jenis deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan data menggunakan teknik accidental sampling dengan sampel 50 remaja (usia 15-18 tahun). Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data sedentary lifestyle menggunakan Adolescent Sedentary Activity Questionnaire (ASAQ), selain itu menggunakan Physical Activity Questionnaire for Adolescent (PAQ-A) dan Food Frequency Questionnaire (FFQ) untuk melihat aktivitas fisik dan frekuensi makan remaja dengan sedentary lifestyle. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dengan rumus presentase. Hasil penelitian menunjukkan tidak satupun responden yang termasuk kategori sedentary lifestyle rendah, dan sebagian kecil yaitu sebanyak 8 responden (16%) termasuk kategori sedentary lifestyle sedang serta hampir seluruh responden termasuk sedentary lifestyle tinggi sebanyak 42 responden (84%). Kesimpulan: Hampir seluruh (84%) remaja melakukan sedentary lifestyle dengan kategori tinggi . Diharapkan petugas kesehatan dan guru yang memegang program UKS dapat memberikan penyuluhan tentang sedentary lifestyle dan dampak yang ditimbulkan sedentary lifestyle.
GAMBARAN DIRI PASIEN POST MASTEKTOMI DI RUANG KEMOTERAPI SANTOSA HOSPITAL BANDUNG CENTRAL Dhestirati Endang Anggraeni; Erna Irawan; Sri Hayati; Ira Marlina; Tita Puspita Ningrum
Jurnal Keperawatan BSI Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia tahun 2020 angka kejadian kanker payudara menempati urutan pertama mencapai 68.858 kasus (16.1%). Salah satu tindakan yang sering dilakukan yaitu mastektomi. Dampak yang terjadi dari post mastektomi pada pasien dapat mempengaruhi gambaran diri. Penelitian bertujuan untuk menganalisa Gambaran Diri Pasien Post Mastektomi Di Ruang Kemoterapi Santosa Hospital Bandung Central. Penelitian menggunakan deskriptif. Populasi yaitu seluruh pasien post mastektomi di ruang kemoterapi SHBC. Sampel sebanyak 50 orang, dengan tekhnik sampling accidental sampling. Pengambilan data dengan data primer menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan analisa univariat. Hasil analisis univariat diperoleh gambaran diri pasien post mastektomi berdasarkan aspek bentuk tubuh sebagian besar positif (52%), berdasarkan aspek ukuran tubuh sebagian besar positif (52%), berdasarkan aspek fungsi tubuh sebagian besar negatif (56%), berdasarkan aspek penampilan sebagian besar positif (56%). Hasil penelitian secara keseluruhan diperoleh gambaran diri pasien post mastektomi yaitu negate. Perlunya upaya dalam pemberikan asuhan keperawatan lebih baik pada pasien post mastektomi¸dan selalu memberikan suport sistem kepada pasien agar timbulnya rasa gambaran diri positif sehingga menerima dengan baik dengan segala kondisi pasca operasi.
GAMBARAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIHIPERTENSI PADA LANSIA DI RSUD KOTA BANDUNG Anita Putri Wijayanti; Hudzaifah Al Fatih; Sri Hayati; Saparingga Dasti Putri; Lena Rahmidar
Jurnal Keperawatan BSI Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang berdampak menimbulkan komplikasi seperti stroke, infark miokard, gagal jantung, demensia, gagal ginjal, gangguan penglihatan dan bisa berujung menyebabkan kematian. Oleh karena itu penderita hipertensi harus minum obat antihipertensi setiap hari untuk mencegah terjadinya kekambuhan dan komplikasi. Kepatuhan pasien minum obat antihipertensi merupakan suatu tindakan yang perlu dilakukan supaya obat selalu di minum setiap hari. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran kepatuhan pengobatan Antihipertensi pada lansia di Poli Jantung RSUD Kota Bandung. Jenis penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif korelasi dengan pendektan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 83 orang dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden. Analisa data dilakukan dengan univariat berupa persentase dan analisis bivariat dengan uji rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya responden (55,6%) sebanyak 46 orang tidak patuh terhadap pengobatan hipertensi. Diharapkan tenaga kesehatan dapat melakukan peran sebagai edukator untuk melakukan pendidikan kesehatan tentang hipertensi dan memberitahukan kepada lansia dengan hipertensi untuk selalu minum obat setiap hari dan juga kepada keluarga lansia untuk mengingatkan minum obat antihipertensi.
Self-reported Emergency Skills Competence among Pre-hospital Emergency Personnel in a Rural Area of Indonesia Benny Arief Sulistyanto; Irnawati Irnawati; Retno Sugesti; Devi Listiana; Sri Hayati; Evra Yusandra
Proceedings Series on Health & Medical Sciences Vol. 3 (2022): Proceedings of the 3rd International Nursing and Health Sciences Universitas Muhammad
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pshms.v3i.613

Abstract

Background: Pre-hospital emergency medical services (EMS) personnel are responsible for providing intervention outside of the hospital setting. Consequently, the pre-hospital emergency personnel demand high capability of the personnel to perform emergency aid at the scene and during transport to the hospital. Objective: The purpose of this study is to explore emergency skills competence among pre-hospital emergency personnel in the area on the north coast of Java. Method: This study used the Essential Knowledge and Skills Questionnaire (EKSQ) as the instrument. There was 42 pre-hospital emergency personnel participated in this study. Results: This study revealed that most pre-hospital emergency personnel are nurses (93%). Most respondents reported not having sufficient competency in resuscitation (2,78 of 5 points) and giving medication (2,81 of 5 points). Age and experience were significantly correlated with pre-hospital emergency personnel's competence. Conclusion: This study concluded that there was a lack of competence in resuscitation. Hence, continuous professional-development courses are necessary to maintain pre-hospital emergency personnel's professional proficiency.
GAMBARAN POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS Putti Rahima; Erna Irawan; Tita Puspita Ningrum; Mery Tania; Sri Hayati
Jurnal Keperawatan BSI Vol 11 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan di masyarakat dengan prevalensi yang cukup tinggi. Berdasarkan data Kementerian Republik Indonesia pada tahun 2019 mencatat bahwa kasus grastitis termasuk dalam sepuluh penyakit terbanyak di Indonesia. Di daerah kota bandung sendiri terdapat 8,976 (1,02%). Gastritis dapat mengalami kekambuhan dimana kekambuhan yang terjadi pada penderita gastritis dapat dipengaruhi oleh pengaturan pola makan yang tidak baik dan juga faktor stres. Dampak dari gastritis bisa mengalami komplikasi seperti perdarahan saluran cerna bagian atas, hematemesis dan melena (anemia), ulkus peptikum, perforasi. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya gastritis yaitu biasakan makan dengan teratur, kunyah makanan dengan baik, jangan makan terlalu banyak, jangan berbaring setelah makan, kurangi makanan yang pedas dan asam, kurangi menyantap makanan yang menimbulkan gas, jangan makan makanan yang terlalu dingin dan panas, mengurangi makanan yang digoreng, kurangi konsumsi coklat. Pengaturan pola makan yang tidak baik dan tidak teratur akan menimbulkan kekambuhan pada penderita gastritis. Oleh karena itu pengaturan pola makan yang baik dan teratur merupakan salah satu tindakan preventif dalam mencegah kekambuhan gastritis. Penelitian ini dilakukan terhadap 60 responden dengan menggunakan teknik accidental sampling. Ditemukan bahwa bahwa dari 60 responden, setengahnya memiliki memiliki pola makan yang tidak baik sebanyak 33 responden (55.0%), sedangkan responden dengan pola makan baik sebanyak 27 responden (45.0 %).