Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

MENGKRITISI PEMIKIRAN THINK GLOBALY ACT LOCALY DALAM KONTEKS PEMANFAATAN NEW MEDIA SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN PRODUK USAHA KECIL MENENGAH (UKM) WIDYASTUTI, NURPRAPTI WAHYU; SURYANA, ASEP; HIDAYAT, MIEN; SYAM, NINA WINANGSIH
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku B - Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.096 KB)

Abstract

AEC (ASEAN Economic Community) atau MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) merupakan kesepakatan negara-negara ASEAN untuk membentuk kerjasama perdagangan bebas di kawasan ASEAN. Pengalaman krisis ekonomi yang pernah terjadi di Indonesia membuktikan bahwa UKM merupakan ujung tombak pertahanan perekonomian. Dalam persaingan yang kiat ketat dan global, UKM dituntut menguasai serta memanfaatkan jaringan distribusi dan pemasaran produk. Media jejaring sosial, seperti twitter, facebook, instagram, dan sejenisnya, merupakan media yang dapat digunakan oleh UKM sebagai media komunikasi pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Media sosial sebagai media komunikasi pemasaran produk UKM terhadap perilaku online. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, menimbulkan fenomena baru yang ditandai dengan penggunaan smartphone. Fitur-fitur smartphone menjadikan terintegrasinya handphone, internet, dan komputer. Marshall McLuhan, Danis McQual penah meramalkan akan adanya revolusi komunikasi dengan konsep global village dan teknologi informasi yang menjadikan dunia dalam genggaman. Revolusi komunikasi tersebut telah dapat mengatasi hambatan jarak, ruang dan waktu. Kelebihan teknologi komunikasi ini pada akhirnya menjadikan smart phone melekat (embedded) dalam kehidupan individu pemakainya.(Criapin Thurlow, et al; 2004). Dalam menghadapi persaingan bebas di era MEA, pelaku dan pengelola UKM mutlak harus menguasai serta memanfaatkan internet dan e-commerce untuk meningkatkan daya saing produk, terlebih untuk menjangkau pasar ekspor. Oleh karena itu kiranya penting untuk mengkritiasi pemikiran think globaly act locallydalam konteks pemanfaatan New Media sebagai media komunikasi pemasaran produk UKM. Kata Kunci: New Media, Masyarakat Lokal, UKM
MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK USAHA MIKRO MELALUI DESAIN KEMASAN KELOMPOK USAHA PRODUSEN DAN RETAILER MAKANAN “KUE SUBUH” Widyastuti, Nurprapti Wahyu; Winangsih, Rahmi
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 4, No 1 (2018): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.414 KB) | DOI: 10.32528/pengabdian_iptek.v4i1.1495

Abstract

Produk makanan yang dikenal sebagai jajanan pasar banyak dijajakan di pasar tradisional. Industri produk tersebut di atas masih berskala mikro, dan bersifat rumahan. Pemasok produk kue di pasar subuh berasal dari berbagai lokasi di Jakarta, Tangerang, Serang Kota dan sekitarnya. Sistem pemasaran produk meliputi 3 cara yaitu: (1) menjual produk ke pasar kue subuh, (2) menjual ke toko, dan (3) menerima pesanan dari kantor/pribadi. Mereka memproduksi dalam skala besar untuk dijual di pasar subuh, sisa produk tidak habis dijual di toko kue. Retailer adalah para pengecer pembeli produk kue subuh untuk dijual kembali ke segmentasi dan target pasar berbeda. Para retailer memesan kue untuk dipasarkan pada perkantoran, komunitas tertentu seperti arisan, pesta perkawinan/ulang tahun, maupun acara-acara lainnya, bahkan ada yang telah menjalin kerjasama dengan industri penerbangan untuk melayani kebutuhan catering. Berdasarkan studi awal yang penulis lakukan, ada korelasi positif antara bentuk dan kualitas kemasan produk dengan minat konsumen untuk membeli produk. Sementara itu, dari hasil wawancara awal dengan pelaku usaha mikro produk makanan, baik produsen maupun retailer mengakui bahwa kemasan produk mempengaruhi citra produk. Namun pemahaman mereka tentang kemasan produk masih sangat minim. Menurut mereka kemasan hanya sekedar wadah dan pembungkus makanan agar tidak rusak. Permasalahan lain yaitu mereka tidak mempunyai kemampuan dana untuk mengemas produknya dengan baik. Dengan situasi persaingan semakin tajam, desain sebuah kemasan merupakan suatu nilai tambah, dapat berfungsi sebagai media promosi dan untuk menjaring konsumen.Kata Kunci: Daya saing UKM, Kemasan produk UKM, Kue Subuh
Membangun Kemandirian Pangan Melalui Manajemen Komunikasi Pemasaran Sate Bandeng Sebagai Produk Unggulan Kota Serang Winangsih, Rahmi; Widyastuti, Nurprapti Wahyu; Widyastuti, Yeni
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 5, No 1 (2019): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.868 KB) | DOI: 10.32528/pengabdian_iptek.v5i1.2268

Abstract

Kuliner sate bandeng memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai komoditas pasar. Kuliner ini awalnya hanya dapat dikemas dalam bentuk kemasan dus yang hanya bertahan selama 2-3 hari saja. Namun saat ini, sate bandeng dapat dikemas untuk jangka waktu yang lebih lama, yakni 10 bulan dengan kemasan foil melalui proses penggunaan mesin vacum. Dengan adanya metode pengemasan ini, sate bandeng memiliki potensi yang lebih luas sebagai komoditas pasar sebagai oleh-oleh karena lebih tahan lama. Kota Serang dapat mengembangkan kuliner yang satu ini karena memiliki potensi pasar, daya jual beli, dan komoditas pasar lebih luas sebagai oleh-oleh. Pelaku UKM sate bandeng akan diberikan pengetahuan mengenai branding. Pengetahuan dan pendidikan mulai dari kemasan produk, sampai pada cara memasarkan produk, baik yang konvensional maupun yang online. Sesuai dengan perkembangan ilmu komunikasi pemasaran, saat ini media sosial, Media sosial mampu memberikan solusi bagi permasalahan tingginya biaya pemasaran Peningkatan kualitas dan kuantitas produk sate bandeng yang tetap terjaga, selain dapat dilakukan melalui berbagai pelatihan dan pendampingan, juga publikasi yang cukup untuk membantu perluasan pasar. Promosi seefisien mungkin, dengan biaya promosi yang tidak mahal namun mampu menyentuh pasar dengan jumlah yang tak terhingga banyaknya. Era sekarang cara ini sudah menjadi model komunikasi pemasaran yang banyak digunakan penguasaha, murah dan menguntungkan. Oleh karena itu, metode komunikasi pemasaran digital atau online perlu menjadi pendekatan yang dapat diaplikasikan oleh para pengusaha, dengan catatan tetap menjamin kualitas dan kuantitas produk, agar konsumen tidak kecewa.
KOMUNIKASI PENGURANGAN RISIKO BENCANA BANJIR DI KABUPATEN SERANG Lusiana Laras Kristanti; Nurprapti Wahyu; Ail Muldi
Jurnal Riset Komunikasi Vol 9, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31506/jrk.v9i2.6000

Abstract

Indonesia belakangan ini terus dihebohkan dengan segelintir peristiwa bencana alam yang melanda. Kondisi geografis menyebabkan Indonesia memiliki potensi terjadinya bencana alam yang tinggi. 29 dari 100% kejadian bencana tiap tahunnya merupakan bencana banjir. Deru banjir memang tidak bisa dihindari ataupun dicegah kedatangannya. Oleh sebab itu, manusia hanya dapat bertindak mengurangi risiko akibat banjir mulai dari korban iwa hingga kerugian akibat banjir, dengan melakukan kegiatan preventif. Komunikasi mendukung tercapainya pengurangan risiko bencana banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktor, analisis situasi, perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi komunikasi pengurangan risiko bencana banjir di Kabupaten Serang Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara semi-terstruktur. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses komunikasi pengurangan risiko bencana banjir dilakukan dalam empat dimensi komunikasi, yaitu penemuan fakta komunikasi yang dilakukan melalui proses survei. Selanjutnya, perencanaan komunikasi dilakukan dengan mengusulkan program kerja yang kemudian dimuat dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran. Berikutnya, pelaksanaan komunikasi dilakukan dengan komunikasi tatap muka dengan media pendukung berupa media cetak brosur dan pamflet, serta brosur dan banner, juga media online website BPBD Kabupaten Serang. Terakhir, evaluasi dilakukan dalam rapat dan peninjauan kembali daerah tempat pelaksanaan program kerja. BPBD Kabupaten Serang sebagai aktor utama penyelenggara, menjalankan komunikasi bersama aktor komunikasi lainnya yaitu, pengurus media massa, korporasi industri, serta masyarakat. Kata kunci: Komunikasi Risiko, Komunikasi Bencana, Banjir, Pengurangan Risiko Bencana, BPBD Kabupaten Serang.
MODEL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BERBASIS MAJELIS TAKLIM STUDI DI MAJELIS TAKLIM KOTA SERANG Ima Maisaroh; Rahmmawati Rahmmawati; Nurprapti Wahyu Widyastuti
Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel) Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk menghasilkan Model Majelis Taklim sebagai lembaga pendidikan nonformal keagamaan dan pemberdayaan masyarakat, khususnya kaum perempuan. Hal ini perlu dilakukan karena mayoritas jamaah Majelis Taklim adalah kaum perempuan yang membutuhkan pengetahuan keagamaan dan nonkeagamaan serta keterampilan produktif (life skill) untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan kesetaraan jender. MajelisTaklimmerupakankearifan lokal sekaligusfaktadan modal sosialpembangunan yang potensialdikembangkan. Dari hasilpengamatan, MajelisTaklimdi Kota Serang padaumumnyamasihdiselenggarakandandikelolasecaratradisional. Olehkarenanyaperlumemperolehperhatiandandukunganseriuspemerintahdanstakeholder. Permasalahan yang munculselamainiadalahBagaimana mengembangkan model penyelenggaraan dan pengelolaan Majelis Taklim sebagai lembaga pendidikan nonformal keagamaan di Kota Serang agar dapat menjadi lembaga pemberdayaan perempuan yang optimal dan efektif memberdayakan jamaahnya?”Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan terhadap Majelis Taklim yang tersebar di enam kecamatan yang meliputi 66 kelurahan di Kota Serang. Penelitianinibertujuanuntukmelakukaneksploratif guna menghasilkan: 1) Peta sebaran dan karakteristik Majelis Taklim; 2) Peta persepsi dan kebutuhan jamaah Majelis Taklim terhadap pengetahuan (nonkeagamaan) dan keterampilan produktif.Metode penelitian yang dipergunakan pada penelitian ini adalah bauran metode penelitian sosial eksploratif (social explorative based research) dan penelitian pengembangan dan penelitian pengembangan (developmental based research) dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif.MODEL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BERBASISMAJELISTAKLIMSTUDI DI MAJELIS TAKLIM KOTA SERANG
Penerapan Attention, Interest, Desire, Action (AIDA) Terhadap Komunikasi Pemasaran Kerajinan Tangan Nia Kania Kurniawati; Nurprapti Wahyu Widyastuti; Muhammad Ihsan Alifi; Maulia Pratiwi; Hairun Nisa; Ibnu Chalis Maulana
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 8 No 9 (2022): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.786 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.6753835

Abstract

Tegal Village, Keragilan District, has many programs on farmer groups, women's dharma, handicrafts and others. This research uses a qualitative method by referring to AIDA is Attention: the shortcomings of the marketing aspect, this is what is found in handicraft products there is no special message or brand owned; Interest: has had a better point for the role of the village head who often encourages his community to participate in competitions either held by the government or companies; Desire: residents have the disadvantage of letting an exhibition boutique guard or a keeper selling goods just sell without understanding the concept of marketing communication, then what is the action aspect: residents do not understand how a buyer's habits can influence in determining the decision to buy the product or not. Suggestions in this study the need for some actions tailored to AIDA-based marketing communications
Membangun Kemandirian Pangan Melalui Manajemen Komunikasi Pemasaran Sate Bandeng Sebagai Produk Unggulan Kota Serang Rahmi Winangsih; Nurprapti Wahyu Widyastuti; Yeni Widyastuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 5, No 1 (2019): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/pengabdian_iptek.v5i1.2268

Abstract

Kuliner sate bandeng memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai komoditas pasar. Kuliner ini awalnya hanya dapat dikemas dalam bentuk kemasan dus yang hanya bertahan selama 2-3 hari saja. Namun saat ini, sate bandeng dapat dikemas untuk jangka waktu yang lebih lama, yakni 10 bulan dengan kemasan foil melalui proses penggunaan mesin vacum. Dengan adanya metode pengemasan ini, sate bandeng memiliki potensi yang lebih luas sebagai komoditas pasar sebagai oleh-oleh karena lebih tahan lama. Kota Serang dapat mengembangkan kuliner yang satu ini karena memiliki potensi pasar, daya jual beli, dan komoditas pasar lebih luas sebagai oleh-oleh. Pelaku UKM sate bandeng akan diberikan pengetahuan mengenai branding. Pengetahuan dan pendidikan mulai dari kemasan produk, sampai pada cara memasarkan produk, baik yang konvensional maupun yang online. Sesuai dengan perkembangan ilmu komunikasi pemasaran, saat ini media sosial, Media sosial mampu memberikan solusi bagi permasalahan tingginya biaya pemasaran Peningkatan kualitas dan kuantitas produk sate bandeng yang tetap terjaga, selain dapat dilakukan melalui berbagai pelatihan dan pendampingan, juga publikasi yang cukup untuk membantu perluasan pasar. Promosi seefisien mungkin, dengan biaya promosi yang tidak mahal namun mampu menyentuh pasar dengan jumlah yang tak terhingga banyaknya. Era sekarang cara ini sudah menjadi model komunikasi pemasaran yang banyak digunakan penguasaha, murah dan menguntungkan. Oleh karena itu, metode komunikasi pemasaran digital atau online perlu menjadi pendekatan yang dapat diaplikasikan oleh para pengusaha, dengan catatan tetap menjamin kualitas dan kuantitas produk, agar konsumen tidak kecewa.
MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK USAHA MIKRO MELALUI DESAIN KEMASAN KELOMPOK USAHA PRODUSEN DAN RETAILER MAKANAN “KUE SUBUH” Nurprapti Wahyu Widyastuti; Rahmi Winangsih
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 4, No 1 (2018): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/pengabdian_iptek.v4i1.1495

Abstract

Produk makanan yang dikenal sebagai jajanan pasar banyak dijajakan di pasar tradisional. Industri produk tersebut di atas masih berskala mikro, dan bersifat rumahan. Pemasok produk kue di pasar subuh berasal dari berbagai lokasi di Jakarta, Tangerang, Serang Kota dan sekitarnya. Sistem pemasaran produk meliputi 3 cara yaitu: (1) menjual produk ke pasar kue subuh, (2) menjual ke toko, dan (3) menerima pesanan dari kantor/pribadi. Mereka memproduksi dalam skala besar untuk dijual di pasar subuh, sisa produk tidak habis dijual di toko kue. Retailer adalah para pengecer pembeli produk kue subuh untuk dijual kembali ke segmentasi dan target pasar berbeda. Para retailer memesan kue untuk dipasarkan pada perkantoran, komunitas tertentu seperti arisan, pesta perkawinan/ulang tahun, maupun acara-acara lainnya, bahkan ada yang telah menjalin kerjasama dengan industri penerbangan untuk melayani kebutuhan catering. Berdasarkan studi awal yang penulis lakukan, ada korelasi positif antara bentuk dan kualitas kemasan produk dengan minat konsumen untuk membeli produk. Sementara itu, dari hasil wawancara awal dengan pelaku usaha mikro produk makanan, baik produsen maupun retailer mengakui bahwa kemasan produk mempengaruhi citra produk. Namun pemahaman mereka tentang kemasan produk masih sangat minim. Menurut mereka kemasan hanya sekedar wadah dan pembungkus makanan agar tidak rusak. Permasalahan lain yaitu mereka tidak mempunyai kemampuan dana untuk mengemas produknya dengan baik. Dengan situasi persaingan semakin tajam, desain sebuah kemasan merupakan suatu nilai tambah, dapat berfungsi sebagai media promosi dan untuk menjaring konsumen.Kata Kunci: Daya saing UKM, Kemasan produk UKM, Kue Subuh
PERILAKU KOMUNIKASI INTERPERSONAL PECANDU GAME ONLINE Nurprapti Wahyu Widyastuti
MAARIF Vol 17 No 1 (2022): Digitalisasi, Era Tantangan Media (Nalar Kritis dan Penguatan Wawasan Global di
Publisher : MAARIF Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47651/mrf.v17i1.157

Abstract

Game online merupakan fenomena yang menarik namun kehadirannya menyebabkan kecanduan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi motivasi pemain kecanduan Dota 2, mengeksplorasi interaksi di dalam dan di luar dunia maya. Teori Motivasi dan teori Repeated Games digunakan sebagai referensi utama. Studi kualitatif, wawancara dengan lima pecandu game Dota 2, tiga anggota keluarga, staf caffe game, dan psikolog. Temuan menunjukkan bahwa motivasi memainkan game online untuk menaikkan peringkat, keuntungan finansial, relationship, dan menjadi profesional. Interaksi virtual pecandu Dota 2 aktif karana kesamaan minat. Grup media sosial digunakan untuk interaksi virtual. Interaksi nyata jarang dilakukan, temuan menarik lainnya adalah penggunaan Istilah-istilah dalam Dota 2 tetap dilakukan pada interaksi di luar dunia maya.
RAGAM KOMUNIKASI DIKALANGAN SANTRI PADA MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Kasus Penggunaan Bahasa Jawa Serang Di Pondok Pesantren Al-Fathaniyah) Euis Suhartini; Rahmi Winangsih; Nurprapti Wahyu W
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 11 No 1: Juni, 2022 (Sepcial Issue)
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jih.v11i1.1985

Abstract

This study explores several problems in the communication process among students of Al-Fathaniyah Islamic Boarding School, who come from various ethnic backgrounds and different languages. The learning process has become very difficult due to the Covid-19 pandemic situation, where students are required to follow and implement health protocols and implement social distancing. So online learning is one alternative that can overcome this problem. The purpose of this study was to obtain an overview of how the communication process in dealing with learning the regional language (Javanese Serang) as an effort to suppress the spread of Covid-19 at the Al-Fathaniyah Islamic Boarding School, Serang City. This study uses a descriptive qualitative method with a phenomenological approach, while the data collected is through interviews with students through zoom cloud meetings, and face to face with regard to health protocols, by distributing questionnaires to find out how far the variety of student-style communication can run effectively during the pandemic. , while the data analysis was carried out using the theoretical concept of Gerry Philipsen, namely the analysis was carried out interactively, systematically and descriptively