Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PENGARUH MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PROGRAM KEAHLIAN TATA BUSANA MATA PELAJARAN MEMBUAT POLA DI SMK NEGERI 1 PLUPUH Khasanah, Uswatun; Prasetyaningtyas, Wulansari
Fashion and Fashion Education Journal Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi ekstrinsik terhadap keaktifan belajar siswa dan seberapa besar pengaruhnya terhadap keaktifan belajar siswa. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran Membuat Pola.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara motivasi ekstrinsik terhadap keaktifan belajar siswa. Hasil perhitungan uji linearitas menunjukkan bahwa F hit = 1,665 dan F tab = 2,828 untuk taraf signifikansi 5 %, dengan demikian F hit < F tab sehingga persamaan regresi Y atas X berbentuk garis linear. Pada hasil perhitungan uji signifikansi menunjukkan bahwa F hit = 28,20 dan F tab = 4,225 untuk taraf signifikansi 5% dengan demikian F hit > F tab sehingga regresi Y atas X adalah signifikan sehingga “motivasi ekstrinsik berpengaruh terhadap keaktifan belajar siswa”. Hasil perhitungan menghasikan persamaan regresi Ŷ = -33,606 + 0,757 X. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi ekstrinsik yang diberikan guru semakin tinggi pula keaktifan belajar siswa. Hasil perhitungan Koefisien Determinasi adalah sebesar 0,52. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi ekstrinsik memiliki kontribusi sebesar 52 % dalam mempengaruhi keaktifan belajar siswa sedangkan 48% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel penelitian.
PENGARUH MORDAN TERHADAP PENCELUPAN SERAT TEKSTIL MENGGUNAKAN LIMBAH KAYU NANGKA (ARTOCARPUS HETEROPHYLLA LAMK) Munawaroh, Siti; Musdalifah, Musdalifah; Prasetyaningtyas, Wulansari
Fashion and Fashion Education Journal Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ffej.v11i1.18963

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pemanfaatan limbah kayu nangka. Limbah kayu nangka dapat di ekstraksi dan digunaka sebagai zat pewarna dengan pertimbangan lebih aman serta memanfaatkan limbah kayu yang sudah tidak digunakan lagi. Objek penelitian ini adalah limbah kayu nangka, kain katun (mori primissima), proses mordanting (pre mordanting) dan (post mordanting) menggunakan tawas, kapur tohor dan tunjung. Penelitian eksperimen ini dilakukan untuk membuat pewarnaan pada kain katun (mori primissima) menggunakan limbah kayu nangka, untuk kemudian diuji ketuaan warna, ketahanan luntur terhadap pencucian, dan beda warna. Hasil uji Tukey menyatakan bahwa untuk ketuaan warna tidak ada pengaruh pada setiap perbandingan mordan. Hasil uji Kruskall Wallis untuk (Grey schale) dan beda warna hasilnya tidak signifikan. Hasil uji Mann Whitney untuk (Grey schale) pada tiap mordan ada pengaruh untuk jenis mordan tawas dengan kapur tohor. Perbedaan tiap mordan untuk beda warna menunjukkan ada pengaruh untuk semua jenis mordan. Hasil warna yang dihasilkan untuk mordan tawas mengarah pada warna kuning kemerahan, hasil warna yang dihasilkan untuk mordan kapur tohor mengarah pada warna kuning muda, hasil warna yang dihasilkan untuk mordan tunjung mengarah pada warna kuning kehijauan.
IBM KELOMPOK USAHA SOUVENIR SABLON DIGITAL Krisnawati, Maria; Prasetyaningtyas, Wulansari; Mujiyono, Mujiyono
Rekayasa : Jurnal Penerapan Teknologi dan Pembelajaran Vol 13, No 1 (2015): Juli 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/rekayasa.v13i1.5593

Abstract

Targets to be achieved through IbM is on aspects of production and management. Aspects of the production which increased the production technology of making souvenirs, increasing capacity in the field of design through the program Corel Draw and Adobe Photoshop as well as consolidation of production procedures with due regard to health and safety work management. Management aspects namely on financial management, financial management hold good with regular bookkeeping, through marketing management produces forms of promotion through various media. Market network expansion and facilitate consumer access to order products.Through HR management can improve the training of human resources, the provision of entrepreneurial motivation and self empowerment. IbM implemented through phases 1 ) Preparation ; 2 ) Stage Assessment ; 3 ) The Plan or Program Activity; 4 ) Phase Action Plan ; 5 ) Implementation Phase or activity ; and 6 ) Evaluation Phase . It is expected to be implemented through the stages can help solve problems and realize the needs of partners.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN PATEMON DALAM RANGKA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA DI MASA COVID-19 MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN PELENGKAP BUSANA DENGAN TEKNIK SUMINAGASHI Prasetyaningtyas, Wulansari; sawitri, Sicilia; rachmawati, rina; musdalifah, Musdalifah
Fashion and Fashion Education Journal Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ffej.v11i1.55627

Abstract

Peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK Kelurahan Patemon telah dilakukan dalam pembuatan produk wirausaha di bidang busana, misalnya dalam pembuatan gamis, bros dengan teknik rajut, pembuatan toples hias dan pembuatan jilbab dengan teknik tie dye. Ketertarikan ibu-ibu PKK akan pencelupan dan pewarnaan tekstil, menjadi tantangan dan peluang untuk dapat lebih meningkatkan potensi dalam membuat produk tekstil. Teknik suminagashi merupakan teknik pewarnaan dengan menggunakan media air yang dapat menghasilkan motif dan warna yang bervariasi menyerupai marmer. Pelengkap busana merupakan sesuatu yang dipakai untuk melengkapi dalam berbusana, baik bersifat milineris maupun asesories. Kondisi tersebut ditanggapi oleh pihak UNNES, untuk bekerjasama dan menjadi mitra sebagai pelaksana kegiatan dalam melaksanakan program pemberdayaan perempuan dengan memberikan ketrampilan berupa pelatihan membuat pelengkap busana dengan teknik suminagashi untuk kelompok ibu-ibu PKK kelurahan Patemon. Metode yang dilaksanakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah: (1) pemberian materi teori tentang membuat pelengkap busana dengan teknik suminagashi dan manajemen usaha yang akan disampaikan dengan metode ceramah dan diskusi, (2) materi praktek membuat pelengkap busana dengan teknik suminagashi dan manajemen usaha diberikan dengan metode demontrasi, latihan dan pembelajaran berbasis proyek, (3) monitoring dan evaluasi. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini dari 20 peserta yang mengikuti pelatihan, dapat diperoleh rata- rata 40% dalam kriteria sangat bagus, 45% bagus, dan 15% cukup bagus. Ibu-ibu PKK sangat antusias dalam mengikuti kegiatan pelatihan pembuatan pelengkap busana dengan teknik suminagashi. Setelah mengikuti kegiatan ini, ibu- ibu PKK Kelurahan Patemon dapat meningkatkan kreativitas dalam pembuatan produk lain dengan menggunakan teknik suminagashi dan dapat memasarkan produk yang telah dibuat.
Analysis of Business Growth of Batik MSMEs in the Covid-19 Pandemic Rina Rachmawati; Sicilia Sawitri; Musdalifah Musdalifah; Wulansari Prasetyaningtyas
Research Horizon Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Publindo Akademika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.214 KB) | DOI: 10.54518/rh.2.1.2022.270-282

Abstract

The rapid spread of the Covid-19 virus to various parts of the world has an impact on the world economy, both in terms of trade, tourism and investment. Small and Medium Enterprises (MSMEs) have felt the significant impact of Covid-19. The batik industry is also affected because it involves imported raw materials, although there are some batik industries that can escape the hustle and bustle of the impact of Covid-19 and are able to experience business growth. This study will analyze the business growth of batik SMEs, especially Kauman Pekalongan batik and the factors that influence business growth are business management. The purpose of this research is on the growth conditions of the Pekalongan Batik MSME business during the Covid-19 pandemic. This study uses a grand theory, namely the theory of finance and the theory of entrepreneurship. The results showed that there was a decrease in operating income, a sluggish batik market from both the consumer and business perspective, difficulty in distributing raw materials and rising material prices which caused several businesses to close and shift their business lines. The analysis showed that 47% of the business growth of Batik SMEs in Pekalongan is influenced by business management which consists of business financial management, production management, entrepreneurial characteristics and digital technology. The limitations of the study due to social curbs which made it difficult to access research data had an impact on the time of the study.
Transformation of Assessment Practices: Evaluation of the Implementation of Differentiated Assessment in the Garment Preparation Phase at Vocational High Schools Prasetyaningtyas, Wulansari; Nurmasitah, Sita; Widihastuti, Widihastuti; Ghufron, Anik
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 42 No. 2 (2025): October 2025
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpp.v42i2.29989

Abstract

This study aims to evaluate the implementation of differentiated assessment in the garment preparation phase of the Fashion Design and Production subject in vocational high schools (SMK). Differentiated assessment is a strategic approach that aligns evaluation with students’ readiness, interests, and learning profiles, and is strongly promoted by the Merdeka Curriculum. Using a mixed-methods approach and the CIPP (Context, Input, Process, Product) evaluation model, this study involved 10 teachers, 160 students, 3 school principals, and 2 program heads from selected SMKs in Semarang. Data were collected through document analysis, classroom observations, questionnaires, interviews, and focus group discussions. The results show that differentiated assessment is only partially implemented. Most teachers adapt task difficulty but rarely differentiate based on students’ learning styles or interests. Major obstacles include limited professional development, lack of contextualized assessment tools, and time constraints. Despite these challenges, the study finds that students exhibit higher engagement and improved performance when provided with flexible and personalized assessment options. The findings emphasize the need for structured teacher training, development of project-based differentiated assessment tools, and school policies that support inclusive evaluation practices. This study contributes to both local and global discourse by highlighting the practical implications of differentiated assessment in vocational education and strengthening its relevance within the context of Indonesia’s education reform.
Penguatan Desain Pola Motif Batik sebagai Strategi Inovasi Produk Fungsional di UMKM Batik Linggo Fakhrihun Na'am, Muh; Prasetyaningtyas, Wulansari; Syarif, Muh Ibnan; Athian, Muhammad Rahman; Aulia Pambajeng Miftahunnajah, Nimas
Room of Civil Society Development Vol. 4 No. 4 (2025): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.692

Abstract

Program pengabdian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan perajin Batik Linggo di Kendal dalam merancang desain pola motif batik yang aplikatif pada produk fungsional seperti busana dan pelengkapnya. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kapasitas perajin dalam mengembangkan desain motif batik serta keterampilan produksi dan pemasaran berbasis digital. Metode pelaksanaan dilakukan melalui pendekatan partisipatif yang mencakup penyuluhan, demonstrasi, praktik langsung, dan pendampingan intensif. Kegiatan ini menghasilkan 19 produk fungsional, satu di antaranya berhasil didaftarkan hak cipta, serta peningkatan signifikan dalam keterampilan desain, pemanfaatan limbah kain perca, dan penguasaan pemasaran digital. Temuan menunjukkan bahwa pelatihan desain pola berbasis motif lokal mampu memperkuat inovasi produk, mendukung prinsip keberlanjutan, serta mendorong kemandirian ekonomi perajin. Kegiatan ini sekaligus memperkuat pelestarian batik sebagai warisan budaya melalui pendekatan kreatif dan kolaboratif berbasis potensi lokal.
Penguatan Desain Pola Motif Batik sebagai Strategi Inovasi Produk Fungsional di UMKM Batik Linggo Fakhrihun Na'am, Muh; Prasetyaningtyas, Wulansari; Syarif, Muh Ibnan; Athian, Muhammad Rahman; Aulia Pambajeng Miftahunnajah, Nimas
Room of Civil Society Development Vol. 4 No. 4 (2025): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.692

Abstract

Program pengabdian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan perajin Batik Linggo di Kendal dalam merancang desain pola motif batik yang aplikatif pada produk fungsional seperti busana dan pelengkapnya. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kapasitas perajin dalam mengembangkan desain motif batik serta keterampilan produksi dan pemasaran berbasis digital. Metode pelaksanaan dilakukan melalui pendekatan partisipatif yang mencakup penyuluhan, demonstrasi, praktik langsung, dan pendampingan intensif. Kegiatan ini menghasilkan 19 produk fungsional, satu di antaranya berhasil didaftarkan hak cipta, serta peningkatan signifikan dalam keterampilan desain, pemanfaatan limbah kain perca, dan penguasaan pemasaran digital. Temuan menunjukkan bahwa pelatihan desain pola berbasis motif lokal mampu memperkuat inovasi produk, mendukung prinsip keberlanjutan, serta mendorong kemandirian ekonomi perajin. Kegiatan ini sekaligus memperkuat pelestarian batik sebagai warisan budaya melalui pendekatan kreatif dan kolaboratif berbasis potensi lokal.